Posisi yang Mengejutkan

Kali ini Ailina tak ingin bersusah payah mencari tau apa yang terjadi, sosok Arsy yang baru saja menabraknya hanya dibiarkan berlalu begitu saja.

Sampai di Apartemen Ailina segera membuka pintu, membawa barang belanjaan dan meletakkan diatas meja dapur yang tidak terlalu luas, lalu satu persatu dimasukkan ke dalam Kulkas.

Setelah selesai, dirinya membersihkan diri, lalu menata tubuhnya di atas ranjang untuk menikmati jam istirahat malam yang dibutuhkan untuk melepas lelah dan mengistirahatkan tubuhnya dari beban kegiatan.

*

*

Pagi hari tepatnya jam sembilan, suara gaduh bel Apartemen berbunyi berulang kali, Afita sengaja tidak langsung membuka karena ingin selesai merapikan dirinya tanpa gangguan dari siapapun.

Namun suara bel itu begitu mengganggu, dengan cepat Ailina beranjak dan membuka pintu.

"Sabar Ka_" suara Ailina terhenti, terkejut melihat siapa yang ada di depannya tidak sesuai prediksi.

"Aku minta maaf semalam sudah menabrak mu, kau tidak apa-apa?" Sebuah suara didengar oleh Ailina.

"Arsy?" jawab Ailina tak sesuai pertanyaan yang diberikan.

"Aku minta maaf, kau mendengar ku?" Tanya Arsy lagi.

"Oh, iya-iya, aku tidak apa-apa" sahut Ailina tersadar dari keterkejutannya.

Ingin menanyakan hal yang sama, karena kenyataanya semalam yang terjatuh adalah Arsy, namun segera di tahan oleh Ailina, dia tidak ingin lagi terlihat memaksa walaupun hanya ingin sekedar tau saja.

Arsy mengamati Ailina sejenak, lalu berbalik dan pergi, seperti yang biasa dia lakukan sebelum-sebelumnya.

"Heh.." Ailina mende-sah, tak berniat memanggil dan hanya menatap Arsy hingga hilang dari pandangan dan menutup pintunya.

Baru dua langkah Ailina ingin melanjutkan beberesnya, tiba-tiba bel pintu berbunyi kembali.

"Apa lagi yang diinginkan Arsy?" Batinnya, lalu segera membuka pintu dan _

"Apa kau_?" Ucapan Ailina terhenti, lagi-lagi mendapati seseorang di luar perkiraannya.

"Apa kau, Apa?" Tanya seseorang yang sudah nyelonong masuk begitu saja.

Ailina mende-sah lagi, merapikan hijabnya yang masih sedikit berantakan dan melanjutkan duduk di kursi makan sambil membereskan tempat makanan yang sudah rapi.

"Barusan ada yang kesini pagi-pagi?" Tanya Aftan menatap curiga.

"Hem" jawab Ailina.

"Laki-laki?"

"Hem" jawab Ailina tanpa sadar karena masih memikirkan Arsy.

Aftan terkejut, lalu berdiri dan berjalan mendekati, melihat wajah Ailina yang seolah fokus beberes padahal pikirannya entah ke mana.

"Siapa?" Tanya Aftan kali ini sambil menghentikan gerakan tangan Ailina yang sibuk sendiri.

"Ha, apa?" Ailina sepertinya baru tersadar.

Aftan menarik nafas panjang, mengerti bahwa perkiraannya tepat, dimana saudara perempuannya itu rupanya sedang tidak sinkron antara pikiran dan ucapan.

"Katamu yang datang pagi-pagi tadi laki-laki, siapa?" Tanya Aftan lagi.

"Gak ada Laki-laki, ya cuma kak Aftan ini" jawab Ailina yang sudah mode normal kembali.

Aftan jadi gemas sendiri dan mengacak hijab yang baru saja di rapikan oleh pemakainya.

"Kak Aftan!" Jerit Ailina segera meraih tangan Aftan dengan paksa dan menghentikannya.

"Mangkanya kalau di ajak ngomong itu fokus, pikiran gak usah kemana-mana, siapa yang tadi datang?" Ucap Aftan sambil membantu Ailina merapikan hijabnya kembali.

"Arsy" jawab

Aftan segera menghentikan geraknya sejenak,

"Sudah rapi" ucap Aftan mengamati Ailina.

