Pertolongan Aftan

"Hehe, sorry kak" ucap Ailina nyengir merasa berdosa.

Aftan hanya menghela nafas, dan masuk mendahului sebelum Ailina seperti biasa akan banyak bicara dengan alasan yang tak sedikit tentunya.

"Sorry kak, aku tadi lupa dan ingin segera istirahat, jadi jalan kaki lebih cepat, maksudku begitu" Ailina memberikan alasan.

"Lalu, kenapa justru aku yang sampai lebih dulu?" Tanya Aftan sambil terus melangkah menuju dapur kecil untuk mengambil air minum.

"Di jalan aku bertemu dengan itu lo kak, wanita yang_"

"Sudah, aku lapar" sahut Aftan memotong pembicaraan.

"Ish, selalu saja seenaknya, dengarkan dulu ceritaku kak!" protes Ailina.

"Tidak perlu, kita makan dulu, aku beli makanan sebelum sampai sini" jawab Aftan lagi, lalu membuka makanan yang sudah diletakkan diatas meja.

"Aku kenyang, kak Aftan saja yang makan" ucap Ailina berjalan ke dapur mengambil tissue dan minuman untuk dirinya.

"Memangnya di jalan kamu sudah makan orang?" Tanya Aftan sebelum memasukkan makanan ke mulutnya.

Tentu saja Ailina tak mau menjawab pertanyaan macam itu, hanya melihat ke arah Aftan sejenak dan membersihkan Apartemen sederhana yang tak begitu luas tentunya, namun masih cukup lega untuknya beraktivitas.

Kembali duduk didepan Aftan, Ailina mengambil handphone dan berselancar disana, melihat beberapa pesan dari keluarga yang sering menanyakan keadaannya.

"Siapa?" Tanya Aftan.

"Siapa lagi, kak Evan tanya aku ada di mana" jawab Ailina.

"Hem, kabarkan aku juga bersamamu, jadi jangan khawatir" ucap Aftan.

"Sudah" jawab Ailina singkat tak ingin menganggu acara makan.

Setelah selesai makan, Aftan menyamankan diri duduk di sofa, mengambil laptop dan melanjutkan tugasnya yang tinggal sedikit lagi selesai.

"Kak!" Jerit Ailina tiba-tiba.

"Ada apa?" Sahut Aftan terkejut dan seketika berdiri menghampiri.

"laptop ku ketinggalan!" Jawab Ailina cepat.

"Apa?!" Sahut Aftan benar-benar tak mengerti kelakuan saudara wanitanya yang satu ini.

Ailina yang masih panik tak menghiraukan Aftan dengan wajah kesal lantaran terganggu mengerjakan tugas yang tinggal sedikit lagi.

"Eh mau kemana?" Tanya Aftan pada akhirnya, tak tega juga melihat Ailina kini berlarian menuju pintu.

"Ke Resto tadi, laptopku tertinggal di sana" jawab Ailina yang menghentikan langkah sejenak.

"Tunggu, aku antar, Ini sudah malam!" teriak Aftan berjalan cepat mendahului Ailina, menyambar gagang pintu dan_

"Sh-it!"

Aftan terkejut setengah mati saat membuka pintu mendapati wajah wanita dengan rambut terurai menutupi penuh misteri.

"Sorry, ini!"

BRUG

Kini benda pipih berselimut tas sudah berpindah ke tangan Aftan.

"Hei, tunggu!" Teriak Ailina yang masih berada di belakang Aftan.

"Ish, minggir kak!" Teriak Ailina melihat Aftan masih menghalangi.

Aftan tersadar, belum selesai dengan jantungnya yang di kejutkan dengan sosok misteri berambut panjang, kini Ailina sudah menerjangnya dan membuatnya hampir terjatuh.

"Ai!" Teriak Aftan kesal.

"Sorry kak!" Teriak Ailina sambil berlari mengejar wanita yang mengembalikan laptopnya.

Ailina berhasil mengejar, lalu berhenti sambil menahan lengannya.

