Teriakan Misteri

Aftan meraih sebuah foto itu kembali dengan cepat sebelum Ailina ingin mengambil dari tangannya, Ailina berusaha merebutnya namun tidak bisa.

"Siapa laki-laki itu?" Tanya Aftan.

"Dia, aku tidak tau" sahut Ailina, lalu memejamkan mata saat merasakan denyutan nyeri teringat akan masa sebelumnya.

"Dari mana kak Aftan mendapatkan foto itu?" Tanya Ailina lagi.

"Apa itu penting?" Tanya Aftan.

"Tidak" jawab Ailina ingin beranjak dari tempat duduknya.

"Lalu?" Tanya Aftan.

"Lalu apa kak?, Aku tak mengenalnya, di datang dan pergi se enaknya, memangnya kenapa?" Ucap Ailina nampak sekali raut wajah sedih dan kesal disana.

"Jadi laki-laki ini tidak kamu kenal sama sekali?" Tanya Aftan.

Ailina tak menjawab, entah kenapa rasanya semakin tak nyaman saat membicarakan, bahkan dirinya tidak tau apa yang sebenarnya dia rasakan, antara marah, benci atau justru sangat merindukannya diam-diam.

"Sky"

Ucap Ailina lalu segera pergi dan berjalan meninggalkan Aftan menuju ke dapur untuk mengisi perutnya yang terasa semakin lapar.

"Oh sh-it !, Kak Aftan gak ada makanan?!" Teriak Ailina semakin kesal saja.

Aftan tak menyahut, hanya terdiam sambil mengetik sesuatu didalam ponselnya, lalu kemudian menutupnya kembali dan menoleh ke arah Ailina yang masih kesana kemari membuka beberapa laci.

"Sebentar lagi makanan datang" ucap Aftan, lalu pergi menghampiri.

"Namanya Sky?" Ucap Aftan lagi sambil menatap Ailina untuk memastikan kejujuran ada disana.

"Please kak, bisa kita bicara yang lain saja, kalau maksud kak Aftan ingin membicarakan hal penting itu soal Sky, aku pulang saja" ucap Ailina berjalan cepat melewati Aftan yang masih memperhatikan.

Aftan tak membiarkan, mengejar Ailina dan menariknya hingga jatuh dalam pelukannya, Ailina yang saat itu merasa sedih dan kecewa teringat akan Sky, begitu saja langsung memeluk Aftan seolah ingin menumpahkan kekesalan dan rasa sedihnya.

Seperti yang biasa dilakukan saat ada kedua saudara kembarnya Ethan dan Evan, begitu inginnya Ailina berada dalam pelukan kedua saudaranya saat ini, namun apa daya, hal itu tak mungkin di lakukannya, beruntung masih ada Aftan saat ini di sampingnya.

Aftan membalas pelukan itu dengan erat, tak peduli lagi apa yang dia rasakan, hanya ingin memeluk dan tak ingin di lepaskan, mencium kepala Ailina perlahan dan menghirup dalam bau harum adik sepupunya yang selalu di rindukan.

Ada yang aneh dirasakan Ailina, Aftan memberikan usapan lembut di punggungnya, sementara pelukan itu semakin erat dirasakan.

"Aku sangat menyayangimu" lirih terdengar suara lembut Aftan di telinga Ailina.

"Kak, aku lapar!" Ucap Ailina saat merasakan ada yang lain, dan segera melepaskan pelukannya.

"Apa perasaan ku saja ya" batin Ailina setelah berhasil lepas, dan Aftan tersenyum sambil membingkai wajah Ailina sejenak sebelum akhirnya membuka pintu saat terdengar bel berbunyi.

Rupanya Aftan telah memesan makanan, lalu membawanya ke dapur dan dibantu Ailina menata diatas meja makan.

"Ethan yang memberikan foto itu, setelah beberapa pesan yang sering bermunculan di ponselku namun tak bisa aku lacak" ucap Aftan seketika menghentikan tangan Ailina yang sibuk bergerak.