"Kenapa Arsy ke sini?" Lanjut Aftan lagi.

Ailina tak menjawab, hanya berjalan mengambil tas ranselnya, meletakkan di punggung, dan tangan satunya sudah membawa bekal masakan yang sudah siap untuk di nikmati.

Aftan tak membiarkan kerepotan Ailina, menyambar barang bawaan yang ada di tangan saudara perempuannya itu, lalu menggandengnya untuk keluar dari Apartemen.

"Makasih kak" ucap Ailina.

"Hem" sahut Aftan terus berjalan mendampingi Ailina hingga tiba di sebuah mobil sport yang terparkir.

"Arsy meminta maaf karena semalam menabrak ku saat berlari, dia pikir aku kenapa-kenapa" ucap Ailina.

"Semalam?" Tanya Aftan lagi.

Ailina langsung nyengir karena tanpa di sadari sudah memberitahu bahwa dirinya tak mengindahkan perkataan Aftan untuk tidak keluyuran malam-malam.

Aftan hanya menggelengkan kepala dan membiarkan Ailina menceritakan apa yang terjadi semalam, mulai dari bertemu dengan profesor Mark yang sudah berpindah tempat sampai akhirnya bertabrakan dengan Arsy saat perjalanan pulang.

Tiba di Apartemen megah milik Aftan, masuk ke dalam lif yang akhirnya terbuka, rupanya banyak orang yang sudah berada di dalam sana.

Beberapa penghuni yang mengenal Aftan tersenyum dan menyapa, menatap Ailina yang ada di sampingnya dengan senyuman yang sulit diartikan.

"Kenapa mereka kak?" Tanya Ailina.

"Tidak tau, mungkin dikira kamu kekasihku" jawab Aftan enteng.

Seketika Ailina mengatur jarak, tanpa sengaja membuatnya lebih dekat dengan pria lain yang ada di sana, Aftan terkejut dan mengerutkan kening, detik berikutnya menarik kembali Ailina untuk berada di dekatnya, kali ini bahkan Aftan sedikit memeluknya.

Sontak hal itu membuat beberapa pasang mata yang berada dalam ruangan lif yang sama langsung tertuju pada keduanya, dan kali ini mereka menampakkan senyuman seakan memaklumi tindakan sepasang kekasih yang terjadi.

Ailina merengut sambil melanjutkan langkah menuju pintu Apartemen Aftan, sengaja berjalan jauh di depan sang pemilik pintu dan menekan tombol password yang biasa dia tau.

"Kok gak bisa" ucap Ailina heran sendiri, karena niat hati meninggalkan Aftan duluan masuk Apartemen seketika gagal, dan berakhir harus menunggu pemiliknya yang sudah membuat kesal.

Aftan membuka perlahan, menekan tombol pintu dan membiarkan Ailina memperhatikan password yang di pakainya.

"Ck, pakai ganti password segala, bikin ribet" ucap Ailina.

"Kamu juga iya, bikin ribet" balas Aftan lalu berjalan masuk bersama Ailina.

Aftan segera mengganti pakaian lebih longgar dan masuk ke dalam ruangan yang lebih luas lengkap dengan alat Gym yang di butuhkan, Ailina ikut menyusul dan bersiap.

"Jangan menahan apapun, kali ini aku serius akan menghajar mu Ai" teriak Aftan.

"Dengan senang hati" ucap lirih Ailina dengan senyuman sinis nya.

Aftan terkejut saat Ailina kini menyerang duluan, bahkan kecepatannya langsung di padukan dengan kekuatan supranatural yang dimiliki, tentu masih bisa diatasi oleh Aftan, namun sempat membuatnya sedikit kerepotan.

Satu pukulan hampir saja mengenai tubuh Aftan, namun senyuman miring dari bibir lawannya itu membuat Ailina yakin serangan akan di balikkan, dan

BRUG

Ailina jatuh terpental karena halauan gerakan Aftan yang di lakukan dengan tiba-tiba.

"Waspada Ai" ucap Aftan bersiap dan justru menyerang.

Ailina kelabakan, menormalkan posisi belum sempurna dan harus menerima serangan yang tiba-tiba.

"Akh!" Teriak Ailina saat lengannya sudah tergenggam erat ke belakang dengan cepat dan terkunci.

Tak ingin kalah dengan rasa sakit, Ailina mengeluarkan perisai dan mematahkan pegangan tangan Aftan.

