Tragedi

Terdengar teriakan minta tolong dengan keras, sontak Ailina dan juga Aftan berdiri dan berjalan cepat untuk mendekat.

Kini banyak mahasiswa yang berlarian ke arah yang sama, betapa terkejutnya Ailina dan Aftan saat melihat seorang perempuan dengan luka cukup mengerikan berada di dalam selokan di pinggiran taman.

"Dia masih hidup" ucap salah satu mahasiswa kedokteran yang memberanikan diri untuk memeriksa.

Ailina dan Aftan tak kalah cepat menghubungi nomor untuk meminta bantuan medis, tim dari kampus segera datang, di susul dengan bunyi ambulan dari Rumah Sakit terdekat sudah mendekat.

Saat tubuh penuh luka itu terangkat, Ailina sangat terkejut, karena dirinya ingat betul akan salah satu wanita yang sempat cekcok dengannya saat menyerang Arsy.

"Dia?" ucap Ailina lirih.

"Kamu mengenalnya Ai?" tanya Aftan seketika.

"Iya, tidak, maksudku_"

"Kamu itu kenapa, makin gak jelas ngomongnya" sahut Aftan yang bingung dengan jawaban Ailina.

Ailina terdiam, kini matanya menatap lurus tak percaya, di kejauhan melihat Arsy ber sedekap menatap sosok tubuh yang di bawa masuk ke dalam ambulan, dan tertangkap mata Ailina bagaimana senyuman tipis itu terlihat dari bibirnya.

"Arsy_" lirih sekali Ailina berucap, menemani hatinya yang bertanya-tanya.

Tak berselang lama, Aftan pun mengikuti kemana arah pandangan Ailina, dan melihat disana Arsy yang berdiri dan berbalik pergi.

"Ai, Ai, Ailina!" Panggil Aftan sedikit keras hingga membuat Ailina memutuskan pandangannya.

"Iya kak?"

"Kau kenapa?"

"Tidak ada, aku ke kelas dulu kak, sepertinya hampir jam ke dua" ucap Ailina setelah melihat jam tangan yang melingkar di lengan kirinya.

"Hem" jawab Aftan lalu melangkah, namun tidak kembali ke ruangannya, melainkan mengikuti kemana arah Arsy pergi.

Aftan mempercepat langkahnya, ingin rasanya menggunakan kekuatannya, namun itu tidak mungkin dilakukan di siang bolong dengan keramaian mahasiswa.

Hingga jaraknya terlalu jauh dengan sosok Arsy yang kini tak terlihat di pandanganya, dan akhirnya Aftan berjalan pergi meninggalkan lokasi.

Sementara di balik pohon besar, terlihat Arsy muncul perlahan, melihat dari kejauhan sosok Aftan yang semakin tak terlihat, lalu dirinya memejamkan mata sejenak, seolah merasa lega dan melanjutkan langkahnya.

Berada di ruangan perkuliahan nyatanya tak membuat pikiran Aftan tenang begitu saja, masih penasaran dengan apa yang sebenarnya telah terjadi, hingga saat jam terakhir dirinya mengikuti materi, Aftan tak langsung pulang.

Mengambil ponselnya sejenak, Aftan mengirim pesan ke Ailina untuk mengetahui keberadaannya, seperti yang biasa di lakukan.

Lalu Aftan terlihat mengehentikan langkah saat akan keluar dari pintu ruangan, terdengar beberapa temannya mengatakan tentang tragedi yang baru saja terjadi.

Bahwa wanita yang mengalami luka cukup mengerikan itu adalah kekasih salah satu orang yang masih di rawat di rumah sakit karena menyerang Arsy di malam hari, dan beruntung ada yang menolongnya.

"Oh, rupanya seperti itu?" Batin Aftan lalu menghampiri temannya untuk bertanya.

"Jadi mahasiswi tadi tadi itu pernah berurusan dengan Arsy?" Tanya Aftan.

