Para Kekasih yang Tak Terima

Aftan meletakkan tas di sampingnya, duduk lebih santai dan siap menjelaskan kejadiannya, ada sesuatu hal aneh yang juga dirasakan, hingga Aftan merasa perlu membicarakan juga dengan Ailina.

"Aku tidak tau apa yang terjadi, tapi ketiga orang pemuda itu awalnya ingin menyakiti Arsy, entah apa alasannya, aku mengamati dari awal."

"Lalu?" Tanya Ailina penasaran.

"Aku hendak menolongnya jika terjadi sesuatu, karena jalanan itu sepi, dan ternyata apa yang terjadi diluar dugaan ku."

"Arsy mampu melawan mereka?" Tanya Ailina.

"Aku tidak tau, itu perbuatan Arsy atau siapa, yang pasti ketiga pemuda itu malah saling menyerang satu sama lain, sangat mengerikan karena mereka akhirnya terluka parah, dan aku segera keluar sebelum mereka benar-benar akan mati jika dibiarkan beberapa menit saja."

"What?, Lalu apa yang terjadi dengan Arsy?" tanya Ailina.

"Dia hanya terdiam, menatap dingin tanpa ekspresi, dan membiarkan semuanya terjadi." jawab Aftan.

"Oh my _, apa mungkin itu semua perbuatan Arsy kak?"

"Entahlah, wanita itu misterius, tapi aku tak bisa merasakan kekuatan supranatural apapun saat di dekatnya, jadi_" Aftan menghentikan kalimatnya, saat seseorang terlihat berjalan melewati nya.

Begitu juga Ailina, sedikit tersentak saat melihat apa yang Aftan lihat, rupanya Arsy melewati mereka berdua karena memang nyatanya itu adalah taman dengan jalanan umum yang ada di dalam lingkungan kampus.

"Arsy kak" ucap lirih Ailina.

"Hem" jawab Aftan.

Dan kembali lagi mereka berbincang, membahas sesuatu yang sempat terhenti sesaat.

"Apapun itu, berhati-hati lah Ai, aku tidak membatasi dengan siapa kamu berteman, tapi ingat, selalu waspada, dengan siapapun, okey?" sekali lagi Aftan memperingatkan.

Ailina hanya mengangguk, merebahkan punggungnya di sandaran kursi dan masih memikirkan apa yang sudah di ceritakan.

"Kalau itu bukan perbuatan Arsy, kenapa dia menghampiri dan berpesan padaku agar kak Aftan tidak lagi ikut campur urusannya" ucap lirih Ailina tapi masih bisa didengar oleh Aftan.

"Jadi dia berpesan seperti itu?"

"Iya kak, mangkanya aku mencari kak Aftan dari pagi, ingin menanyakan hal itu."

"Oh, hanya itu?" tanya Aftan.

"Tentu saja, memangnya apa lagi?"

"Aku berharap ada hal lainnya" jawab Aftan lirih sambil rileks duduk dan membalas beberapa pesan di ponselnya.

"Maksud kak Aftan?" Tanya Ailina.

"Sudahlah, masih ada jam?" Tanya Aftan mengalihkan pembicaraan.

"Ada, tapi nanti jam satu siang" jawab Ailina lalu kembali terdiam terlihat berpikir.

"Kak?" Ucap Ailina.

"Apa?" Jawab Aftan.

"Lapar, bisa traktir nggak?"

"Dasar" ucap Aftan segera berdiri diikuti oleh Ailina yang tersenyum sumringah dibelakangnya.

Namun apa yang terjadi diluar ekspektasi, Ailina mengerutkan alisnya saat Aftan berjalan ke arah yang salah menurutnya.

"Loh kak, kantinnya disana!" Teriak Ailina.

"Siapa yang mau ke kantin, aku masih ada pekerjaan, mau kembali ke kelas" jawab Aftan.

"Apa?, Kak!" Teriak Ailina yang sudah berhenti, namun Aftan malah semakin cepat melangkahkan kakinya.

Aftan hanya tersenyum, sudah bisa dipastikan bagaimana wajah Ailina akan berubah kesal seperti yang biasa dia lihat dari kecil saat dirinya selalu membuatnya marah, namun hal tercantik dan menggemakan justru terlihat disana.

