Perkenalan dua Orang

Makan siang berlanjut dengan pandangan sekejab yang membuat Ailina merasa aneh.

"Ada apa?" Tanya Aftan.

"Kakak kenal dengan wanita itu?" Tanya Ailina.

Aftan menoleh sejenak, lalu kembali menatap Ailina yang masih menunggu jawaban.

"Kau mengenalnya?" Tanya Aftan.

"Hem, baru saja tadi aku membantunya" jawab Ailina.

"Sepertinya dia mahasiswa baru, sama dengan mu, hanya saja_" Aftan menghentikan ucapnya.

"Apa?" Tanya Ailina.

"Aku hanya mendengar kabar saja, kemunculannya di kampus ini di kaitkan dengan beberapa kematian dari mahasiswa yang pernah dekat dengannya" ucap Aftan.

"Maksudnya?" Sahut Ailina makin penasaran.

"Beberapa mahasiswa yang mengalami kecelakaan dan meninggal hampir semuanya adalah teman wanita itu, begitu yang aku dengar" jawab Aftan.

"Lucu sekali, memangnya kita manusia bisa menggantikan tugas malaikat pencabut nyawa?" Sahut Ailina.

"Tentu saja tidak, hanya saja, wanita itu sempat berbuat heboh saat berteriak kepada mereka sebelum terjadi kematian yang menjemputnya" Aftan menjelaskan.

"Maksudnya gimana sih kak?, Aku makin bingung" jawab Ailina terlihat berpikir keras.

"Intinya, mereka semua mengira, wanita itu adalah penyebab kematian orang-orang yang pernah dekat dan berteman dengannya" ucap Aftan memberikan penjelasan.

"Oh, begitu, aneh" sahut Ailina.

"Memang aneh, tapi aku tidak peduli, dan itu bukan urusan kita, memangnya kenapa kamu ingin tau?" tanya Aftan.

"Ck, aku hanya penasaran saja kak, tapi kasian juga, banyak yang memojokkannya, menganggapnya hanya pembawa sial, keterlaluan!" Ucap Ailina sambil menarik nafas dalamnya.

Aftan hanya melihat sejenak ke arah Ailina, melanjutkan kembali makan siangnya yang tinggal separuh lagi, begitu juga dengan Ailina yang menghabiskan sisa jus dalam gelasnya.

"Nanti pulang dengan ku saja" ucap Aftan setelah menyelesaikan makannya.

"Boleh, memangnya kak Aftan tidak sibuk?" Tanya Ailina.

"Tidak, aku bisa main ke tempatmu lebih lama" jawab Aftan.

"Baguslah, aku tidak kesepian" jawab Ailina.

Aftan hanya menarik nafas panjang melihat Ailina nampak kerasan di tempat yang sekarang, padahal sebenarnya dirinya bisa menempati Apartemen mewah milik keluarganya yang ada di dekat kampus.

"Kenapa?" Tanya Ailina saat melihat ekspresi aneh Aftan.

"Kenapa?" Balas Aftan bertanya.

"Kenapa Apanya?" Tanya Ailina lagi.

"Tempat tinggal mu, kenapa mencari di tempat seperti itu, terlalu sempit untuk mu Ai, itu hanya satu kamar dan ruang tamu bercampur dapur juga kamar mandi, tidak ada_"

"Sudah, aku duluan kak" Ailina tiba-tiba berdiri dan langsung pergi begitu saja, bukan tak ada niat, tapi di lakukan karena tidak ingin berdebat dengan Aftan kesekian kalinya soal tempat tinggal.

"Ai!" Teriak Aftan.

"Iya, nanti aku bareng kakak!" Sahut Ailina.

"Ck, dasar!" Ucap Aftan yang masih berdiri, lalu berjalan mendekat kasir dan membayar semua makanan yang bukan hanya memilikinya saja.

*

*

Seorang dosen yang terkenal cerdas dan juga dingin sudah ada di depan memberikan penjelasan, sosok laki-laki setengah baya yang banyak ditakuti banyak mahasiswa, tapi bukan Ailina tentunya.

