Di dalam Dungeon paling dalam terjadi pertarungan paling sengit. Di sana terkumpul ribuan lebih orang yang terinfeksi ‘umbral plague’ dan menggila. Arthur maupun Tamus masih belum menemukan alasan dari kejadian ini, namun kondisi semakin parah ketika Aron juga lepas kendali.
“Aron buka matamu.”
Arthur masih berusaha semaksimal mungkin agar anak itu bisa kembali kesadaran awal, namun percuma. Jiwa Aron sudah dimakan oleh umbral dan menjadi wadah yang tanpa keinginan.
Aron menerjang Arthur dan mencekik lehernya dengan kuku yang tajam. itu merupakan efek dari penyakit miliknya.
“Arthur… sial!”
Tamus berdesis, dia hendak menyelamatkan murid satu-satunya, tapi semua musuh mengganggu. Berbeda dengan Arthur, Tamus menebas semua orang yang menghalangi jalannya. Pedang milik Tamus menjadi penuh oleh darah segar. Perlahan, tapi pasti Tamus membunuh satu persatu semua yang mengganggunya.
“Tidak..”
“Berhenti..”
“Arghh!”
Mengabaikan teriakan dan jeritan. Tamus berlari, menari dengan pedangnya menuju tempat murid yang sedang dalam kondisi buruk.
Di sisi lain Arthur semakin kehilangan napas. Dia tidak memiliki niat untuk bertarung dengan Aron.
“Kak… tolong lakukan! Aku melakukan ini bukan karena suka, bahkan ibu juga menggila..”
Brak
Arthur menendang Aron membuatnya mental beberapa meter ke atas, tapi tentu dia menahan diri. Ketika Aron tertendang, Glena tampak marah dan menyerang, meskipun terkendalikan oleh penyakit insting seorang ibu tetap ada.
*Cring
Pedang Arthur menahan kuku tajam milik Glena. Tapi itu percuma, karena gadis itu memutar tubuhnya dan memberikan tendangan kuat hingga membuat Arthur terbentur bersama para musuh yang menghalangi jalan.
Melihat hal itu, Tamus makin emosi. Dia menerjang semua musuh tanpa kenal ampun dan akhirnya sampai ke tempat Glena. Tatapan mata dari pria tua itu tanpa kenal ampun, dia menghunuskan pedang ke lehernya.
Gadis itu hampir mati, namun bukannya ketakutan dia malah tersenyum manis berkata dengan nada lembut.
“Terima kasih.”
Mata Arthur terbuka lebar, pandangan pertama kali yang dia lihat setelah tersingkirkan beberapa meter adalah, pandangan di mana kepala ibu itu terpenggal dengan sangat rapi. Darah bercucuran dari kepalanya dan terus menetes bagaikan sungai, tubuhnya tergeletak tanpa kepala.
“Apa yang kamu lakukan Tamus!?”
Melihat pandangan itu tentu Arthur tidak tinggal dia, dia berdiri dan ingin melakukan komplain ke Tamus, namun tiba-tiba aura pekat kegelapan mengitari ruangan tersebut.
Aura membunuh yang membuat para ‘umbral plague’ makhluk tanpa pikiran dan tubuh bergerak sendiri, bahkan ketakutan oleh aura kegelapan itu.
“Beraninya kamu membunuh ibu!”
Aura gelap nan pekat ini berasal dari Aron. Seperti magnet dia menarik perhatian para ‘umbral plague’ mereka berkumpul ke tempat Aron dan seperti menyatu dengan cara menjijikan.
Semua yang di sana menyatu, ribuaan manusia menjadi satu makhluk dengan bentuk menjijikan. Bentuk bulat besar tidak hanya itu, setiap kepala manusia tampak di tubuh yang bulat tersebut. Dan yang paling menguasai kesadaran adalah Aron.
Walaupun dia sendiri terus berteriak kesakitan dan tidak seratus persen sadar.
“Sakit.. sakit!”
Berteriak seperti itu Aron menerjang Arthur, namun Arthur masih terdiam dia tidak menyangka Aron akan bersatu dengan ribuan manusia dan menjadi monster menjijikan.
Aron menerjang semakin dekat, setiap langkah yang dia lakukan membuat gema dan ruangan gemetaran.
“Arthur apa yang kamu lakukan? Menghindari!”
Tamus sudah memperingati, tapi tidak ada respon. Dia berdesis dan menarik paksa Arthur dengan bersamanya untuk menghindari serangan Aron.
*Brak
Mereka berdua berhasil menghindari dengan Arthur yang di gendong di pundak Tamus. Aron yang menerjang tidak memiliki kesempatan untuk menghentikan gerakannya sehingga dia tertabrak dinding.
“Arthur sadarlah! Dia sudah tidak bisa diselamatkan.”
Arthur menelan ludah, dia menyadari itu. Tapi tetap saja dia tidak bisa membunuh Aron.
Aron melompat, menyerang kedua orang yang berbincang-bincang itu. Tamus melemparkan tubuh Arthur dan menahan serangan Aron dengan pedang miliknya. Membunuh Aron dari aura dan tatapannya Arthur tahu itu adalah tujuannya.
“Arkh!”
Tamus terlempar. Tubuh milik Aron tampaknya lebih berat sehingga pedang miliknya tidak bisa menahanya.
Tamus terhempas mengenai dinding sehingga dia menjadi terkunci di sana. Jika ingin menarik diri dan keluar dari dinding membutuhkan sedikit waktu.
“K.. Kak Arthur.”
Kali ini Aron menerjang Arthur. Ketika badanya hampir saja mengenainya Arthur tidak punya pilihan lain selain menyerang.
Dia mengayunkan pedang ke tubuh bulat yang penuh kepala para manusia itu, namun ketika dia melakukannya pedang suci yang dia bawa terbelah menjadi dua, tampaknya pedang itu tidak kuasa menahan berat dan kekuatan dari Aron.
Karena pedang itu tidak ada, serangan berhasil mengenai Arthur membuatnya merasakan rasa sakit di sekujur tubuh dan terhempas beberapa meter.
‘Pedang itu rusak. Pedang suci Midnight hancur hanya dalam satu serangan. Ini buruk.’ Tamus memikirkan hal tersebut, dia menyadari seberapa bahaya musuh yang dilawan, tapi tetap saja dia tidak bisa membunuhnya karena Arthur pasti akan sangat marah dengannya.
‘Apa yang harus kulakukan?’ Tamus kebingungan.
“Arghhhh!! Sakit, sial!!”
Aron berteriak, para manusia ‘umbral plague’ yang berkumpul menjadi satu bola di tubuhnya saling memisah meninggalkan tubuh Aron satu persatu. Tubuh itu semakin mengecil karena satu persatu keluar.
Sekarang setengah populasi telah keluar, seperti semula. Jadi setengah berhasil keluar di tubuh Aron dan setengahnya lagi masih ada di tubuh Aron.
Alasan hal ini terjadi tidak lain adalah karena tubuh Aron sendiri tidak bisa menampung kekuatannya. Ini adalah berita bagus, meskipun setengah populasi kembali ini lebih baik dari pada harus menyatu.
Itulah yang dipikirkan Tamus. Karena kalau menyatu kekuatan lebih besar lebih muda membantai kroco.
< dark Sword technique: first style: dark slash >
Dengan satu serangan kuat Tamus hampir membantai setengah populasi. Lantai Dungeon sekarang benar-benar penuh oleh mayat manusia yang tertidur, bahkan darah sudah berceceran seperti sungai yang dalam.
‘Tinggal satu serangan lagi dan semua akan mati. Cih! Dasar murid bodoh yang kamu perlukan hanya diam. Dengan seperti itu masalah akan lebih cepat selesai.'
Tamus menatap Arthur yang pingsan. Dia terkena serangan Aron dengan cukup kuat.
Tatapan Tamus kembali ke sekumpulan Zombie yang berkumpul dan menyerang.
“Tolong bunuh kami..”
“..sakit, bebaskan kami..”
“Ak,, aku tidak kuat lagi..”
“.. tolong cepat tubuh ini bergerak tanpa arahan..”
‘Apakah kamu tidak bisa mendengar, Arthur. Mati itulah keinginan mereka. Sama seperti master keenam, kamu benar-benar naif, kalau kamu pasti tidak akan diterima sebagai pewaris sah kedelapan oleh Shutaru.’
Memikirkan itu, Tamus menggenggam pedang lebih kuat cahaya kegelapan menyinari ruangan, dia mau melakukan serangan Teknik pertama seperti sebelumnya.
“Wah,, kerja yang sangat bagus. Aku tidak menyangka membuat tumbal untuk raja iblis akan sangat semudah ini, Semua ini berkat anda Tamus.”
Tamus membuka mata lebar, suara seorang gadis kecil yang bergema di ruangan ini menarik perhatiannya. Raja iblis kata itu membuat dia berhenti menyerang.
Kedatangan sosok tidak dikenal itu juga membuat para umbral plague terhenti dan diam. Tamus menoleh kebelakang.
“Siapa kamu? Dan membangkitkan raja iblis katamu?”
Sosok itu terlihat seperti gadis kecil. Wajahnya tidak terlihat karena tertutup oleh tudung dari jubahnya.
“Aku… ya, kukira orang yang hidup ratusan tahun untuk mencari sosok seperti Arthur Midnight harusnya sadar.”
“Yah, main teka-tekinya kita akhiri untuk Sekarang.”
Selesai berbicara gadis misterius itu membuka tudung miliknya, memperlihatkan rambut putih bagaikan bulan dan mata merah ruby yang tajam.
Ciri-ciri fisik ini, membuat Tamus tidak bisa berkata-kata.
“Selamat malam, Tamus,” ucap gadis berambut putih itu dengan senyuman.
Tapi senyuman itu tidak terlihat ramah bagi Tamus.
“Elli Midnight, kenapa kamu bisa di sini?”
Sosok yang tidak lain adalah Elli Midnight-adik Arthur hanya tersenyum tidak menjawab pertanyaan itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
Dr. Rin
aku punya saran kle untuk namanya, Dark Sword First Form : Dark strike!
Saran aja hehe
2023-07-30
1
Dr. Rin
Typo Thor, ini harusnya suka malah suaka
2023-07-30
0