Dengan mulut sedikit mengerucut, bergumam seolah melafalkan mantra dan berjalan sedikit menghentak, Ailina akhirnya sampai di Kantin sendirian saja, rupanya Roti untuk sarapan paginya tadi tidak bisa mengganjal perutnya terlalu lama.

Masih sepi keadaan kantin disana, karena memang belum menunjukkan jam makan siang, tak lama makanan yang di pesan datang dan Ailina segera berdoa sebelum memasukkan makanan untuk menenangkan perutnya.

"Wih, enak sekali, Alhamdulillah" ucapnya lirih dan menikmati sedikit demi sedikit.

Ailina berjalan keluar setelah membayar, namun tiba-tiba saja dikejutkan dengan kedatangan seseorang yang melewatinya begitu saja lalu mengambil duduk di kursi taman terdekat dan membuka bekal yang dibawa.

"Ehem" ucap Ailina mendekat.

"Ada apa?" Arsy menatap Ailina yang sudah ada didepannya, sambil melanjutkan membuka bekal makanannya.

"Tidak ada, aku hanya mau bilang kalau sudah menyampaikan pesanmu untuk kakakku" jawab Ailina.

"Hem, baguslah." sambung Arsy.

"Apa yang terjadi?" Tanya Ailina lalu duduk tanpa permisi di depan Arsy.

"Aku ingin makan" ucap Arsy.

"Bukan itu, tapi kemaren, bahkan ada tiga orang yang hampir mati saling membu-nuh di depanmu" sahut Ailina.

"Jangan ikut campur urusan orang lain, dan pergilah, kamu mengganggu ku makan" jawab Arsy dan membuat Ailina memutar matanya dan pergi begitu saja sebelum bertambah emosi.

"Kenapa juga aku mau tau urusan orang, terserah mau apa yang terjadi, bukan urusanku" omel Ailina pada diri sendiri dan terus melangkah pergi.

PRANK!

Terdengar suara nyaring yang menghampiri telinga Ailina, spontan dirinya berbalik dan melihat apa yang terjadi.

Terlihat beberapa wanita tengah berdiri di depan Arsy yang masih terdiam mendapati bekal makanannya jatuh berantakan di tanah.

"Oh my God, apa yang mereka lakukan!" Ucap Ailina segera melangkah ingin mendekati, namun dengan cepat dirinya berhenti kembali, teringat kata Arsy yang membuatnya kesal.

"Biarkan saja, untuk apa aku kepo dengan urusannya" kembali Ailina berbalik melanjutkan langkah.

PLAK

BUG

PLAK

Semakin lama semakin terdengar suara yang membuat Ailina makin resah sambil terus berjalan.

"Oh ****!"

Teriak Ailina merasa frustasi karena pikiran dan tubuhnya menginginkan sesuatu yang saling berlawanan.

Akhirnya Ailina berbalik kembali dan berlari, seperti yang di perkirakan, kembali Arsy sudah terjatuh ke tanah dengan baju dan wajah yang berantakan.

"Hentikan!" Teriak Ailina melihat beberapa wanita itu ingin meraih rambut Arsy dan menghajarnya kembali.

"Jangan ikut campur" lirih suara Arsy terdengar.

"Apa?!" Ailina kesal, "Aku tidak ingin ikut campur, tapi aku tidak suka melihat seseorang yang seenaknya di hajar di depanku!" Teriak Ailina dengan jengkel.

"Kau lagi, apa kau tau, wanita sialan ini telah membawa banyak kematian dan keburukan di kampus kita, dan apa kau tau dia bisa menyakiti siapa saja tanpa menyentuh, aku akan menghajarnya karena berani menyakiti kekasihku!" Teriak salah satu dari wanita itu dan menendang perut Arsy hingga terguling.

Ailina tidak bisa melihat hal itu lagi, lalu mendekat dan mendorong wanita itu hingga sedikit bergeser dengan paksa.

"Hentikan, atau aku yang akan menghajar kalian!" Ucap Ailina dengan tatapan tajamnya.

"What?, You?, Hahaha!" Terdengar mereka tertawa hampir bersamaan.

Lalu dengan cepat salah satunya menggunakan gerakan bela dirinya menyerang Ailina.

"Ini bukan hal yang sulit" gumam Ailina segera menghadang pukulan dengan satu gerakan tangan dengan ringan.

BRUG

Perempuan itu terjatuh dengan cepat, bahkan mereka seperti tak melihat gerakan Ailina yang menghadang serangan.

