Hukuman lagi?

Setelah orang-orang dengan badan yang bertubuh besar itu pergi, Diara kemudian menatap Ruli dengan mata yang berkedip-kedip saat melihat Ruli yang sudah bersiap untuk tidur karena sudah memakai selimut tetangga, eh selimut tebalnya maksutnya hehe.

"Kau mau tidur?" Tanya Diara yang memecah keheningan didalam ruangan yang luas plus dingin ber AC.

"Hmm" Jawab Ruli kemudian segera menutup matanya.

"Lalu aku tidur dimana pria lumpuh!" Tukas Diara dengan nada keras, namun tak mengubah posisinya yang masih stay berdiri diatas sofa.

"Disampingku" Jawab Ruli singkat.

Diara memanyunkan bibirnya. "Ck...aku tidak akan tertipu oleh sandiwara mu ya suami tidak berguna" Ucap Diara dengan jutek.

"Lebih baik aku tidur disofa saja" Gumamnya kemudian lalu berganti menjadi duduk diatas sofa panjang yang lumayan lebar dan empuk. Sangat cukup untuk tubuhnya. "Kau tidur?" Tanya Diara memastikan apakah pria itu tidur atau belum.

Krik!

Krik!

Krik!

Tidak mendapatkan jawaban akhirnya Diara pun memberanikan diri untuk turun dari sofa dan melihat suaminya. Malam itu Diara menggunakan pakaian yang super terbuka, yaitu baju piyama yang seperti lingerie karena belahan da-da yang cukup kebawah dan ukurannya yang mini-mini diatas lutut mulusnya.

"Apakah dia tertidur?" Tanya Diara pada dirinya sendiri. Karena merasa tidak yakin bahwa pria lumpuh alias suaminya ini Diara pun lebih berani lagi untuk semakin mendekat pada Ruli, tapi dia tetap waspada.

"P, adu panco bang" Titah Diara sedikit bercanda. Hingga dia tidak sadar bahwa sekarang sudah lumayan dekat jaraknya dengan suaminya, yaitu disamping ranjang tempat Ruli tidur.

"Dia serius tertidur? Tapi kenapa sangat cepat sekali tidurnya?" Gumam Diara dengan memegangi dagunya karena sedang berfikir.

Sedetiknya Diara pun melototkan matanya karena ternyata dirinya sudah sangat dekat dengan lelaki yang bernama Ruli. "Gawatttt!!!" Pekiknya dalam hati kemudian berniat untuk segera berlari menjauh lagi, namun kalah talak saat tiba-tiba pinggang rampingnya ditarik oleh salah satu tangan Ruli hingga melingkar dan. "Aarghhh!!!! Mommy huaaa!!!" Teriak Diara disertai dengan tangisan histeris nya.

Hap!

Diara jatuh keat-as tubuh Ruli dengan posisi saling berhadapan. Ruli kemudian memindahkan Diara menjadi tertidur disampingnya.

"Lepasss!!!!" Teriak Diara yang berusaha melepas tangan Ruli yang melingkari pinggangnya.

"Sudah kubilang jangan berani merendahkan ku dan mengejekku. Apa kau kurang puas dengan hukumanku hmmm...?"

Diara menjauhkan wajahnya saat wajah tampan itu mulai mendekati seringai.

"Iya-iya aku sorry denganmu, t-tapi tolong lepaskan!" Demi apapun tubuh Diara saat ini gemetar karena takut kejadian tadi terulang kembali.

Ruli hanya menanggapinya dengan senyuman tipis. "Aku maafkan. Tapi, setelah aku selesai menghukum mu dulu"

"Nooo!!!" Teriak Diara saat tangan Ruli sudah mau membuka baju tidur bagian atasnya.

"Shhttt! Harusnya kau bersyukur karena aku menghukum mu dengan cara seperti ini. Beruntung kau adalah istriku bukan orang lain, apa kau tau apa yang aku lakukan saat yang lain merendahkan ku?"

Diara menggeleng tak tau.

"Aku juga akan memberinya hukuman"

"Apakah hukumannya sama seperti ku yang di siksa?" Tanya Diara yang tiba-tiba memasang wajah polos.

Ruli menyipitkan matanya. "Hukumannya sama yaitu menyiksa, namun bukan siksa kenikmatan melainkan siksa kesakitan yang akan membawanya ke alam neraka. Kau mau yang mana? " Tanya Ruli yang kini tangannya sudah nakal dengan menurunkan lengan baju piyama kebawah.

Diara yang memang kadang otaknya agak ngeblang pun tidak menyadari bahwa dirinya sedang dalam masa gawat darurat. Ia baru menyadarinya saat merasakan dua bongkahannya tidak lagi terasa kencang.

"Sudah berapa kali kau menghinaku setelah kejadian tadi?"

Diara menggeleng seakan tidak mau mengakuinya. Dua tangannya terus mendorong dada bidang Ruli untuk menjauh, namun tidak ada pergerakan juga.

Tidak mendapat jawaban Ruli pun kembali bereaksi dengan lidahnya yang sudah menj_ilati boba coklat milik Diara dengan mata terpejam.

Merasakannya membuat Diara secara reflek menarik kepala Ruli agar berhenti. "Stopp!!! Kenapa kau sangat jahat!!! Egh.." lenguhan panjang malah keluar dari mulut Diara saat dia yang awalnya ingin protes dan kembali menangis. Rambut Ruli yang sebelumnya ia tarik karena untuk menjauhkan wajah Ruli kini malah didorong agar semakin memperdalam dan menenggelamkan wajah Ruli bagian da-danya.

Diara sekarang sangat heran dan bertanya-tanya kenapa laki-laki lumpuh ini sangatlah handal soal hal seperti ini? Apa dulu dia adalah mantan pemain? Bahkan dirinya yang sudah beberapa kali ganti pacar saja tidak banyak mengerti soal yang berbau kenikmatan. Yang Diara tau hanya sebatas ciuman saja.

Selang tiga puluh menit melakukan itu, Diara kini sudah mengeluarkan pelepasan pertama. Bukannya terasa nikmat, ia justru menangis sesugukan karena merasa sangat rendah sekarang, bahkan bagain tubuhnya sudah dilihat pria paling dibencinya sedari dulu.

."Kenapa menangis?" Tanya Ruli dingin saat sudah tak lagi memainkan duo squisy lagi namun tak melepas lingkaran tangannya dipinggang Diara.

"K-kau sangat jahat huhuhu...kenapa kau melakukan itu padaku huhuhu...aku kan hanya bilang itu padamu, tapi kenapa kau membalasnya dengan tidak seimbang!" Tukas Diara yang merasa tak adil. Dia merasa sangat kotor sekarang.

"Jangan kau pikir aku lupa padamu saat kau berani menghinaku di kampus dulu"

Diara seketika terdiam karena suaminya malah mengungkit masalalu. "Tap-tapi kan aku hanya bercanda saja dulu!" Elak diara lagi yang ingin cari aman.

Mendengar alasan yang terlontar membuat Ruli jadi malas untuk membahasnya. Ia pun lebih memilih untuk memejamkan matanya dan memajukan kembali wajahnya dibagian squisy Diara lalu melahapnya.

Selang beberapa detik Diara dapat mendengar suara dengkuran halus itu. Diara melihat kebawah. Ia seperti seorang ibu yang sedang meny_usui anak bayi. "Bisa-bisanya dia menggunakan anuku sebagai obat tidur!"

...----------------...

Bersambung _ am sorry kallo nopel ini terlalu anu🥺 ini nopel ada faedahnya GK sih min? hmm... bingung juga, tapi kita ikut alur aja yaa...🙏😉

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!