"Arsi?, Siapa dia?" tanya salah satu teman Aftan.

"Wanita yang kalian bicarakan tadi" jawab Aftan.

Mereka terkejut dan baru tau kalau wanita aneh pembawa sial yang di kenal di kampus nya bernama Arsy. Dan dari anggukan teman-temannya Aftan terus berusaha mencari informasi.

"Wanita itu beberapa kali berurusan dengan Arsy, dan terakhir yang aku dengar, kekasihmu yang menolongnya saat wanita itu hampir menghajarnya" salah satu temannya memberikan penjelasan.

"Apa?" sahut Aftan terkejut.

"Iya, kekasihmu itu pasti tau" ucap temannya lagi.

"Tunggu, maksud mu_"

"Kekasih bermata biru mu itu, my God, bagaimana bisa ada wanita secantik dan sesempurna itu, aku_"

"Jaga mulutmu, dan dia bukan kekasih ku" sahut Aftan segera.

"What!!" Teriak beberapa teman laki-laki Aftan nampak terkejut sekaligus berbinar-binar.

"Ck, dia memang bukan kekasihku, tapi jangan berani menggoda atau mendekatinya kalau tidak ingin berurusan denganku" Aftan memperingatkan dan pergi meninggalkan tempatnya dengan teman-temannya yang masih melongo tak percaya.

"Dasar Aneh, bukan kekasih bukan apa, tapi posesif sekali, ancamannya mengerikan" ucap salah satu dari mereka.

"Sudah, jangan berani berurusan dengan Aftan, kita cari wanita yang lain saja, di kampus ini tidak akan kekurangan wanita cantik dan se-ksi" sahut yang lain.

"Tapi tidak ada yang bisa menandingi seorang Dewi bermata biru itu, dan saat aku menatapnya serasa sudah berada di surga bertemu dengan bidadari" ngeyelnya.

"Terserah, kalau kau mau berurusan dengan Aftan"

"Tentu saja tidak" jawabnya cepat dengan kecewa.

Beberapa orang tertawa melihat wajah nelangsa dari temannya, Aftan memang sangat terkenal di Kampus itu, bukan hanya tampangnya yang luar biasa, tapi juga kecerdasannya tak di ragukan lagi.

Belum lagi kisahnya yang bagai sejarah tak terlupakan, dimana dirinya berhasil menyelamatkan teman-temannya dari kekacauan yang sengaja di buat mahasiswa universitas lain untuk menjatuhkan pamor tempat perkuliahannya.

Tentunya Aftan tak mudah melakukan itu semua, namun juga bukan hal yang tidak mungkin dia lakukan dengan ilmu bela diri yang sudah mendarah daging dalam dirinya,

Namun tetap pada komitmen tanpa menggunakan kekuatan supranatural yang harus di sembunyikan dari dunia luar.

Mengambil jurusan manajemen bisnis dengan predikat mahasiswa terbaik membuatnya tak tertolak dimanapun berada.

Namun sayang, para wanita yang mencoba mendekati tak berani, lantaran sikap dingin dan begitu sempurna di mata para wanita, justru membuat mereka takut dan merasa tak pantas untuknya.

*

*

Sore menyapa dengan indah, Ailina baru saja sampai di Apartemen sederhana kesayangannya, menatap beberapa lukisan asri hutan yang ada di Indonesia membuatnya tersenyum, seolah masih bisa merasakan sejuknya tanah kelahiran.

"Aku merindukan semua yang ada di sana" gumamnya lalu memejamkan mata sejenak seolah menikmati waktu saat berada di tempat itu.

Ailina kembali melangkah, saatnya ibadah sholat Ashar dilakukan dengan sebelumnya melakukan ritual membersihkan diri di kamar mandi dan bersuci.

Waktunya bersantai sejenak, Ailina pergi ke dapur mini yang menjadi satu dengan ruangan tengah, mengambil beberapa bahan dari dalam lemari es dan membuat makan malam yang akan di santap sebentar lagi.