Para perempuan itu akhirnya terdiam, seolah menandai wajah Ailina untuk membuat perhitungan selanjutnya.

"Kau akan menerima balasannya" ucap salah satu dari mereka dan pergi setelah membantu temannya yang terjatuh untuk berdiri.

"Kau akan menyesal sudah melakukan ini semua" ucap Arsy sambil berdiri, meringis menahan sakit di perutnya, dan membereskan wadah bekal yang berantakan tanpa isinya.

Ailina tak menjawab, hanya membantu memunguti beberapa barang Arsy yang masih berantakan di tanah.

"Tidak usah mengkhawatirkan ku, urusi saja dirimu sendiri, kenapa tidak melawan mereka kalau apa yang mereka tuduhkan itu tidak benar" ucap Ailina.

"Bagaimana kalau apa yang mereka katakan semuanya benar?" Sahut Arsy.

"Apa?, Maksud mu?" Tanya Ailina kaget akan jawaban yang di berikan.

Arsy hanya menatap sesaat Ailina yang masih terkejut dengan jawabannya, lalu seperti biasanya melangkah pergi hendak meninggalkan.

"Jawab pertanyaan ku!" Teriak Ailina.

"Tidak perlu, jauhi aku, dan hidupmu akan baik-baik saja, aku sudah memperingatkan mu" sahut Arsy terus berjalan.

Ailina makin kesal dan tak perduli, berjalan cepat menyusul langkah Arsy yang rupanya sedang menuju ke Toilet untuk membersihkan diri.

Jangan lupa support Author ya, biar tambah semangat nulisnya, jangan lupa kasih VOTE, VOTE, VOTE di hari SENIN, lanjut HADIAH, LIKE, KOMEN, dan Tonton IKLANnya.

Bersambung.

Silahkan mampir juga di Novel Karya terbaru dari Author Anna Dharta t

Terpopuler

Comments

Rita Riau

Rita Riau

penuh misteri si Arsy,,, moga Ailina ga kenapa Napa udah berurusan dgn arsy sok hebat,,

2023-12-16

1

faridah ida

faridah ida

ribet banget sih Arsy ...

2023-08-23

1

Nor Azlin

Nor Azlin

Asry itu penuh misteri nya & kuasa tang ada padanya terlalu bahaya Ailina ...lebih baik menghindari dari meredah bahaya Ailina ...apa yang Asry bilang itu qda versinya dari pada dia menyakiti mu kerana ketasengajaan nya lebih baik menghindar dari nya ...semoga aja kamu tidak kenapa2 memandangkan itu permintaanya & secara tidak sengajaan kamu udah membuat musuh dengan teman2 mu tang lain...lanjut kan thor

