Tak sengaja Bertemu

Rupanya password kunci pintu Apartemen di reset ulang oleh Aftan, dan tentu saja hal itu membuat Ailina tak bisa membukanya, sementara password baru hanya bisa di ganti 2 kali dalam waktu 24 jam.

Ailina yang makin kesal dan di landa kepanikan tentunya, berusaha menghubungi Aftan berkali-kali dan mengirim pesan berupa ancaman bermacam-macam, justru hal itu dianggap sangat lucu oleh Aftan.

"Halo?" Ucap Aftan saat menerima panggilan di ponselnya.

"Aftan Brian Nugraha!" Terdengar teriakan dari ponselnya membuat telinga Aftan sedikit sakit.

"Mengucap salam Ai, bukan malah teriak" jawab Aftan mengganti mode panggilan.

"Kak, jangan macam-macam, beritahukan password nya!" teriak Ailina berhasil menghubungi Aftan setelah beberapa kali panggilan di abaikan.

Aftan tersenyum, mungkin lebih tepatnya tertawa kecil sambil terus menyetir, tak terasa di tengah pertikaian kata-kata dalam perjalanan, sudah membuatnya tiba di Apartemen miliknya.

Tak tega lagi dengan berbagai kata memohon di selingi ancaman, membuat Aftan akhirnya luluh dan memberikan password pintu apartemen Ailina.

"Jangan keluyuran malam-malam!" Ucap Aftan sebelum Ailina yang tanpa terimakasih ingin menutup perbincangan dengan kesal.

"Jangan berani tutup dulu, ingat pesanku" ucap Aftan lagi, namun terlambat_

Tut Tut Tut

"Sh-it!, Ai!" Teriak Aftan segera menghubungi balik, namun mendapati suara pemberitahuan bahwa nomer yang di tuju tak bisa dihubungi.

Aftan menarik nafas panjang, masuk ke dalam Apartemen dan berniat untuk segera beristirahat, memantau Ailina terlalu berlebihan juga tidak ingin dia dilakukan.

*

*

Sengaja meninggalkan ponselnya begitu saja, Ailina berharap tidak bisa lagi di hubungi oleh Aftan, rasa kesalnya masih belum hilang, dan keluar untuk berjalan-jalan adalah solusi yang paling tepat untuk memperbaiki mood nya.

"Hampir tengah malam, masih ramai juga" ucap Ailina saat berjalan memutari taman yang berada tak jauh dari lingkungan Apartemennya.

Sejenak Ailina duduk di taman sambil menikmati pemandangan, makin malam makin ramai saja, dan keberadaan Ailina di sana menambah cantik suasana, hingga banyak pasang mata teralihkan pandangan menatap dirinya.

Ailina mulai kurang nyaman, lalu perlahan berdiri dan mencari arah sebelum kakinya melangkah, pilihan yang tepat akhirnya membuatnya masuk ke dalam minimarket yang menyediakan beraneka ragam kebutuhan.

"Sebaiknya aku membeli bahan makanan untuk besok" gumam Ailina sambil berjalan memilih bahan yang akan di beli dan akan dimasak untuk dinikmati setelah latihan bersama Aftan esok hari.

"Ailina?" Ucap seseorang dengan logat khas bahasa Indonesia yang kebarat-baratan.

Ailina terkejut dan segera menoleh, tak percaya telah bertemu dengan seseorang yang begitu di hormatinya.

"Prof,_?" Ucap Ailina.

"Kamu juga belanja?" Jawab profesor dengan pertanyaan juga.

"Oh iya, ini prof untuk persiapan masak besok" jawab Ailina.

"Sama kalau begitu" ucap Profesor Mark sambil tersenyum.

"Profesor belanja sendiri?" Tanya Ailina.

"Seperti yang kamu lihat" jawab Prof Mark.

"Oh, jauh sekali prof sampai belanja disini" ucap Ailina.