"Kali ini, terimalah ini!" Teriak Ailina berbalik cepat dan menghantam Aftan.

BRUG

Aftan terpental jatuh ke lantai, menahan dadanya yang terpukul keras oleh serangan Ailina.

Keduanya masih saling siaga dengan nafas memburu yang berusaha diaturnya.

Aftan berusaha berdiri dan menahan sakit di daerah dadanya, tak menyangka Ailina akan menyerang se cepat itu dengan kekuatan yang tak main-main.

"Sepertinya kau ingin membu-nuhku Ai?" Ucap Aftan.

Ailina yang masih dikuasai rasa kesalnya segera tersadar, melihat Aftan sedikit pelan saat berdiri sambil memegangi dadanya.

"Kak, maaf, kamu tidak apa-apa?" Tanya Ailina segera berlari mendekat.

Aftan tersenyum, rupanya jebakannya berhasil dan memanfaatkan momen itu langsung membanting tubuh Ailina hingga kini berhasil tergeletak di bawah Kungkungannya.

"Sh-it!, Kakak curang, lepaskan!" Teriak Ailina berusaha meronta.

Aftan tertawa, dan semakin menindih Ailina agar tidak bisa berbuat apa-apa, disaat yang sama terdengar suara ponsel yang berada dekat dengan Aftan berbunyi.

Segera menyambar dan membukanya, rupanya Ethan sedang melakukan panggilan Video Call.

"WHAT!, APA YANG KALIAN LAKUKAN!" Teriak murka dari suara sang kakak tercinta.

Sontak Aftan yang baru sadar masih berada di atas Ailina langsung terkejut dan membenarkan posisinya, begitu juga Ailina yang sudah memukul keras lengan Aftan hingga kesakitan.

Yuhu_, waktunya kasih KOMEN yang banyak nih, jangan lupa VOTE, HADIAH, LIKE, dan di mohon tonton IKLAN untuk semangat Author nya.

Hari ini Update 2 kali ya, ditunggu.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Rita Riau

Rita Riau

kalo q sih setuju bgt jika Ailina dan Aftan berjodoh,,,
pasti kalo mereka punya anak lebih hebat lagi 🥰🥰🥰