Karena kecerdasannya, Ailina mendapat perlakuan khusus dari sang dosen yang tak lain adalah ilmuwan hebat di bidang tanaman herbal bernama Prof.ARIF MARK RUSLI, salah satu profesor yang mempunyai darah Campuran inggris dan Indonesia.

Seperti yang biasa di dapatkan, Ailina kembali harus menjawab beberapa pertanyaan yang di lontarkan, bukannya tidak ingin memberi kesempatan kepada teman yang lain, tapi justru banyak teman yang berharap Ailina segera mengatasi masalah, sebelum sang dosen murka.

"Thanks baby, love you!" Teriak teman-teman Ailina yang berasal dari berbagai negara.

Ailina tersenyum dan melambaikan tangan, rasanya senang sekali disaat keadaan kelasnya selalu ramai di saat jam menunjukkan waktunya pulang.

Dan lagi-lagi Ailina lupa akan janjinya, melangkah cepat menuju jalanan yang ada di depan kampus, karena letak tempat tinggal tak jauh jika berjalan kaki dan melewati beberapa gang, Ailina menikmati perjalanannya sambil mengenal orang-orang yang ada disekitar.

Namun saat melihat sosok yang baru saja dikenali, Ailina segera me nge rem langkahnya.

"Bukankah itu_?, Ish, siapa ya namanya?" Ailina sedikit kesal karena perkenalannya yang tak baik, lalu memastikan pandangannya lagi.

Ternyata benar apa yang dilihatnya, nampak perempuan misterius yang sempat ditolongnya tadi siang.

Ailina mendekat, dan kemudian memperhatikan apa yang di lakukan oleh wanita itu, rupanya tengah mencuci piring dan sesekali melayani pembeli di sebuah cafe yang sangat ramai.

"Rupanya dia bekerja disini" ucap Ailina lirih dan melanjutkan langkah.

Kini Ailina sudah duduk di salah satu kursi yang masih kosong, beberapa pemuda yang sudah ada disana tentu saja memerhatikan Ailina yang memang baru pertama kali masuk ke dalam cafe itu.

"Pesan apa?" Tanya wanita yang membuat Ailina penasaran.

"Ini" Ailina memilih beberapa makanan ringan dan minuman hangat.

Dan seperti yang di perkirakan, dengan wajah tanpa ekspresi wanita itu berlalu begitu saja.

"Tunggu!" Ucap Ailina sebelum wanita itu melangkah pergi.

"Ada apa?"

"Apa kau tak mengenalku?" Tanya Ailina penasaran.

"Aku sudah berterimakasih padamu" jawab wanita itu.

"Come on, setidak nya sebutkan namamu, sebagai balasan aku membantu mu tadi, Bagaimana?" Tanya Ailina bernegosiasi.

Wanita itu hanya menoleh sebentar, tetap diam tak menjawab, lalu pergi begitu saja untuk menyiapkan apa yang Ailina pesan, kebetulan juga Ailina perlu tambahan tenaga setelah menjawab semua tugas dari dosen Ter galaknya di materi terakhir.

Makanan yang di pesan sudah habis tak tersisa, Ailina celingukan mencari seseorang.

"Kau mencari ku?!"

"Astagfirullah!" Ailina Terkejut, dan perkataan Ailina membuat wanita itu mengerutkan kening, seolah tak tau apa arti lantunan ayat yang terucap.

"Kenapa kau terkejut?" Tanya wanita itu dan ternyata sudah didepan Ailina.

"Kau muncul tiba-tiba, seperti hantu saja" sahut Ailina masih mengelus dadanya pelan.

"Arsy" ucap wanita itu tanpa ekspresi dan ingin berlalu pergi.

"Eh, tunggu!" Teriak Ailina menghentikan apa yang akan dilakukan.

"Ada apa?"

"Ck, namamu Arsy?" Ailina mengulangi.

