Perbincangan Serius

Kini Ailina sudah duduk di ruangan prof Mark yang nampak bersih dan tertata rapi.

"Ada yang ingin aku bicarakan" ucap prof Mark membuat Ailina bersiap mendengarkan dengan serius.

"Ini" ucap Sang Prof menunjukkan sesuatu.

"Apa ini maksudnya Prof?" Tanya Ailina yang masih bingung dengan deretan angka yang hampir saja sempurna disana.

"Semua nilai itu hampir saja seratus, dan baru kali ini aku menemukan fenomena yang mengagumkan dari semua anak didik ku selama aku mengajar di universitas"

"Oh, luar biasa, siapa orang ini Prof?" Tanya Ailina masih mengamati nilai yang di tunjukkan.

"Ailina Eagle Nugraha"

"Oh iya Prof, itu nama saya" ucap Ailina masih tak menyadari.

Prof Mark hanya tersenyum, lalu menatap Ailina yang masih nampak bingung.

"Itu nilai dari seseorang mahasiswa ku yang bernama Ailina Eagle Nugraha"

"Iya itu nama sa_" Ailina menghentikan ucapannya, nampak otaknya loading sejenak dan_

"Apa_!" Teriaknya tak percaya.

Sang profesor sampai di buat tertawa oleh sikap konyol Ailina, lalu dirinya mengangguk seolah memberikan pernyataan kebenaran akan hal yang baru saja di bicarakan.

"Ini nilai saya prof?" Tanya Ailina lagi tak percaya, karena saat melihat nilai yang keluar di pengumuman tidak seperti yang dilihat saat ini.

"Tapi kenapa tidak sama dengan_"

"Maaf, aku terpaksa memanipulasi nilai mu biar terlihat sewajarnya" ucap Prof Mark, membuat Ailina terkejut.

"Maksud prof?" Tanya Ailina lagi.

Prof Mark menyodorkan sesuatu, beberapa nama perusahaan obat-obatan terbesar yang ada di dunia, dan hal itu membuat Ailina semakin tak mengerti.

Lalu sedikit penjelasan mengejutkan diberikan, dimana dari hampir semua perusahan itu kini mengejar orang-orang dengan kecerdasan diatas rata-rata di bidangnya.

"Maksud profesor, mereka sedang merekrut orang-orang untuk melakukan penelitian sendiri?" tanya Ailina.

"Hem, dengan sesuatu yang tidak legal tentunya, tapi semua terselubung dengan rapi, hanya kamu yang aku beri tahu akan hal ini, untuk itu_"

"Profesor menyembunyikan semua kemampuanku?"

"Hem, aku minta maaf" jawab Prof Mark.

Ailina terdiam, ingin rasanya memprotes apa yang dilakukan, tapi sepertinya sang prof melakukan ini dengan pemikiran yang beribu kali.

"Apa ini berbahaya prof?" tanya Ailina lagi.

Sang profesor hanya tersenyum, lalu mendekati Ailina, menepuk bahunya dan mengatakan sesuatu.

"Aku pernah ikut terlibat di dalamnya, ini sangat berbahaya, dan maaf, aku terpaksa melakukan hal ini padamu Ailina" jawab prof Mark.

Ailina tentu saja sangat terkejut, lalu terdiam dan mengangguk tanda dirinya mengerti akan semua permasalahan yang dialami.

"Kamu istimewa, aku tau itu, semoga nanti ilmu mu bermanfaat di jalan yang benar dan tidak membahayakan dirimu, hanya itu harapanku" ucap sang Profesor.

Pertemuan yang cukup singkat dan berakhir begitu menegangkan. Namun Ailina bisa menerima dan percaya bahwa apa yang di lakukan sang profesor demi kebaikannya.

Masih dengan lamunan, Ailina terus berjalan hingga tak sengaja menabrak seseorang.

"Sorry" ucap Ailina.

"Ailina?" Terdengar suara yang tak asing.

"Arsy?" Ucap Ailina lagi.

"Mau kemana?" Tanya Arsy.

"Oh, dari ruangan Prof Mark" jawab Ailina.