"Maksud kak Aftan?"

Aftan memberikan ponselnya, Ailina segera mengambil dan melihat beberapa pesan dari nomer yang tidak dikenali.

Merasa aneh juga saat Ailina membacanya, berisi tentang pesan untuk menjaganya dan mengingatkan Aftan bahwa dirinya sudah milik seseorang.

dan beberapa pesan yang membuatnya heran, dimana sangat tegas tertulis agar Aftan tetap berpikir waras bahwa dirinya adalah adik sepupunya.

"Apa ini?" Ucap Ailina tak mengerti.

"Untuk itu aku serius ingin membicarakan hal ini denganmu" sahut Aftan kini duduk kembali di kursi makan.

Ailina mengembalikan ponsel Aftan, lalu memijit pelipisnya untuk mengurangi nyeri kepala yang berdenyut tiba-tiba, bayangan Sky seketika memenuhi isi kepalanya, batinnya juga berkata_

"Mungkinkah itu Sky?, Tapi kenapa pesan itu ke kak Aftan, kenapa tidak langsung kepadaku, lalu apa maksudnya memperingatkan kak Aftan seperti itu, atau memang benar apa yang kurasakan, bahwa sepertinya kak Aftan punya perasaan _"

"Akh!" Teriak Ailina membuat Aftan terkejut.

"Kau ini, mengagetkan ku saja Ai, ada apa?" Tanya Aftan.

"Tidak ada, semua bikin pusing saja, jangan hiraukan lagi pesan-pesan itu kak, dan jangan tunjukkan padaku, blokir saja nomernya, mau ganti seribu kali, blokir semuanya!" Ucap Ailina kesal sendiri.

"Bismillah dulu!" Seru Aftan saat Ailina dengan emosi akan memasukkan makanan ke dalam mulutnya.

"Sudah"

"Kapan?"

"Dalam hati kak"

"Yang keras, kurang meyakinkan!"

"Bismillahirrahmanirrahim!" Teriak Ailina makin kesal.

"Kamu itu sedang berdoa Ai, bukan berdebat"

"Astagfirullah, iya, kak Aftan yang buatku kesal!" Seru Ailina geregetan.

Aftan terdiam dan tersenyum diam-diam, suka sekali melihat wajah Ailina saat ini, lalu menikmati makanan, dengan telaten membantu Ailina yang masih makan dengan sedikit acak-acakan, terlihat jelas moodnya masih berantakan.

Segera Ailina pamit pergi pulang ke Apartemen nya sendiri, dalam perjalanan masih terus berpikir,

"Mungkinkah selama ini Sky terus mengawasi, tapi benarkah itu Sky?, Lalu siapa lagi?" Batin Ailina lagi-lagi bertanya dalam hati.

Hingga tiba di Apartemen, masuk lalu membersihkan diri dan tidur ingin melepaskan penatnya pikiran yang melelahkan.

Tak terasa hampir dua jam kemudian, terdengar suara ponsel berdering, Ailina kaget dan segera menyambar benda pipih yang tak pernah jauh darinya.

"Halo" ucapnya.

"Ai tolong aku!" Terdengar teriakan.

"Iya, ini siapa?" Tanya Ailina masih mode setengah sadar karena belum terkumpul genap nyawanya.

"Ai!" Terdengar teriakan lagi, lalu menghilang begitu saja.

Tut Tut Tut

Sambungan panggilan dari ponsel terputus, perlahan Ailina melihat layar ponsel untuk mengecek siapa yang baru saja menghubungi dan di tutup begitu saja.

Sesaat kemudian_

"Arsy?!" Teriak Ailina segera bangkit dan dilihatnya jam, hampir jam enam petang.

"Oh my God, angkat Arsy" gumam Ailina lagi, nampak khawatir dan berulang kali mencoba menghubungi ponselnya.