"Tunggu Arsy!" ucapnya.

"Ada apa lagi, ini sudah malam" ucap Arsy sambil melepaskan lengannya.

"Sorry, aku hanya ingin berterimakasih, sudah mengembalikan dan mengantar Laptop ku sampai kesini" ucap Ailina.

"Hem, sama-sama, lain kali hati-hati lah" ucap Arsy berlalu pergi begitu saja, seperti yang sudah-sudah.

Sejenak Ailina terdiam, apa yang dilakukan Arsy mengingatkan dirinya akan seseorang, bertemu sejenak dan pergi begitu saja, sungguh membuat hatinya terasa nyeri dan akhirnya menarik nafas panjang untuk mengurangi.

"Sudahlah_" ucap Ailina lirih lalu berbalik kembali ke Apartemen nya.

Aftan menatap aneh melihat Ailina masuk dengan wajah malas nya, duduk begitu saja di sebelahnya dan menyandarkan kepalanya ke Sofa, berharap Aftan bertanya tapi kenyataannya sebaliknya.

"Ck, kak!" Ucap Ailina yang kesal karena Aftan cuek-cuek saja.

"Hem" jawab Aftan sekenanya.

"Masih repot?" Tanya Ailina.

"Kelihatannya?" Jawab Aftan sambil jarinya terus mengetik tanpa menoleh.

"Kak!" Teriak Ailina lagi.

Jari Aftan seketika berhenti bergerak, menarik nafas panjang dan meletakkan laptopnya diatas meja.

"Apa lagi, laptop mu sudah kembali dengan selamat, ada lagi yang masih ketinggalan?" tanya Aftan.

Ailina menatap Aftan dan mengangguk dengan wajah anehnya.

"Apa yang ketinggalan?" Tanya Aftan lagi.

"Hatiku" jawab Ailina membuat Aftan mengerutkan kening tak tau apa maksudnya.

"Rasanya disini sakit kak" tunjuk Ailina di dadanya.

"Ingat seseorang yang membuatku resah, benci tapi juga_" lanjutnya lagi.

"Kuliah kamu urusi, gak usah macem-macem" sahut Aftan lalu mengambil kembali laptopnya seolah tak mau tau perasaan Ailina.

"Iya!" Jawab Ailina menyambar laptopnya dan pergi masuk ke dalam kamar, rasanya juga percuma curhat dengan kakak sepupunya yang satu itu.

Aftan hanya menggelengkan kepala, ada sesuatu dihatinya yang sedikit terusik, namun berusaha dia tekan demi kebaikan.

Tugas berhasil di selesaikan, Aftan berdiri dan menghangatkan makannya kembali, tak ingin apa yg tersisa terbuang dengan cuma-cuma, karena setiap makanan ada berkah yang letaknya entah dimana.

Tok tok tok

Suara ketukan pintu membuat Ailina harus beranjak dari tempat belajarnya di dalam kamar.

"Ada apa kak?" Ucap Ailina saat membuka pintu dan mendapati Aftan sudah berdiri disana.

"Aku pulang dulu" ucap Aftan.

"Hem" jawab Ailina.

"Tidak mau mengantarku?" Tanya Aftan.

"Kakak kan bisa jalan sendiri" jawab Ailina.

"Terus yang mengunci pintu siapa?" Sahut Aftan.

"Iya" ucap Ailina lalu berjalan keluar dan berjalan berdampingan.

Aftan tak berkata apapun, dirinya sangat tau kalau Ailina masih badmood karena percakapan soal perasaan di hentikan, bukan tidak peduli, tapi entah kenapa dirinya tidak suka.

Setelah mengucap salam, Aftan akhirnya meninggalkan bangunan Apartemen sederhana yang berada di sekitar kampus, memandang sesaat letak tempat Ailina dan menghela nafas, masih merasa khawatir saja karena Ailina memilih tempat sederhana yang jauh dari miliknya dan juga keluarganya.