Nampak Arsy mengerutkan kening begitu serius, lalu segera menyeret Ailina untuk menjauh dari sana.

"Kenapa?" Tanya Ailina heran.

"Apa yang dikatakan prof Mark?" Tanya Arsy membuat Ailina tentu saja terkejut.

"Kenapa kamu ingin tau?"

"Katakan!" Sahut Arsy sedikit memaksa.

Ailina makin terkejut, lalu menarik tangannya yang di cengkeram oleh Arsy tanpa sengaja.

"Kau itu kenapa?, Prof Mark hanya membahas materi yang di berikan, ada yang tidak aku pahami, itu saja" bohong Ailina merasa aneh dengan sikap Arsy, namun tak mungkin juga mengatakan suatu yang sangat rahasia.

"Hanya itu?" Tanya Arsy seolah belum percaya.

"Hem, kenap kamu ingin tau?"

"Karena aku_, " ucapan Arsy tertahan saat menyadari sesuatu.

"Aku apa?" Tanya Ailina.

"Sudahlah" ucap Arsy dan kini pergi meninggalkan Ailina begitu saja.

Ailina tak mau tinggal diam, segera berlari menyusul Arsy yang kini tak lagi menolak kedatangan Ailina di sampingnya, tak peduli banyak pasang mata yang melihat tak suka dengan kedekatan mereka.

Bagaimana tidak, keduanya sangat jauh berbeda, Arsy yang begitu di benci dan di hindari, sedangkan Ailina adalah sosok wanita dengan sejuta pesona yang banyak diinginkan oleh semua pria.

Berakhir di sebuah taman, Ailina duduk berdampingan dan nampak membahas sesuatu.

"Perbaiki penampilanmu, kamu mengerikan dengan rambut seperti itu" ucap Ailina.

"Aku suka seperti ini" jawab Arsy.

"Kenapa?" Tanya Ailina.

"Nyaman saja" jawab Arsy.

"Katakan dengan jujur, atau aku tidak mau lagi_"

"Aku hanya tidak ingin membahayakan siapapun" sahut Arsy cepat dan membuat Ailina tersenyum.

"Lalu denganku?"

"Beda, kamu melindungi ku dan tidak berbuat jahat padaku, sedangkan mereka, kamu tu sendiri" ucap Arsy sambil menunduk dengan Rut kesedihan yang nampak disana.

Ailina segera mengalihkan pembicaraan, tak ingin lagi menambah beban yang nampak terlihat begitu berat di wajah Arsy saat ini.

Membicarakan tentang mata perkuliahan yang dialami masing-masing lebih menyenangkan, Ailina di bidang ahli penelitian tanaman herbal sedangkan Arsy bergelut dalam dunia seni lukis.

Kedekatan keduanya membuat banyak orang kini resah, tentunya orang-orang yang ingin menyingkirkan Arsy tentu saja, bagaimana tidak, dengan adanya Ailina disampingnya, itu berarti ada seorang Aftan juga disana.

Seperti sesaat kemudian, di mana Aftan sudah disamping keduanya saat jam menunjukkan waktunya pulang.

"Ikut pulang bersamaku" ucap Aftan tiba-tiba saja setelah berdiri didepan Ailina.

"Ada apa?" Tanya Ailina.

"Ada yang ingin aku bicarakan" ucap Aftan tampak wajah seriusnya.

"Sebaiknya kita antar Arsy dulu, bagaimana?" Tanya Ailina.

"Hem" ucap Aftan lalu segera berjalan mendahului dan mendekatkan mobilnya.

Keduanya segera masuk, Arsy hanya menatap Aftan sejenak lalu memutus pandangan dan terlihat tetap tenang duduk di samping Ailina, sedangkan Aftan hanya menarik nafas panjang saat merasa seperti sopir pribadi karena harus berada di depan sendirian.

Sampai di pelataran parkir yang cukup luas, Aftan berhenti dan menurunkan Arsy.

"Kamu tidak turun disini?" Tanya Arsy melihat Ailina tidak ikut beranjak dari tempatnya.