Akhirnya diangkat oleh sang pemilik, Ailina segera berbicara dengan keras kembali.

"Arsy, ada apa?" Ucap Ailina dengan wajah seriusnya.

"Tolong aku Ai_" Suara Arsy terdengar bergetar, dan tentu saja membuat urat syaraf Ailina seketika menegang.

"Katakan ada apa?!" Ailina segera bangkit dari duduknya kembali dengan wajah sangat serius.

"Akh!"

Terdengar teriakan Arsy kembali, dan ponsel mati seketika, kini Ailina benar-benar panik, jelas sekali kalau sedang terjadi sesuatu yang tak biasa.

"Sial!" Teriak Ailina segera melesat pergi setelah memakai hijabnya sambil berlari menuju pintu, titik koordinat Arsy telah di temukan, dan Ailina segera berangkat mencari taksi menuju ke sana.

BRUG

"Aw, sorry!" Teriak Ailina melanjutkan langkahnya setelah menabrak seseorang laki-laki yang ikut terkejut melihat wajahnya.

"Ailina!" Teriak laki-laki itu ikut mengejar.

Yuk kita tebak siapa laki-laki yang tertabrak Ailina, dan apa yang terjadi berikutnya, jangan khawatir, akan berlanjut di jam 2 siang nanti.

jangan lupa HADIAH, VOTE, LIKE, KOMEN, dan Tonton IKLANnya.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Tita Rosita