"Ada-ada saja" gumam Aftan, lalu masuk kembali ke dalam mobilnya dan meluncur ke jalanan untuk pulang.

Aftan berhenti sejenak saat melihat seseorang yang sepertinya pernah dilihatnya, lebih tepatnya dia baru saja di kagetkan olehnya.

"Apa yang di lakukan perempuan itu?" Dalam hati Aftan berkata.

Pandangan masih tertuju padanya, kendati perempuan yang tak lain adalah Arsy nampak tengah berjalan terburu seperti menghindari sesuatu, dan benar saja, ada beberapa orang jauh di belakangnya tengah berjalan cepat untuk mendekat.

Wajah ketakutan jelas terlihat, Aftan menghentikan mobilnya dan terus mengamati, di detik berikutnya tiga orang laki-laki itu sudah menghadang berada di depan sang perempuan.

"Apa mau kalian, lepaskan!" Terdengar teriakan.

Ketiga lelaki itu tak peduli, bersiap memukul dengan sebuah kayu yang sudah di persiapkan.

"Sial!" Ucap Aftan segera turun tergesa dan seketika ingin mengeluarkan kekuatannya untuk menolong.

"What!, Apa yang terjadi?!" Ucap Aftan terkejut setengah mati saat sesuatu terjadi.

Jangan lupa dukung Author dengan memberikan VOTE, HADIAH, LIKE, KOMEN, dan Tonton IKLANnya ya.

Hari ini Up dua kali, jangan sampai terlewatkan keseruannya.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Rita Riau

Rita Riau

apa nantinya Arsy jodoh aftan,,,
tapi q ingin Ailina yg jadi jodoh nya aftan,,,
apkbr nya Afita yah,,,

2023-12-09

2

Sugiharti Rusli

Sugiharti Rusli

punya kekuatan supranatural juga yah sepertnya,,,

2023-10-09

1

faridah ida

faridah ida

jangan2 Arsy jodohnya Aftan....