"Tidak, aku akan pergi ke tempat kak Aftan dulu" jawab Ailina.

"Jadi dia benar kakakmu?" Tanya Arsy sambil mengamati Aftan sejenak.

"Tentu saja" sahut Ailina.

Aftan membunyikan klakson, merasa percakapan keduanya terlalu lama, sedangkan dirinya berada di tempat pemberhentian yang kurang tepat tentunya.

"Sorry, okey Ai, hati-hati" ucap Arsy seolah mengandung pesan misteri.

"Tenang saja, aman" jawab Ailina, lalu segera menutup pintu mobil setelah berpindah ke kursi depan menemani Aftan.

Sampai di Apartemen mewah yang sering disambangi nya, Ailina masuk begitu saja setelah Aftan membuka pintu utama, berjalan masuk langsung menuju dapur dan mengambil air minum, dua gelas sekaligus dibawa setelah Aftan sebelumnya juga meminta tolong.

"Ini kak"

"Terimakasih"

Keduanya duduk dan membaca doa sebelum akhirnya menghabiskan minuman dari gelas masing-masing, lalu Ailina menatap Aftan sejenak kemudian merebahkan punggungnya di sandaran sofa yang terasa sangat nyaman.

"Ada apa kak?" Tanya Ailina.

Tidak ada jawaban, hanya sesuatu yang diberikan oleh Aftan dan membuat Ailina membelalakkan mata.

"Dari mana kak Aftan mendapatkan ini?" Tanya Ailina.

Apa kira-kira yang di berikan Aftan ya?, KOMEN nya dong.

Yang makin kepo, yuk ikuti terus dan jangan lupa HADIAH, VOTE, LIKE, dan Tonton IKLANnya.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

⒋ⷨ͢⚤ Icʝιвяιℓ ємєя_Adinda wait

⒋ⷨ͢⚤ Icʝιвяιℓ ємєя_Adinda wait

duh apa ya kl. penasaran, gimana kabar sky neh

2023-11-12

1

Sugiharti Rusli

Sugiharti Rusli

apa rekaman tentang Arsy juga yah

2023-10-11

2

faridah ida

faridah ida

sepertinya nilai Ailina itu ...