"Hem, jam kerjaku sudah habis, aku mau pulang" jawabnya.

"Hei, tunggu?!" Teriak Ailina.

"Habiskan dulu makanan mu" teriak Arsy yang tak peduli dengan teriakan Ailina dan pergi begitu saja.

"What?!, Oh my_" Ailina terheran melihat sikap Arsy yang begitu dingin dan tak peduli, tapi apa mau dikata, Ailina juga tak mungkin membuang makanan yang di pesannya begitu saja, Karena itu pantangan dan tidak pernah dia lakukan, mengingat ajaran agama orang tua yang selalu diingatnya.

Tak lama setelah itu kembali Ailina berjalan keluar menuju ke tempat tinggalnya, sedikit mengedarkan pandangan, berharap bertemu lagi dengan sosok Arsy yang masih membuatnya penasaran.

"Ck, kenapa juga aku repot-repot mencarinya" batin Ailina yang melanjutkan langkah karena merasa konyol.

Tinggal beberapa langkah lagi tiba di depan kamarnya, meraih pintu dan ingin segera membukanya.

"Dari mana?"

"Oh sh-it!" Teriak Ailina ter jingkat sangking kagetnya.

Dan tas Ailina yang hampir terjatuh disambar oleh seseorang itu begitu saja.

"Dasar ingkar janji" sahutnya.

Ailina hanya senyum pasrah karena memang merasa bersalah, begitulah dirinya yang terkadang sering lupa akan janjinya.

jangan lupa VOTE, HADIAH, LIKE, KOMEN, dan Tonton IKLANnya ya.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Rita Riau

Rita Riau

aftan bikin kaget Ailina 👍🏻😁
misteri bgt Arsy moga aja orang baik

2023-12-09

1

itanungcik

itanungcik

lanjut bestie..