"Hem, harum sekali" ucap Ailina ngomong sendiri saat bau masakannya mulai tercium.

Seperti yang diperkirakan, hampir setengah jam selesai dan siap di hidangkan, tersenyum lebar melihat semua sudah tertata rapi, Ailina bersiap makan malam setelah sholat Magrib nanti.

Terdengar alarm yang menunjukkan ibadahnya harus segera di lakukan untuk mendapatkan keutamaan dalam sholatnya, dan Ailina segera melakukan dan berdoa sedikit panjang, berkeluh kesah dengan sang Maha Pencipta dengan semua masalah yang di hadapinya.

"Bismillah_"

Ucap Ailina sebelum membuka mulutnya setelah satu sendok makanan lezat hasil masaknya dipersiapkan.

Ting Tong

"My God _, kenapa harus disaat seperti ini!" Teriak Ailina kesal karena tidak jadi memasukkan makanan ke dalam mulutnya.

Lalu dirinya segera melangkah menuju pintu untuk melihat siapa yang berkunjung dan membuatnya serasa kurang beruntung.

Ayo dong, mana nich komennya, jangan lupa dukung terus Author ya.

Beri HADIAH VOTE LIKE KOMEN dan Tonton IKLANnya.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Rita Riau

Rita Riau

nah yg datang itu pasti Aftan,,,di posesif,,,,,🥰🥰🥰🥰

2023-12-16

1

Tita Rosita

Tita Rosita

Aiii kapan ketemunya sm Sky /Drool/

2023-11-24

0

Sugiharti Rusli

Sugiharti Rusli

siapa lagi yang datang Ai kalo bukan kakak sepupu tersayang😉

2023-10-10

2

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan Pertama
2 Perkenalan dua Orang
3 Pertolongan Aftan
4 Perbuatan Arsy?
5 Para Kekasih yang Tak Terima
6 Sebulan persahabatan
7 Tragedi
8 Keanehan berujung Keusilan.
9 Tak sengaja Bertemu
10 Posisi yang Mengejutkan
11 Pertarungan
12 Pertolongan
13 Rekaman Mengejutkan
14 Perbincangan Serius
15 Teriakan Misteri
16 Meresahkan
17 Kiriman tak bertuan
18 Terbuka
19 Suara Hati
20 Kejutan
21 Pengakuan
22 Bayangan
23 Per bincangan
24 Orang Misterius
25 Pertemuan Rahasia
26 Berkas Rahasia
27 Menyerahkan
28 Percekcokan
29 Mencari
30 Penyesalan
31 Menghilang
32 Tempat tak di kenal
33 Bukan Dia
34 Pertarungan
35 Bantuan Saudara
36 Berpisah Kembali
37 Kenyataan
38 Bertemu
39 Menghindari
40 Kejadian Mengerikan
41 Mengawali Hari
42 Sebuah Gaun
43 Hari ke 14
44 Pertemuan
45 Perkenalan di Pesta
46 Satu Kenyataan
47 Pertemuan dengan Sang Paman
48 Makan Siang
49 Salah Makan
50 Melarikan diri
51 Satu Rahasia
52 Orang Yang dilindungi
53 Pertama menginjakkan kaki
54 Hari pertama
55 Pindah Tempat
56 Belum ada Kepastian
57 Pertemuan
58 Terungkap
59 Kekhawatiran
60 Belum ada Keputusan
61 Keluarga Berkumpul
62 Semakin Ramai
63 Ditolak atau di Terima?
64 SAH
65 Bersiap Pergi
66 Perjalanan Pulang
67 Ruangan Rahasia
68 Pengalaman Pertama
69 Pagi hari
70 Penawaran
71 Permasalahan yang sulit