"Tidak juga, aku hanya butuh beberapa menit saja berjalan dari Apartemen ke sini" jawab Profesor Mark sambil meneruskan langkah bersama Ailina.

"Bukannya Apartemen Profesor jauh dari sini?" ucap Ailina.

"Baru saja pindah" ucap Profesor membuat Ailina seketika berhenti.

"Pindah?" Tanya Ailina.

"Iya, Apartemen ku tak jauh dari sini, kamu sendiri juga berada di lingkungan sini?" Tanya sang profesor.

Ailina mengangguk sambil tersenyum senang, itu artinya sang Profesor yang cukup terkenal di kampusnya ternyata adalah tetangga barunya yang tak jauh dari Apartemen nya.

Keduanya terlibat pembicaraan yang menyenangkan seputar dunia pendidikan, tentu saja Ailina tak menyia-nyiakan kesempatan untuk menggali semua pengalaman berharga dari sosok laki-laki matang dengan segudang ilmu pengetahuan.

"Saat tugas akhir mu nanti, aku ingin memberitahukan sesuatu yang pasti menarik untukmu" ucap sang Profesor.

Tentu saja hal itu sangat membuat Ailina bahagia, menjalani perkuliahan di bidang Ilmu Tinggi tanaman dan obat Tradisional ingin menjadikan dirinya sebagai seorang profesor.

Bercita-cita menjadi seorang Ahli penelitian, dan terus mengembangkan kemampuannya untuk mengkontribusi dan mendedikasikan keilmuannya dengan ribuan spesies tumbuhan obat, untuk membawa berjuta manfaat bagi seluruh umat.

"Apa boleh meminta bocoran sesuatu yang menarik itu prof?" Tanya Ailina penuh semangat.

Profesor Mark hanya tersenyum, sudah bisa menebak pastinya Ailina akan sangat senang dengan apa yang di beritahu kan.

"Nanti saja, saat kamu semester Akhir" ucap Profesor Mark.

"Anda membuat saya penasaran Prof" sahut Ailina.

Kali ini Prof Mark tertawa, wajah Ailina terlihat lucu di matanya, teringat akan seseorang yang di tinggalkan sendirian di Apartemen saat ini.

"Ada apa prof?" Tanya Ailina merasa aneh melihat perubahan ekspresi wajah prof Mark.

"Tidak ada, sebaiknya aku segera pulang dulu" ucap prof Mark segera melanjutkan langkah kembali, namun lagi-lagi langkahnya terhenti saat ingin tau sesuatu.

"Oh ya, aku lupa ingin menanyakan hal ini" ucap prof Mark yang kini sudah kembali berbalik dan menatap Ailina.

"Menanyakan apa prof?" Tanya Ailina penasaran.

"Aku sering melihatmu bersama dengan salah satu mahasiswa yang sangat terkenal di Universitas, apa kalian sepasang kekasih?" Tanya prof Mark.

"Maksud profesor kak Aftan?" Tanya Ailina.

Mendengar Ailina memanggil Kak saat menyebut nama Aftan, membuat Prof. Mark mengerutkan kening kening sejenak, nampak berpikir hal lainya, sebelum akhirnya Ailina menjelaskan.

"Kami masih saudara" jawab Ailina singkat.

"Oh ya, benarkah?" Ucap Prof Mark terkejut namun juga terlihat wajah bahagianya.

"Kandung?" Lanjut Profesor lagi.

Ailina tidak menjawab, hanya tersenyum saja dan kemudian permisi untuk menjauh pergi saat merasa kehidupan pribadi tentang keluarga harus di rahasiakan sebisa mungkin.

"Tunggu!, Kalian saudara dekat?" Tanya Prof Mark lagi, saat Ailina kini yang duluan melangkah pergi.

Ailina hanya tersenyum kembali, mengangguk sebentar lalu benar-benar berjalan pergi kali ini.

