‘Benjol-benjol kecil merah yang berada di kepalanya, tidak salah lagi itu adalah penyakit 'Umbral Plague.’
Arthur menatap dengan seksama benjol kecil tersebut dia mengetahui sesuatu tentang penyakit ini.
“Selamat datang, perkenalkan nama saya Glena. Jadi apa yang anda inginkan di sini?”
Sebuah senyuman hangat tergambar di wajah keriput Glena dia mengeluarkan senyuman setulus mungkin meskipun wajah kini berkeriput, namun tidak menghilangkan kehangatannya.
“Ibu dia menyelamatkanku dari para pria jahat nama kakak ini adalah Arthur.”
Aron tampak bahagia, tudung jubah bergoyang mengikuti dia yang bergerak penuh semangat dan tepat pada saat itu benik mata Arthur terbuka lebar, sebuah benjolan kecil serupa terkapar sangat jelas di leher belakang si anak.
‘Jadi begitu dia juga mengidap 'Umbral Plague.’
Glena menatap Arthur yang terdiam di pintu masuk kamarnya dia tersenyum dan menyuruh Arthur untuk duduk di samping. remaja ini hanya mengangguk dan menerima tawaran sang ibu.
“Jadi apa kamu tahu penyakit yang kami miliki ini?” tanya Glena menatap Arthur tatapan itu seperti waspada, dia takut apabila Arthur melakukan sesuatu yang buruk.
Arthur mencengkram lengannya sedikit takut untuk membayangkan ini. “Ya ini adalah 'Umbral Plague'.”
Tatapan sang ibu melirik ke arah anaknya yang tertidur lelap, dia baru saja berjualan wajar lelah, melihat anaknya membuat ibu tersebut tersenyum.
“Ya anda benar kami berdua adalah pengidap ‘Umbral Plague’”
“Jadi penyakit itu nyata aku hanya membaca di buku sejarah dunia gelap di sana dikatakan bahwa ‘Umbral Plague’ adalah penyakit dimana…..”
Arthur tidak berani melanjutkan karena takut akan menyakiti hati Glena dia memilih keputusan yang benar bahkan tidak perlu dikatakan Glena dan anaknya tahu sendiri tentang kondisi mereka.
“Kamu membaca buku yang cukup terlarang jujur saja aku cukup terkejut, orang seumuranmu tidak mungkin mau membaca buku seperti ‘sejarah dunia gelap’ bahkan buku itu tersembunyi dan hanya beberapa orang tinggi yang diizinkan untuk membaca, sebenarnya kamu siapa?”
Arthur terdiam dia tidak mungkin mengungkap bahwa dia adalah bangsawan apalagi dia baru saja kabur. Beruntung saja ibu dan anak ini seperti tidak tahu apapun tentang dunia luar, mereka bahkan tidak tahu ciri khas dari keluarga Midnight yang terkenal.
Arthur merasakan lega karena dia tidak akan dikenali, namun sekaligus sedih karena pasti mereka terkekang maka dari itu tidak tahu dunia luar.
“Umumnya orang berpikir bahwa ‘Umbral Plague’ adalah penyakit menyebar yang bahaya maka dari itu kami dijauhi, tapi kenyataanya bahkan lebih mengerikan dari itu dan aku yakin kamu pasti tahu kan Arthur?”
Arthur menganggukan kepala.
Sebelum membahas pembicaraan serius Glena menghela napas panjang pembicaraan ini akan lebih serius.
“umbral Plague’ adalah penyakit yang menyebabkan korban perlahan memudar menjadi ‘umbral’, yaitu bentuk gelap dan bayangan dari diri mereka sendiri. Seiring perkembangan penyakit, bentuk fisik korban akan dipenuhi benjolan merah yang semakin besar dan mereka kehilangan kontak dengan kenyataan.
"Ini adalah penyakit di mana korban kehilangan identitasnya dan menjadi cangkang tak bernyawa dari dirinya sendiri, terperangkap dalam "umbral" yang perlahan memakannya dari dalam."
"Mereka akan dipenuhi emosi yang tidak terkendali, menjadi gila dan menyiksa diri sendiri dengan cara menggaruk wajahnya hingga berdarah tanpa henti, tidak berhenti di situ setelah itu tubuh mereka tidak bisa dikontrol dengan normal, mereka menjadi makhluk yang benar-benar gila, menyerang apapun yang ada… sampai sini seharusnya kamu tahu kan Arthur?"