2023-08-23

1

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan Pertama
2 Perkenalan dua Orang
3 Pertolongan Aftan
4 Perbuatan Arsy?
5 Para Kekasih yang Tak Terima
6 Sebulan persahabatan
7 Tragedi
8 Keanehan berujung Keusilan.
9 Tak sengaja Bertemu
10 Posisi yang Mengejutkan
11 Pertarungan
12 Pertolongan
13 Rekaman Mengejutkan
14 Perbincangan Serius
15 Teriakan Misteri
16 Meresahkan
17 Kiriman tak bertuan
18 Terbuka
19 Suara Hati
20 Kejutan
21 Pengakuan
22 Bayangan
23 Per bincangan
24 Orang Misterius
25 Pertemuan Rahasia
26 Berkas Rahasia
27 Menyerahkan
28 Percekcokan
29 Mencari
30 Penyesalan
31 Menghilang
32 Tempat tak di kenal
33 Bukan Dia
34 Pertarungan
35 Bantuan Saudara
36 Berpisah Kembali
37 Kenyataan
38 Bertemu
39 Menghindari
40 Kejadian Mengerikan
41 Mengawali Hari
42 Sebuah Gaun
43 Hari ke 14
44 Pertemuan
45 Perkenalan di Pesta
46 Satu Kenyataan
47 Pertemuan dengan Sang Paman
48 Makan Siang
49 Salah Makan
50 Melarikan diri
51 Satu Rahasia
52 Orang Yang dilindungi
53 Pertama menginjakkan kaki
54 Hari pertama
55 Pindah Tempat
56 Belum ada Kepastian
57 Pertemuan
58 Terungkap
59 Kekhawatiran
60 Belum ada Keputusan
61 Keluarga Berkumpul
62 Semakin Ramai
63 Ditolak atau di Terima?
64 SAH
65 Bersiap Pergi
66 Perjalanan Pulang
67 Ruangan Rahasia
68 Pengalaman Pertama
69 Pagi hari
70 Penawaran
71 Permasalahan yang sulit
72 Tidak Akan Pernah
73 Kabar tak Terduga
74 Terungkap
75 Keputusan Ailina
76 Berdamai dan Mendukung
77 Selamat Bergabung
78 Berpindah Tempat
79 Rencana mulai Berjalan
80 Satu Tindakan
81 Kesempatan dalam kesempitan
82 Pertarungan di pagi hari
83 Satu Rencana
84 Akhirnya
85 Teringat Sebuah Janji
86 Kedatangan Wilona
87 Janji di Tepati
88 Posesif 1
89 Niat Mempermalukan
90 Kejutan Manis
91 Kepindahan tak terduga
92 Lamaran tak terduga
93 Tak Terbaca
94 Permintaan Gila
95 Bertemu dengan seseorang
96 Terkejut
97 Berjalannya Rencana
98 Satu Malam
99 Tidak ada hasil
100 Pertarungan
101 Serangan tak terduga
102 Kabar Bahagia
103 Akhir yang Bahagia
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Pertemuan Pertama
2
Perkenalan dua Orang
3
Pertolongan Aftan
4
Perbuatan Arsy?
5
Para Kekasih yang Tak Terima
6
Sebulan persahabatan
7
Tragedi
8
Keanehan berujung Keusilan.
9
Tak sengaja Bertemu
10
Posisi yang Mengejutkan
11
Pertarungan
12
Pertolongan
13
Rekaman Mengejutkan
14
Perbincangan Serius
15
Teriakan Misteri
16
Meresahkan
17
Kiriman tak bertuan
18
Terbuka
19
Suara Hati
20
Kejutan
21
Pengakuan
22
Bayangan
23
Per bincangan
24
Orang Misterius
25
Pertemuan Rahasia
26
Berkas Rahasia
27
Menyerahkan
28
Percekcokan
29
Mencari
30
Penyesalan
31
Menghilang
32
Tempat tak di kenal
33
Bukan Dia
34
Pertarungan
35
Bantuan Saudara
36
Berpisah Kembali
37
Kenyataan
38
Bertemu
39
Menghindari
40
Kejadian Mengerikan
41
Mengawali Hari
42
Sebuah Gaun
43
Hari ke 14
44
Pertemuan
45
Perkenalan di Pesta
46
Satu Kenyataan
47
Pertemuan dengan Sang Paman
48
Makan Siang
49
Salah Makan
50
Melarikan diri
51
Satu Rahasia
52
Orang Yang dilindungi
53
Pertama menginjakkan kaki
54
Hari pertama
55
Pindah Tempat
56
Belum ada Kepastian
57
Pertemuan
58
Terungkap
59
Kekhawatiran
60
Belum ada Keputusan
61
Keluarga Berkumpul
62
Semakin Ramai
63
Ditolak atau di Terima?
64
SAH
65
Bersiap Pergi
66
Perjalanan Pulang
67
Ruangan Rahasia
68
Pengalaman Pertama
69
Pagi hari
70
Penawaran
71
Permasalahan yang sulit
72
Tidak Akan Pernah
73
Kabar tak Terduga
74
Terungkap
75
Keputusan Ailina
76
Berdamai dan Mendukung
77
Selamat Bergabung
78
Berpindah Tempat
79
Rencana mulai Berjalan
80
Satu Tindakan
81
Kesempatan dalam kesempitan
82
Pertarungan di pagi hari
83
Satu Rencana
84
Akhirnya
85
Teringat Sebuah Janji
86
Kedatangan Wilona
87
Janji di Tepati
88
Posesif 1
89
Niat Mempermalukan
90
Kejutan Manis
91
Kepindahan tak terduga
92
Lamaran tak terduga
93
Tak Terbaca
94
Permintaan Gila
95
Bertemu dengan seseorang
96
Terkejut
97
Berjalannya Rencana
98
Satu Malam
99
Tidak ada hasil
100
Pertarungan
101
Serangan tak terduga
102
Kabar Bahagia
103
Akhir yang Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!