Lama perjalanan sekitar hampir tiga puluh menit, akhirnya mereka sampai di sebuah gedung dimana tempat pesta itu dilaksanakan.
Diara dengan tubuh moleknya turun dari mobil bersama kedua sahabatnya yang juga tak kalah cantik nan sexy. Mereka berjalan beriringan bak model internasional. Sesekali mereka mengobrol diiringi dengan canda dan tawa menuju lift karena saat diparkiran tadi banyak yang terarah pada mereka bertiga.
"Kau tau? Satpam dari melihatmu tanpa berkedip tau Tye" Ucap Gyora dengan dilengangi tertawa saat memasuki lift.
Diara juga ikut tertawa mendengar ucapan Gyora dan melihat ekspresi mesyum dari Tye.
"Memang ban\_dit kalian! Aku sudah punya pacar dan kalian yang jomblo kenapa malah mengejekku!" Tukas Tye tak terima, setelah semuanya masuk, Tye segera memencet tombol menuju lantai atas dimana pesta itu diselenggarakan.
"Kau lupa jika Diara sudah punya suami?" Lanjut Gyora yang mengingatkan.
Tye menepuk jidatnya lupa. "Oh my God...aku lupa..am sorry nyonya Gyoxer!"
"Terserah kalian saja!" Tukas Diara yang malas mendengarkan sahabatnya itu.
Ting!
Lift terbuka. Di lorong, mereka bertiga benar-benar tidak sabar melihat dekorasi apa yang tuan Arsyid, termasuk juga Diara, karena Arsyid dulunya adalah teman mereka waktu SMA.
Mereka mulai memasuki gedung tertinggi dengan menampakkan langit malam yang indah berkilau setelah sebelumnya bodyguard didepan pintu mengizinkan mereka bertiga untuk masuk kedalam dengan menunjukkan surat undangan digital.
Mata Diara berbinar menatap betapa indahnya pesta malam ini. Sudah sangat lama ia tidak menghadiri pesta semewah ini, terlebih saat pernikahannya dengan pria lumpuh itu Diara meminta untuk ketidak adaan nya yang namanya pesta, karena Diara malu memiliki suami lumpuh.
Dengan berjalan berlenggak lenggok Diara menghampiri para laki-laki CEO muda yang sedang berkumpul dan meninggalkan kedua sahabatnya.
Tye dan Gyora hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat kelakuan Diara yang masih sama seperti dulu, yaitu meninggalkan mereka demi pada CEO muda disana.
"Lebih baik kita mencari makanan sekarang" Ajak Gyora dengan menarik lengan Tye yang masih melongo melihat kelakuan absurd Diara.
\#
\#
"Hai... apakah aku mengganggu" Ucap Diara yang tiba-tiba muncul dengan mengelus lengan CEO tampan bernama Kanda.
"Woww...nona Diara, kau sangat tampil dengan memukau malam ini" Sambung Kanda, laki-laki tinggi gagah dan tampan itu langsung saja merangkul pundak Diara mesra.
"Nona Diara, anda semakin sexy dengan pakaian berwarna merah itu, melambangkan keberanian" Timpal Hargo yang juga termasuk CEO muda disini.
Diara mengukir senyumannya dibibir merah pekat itu. "Kalian juga sangat tampan. Apa masih jomblo?" Tanya Diara bercanda.
Sekitar lima laki-laki itu tertawa mendengar pertanyaan dari Diara, perempuan cantik dan mendekati sempurna hampir 99,99 persen.
"Hahaha...tentu saja masih, apa anda ingin menjadi kekasih saya dimalam ini?" Tanya Andres.
"Hei, dia milikku malam ini" Tukas Kanda yang memamerkan dirinya sudah merangkul Diara. Ia kemudian dengan berani mencium pipi milik Diara.
Awalnya Diara terkejut saat pipinya dikecup, lalu sedetiknya, ia justru bergantian mengecup mesra pipi milik Kanda.
Cup!
"Yah, yah yah...kami kalah" Ucap yang lainnya lalu kembali tertawa.
"Sayang, kita ambil makanan?" Tanya Kanda pada Diara. Memang, jika setiap pertemuan mereka akan secara tiba-tiba menjadi sepasang kekasih yang sangat mesra.
Diara mengangguk setuju dengan lengannya yang tak lepas memeluk pinggang milik Kanda. "Boleh, kita sama-sama"
Dengan penuh kemesraan, mereka akhirnya berjalan bersama menuju tempat bir, karena mereka memang menyukai minuman itu.
Diara melepas tangan Kanda dari rangkulan di pundaknya, kemudian mengambil gelas berisi bir berwarna biru itu.
"Sayang, lebih baik kita sapa dulu tuan muda terkaya dinegeri ini" Ajak Kanda kemudian saat melihat dimana ada Presdir muda ditempat pesta ini, sangat jarang sekali Presdir yang satu ini mau datang ke acara pesta jika bukan kerabat dekat.
Diara dengan wajah yang belum mengerti siapa yang Kanda maksud, ia pun menurutinya, Diara kembali meletakkan gelas berisi bir itu dimeja lalu mengikuti arah Kanda dari belakang.
"Selamat malam tuan Presdir, senang sekali bisa bertemu anda di pesta ini" Tangan Kanda mulai berjabat tangan pada Presdir itu serta asisten dibelakangnya yang selalu stay kemana-mana.
Diara yang baru saja datang, dengan wajah tersenyum langsung menyapa yang Kanda sebut Presdir itu. "Hal~lo..." Mata Diara berkedip-kedip melihat siapa sosok yang baru saja Kanda sapa, ia juga melihat tangannya sendiri yang sudah melingkar dilengan Kanda. Seketika juga senyuman Diara hilang saat sorotan mata yang menusuk ke ulu hati Diara seakan ingin membunuh.
"Di...kau tau siapa dia?" Tanya Kanda.
Diara melihat Ruli sejenak, lalu dengan segera menggeleng. "Tidak tau" Jawab Diara. Biarlah mau di apakan pulang nanti, yang terpenting sekarang tidak ada yang tau tentang hubungannya dengan pria lumpuh yang menjadi suaminya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments