"Sayang jangan marah-marah dulu. Yang meminta itu adalah suamimu, dia bilang jika kau ingin apapun bilang saja padanya"
Diara segera mematikan panggilannya dengan penuh emosi yang membara.
"Ada apa?"
Diara lalu menjelaskan pada kedua sahabatnya kenapa kartunya bisa di blokir semua. "Lalu bagaimana aku bisa membeli mobil impianku jika aku saja tidak mempunyai uangnya..." Ucap Diara yang seketika tubuhnya jadi lemas tak berdaya.
"Seperti apa kata daddy mu, kau tinggal bicara pada suamimu"
"Masalahnya aku tidak yakin jika dia akan langsung menyerahkan kartunya padaku..!!!!" Gerutu Diara yang semakin pusing memikirkan semuanya.
"Astaga, ya berusaha dong Diara...buat dia bahagia dan senang, maka dia akan menyerahkannya padamu" Sambung Tye yang tidak mau Diara terlalu memikirkan hal sepele ini.
Gyora mengangguk setuju dengan ucapan Tye.
"Apa?? Aku rasa dia tidak pernah bahagia. Kecuali...aku sejak kemarin penasaran, apakah anu nya tidak bangun saat melihat tubuh indahku?" Yeah...Diara baru teringat sekarang. Ia pagi tadi baru saja kepikiran soal ini. Apakah pria itu sama sekali tidak berhasrat padanya? Kenapa saat melihat tubuhnya tatapannya seperti biasa saja? Apa rudalnya berfungsi? Atau tidak, karena sedang lumpuh?
"Jadi rudalnya tidak bangun saat dia melakukan itu padamu?" Tanya Tye shok.
Diara menggeleng pelan. "Tidak.."
"Hati-hati, siapa tau dia impoten atau penyuka sesama. Hiii...!" Tye jadi begidik ngeri sendiri dengan ucapannya barusan.
Gyora melotot saat tiba-tiba matanya melihat sesuatu yang tak asing sedang duduk memperhatikan Diara dibelakang punggung Diara. "Di...Gawat"
Diara menatap heran.
"Jangan lihat kebelakang jika kau tidak ingin ketauan oleh suamimu. Dia saat ini sedang meeting dan terus menatapmu sesekali" Jelas Gyora yang tidak berbohong.
Tentu saja Diara jadi panik sendiri. "Hei, jangan bercanda!" Pinta Diara yang jadi gelagapan.
Tye yang sedari tadi mencari dimana suami sahabatnya itu seketika membelakkan kelopak matanya. "OMG, ini bukan bohong, tapi real no fake fake...!"
Karena dia juga penasaran, ia pun dengan pelan mulai memutar kepalanya kebelakang. Betapa terkejutnya saat pria lumpuh itu yang sedang bersama tiga orang lainnya sedang berkumpul dan seperti melakukan meeting. "Astaga!" Diara buru-buru mengalihkan pandangannya kedepan lagi saat Ruli menatapnya juga.
"Katakan, aku harus bagaimana!!!" Ucap Diara panik.
Tye dan Gyora pun jadi bingung sendiri.
"E..ee... sekarang kau cepat pulang saja sebelum dia selesai meeting bersama klien. Ayo cepat ambil tas mu dan segera jalan cepat keluar dari restoran" Usul Gyora kemudian yang tidak ingin sahabatnya ketauan. Walaupun sebenarnya Gyora tidak yakin jika suami Diara tidak tau Diara disini, karena saat ia memperhatikan tatapan suami Diara tertuju pada arah Diara terus.
Dengan segera Diara mengangguk setuju dengan usul Gyora. Ia pun dengan cepat menenteng tas nya dan segera pergi dari sini "Aku pergi. Kiss bye..!" Buru-buru Diara pun berjalan cepat kelantai dasar restoran.
Beberapa saat kemudian Diara mengelus dadanya saat sudah sampai dilantai dasar. Ia kini berjalan seperti biasanya sembari tangannya mencari kunci mobil yang ia bawa tadi. "Ck, aku sangat hebat sekali" Puji Diara pada dirinya sendiri.
Ia pun segera masuk dari mobil mewah milik suaminya yang ia curi. Namun, baru mau menyalakan mesin mobilnya, tiba-tiba ada seseorang yang mengetuk jendela mobilnya.
Tok!
Tok!
Tok!
Diara yang berfikir bahwa itu adalah tukang parkir pun segera membuka jendela mobilnya. "Ada apa? Ini restoran mewah, dan disitu tertulis parkir gratis! Ken-"
"Nona, tuan Ruli menunggu didalam mobil. Sebaiknya anda turun sekarang" Ucap Axel yang baru saja diperintahkan oleh tuan Ruli untuk memanggil istrinya.
Diara sedikit melotot. Ba.bagaimana bisa?
Melihat nona yang justru mematung pun membuat Axel menahan kesal. "Nona cepatlah turun sebelum saya menggendong anda."
Diara lalu menatap laki-laki yang berada diluar mobil itu. Seketika secercah senyuman kini muncul di bibir sexy Diara. "Boleh. Aku ingin digendong oleh mu" Diara tersenyum menggoda pada bawahan Ruli itu.
Mendengar ucapan nona Diara membuat Axel menatap tajam bak elang seorang ingin membunuh.
"Hanya bercanda!" Sambung Diara kemudian saat melihat tatapan menyeramkan dari pria yang tidak Diara kenal. Ia pun kemudian keluar dari mobil. "Duluan" Diara memajukan tangannya untuk mempersilahkan pria itu lebih dulu berjalan.
Axel pun akhirnya berjalan lebih dulu menuju mobil tuan Ruli.
Diara yang baru beberapa langkah berjalan kini menghentikan langkahnya dan berniat untuk kembali lagi kedalam mobil ia yang pakai. "Arghhh!!!" Pekik Diara tertahan saat ia tidak bisa lagi membuka pintu mobil itu. "Sial! Darimana dan kapan pria itu mengambil kuncinya" Batin Diara kesal kemudian kembali berjalan cepat menyusul pria dingin menurut Diara.
Ia berjalan lalu mendahului Axel. Namun sebelum benar-benar melewati Axel Diara mengucapkan sesuatu yang membuat Axel menatap tajam lagi.
Dengan buru-buru pun Diara segera masuk ke dalam mobil milik suaminya.
"Siapa yang menyuruhmu untuk duduk di depan? Turun dan duduk di sampingku!" Perintah Ruli dengan menatap tajam.
Diara dengan wajah malas pun turun dari mobil lagi dan masuk lagi kemobil namun berbeda tempat.
Axel pun juga sudah masuk kedalam mobil. "Maaf tuan, nona Diara baru saja mengatakan saya tampan dan ingin digendong oleh saja" Ucap Axel yang langsung mengadukan semuanya pada tuan Ruli. Ia pikir jika menutupi sesuatu tidak akan baik nantinya, dan akan terus berulang kejadian seperti ini.
Diara tentu saja shok dengan ucapan pria tidak jelas dikursi kemudi itu. Ia membelakkan matanya seolah tak percaya jika pria itu berani mengadu pada suaminya.
"Jalan" Ucap Ruli datar setelah mendengarkan penjelasan dari asisten pribadi nya.
Axel mengangguk dan mulai menyalakan mesin mobil. Ia pun memacu kendaraannya melewati jalan raya menuju kantor.
Didalam perjalanan hanya keheningan saja yang tercipta. Tidak ada satupun yang berani bersuara, termasuk Diara yang hanya diam-diam selalu melihat pria lumpuh itu yang diam saja dengan wajah dingin plus datar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments
Tarmi Widodo
seru
2023-08-24
0