Tita Rosita

apakah itu Sky

2023-11-24

1

⒋ⷨ͢⚤ Icʝιвяιℓ ємєя_Adinda wait

⒋ⷨ͢⚤ Icʝιвяιℓ ємєя_Adinda wait

duh jan bilang jika aftan menyukai Ai

2023-11-12

0

Sugiharti Rusli

Sugiharti Rusli

prof Mark kah,,,

2023-10-11

1

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan Pertama
2 Perkenalan dua Orang
3 Pertolongan Aftan
4 Perbuatan Arsy?
5 Para Kekasih yang Tak Terima
6 Sebulan persahabatan
7 Tragedi
8 Keanehan berujung Keusilan.
9 Tak sengaja Bertemu
10 Posisi yang Mengejutkan
11 Pertarungan
12 Pertolongan
13 Rekaman Mengejutkan
14 Perbincangan Serius
15 Teriakan Misteri
16 Meresahkan
17 Kiriman tak bertuan
18 Terbuka
19 Suara Hati
20 Kejutan
21 Pengakuan
22 Bayangan
23 Per bincangan
24 Orang Misterius
25 Pertemuan Rahasia
26 Berkas Rahasia
27 Menyerahkan
28 Percekcokan
29 Mencari
30 Penyesalan
31 Menghilang
32 Tempat tak di kenal
33 Bukan Dia
34 Pertarungan
35 Bantuan Saudara
36 Berpisah Kembali
37 Kenyataan
38 Bertemu
39 Menghindari
40 Kejadian Mengerikan
41 Mengawali Hari
42 Sebuah Gaun
43 Hari ke 14
44 Pertemuan
45 Perkenalan di Pesta
46 Satu Kenyataan
47 Pertemuan dengan Sang Paman
48 Makan Siang
49 Salah Makan
50 Melarikan diri
51 Satu Rahasia
52 Orang Yang dilindungi
53 Pertama menginjakkan kaki
54 Hari pertama
55 Pindah Tempat
56 Belum ada Kepastian
57 Pertemuan
58 Terungkap
59 Kekhawatiran
60 Belum ada Keputusan
61 Keluarga Berkumpul
62 Semakin Ramai
63 Ditolak atau di Terima?
64 SAH
65 Bersiap Pergi
66 Perjalanan Pulang
67 Ruangan Rahasia
68 Pengalaman Pertama
69 Pagi hari
70 Penawaran
71 Permasalahan yang sulit
72 Tidak Akan Pernah
73 Kabar tak Terduga
74 Terungkap
75 Keputusan Ailina
76 Berdamai dan Mendukung
77 Selamat Bergabung
78 Berpindah Tempat
79 Rencana mulai Berjalan
80 Satu Tindakan
81 Kesempatan dalam kesempitan
82 Pertarungan di pagi hari
83 Satu Rencana
84 Akhirnya
85 Teringat Sebuah Janji
86 Kedatangan Wilona
87 Janji di Tepati
88 Posesif 1
89 Niat Mempermalukan
90 Kejutan Manis
91 Kepindahan tak terduga
92 Lamaran tak terduga
93 Tak Terbaca
94 Permintaan Gila
95 Bertemu dengan seseorang
96 Terkejut
97 Berjalannya Rencana
98 Satu Malam
99 Tidak ada hasil
100 Pertarungan
101 Serangan tak terduga
102 Kabar Bahagia
103 Akhir yang Bahagia
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Pertemuan Pertama
2
Perkenalan dua Orang
3
Pertolongan Aftan
4
Perbuatan Arsy?
5
Para Kekasih yang Tak Terima
6
Sebulan persahabatan
7
Tragedi
8
Keanehan berujung Keusilan.
9
Tak sengaja Bertemu
10
Posisi yang Mengejutkan
11
Pertarungan
12
Pertolongan
13
Rekaman Mengejutkan
14
Perbincangan Serius
15
Teriakan Misteri
16
Meresahkan
17
Kiriman tak bertuan
18
Terbuka
19
Suara Hati
20
Kejutan
21
Pengakuan
22
Bayangan
23
Per bincangan
24
Orang Misterius
25
Pertemuan Rahasia
26
Berkas Rahasia
27
Menyerahkan
28
Percekcokan
29
Mencari
30
Penyesalan
31
Menghilang
32
Tempat tak di kenal
33
Bukan Dia
34
Pertarungan
35
Bantuan Saudara
36
Berpisah Kembali
37
Kenyataan
38
Bertemu
39
Menghindari
40
Kejadian Mengerikan
41
Mengawali Hari
42
Sebuah Gaun
43
Hari ke 14
44
Pertemuan
45
Perkenalan di Pesta
46
Satu Kenyataan
47
Pertemuan dengan Sang Paman
48
Makan Siang
49
Salah Makan
50
Melarikan diri
51
Satu Rahasia
52
Orang Yang dilindungi
53
Pertama menginjakkan kaki
54
Hari pertama
55
Pindah Tempat
56
Belum ada Kepastian
57
Pertemuan
58
Terungkap
59
Kekhawatiran
60
Belum ada Keputusan
61
Keluarga Berkumpul
62
Semakin Ramai
63
Ditolak atau di Terima?
64
SAH
65
Bersiap Pergi
66
Perjalanan Pulang
67
Ruangan Rahasia
68
Pengalaman Pertama
69
Pagi hari
70
Penawaran
71
Permasalahan yang sulit
72
Tidak Akan Pernah
73
Kabar tak Terduga
74
Terungkap
75
Keputusan Ailina
76
Berdamai dan Mendukung
77
Selamat Bergabung
78
Berpindah Tempat
79
Rencana mulai Berjalan
80
Satu Tindakan
81
Kesempatan dalam kesempitan
82
Pertarungan di pagi hari
83
Satu Rencana
84
Akhirnya
85
Teringat Sebuah Janji
86
Kedatangan Wilona
87
Janji di Tepati
88
Posesif 1
89
Niat Mempermalukan
90
Kejutan Manis
91
Kepindahan tak terduga
92
Lamaran tak terduga
93
Tak Terbaca
94
Permintaan Gila
95
Bertemu dengan seseorang
96
Terkejut
97
Berjalannya Rencana
98
Satu Malam
99
Tidak ada hasil
100
Pertarungan
101
Serangan tak terduga
102
Kabar Bahagia
103
Akhir yang Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!