72 Tidak Akan Pernah
73 Kabar tak Terduga
74 Terungkap
75 Keputusan Ailina
76 Berdamai dan Mendukung
77 Selamat Bergabung
78 Berpindah Tempat
79 Rencana mulai Berjalan
80 Satu Tindakan
81 Kesempatan dalam kesempitan
82 Pertarungan di pagi hari
83 Satu Rencana
84 Akhirnya
85 Teringat Sebuah Janji
86 Kedatangan Wilona
87 Janji di Tepati
88 Posesif 1
89 Niat Mempermalukan
90 Kejutan Manis
91 Kepindahan tak terduga
92 Lamaran tak terduga
93 Tak Terbaca
94 Permintaan Gila
95 Bertemu dengan seseorang
96 Terkejut
97 Berjalannya Rencana
98 Satu Malam
99 Tidak ada hasil
100 Pertarungan
101 Serangan tak terduga
102 Kabar Bahagia
103 Akhir yang Bahagia
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Pertemuan Pertama
2
Perkenalan dua Orang
3
Pertolongan Aftan
4
Perbuatan Arsy?
5
Para Kekasih yang Tak Terima
6
Sebulan persahabatan
7
Tragedi
8
Keanehan berujung Keusilan.
9
Tak sengaja Bertemu
10
Posisi yang Mengejutkan
11
Pertarungan
12
Pertolongan
13
Rekaman Mengejutkan
14
Perbincangan Serius
15
Teriakan Misteri
16
Meresahkan
17
Kiriman tak bertuan
18
Terbuka
19
Suara Hati
20
Kejutan
21
Pengakuan
22
Bayangan
23
Per bincangan
24
Orang Misterius
25
Pertemuan Rahasia
26
Berkas Rahasia
27
Menyerahkan
28
Percekcokan
29
Mencari
30
Penyesalan
31
Menghilang
32
Tempat tak di kenal
33
Bukan Dia
34
Pertarungan
35
Bantuan Saudara
36
Berpisah Kembali
37
Kenyataan
38
Bertemu
39
Menghindari
40
Kejadian Mengerikan
41
Mengawali Hari
42
Sebuah Gaun
43
Hari ke 14
44
Pertemuan
45
Perkenalan di Pesta
46
Satu Kenyataan
47
Pertemuan dengan Sang Paman
48
Makan Siang
49
Salah Makan
50
Melarikan diri
51
Satu Rahasia
52
Orang Yang dilindungi
53
Pertama menginjakkan kaki
54
Hari pertama
55
Pindah Tempat
56
Belum ada Kepastian
57
Pertemuan
58
Terungkap
59
Kekhawatiran
60
Belum ada Keputusan
61
Keluarga Berkumpul
62
Semakin Ramai
63
Ditolak atau di Terima?
64
SAH
65
Bersiap Pergi
66
Perjalanan Pulang
67
Ruangan Rahasia
68
Pengalaman Pertama
69
Pagi hari
70
Penawaran
71
Permasalahan yang sulit
72
Tidak Akan Pernah
73
Kabar tak Terduga
74
Terungkap
75
Keputusan Ailina
76
Berdamai dan Mendukung
77
Selamat Bergabung
78
Berpindah Tempat
79
Rencana mulai Berjalan
80
Satu Tindakan
81
Kesempatan dalam kesempitan
82
Pertarungan di pagi hari
83
Satu Rencana
84
Akhirnya
85
Teringat Sebuah Janji
86
Kedatangan Wilona
87
Janji di Tepati
88
Posesif 1
89
Niat Mempermalukan
90
Kejutan Manis
91
Kepindahan tak terduga
92
Lamaran tak terduga
93
Tak Terbaca
94
Permintaan Gila
95
Bertemu dengan seseorang
96
Terkejut
97
Berjalannya Rencana
98
Satu Malam
99
Tidak ada hasil
100
Pertarungan
101
Serangan tak terduga
102
Kabar Bahagia
103
Akhir yang Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!