Arthur menelan ludah ini benar-benar penyakit yang mengerikan bagi penderita ‘umbral Plague’ tidak harapan selain menunggu ajal menanti tentu dia sudah membaca dari buku tapi melihat secara langsung tentu saja memberikan rasa yang berbeda.
“Hey, Arthur aku memiliki ide yang bagus penyakit ini memang tidak akan bisa hilang, namun.. saat aku menjadi wadah ‘umbral’ yang tidak terkendali serta menjadi gila aku ingin kamu membunuhku anggap saja ini adalah cara penyelamatan bagi para penderita ‘umbral Plague." Glena memberikan usulan dengan senyuman yang hangat.
‘Bagaimana dia bisa mengatakan hal seperti itu?’
Arthur tidak habis pikir ini terlalu menyedihkan untuk dia.
"Kamu tidak perlu menjawab untuk saat ini aku hanya meminta tolong, aku tidak ingin membunuh orang dengan tubuh yang gila ini dan yang paling kutakutkan adalah aku membunuh anakku sendiri."
Mata Glena menatap Aron yang tertidur lelap seperti anak kecil pada umumnya dia cukup suka tertidur.
Aron adalah anak semata wayangnya tentu saja Glena tidak mau jika membunuh Aron tanpa sengaja.
"Ya… akan kupertimbangkan," Arthur memberikan jawaban meskipun tidak yakin seratus persen.
"Kalau begitu aku menantikan itu," ucap Glena dengan senyuman hangat.
*****
Hari menjadi semakin gelap seperti yang diminta Tamus Arthur kembali ke rumah sebelum malam hari. Saat dia sampai dia menatap Tamus yang sibuk membaca semacam koran di kursi ruang tamu.
Arthur menghampiri Tamus dan duduk di depannya.
“Tamus ini tentang anak barusan dia-”
“Anak itu adalah penderita ‘umbral Plague’ apa itu benar?”
Arthur terdiam untuk beberapa detik dia menundukan kepala. “Ya, kamu benar. Apakah kamu berpikir bahwa tidak ada jalan untuk mereka sembuh.”
Hening. Sebelum menjawab Pria tua tersebut memutuskan meminum air hangat yang dia siapkan, helaan napas ia keluarkan seolah itu adalah cara menenangkan diri, lantas dia menatap Arthur dengan serius.
“Tidak ada ‘umbral Plague’ bukan penyakit yang bisa disembuhkan, jika kamu bertemu dengan orang seperti itu lebih baik kamu abaikan saja, atau kamu akan menyesal di kemudian hari.”
Jika dipikir secara logika ini adalah benar, namun Arthur merasa emosi dengan jawaban dingin dari Tamus dia berharap Tamus akan memberikan solusi, namun justru malah disuruh menjauh.
“Bagaimana bisa kamu mengatakan hal seperti itu?”
“Kenapa? Jawabannya sangat mudah. Apa kamu bersedia membunuh orang yang terkena ‘umbral Plague’?”
Deg
Jantung Arthur terasa sesak, tentu saja dia tidak akan sanggup, wajahnya kini sedikit memucat.
“Sudah kuduga kamu tidak mungkin bisa menebas seseorang yang sudah kamu kenal, jadi mengabaikan ‘umbral Plague’ adalah pilihan tepat.”
“Tapi apa beneran tidak ada pilihan lain-”
“Tidak ada! Kenapa kamu menjadi terobsesi dengan para penderita ‘umbral Plague’? Mereka tidak akan bisa diselamatkan, mereka akan kehilangan akal sehat sedikit demi sedikit dan menjadi manusia gila yang menyerang tanpa henti.. kamu tidak mungkin bisa membunuh orang seperti itu..”
Keheningan mengitari ruangan ini, Tamus sedikit merasa bersalah karena berteriak secara tiba-tiba dan Arthur juga merenungkan semua ini. Memang benar yang dikatakan Tamus.
“Maaf aku akan tidur di kamar dulu..”
Tamus berjalan menuju kamar meninggalkan Arthur yang masih terpatung memikirkan cara untuk menyelamatkan mereka walaupun itu adalah mustahil;
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments
kita lihat karakter MC yah
2023-12-17
1