2023-08-23

0

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan Pertama
2 Perkenalan dua Orang
3 Pertolongan Aftan
4 Perbuatan Arsy?
5 Para Kekasih yang Tak Terima
6 Sebulan persahabatan
7 Tragedi
8 Keanehan berujung Keusilan.
9 Tak sengaja Bertemu
10 Posisi yang Mengejutkan
11 Pertarungan
12 Pertolongan
13 Rekaman Mengejutkan
14 Perbincangan Serius
15 Teriakan Misteri
16 Meresahkan
17 Kiriman tak bertuan
18 Terbuka
19 Suara Hati
20 Kejutan
21 Pengakuan
22 Bayangan
23 Per bincangan
24 Orang Misterius
25 Pertemuan Rahasia
26 Berkas Rahasia
27 Menyerahkan
28 Percekcokan
29 Mencari
30 Penyesalan
31 Menghilang
32 Tempat tak di kenal
33 Bukan Dia
34 Pertarungan
35 Bantuan Saudara
36 Berpisah Kembali
37 Kenyataan
38 Bertemu
39 Menghindari
40 Kejadian Mengerikan
41 Mengawali Hari
42 Sebuah Gaun
43 Hari ke 14
44 Pertemuan
45 Perkenalan di Pesta
46 Satu Kenyataan
47 Pertemuan dengan Sang Paman
48 Makan Siang
49 Salah Makan
50 Melarikan diri
51 Satu Rahasia
52 Orang Yang dilindungi
53 Pertama menginjakkan kaki
54 Hari pertama
55 Pindah Tempat
56 Belum ada Kepastian
57 Pertemuan
58 Terungkap
59 Kekhawatiran
60 Belum ada Keputusan
61 Keluarga Berkumpul
62 Semakin Ramai
63 Ditolak atau di Terima?
64 SAH
65 Bersiap Pergi
66 Perjalanan Pulang
67 Ruangan Rahasia
68 Pengalaman Pertama
69 Pagi hari
70 Penawaran
71 Permasalahan yang sulit
72 Tidak Akan Pernah
73 Kabar tak Terduga
74 Terungkap
75 Keputusan Ailina
76 Berdamai dan Mendukung
77 Selamat Bergabung
78 Berpindah Tempat
79 Rencana mulai Berjalan
80 Satu Tindakan
81 Kesempatan dalam kesempitan
82 Pertarungan di pagi hari
83 Satu Rencana
84 Akhirnya
85 Teringat Sebuah Janji
86 Kedatangan Wilona
87 Janji di Tepati
88 Posesif 1
89 Niat Mempermalukan
90 Kejutan Manis
91 Kepindahan tak terduga
92 Lamaran tak terduga
93 Tak Terbaca
94 Permintaan Gila
95 Bertemu dengan seseorang
96 Terkejut
97 Berjalannya Rencana
98 Satu Malam
99 Tidak ada hasil
100 Pertarungan
101 Serangan tak terduga
102 Kabar Bahagia
103 Akhir yang Bahagia
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Pertemuan Pertama
2
Perkenalan dua Orang
3
Pertolongan Aftan
4
Perbuatan Arsy?
5
Para Kekasih yang Tak Terima
6
Sebulan persahabatan
7
Tragedi
8
Keanehan berujung Keusilan.
9
Tak sengaja Bertemu
10
Posisi yang Mengejutkan
11
Pertarungan
12
Pertolongan
13
Rekaman Mengejutkan
14
Perbincangan Serius
15
Teriakan Misteri
16
Meresahkan
17
Kiriman tak bertuan
18
Terbuka
19
Suara Hati
20
Kejutan
21
Pengakuan
22
Bayangan
23
Per bincangan
24
Orang Misterius
25
Pertemuan Rahasia
26
Berkas Rahasia
27
Menyerahkan
28
Percekcokan
29
Mencari
30
Penyesalan
31
Menghilang
32
Tempat tak di kenal
33
Bukan Dia
34
Pertarungan
35
Bantuan Saudara
36
Berpisah Kembali
37
Kenyataan
38
Bertemu
39
Menghindari
40
Kejadian Mengerikan
41
Mengawali Hari
42
Sebuah Gaun
43
Hari ke 14
44
Pertemuan
45
Perkenalan di Pesta
46
Satu Kenyataan
47
Pertemuan dengan Sang Paman
48
Makan Siang
49
Salah Makan
50
Melarikan diri
51
Satu Rahasia
52
Orang Yang dilindungi
53
Pertama menginjakkan kaki
54
Hari pertama
55
Pindah Tempat
56
Belum ada Kepastian
57
Pertemuan
58
Terungkap
59
Kekhawatiran
60
Belum ada Keputusan
61
Keluarga Berkumpul
62
Semakin Ramai
63
Ditolak atau di Terima?
64
SAH
65
Bersiap Pergi
66
Perjalanan Pulang
67
Ruangan Rahasia
68
Pengalaman Pertama
69
Pagi hari
70
Penawaran
71
Permasalahan yang sulit
72
Tidak Akan Pernah
73
Kabar tak Terduga
74
Terungkap
75
Keputusan Ailina
76
Berdamai dan Mendukung
77
Selamat Bergabung
78
Berpindah Tempat
79
Rencana mulai Berjalan
80
Satu Tindakan
81
Kesempatan dalam kesempitan
82
Pertarungan di pagi hari
83
Satu Rencana
84
Akhirnya
85
Teringat Sebuah Janji
86
Kedatangan Wilona
87
Janji di Tepati
88
Posesif 1
89
Niat Mempermalukan
90
Kejutan Manis
91
Kepindahan tak terduga
92
Lamaran tak terduga
93
Tak Terbaca
94
Permintaan Gila
95
Bertemu dengan seseorang
96
Terkejut
97
Berjalannya Rencana
98
Satu Malam
99
Tidak ada hasil
100
Pertarungan
101
Serangan tak terduga
102
Kabar Bahagia
103
Akhir yang Bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!