Sedangkan Prof Mark masih bertahan dengan senyumannya, terus menatap kepergian Ailina, seolah dirinya menyembunyikan sesuatu akan keadaan Ailina dan Aftan dari penjelasan yang di berikan.

Tak lama Ailina sudah antri di kasir untuk membayar semua barang belanjaannya, mengedarkan pandangan sejenak mencari sosok profesor yang barangkali bisa di pamiti, tapi nyatanya tak seperti yang di harapkan.

Ailina segera pergi setelah semua sudah terbayarkan, berjalan kembali memutari taman dan tiba di sebuah jalan persimpangan, dirasa sepi Ailina segera menyeberang, namun tiba-tiba saja.

BRUG

"Aw!" Suara teriakan seseorang terjatuh.

Beruntung Ailina bisa menyeimbangkan tubuhnya yang terdorong cukup kuat karena tubuh seseorang yang sudah membentur nya saat berlari.

"Sorry!" Ucap lirih seseorang.

Ailina bersiap memarahi karena kecerobohan yang terjadi, namun_

"Kau_?"

"Sorry, aku tidak sengaja" ucap seseorang yang sudah terjatuh dan berdiri begitu saja, lalu pergi tanpa berucap lagi.

Ailina hanya terdiam, langkahnya yang ingin mengejar segera dihentikan, lalu berbalik dan melanjutkan tujuan.

Yuk lah_, Komen segera di kasihkan ya kak, hadiah se kebon bunga jangan lupa, eh yang belum VOTE,, ditunggu Lo.

siang akan Update, jadi simak terus ya.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Isabela Devi