2023-08-07

0

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan Pertama
2 Perkenalan dua Orang
3 Pertolongan Aftan
4 Perbuatan Arsy?
5 Para Kekasih yang Tak Terima
6 Sebulan persahabatan
7 Tragedi
8 Keanehan berujung Keusilan.
9 Tak sengaja Bertemu
10 Posisi yang Mengejutkan
11 Pertarungan
12 Pertolongan
13 Rekaman Mengejutkan
14 Perbincangan Serius
15 Teriakan Misteri
16 Meresahkan
17 Kiriman tak bertuan
18 Terbuka
19 Suara Hati
20 Kejutan
21 Pengakuan
22 Bayangan
23 Per bincangan
24 Orang Misterius
25 Pertemuan Rahasia
26 Berkas Rahasia
27 Menyerahkan
28 Percekcokan
29 Mencari
30 Penyesalan
31 Menghilang
32 Tempat tak di kenal
33 Bukan Dia
34 Pertarungan
35 Bantuan Saudara
36 Berpisah Kembali
37 Kenyataan
38 Bertemu
39 Menghindari
40 Kejadian Mengerikan
41 Mengawali Hari
42 Sebuah Gaun
43 Hari ke 14
44 Pertemuan
45 Perkenalan di Pesta
46 Satu Kenyataan
47 Pertemuan dengan Sang Paman
48 Makan Siang
49 Salah Makan
50 Melarikan diri
51 Satu Rahasia
52 Orang Yang dilindungi
53 Pertama menginjakkan kaki
54 Hari pertama
55 Pindah Tempat
56 Belum ada Kepastian
57 Pertemuan
58 Terungkap
59 Kekhawatiran
60 Belum ada Keputusan
61 Keluarga Berkumpul
62 Semakin Ramai
63 Ditolak atau di Terima?
64 SAH
65 Bersiap Pergi
66 Perjalanan Pulang
67 Ruangan Rahasia
68 Pengalaman Pertama
69 Pagi hari
70 Penawaran
71 Permasalahan yang sulit
72 Tidak Akan Pernah
73 Kabar tak Terduga
74 Terungkap
75 Keputusan Ailina
76 Berdamai dan Mendukung
77 Selamat Bergabung
78 Berpindah Tempat
79 Rencana mulai Berjalan
80 Satu Tindakan
81 Kesempatan dalam kesempitan
82 Pertarungan di pagi hari
83 Satu Rencana
84 Akhirnya
85 Teringat Sebuah Janji
86 Kedatangan Wilona
87 Janji di Tepati
88 Posesif 1
89 Niat Mempermalukan
90 Kejutan Manis
91 Kepindahan tak terduga
92 Lamaran tak terduga
93 Tak Terbaca
94 Permintaan Gila
95 Bertemu dengan seseorang
96 Terkejut
97 Berjalannya Rencana
98 Satu Malam
99 Tidak ada hasil
100 Pertarungan
101 Serangan tak terduga
102 Kabar Bahagia
103 Akhir yang Bahagia
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Pertemuan Pertama
2
Perkenalan dua Orang
3
Pertolongan Aftan
4
Perbuatan Arsy?
5
Para Kekasih yang Tak Terima
6
Sebulan persahabatan
7
Tragedi
8
Keanehan berujung Keusilan.
9
Tak sengaja Bertemu
10
Posisi yang Mengejutkan
11
Pertarungan
12
Pertolongan
13
Rekaman Mengejutkan
14
Perbincangan Serius
15
Teriakan Misteri
16
Meresahkan
17
Kiriman tak bertuan
18
Terbuka
19
Suara Hati
20
Kejutan
21
Pengakuan
22
Bayangan
23
Per bincangan
24
Orang Misterius
25
Pertemuan Rahasia
26
Berkas Rahasia
27
Menyerahkan
28
Percekcokan
29
Mencari
30
Penyesalan
31
Menghilang
32
Tempat tak di kenal
33
Bukan Dia
34
Pertarungan
35
Bantuan Saudara
36
Berpisah Kembali
37
Kenyataan
38
Bertemu
39
Menghindari
40
Kejadian Mengerikan
41
Mengawali Hari
42
Sebuah Gaun
43
Hari ke 14
44
Pertemuan
45
Perkenalan di Pesta
46
Satu Kenyataan
47
Pertemuan dengan Sang Paman
48
Makan Siang
49
Salah Makan
50
Melarikan diri
51
Satu Rahasia
52
Orang Yang dilindungi
53
Pertama menginjakkan kaki
54
Hari pertama
55
Pindah Tempat
56
Belum ada Kepastian
57
Pertemuan
58
Terungkap
59
Kekhawatiran
60
Belum ada Keputusan
61
Keluarga Berkumpul
62
Semakin Ramai
63
Ditolak atau di Terima?
64
SAH
65
Bersiap Pergi
66
Perjalanan Pulang
67
Ruangan Rahasia
68
Pengalaman Pertama
69
Pagi hari
70
Penawaran
71
Permasalahan yang sulit
72
Tidak Akan Pernah
73
Kabar tak Terduga
74
Terungkap
75
Keputusan Ailina
76
Berdamai dan Mendukung
77
Selamat Bergabung
78
Berpindah Tempat
79
Rencana mulai Berjalan
80
Satu Tindakan
81
Kesempatan dalam kesempitan
82
Pertarungan di pagi hari
83
Satu Rencana
84
Akhirnya
85
Teringat Sebuah Janji
86
Kedatangan Wilona
87
Janji di Tepati
88
Posesif 1
89
Niat Mempermalukan
90
Kejutan Manis
91
Kepindahan tak terduga
92
Lamaran tak terduga
93
Tak Terbaca
94
Permintaan Gila
95
Bertemu dengan seseorang
96
Terkejut
97
Berjalannya Rencana
98
Satu Malam
99
Tidak ada hasil
100
Pertarungan
101
Serangan tak terduga
102
Kabar Bahagia
103
Akhir yang Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!