2023-10-25

0

Sugiharti Rusli

Sugiharti Rusli

selalu ada misteri yah di setiap ceritanya

2023-10-09

1

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan Pertama
2 Perkenalan dua Orang
3 Pertolongan Aftan
4 Perbuatan Arsy?
5 Para Kekasih yang Tak Terima
6 Sebulan persahabatan
7 Tragedi
8 Keanehan berujung Keusilan.
9 Tak sengaja Bertemu
10 Posisi yang Mengejutkan
11 Pertarungan
12 Pertolongan
13 Rekaman Mengejutkan
14 Perbincangan Serius
15 Teriakan Misteri
16 Meresahkan
17 Kiriman tak bertuan
18 Terbuka
19 Suara Hati
20 Kejutan
21 Pengakuan
22 Bayangan
23 Per bincangan
24 Orang Misterius
25 Pertemuan Rahasia
26 Berkas Rahasia
27 Menyerahkan
28 Percekcokan
29 Mencari
30 Penyesalan
31 Menghilang
32 Tempat tak di kenal
33 Bukan Dia
34 Pertarungan
35 Bantuan Saudara
36 Berpisah Kembali
37 Kenyataan
38 Bertemu
39 Menghindari
40 Kejadian Mengerikan
41 Mengawali Hari
42 Sebuah Gaun
43 Hari ke 14
44 Pertemuan
45 Perkenalan di Pesta
46 Satu Kenyataan
47 Pertemuan dengan Sang Paman
48 Makan Siang
49 Salah Makan
50 Melarikan diri
51 Satu Rahasia
52 Orang Yang dilindungi
53 Pertama menginjakkan kaki
54 Hari pertama
55 Pindah Tempat
56 Belum ada Kepastian
57 Pertemuan
58 Terungkap
59 Kekhawatiran
60 Belum ada Keputusan
61 Keluarga Berkumpul
62 Semakin Ramai
63 Ditolak atau di Terima?
64 SAH
65 Bersiap Pergi
66 Perjalanan Pulang
67 Ruangan Rahasia
68 Pengalaman Pertama
69 Pagi hari
70 Penawaran
71 Permasalahan yang sulit
72 Tidak Akan Pernah
73 Kabar tak Terduga
74 Terungkap
75 Keputusan Ailina
76 Berdamai dan Mendukung
77 Selamat Bergabung
78 Berpindah Tempat
79 Rencana mulai Berjalan
80 Satu Tindakan
81 Kesempatan dalam kesempitan
82 Pertarungan di pagi hari
83 Satu Rencana
84 Akhirnya
85 Teringat Sebuah Janji
86 Kedatangan Wilona
87 Janji di Tepati
88 Posesif 1
89 Niat Mempermalukan
90 Kejutan Manis
91 Kepindahan tak terduga
92 Lamaran tak terduga
93 Tak Terbaca
94 Permintaan Gila
95 Bertemu dengan seseorang
96 Terkejut
97 Berjalannya Rencana
98 Satu Malam
99 Tidak ada hasil
100 Pertarungan
101 Serangan tak terduga
102 Kabar Bahagia
103 Akhir yang Bahagia
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Pertemuan Pertama
2
Perkenalan dua Orang
3
Pertolongan Aftan
4
Perbuatan Arsy?
5
Para Kekasih yang Tak Terima
6
Sebulan persahabatan
7
Tragedi
8
Keanehan berujung Keusilan.
9
Tak sengaja Bertemu
10
Posisi yang Mengejutkan
11
Pertarungan
12
Pertolongan
13
Rekaman Mengejutkan
14
Perbincangan Serius
15
Teriakan Misteri
16
Meresahkan
17
Kiriman tak bertuan
18
Terbuka
19
Suara Hati
20
Kejutan
21
Pengakuan
22
Bayangan
23
Per bincangan
24
Orang Misterius
25
Pertemuan Rahasia
26
Berkas Rahasia
27
Menyerahkan
28
Percekcokan
29
Mencari
30
Penyesalan
31
Menghilang
32
Tempat tak di kenal
33
Bukan Dia
34
Pertarungan
35
Bantuan Saudara
36
Berpisah Kembali
37
Kenyataan
38
Bertemu
39
Menghindari
40
Kejadian Mengerikan
41
Mengawali Hari
42
Sebuah Gaun
43
Hari ke 14
44
Pertemuan
45
Perkenalan di Pesta
46
Satu Kenyataan
47
Pertemuan dengan Sang Paman
48
Makan Siang
49
Salah Makan
50
Melarikan diri
51
Satu Rahasia
52
Orang Yang dilindungi
53
Pertama menginjakkan kaki
54
Hari pertama
55
Pindah Tempat
56
Belum ada Kepastian
57
Pertemuan
58
Terungkap
59
Kekhawatiran
60
Belum ada Keputusan
61
Keluarga Berkumpul
62
Semakin Ramai
63
Ditolak atau di Terima?
64
SAH
65
Bersiap Pergi
66
Perjalanan Pulang
67
Ruangan Rahasia
68
Pengalaman Pertama
69
Pagi hari
70
Penawaran
71
Permasalahan yang sulit
72
Tidak Akan Pernah
73
Kabar tak Terduga
74
Terungkap
75
Keputusan Ailina
76
Berdamai dan Mendukung
77
Selamat Bergabung
78
Berpindah Tempat
79
Rencana mulai Berjalan
80
Satu Tindakan
81
Kesempatan dalam kesempitan
82
Pertarungan di pagi hari
83
Satu Rencana
84
Akhirnya
85
Teringat Sebuah Janji
86
Kedatangan Wilona
87
Janji di Tepati
88
Posesif 1
89
Niat Mempermalukan
90
Kejutan Manis
91
Kepindahan tak terduga
92
Lamaran tak terduga
93
Tak Terbaca
94
Permintaan Gila
95
Bertemu dengan seseorang
96
Terkejut
97
Berjalannya Rencana
98
Satu Malam
99
Tidak ada hasil
100
Pertarungan
101
Serangan tak terduga
102
Kabar Bahagia
103
Akhir yang Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!