Isabela Devi

apakah sky

2023-11-30

1

DianWulanDari

DianWulanDari

jangan ² itu dosen ada rasa sama ai,krna tanya tiba² siapa aftan🤔🤔

2023-10-10

2

DianWulanDari

DianWulanDari

pasti itu sky

2023-10-10

0

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan Pertama
2 Perkenalan dua Orang
3 Pertolongan Aftan
4 Perbuatan Arsy?
5 Para Kekasih yang Tak Terima
6 Sebulan persahabatan
7 Tragedi
8 Keanehan berujung Keusilan.
9 Tak sengaja Bertemu
10 Posisi yang Mengejutkan
11 Pertarungan
12 Pertolongan
13 Rekaman Mengejutkan
14 Perbincangan Serius
15 Teriakan Misteri
16 Meresahkan
17 Kiriman tak bertuan
18 Terbuka
19 Suara Hati
20 Kejutan
21 Pengakuan
22 Bayangan
23 Per bincangan
24 Orang Misterius
25 Pertemuan Rahasia
26 Berkas Rahasia
27 Menyerahkan
28 Percekcokan
29 Mencari
30 Penyesalan
31 Menghilang
32 Tempat tak di kenal
33 Bukan Dia
34 Pertarungan
35 Bantuan Saudara
36 Berpisah Kembali
37 Kenyataan
38 Bertemu
39 Menghindari
40 Kejadian Mengerikan
41 Mengawali Hari
42 Sebuah Gaun
43 Hari ke 14
44 Pertemuan
45 Perkenalan di Pesta
46 Satu Kenyataan
47 Pertemuan dengan Sang Paman
48 Makan Siang
49 Salah Makan
50 Melarikan diri
51 Satu Rahasia
52 Orang Yang dilindungi
53 Pertama menginjakkan kaki
54 Hari pertama
55 Pindah Tempat
56 Belum ada Kepastian
57 Pertemuan
58 Terungkap
59 Kekhawatiran
60 Belum ada Keputusan
61 Keluarga Berkumpul
62 Semakin Ramai
63 Ditolak atau di Terima?
64 SAH
65 Bersiap Pergi
66 Perjalanan Pulang
67 Ruangan Rahasia
68 Pengalaman Pertama
69 Pagi hari
70 Penawaran
71 Permasalahan yang sulit
72 Tidak Akan Pernah
73 Kabar tak Terduga
74 Terungkap
75 Keputusan Ailina
76 Berdamai dan Mendukung
77 Selamat Bergabung
78 Berpindah Tempat
79 Rencana mulai Berjalan
80 Satu Tindakan
81 Kesempatan dalam kesempitan
82 Pertarungan di pagi hari
83 Satu Rencana
84 Akhirnya
85 Teringat Sebuah Janji
86 Kedatangan Wilona
87 Janji di Tepati
88 Posesif 1
89 Niat Mempermalukan
90 Kejutan Manis
91 Kepindahan tak terduga
92 Lamaran tak terduga
93 Tak Terbaca
94 Permintaan Gila
95 Bertemu dengan seseorang
96 Terkejut
97 Berjalannya Rencana
98 Satu Malam
99 Tidak ada hasil
100 Pertarungan
101 Serangan tak terduga
102 Kabar Bahagia
103 Akhir yang Bahagia
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Pertemuan Pertama
2
Perkenalan dua Orang
3
Pertolongan Aftan
4
Perbuatan Arsy?
5
Para Kekasih yang Tak Terima
6
Sebulan persahabatan
7
Tragedi
8
Keanehan berujung Keusilan.
9
Tak sengaja Bertemu
10
Posisi yang Mengejutkan
11
Pertarungan
12
Pertolongan
13
Rekaman Mengejutkan
14
Perbincangan Serius
15
Teriakan Misteri
16
Meresahkan
17
Kiriman tak bertuan
18
Terbuka
19
Suara Hati
20
Kejutan
21
Pengakuan
22
Bayangan
23
Per bincangan
24
Orang Misterius
25
Pertemuan Rahasia
26
Berkas Rahasia
27
Menyerahkan
28
Percekcokan
29
Mencari
30
Penyesalan
31
Menghilang
32
Tempat tak di kenal
33
Bukan Dia
34
Pertarungan
35
Bantuan Saudara
36
Berpisah Kembali
37
Kenyataan
38
Bertemu
39
Menghindari
40
Kejadian Mengerikan
41
Mengawali Hari
42
Sebuah Gaun
43
Hari ke 14
44
Pertemuan
45
Perkenalan di Pesta
46
Satu Kenyataan
47
Pertemuan dengan Sang Paman
48
Makan Siang
49
Salah Makan
50
Melarikan diri
51
Satu Rahasia
52
Orang Yang dilindungi
53
Pertama menginjakkan kaki
54
Hari pertama
55
Pindah Tempat
56
Belum ada Kepastian
57
Pertemuan
58
Terungkap
59
Kekhawatiran
60
Belum ada Keputusan
61
Keluarga Berkumpul
62
Semakin Ramai
63
Ditolak atau di Terima?
64
SAH
65
Bersiap Pergi
66
Perjalanan Pulang
67
Ruangan Rahasia
68
Pengalaman Pertama
69
Pagi hari
70
Penawaran
71
Permasalahan yang sulit
72
Tidak Akan Pernah
73
Kabar tak Terduga
74
Terungkap
75
Keputusan Ailina
76
Berdamai dan Mendukung
77
Selamat Bergabung
78
Berpindah Tempat
79
Rencana mulai Berjalan
80
Satu Tindakan
81
Kesempatan dalam kesempitan
82
Pertarungan di pagi hari
83
Satu Rencana
84
Akhirnya
85
Teringat Sebuah Janji
86
Kedatangan Wilona
87
Janji di Tepati
88
Posesif 1
89
Niat Mempermalukan
90
Kejutan Manis
91
Kepindahan tak terduga
92
Lamaran tak terduga
93
Tak Terbaca
94
Permintaan Gila
95
Bertemu dengan seseorang
96
Terkejut
97
Berjalannya Rencana
98
Satu Malam
99
Tidak ada hasil
100
Pertarungan
101
Serangan tak terduga
102
Kabar Bahagia
103
Akhir yang Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!