2023-12-23

2

Ida Sriwidodo

Ida Sriwidodo

Mungkinkah nanti Aftan jatuh cinta sama Ailin?
🤔🤔🤔

2023-12-03

1

⒋ⷨ͢⚤ Icʝιвяιℓ ємєя_Adinda wait

⒋ⷨ͢⚤ Icʝιвяιℓ ємєя_Adinda wait

hah Ethan pasti akan murka dg kelakuan yg tidak sengaja di lakukan aftan

2023-11-12

0

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan Pertama
2 Perkenalan dua Orang
3 Pertolongan Aftan
4 Perbuatan Arsy?
5 Para Kekasih yang Tak Terima
6 Sebulan persahabatan
7 Tragedi
8 Keanehan berujung Keusilan.
9 Tak sengaja Bertemu
10 Posisi yang Mengejutkan
11 Pertarungan
12 Pertolongan
13 Rekaman Mengejutkan
14 Perbincangan Serius
15 Teriakan Misteri
16 Meresahkan
17 Kiriman tak bertuan
18 Terbuka
19 Suara Hati
20 Kejutan
21 Pengakuan
22 Bayangan
23 Per bincangan
24 Orang Misterius
25 Pertemuan Rahasia
26 Berkas Rahasia
27 Menyerahkan
28 Percekcokan
29 Mencari
30 Penyesalan
31 Menghilang
32 Tempat tak di kenal
33 Bukan Dia
34 Pertarungan
35 Bantuan Saudara
36 Berpisah Kembali
37 Kenyataan
38 Bertemu
39 Menghindari
40 Kejadian Mengerikan
41 Mengawali Hari
42 Sebuah Gaun
43 Hari ke 14
44 Pertemuan
45 Perkenalan di Pesta
46 Satu Kenyataan
47 Pertemuan dengan Sang Paman
48 Makan Siang
49 Salah Makan
50 Melarikan diri
51 Satu Rahasia
52 Orang Yang dilindungi
53 Pertama menginjakkan kaki
54 Hari pertama
55 Pindah Tempat
56 Belum ada Kepastian
57 Pertemuan
58 Terungkap
59 Kekhawatiran
60 Belum ada Keputusan
61 Keluarga Berkumpul
62 Semakin Ramai
63 Ditolak atau di Terima?
64 SAH
65 Bersiap Pergi
66 Perjalanan Pulang
67 Ruangan Rahasia
68 Pengalaman Pertama
69 Pagi hari
70 Penawaran
71 Permasalahan yang sulit
72 Tidak Akan Pernah
73 Kabar tak Terduga
74 Terungkap
75 Keputusan Ailina
76 Berdamai dan Mendukung
77 Selamat Bergabung
78 Berpindah Tempat
79 Rencana mulai Berjalan
80 Satu Tindakan
81 Kesempatan dalam kesempitan
82 Pertarungan di pagi hari
83 Satu Rencana
84 Akhirnya
85 Teringat Sebuah Janji
86 Kedatangan Wilona
87 Janji di Tepati
88 Posesif 1
89 Niat Mempermalukan
90 Kejutan Manis
91 Kepindahan tak terduga
92 Lamaran tak terduga
93 Tak Terbaca
94 Permintaan Gila
95 Bertemu dengan seseorang
96 Terkejut
97 Berjalannya Rencana
98 Satu Malam
99 Tidak ada hasil
100 Pertarungan
101 Serangan tak terduga
102 Kabar Bahagia
103 Akhir yang Bahagia
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Pertemuan Pertama
2
Perkenalan dua Orang
3
Pertolongan Aftan
4
Perbuatan Arsy?
5
Para Kekasih yang Tak Terima
6
Sebulan persahabatan
7
Tragedi
8
Keanehan berujung Keusilan.
9
Tak sengaja Bertemu
10
Posisi yang Mengejutkan
11
Pertarungan
12
Pertolongan
13
Rekaman Mengejutkan
14
Perbincangan Serius
15
Teriakan Misteri
16
Meresahkan
17
Kiriman tak bertuan
18
Terbuka
19
Suara Hati
20
Kejutan
21
Pengakuan
22
Bayangan
23
Per bincangan
24
Orang Misterius
25
Pertemuan Rahasia
26
Berkas Rahasia
27
Menyerahkan
28
Percekcokan
29
Mencari
30
Penyesalan
31
Menghilang
32
Tempat tak di kenal
33
Bukan Dia
34
Pertarungan
35
Bantuan Saudara
36
Berpisah Kembali
37
Kenyataan
38
Bertemu
39
Menghindari
40
Kejadian Mengerikan
41
Mengawali Hari
42
Sebuah Gaun
43
Hari ke 14
44
Pertemuan
45
Perkenalan di Pesta
46
Satu Kenyataan
47
Pertemuan dengan Sang Paman
48
Makan Siang
49
Salah Makan
50
Melarikan diri
51
Satu Rahasia
52
Orang Yang dilindungi
53
Pertama menginjakkan kaki
54
Hari pertama
55
Pindah Tempat
56
Belum ada Kepastian
57
Pertemuan
58
Terungkap
59
Kekhawatiran
60
Belum ada Keputusan
61
Keluarga Berkumpul
62
Semakin Ramai
63
Ditolak atau di Terima?
64
SAH
65
Bersiap Pergi
66
Perjalanan Pulang
67
Ruangan Rahasia
68
Pengalaman Pertama
69
Pagi hari
70
Penawaran
71
Permasalahan yang sulit
72
Tidak Akan Pernah
73
Kabar tak Terduga
74
Terungkap
75
Keputusan Ailina
76
Berdamai dan Mendukung
77
Selamat Bergabung
78
Berpindah Tempat
79
Rencana mulai Berjalan
80
Satu Tindakan
81
Kesempatan dalam kesempitan
82
Pertarungan di pagi hari
83
Satu Rencana
84
Akhirnya
85
Teringat Sebuah Janji
86
Kedatangan Wilona
87
Janji di Tepati
88
Posesif 1
89
Niat Mempermalukan
90
Kejutan Manis
91
Kepindahan tak terduga
92
Lamaran tak terduga
93
Tak Terbaca
94
Permintaan Gila
95
Bertemu dengan seseorang
96
Terkejut
97
Berjalannya Rencana
98
Satu Malam
99
Tidak ada hasil
100
Pertarungan
101
Serangan tak terduga
102
Kabar Bahagia
103
Akhir yang Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!