Chapter 9. Master dan Pewaris

“Kamu memiliki tekad yang menarik, Nak. Aku memiliki tawaran, apakah kamu ingin mewariskan teknik pedang kegelapanku?”

Perkataan tersebut masih membekas di benak kepala Arthur, dia menghela napas memikirkan apa yang sebaiknya dia lakukan.

Teknik pedang kegelapan? Aku bahkan tidak pernah dengar cerita seperti itu baik di buku maupun sekolah, apakah ini semacam kemampuan yang dirahasiakan dari kalangan publik. Bahkan teknik ini diwarisi dari generasi ke generasi..

Sepertinya ini adalah kemampuan yang hebat, namun mencurigakan..

Mata merah Arthur menatap ke jendela rumah kecil tersebut, terlihat hutan hijau lebat dengan pohon bambu yang berdiri kokoh hingga ke atas langit, alunan nada hewan kecil di sana menciptakan ketenangan bagi pemuda yang memiliki luka di sekujur tubuhnya.. Arthur tidak tahu di mana tempat ini berada, namun berada di tempat sepi seperti tengah hutan bukanlah hal buruk bagi Arthur.

Ini memang di tengah hutan, tapi lebih baik daripada menerima tatapan jijik dari orang lain..

Saat Arthur sedang fokus menatap keindahan hutan, dia tanpa sengaja melihat sosok yang mengayunkan pedang kayu dengan sangat indah, tidak ada gerakan sia-sia darinya. Semua gerakan ayunan dari pria tua tersebut sangatlah hebat.

Slash

Satu bambu yang berdiri kokoh terpotong karena terkena tebasan dari pria tua itu. Semar-semar Arthur melihat semacam aura kegelapan yang melintas sangat cepat.

Seolah tidak mengenal lelah Pria tua itu masih berlatih menggunakan pedang kayunya menampilkan beberapa kemampuan menarik yang membuat Arthur melongga. kagum akan kehebatannya.

Hebat, sungguh gerakan tanpa celah bagi orang yang berlatih teknik pedang dasar aku tahu, pak tua ini sangat kuat. Namun sebenarnya dia siapa?

Teknik pedang umumnya terbagi menjadi dua tipe, pedang dasar dan teknik pedang dengan berbagai elemen, namun teknik pedang kegelapan adalah teknik pedang yang tidak pernah didengar oleh Arthur. Dan seharusnya teknik pedang berelemen harus memiliki kemampuan sihir, tapi Pak tua itu bilang bahwa teknik pedang kegelapan digunakan orang tanpa sihir. Hal itu membuat Arthur bingung.

Waktu telah berjalan beberapa jam dengan penuh pertimbangan akhirnya Arthur sudah memutuskan untuk melakukan apa sekarang.

Arthur berdiri dari tempat istirahat dan berjalan menuju ke tempat di mana Pak tua tersebut beristirahat.

“Ini tentang pembicaraan tadi, aku akan menerima tawaranmu.”

Mendengar ucapan Arthur,Pak tua tersebut tersenyum, dia sudah menduga jawabannya.

“Baiklah itu tekad yang kumau.”

Suara kicau burung dan nyanyian para serangan mengitari hutan bambu ini. Angin berhembusan menyibak rambut putih kedua orang tersebut.

Pria tua tersebut berdiri, dia melemparkan pedang kayu ke Arthur.

“Persiapkan dirimu, Nak. Latihan dariku bukanlah hal yang ringan.”

“Ya, aku tahu. Kekuatan seperti itu tidak akan didapatkan tanpa usaha yang keras.”

“Aku suka tekadmu, Nak. Kalau begitu mari kita mulai.”

\*\*\*\*\*

Suara dentuman pedang kayu terdengar sangat nyaring, pedang mereka saling bertabrakan satu sama lain. Namun meskipun begitu terlihat jelas perbedaan kekuatan diantara mereka berdua.

Krak.

Pedang kayu yang digenggam oleh Arthur terlempar jauh. Pak tua itu melayangkan satu serangan terakhir ke arah Arthur yang tanpa senjata, dia meletakan pedang kayu di lehernya. Meskipun hanya pedang kayu namun aura membunuh dari tatapan Pak tua itu asli.

“Hah… hah… ha.”

Napas Arthur menjadi berantakan, dia dapat merasakan hawa serius dari tatapan pria tua tersebut. Namun Arthur tidak menyerah hanya karena tekanan seperti ini. Dia melompat mundur mengambil pedang kayunya yang terjatuh.

Memegang pedang tersebut dengan erat kemudian memberikan tebasan beruntun, tapi sebelum serangan itu mengenainya, pak tua tersebut sudah memegang pergelangan tangan Arthur dan membanting dengan sangat kuat di tanah.

Gerakannya sangat cepat mata Arthur tidak bisa meresponnya, meskipun dia bisa melihat pergerakan barusan, namun Arthur tidak yakin bisa menghindarinya. Pak tua itu menindih tubuh Arthur yang tergeletak lemah.

“Gerakanmu sangat lambat, apa ini semua yang kamu punya? Gerakan selevel ini mana mungkin bisa melawan sekumpulan goblin tadi malam.”

Arthur tidak menjawab, pada dasarnya tubuh dia masih penuh luka. Bahkan bahu, kepala, dan kakinya masih dipenuhi perban. Pria tua menghela napas teringat akan kondisi dari Arthur.

Aku lupa dia adalah pasien di sini aku harus belajar menahan diri.. Pikirnya sambil menatap Arthur.

“Jangan berpikir untuk mengalah! Aku butuh kekuatan, aku ingin diakui oleh orang lain, yang kuinginkan hanya tempat yang mau menerimaku apa ada nya, dan jika aku kuat maka aku punya itu, bukan? Jadi jangan pikirkan tentang kondisi tubuh ini. Bagaimanapun aku akan menjadi kuat!”

Arthur mengeluarkan segala kekesalannya dengan ucapan. Ini membuat pria tua itu menjadi membuka mata lebar, rasanya tidak pernah diterima. Bagi orang yang sesama tidak memiliki sihir tentu dia tahu rasa sakit itu.

Sama seperti Arthur dia juga dikucilkan oleh warga karena tidak bisa menggunakan sihir, tapi yang berbeda adalah dia punya mendiang pewaris keenam yang terus bersamanya, sedangkan Arthur dia sendirian, bahkan kerajaannya tidak mau menerima dia.

Pria tua itu tersenyum, dia tahu apa yang sebaiknya dilakukan, dia akan menjadi sosok Master untuk Arthur dengan begitu Arthur tidak akan sendiri lagi.

“Hey, Nak. Mulai sekarang panggil aku ‘Master,!”

Mendengar permintaan mendadak tentu saja membuat Arthur terkejut, tapi.

“Tidak mau, daripada Master julukan pria tua lebih cocok denganmu!”

“Oi, Nak coba bilang seperti itu lagi!” Senyuman di wajah pria tua itu melebar. Membuat aura membunuh meningkat.

“M- maaf.” Menyadari kekuatan absolute dia memutuskan untuk menyerah.

Pria tersebut tertawa kecil.

“Baiklah aku paham bagaimana dengan ‘Tamus Nightshade.’, atau ‘pembunuh kegelapan’, ‘dewa pedang kegelapan’, kamu bisa sebut diriku semaumu jadi berhenti panggil aku Pak tua!”

Arthur tersenyum ‘Tamus Nightshade’ dia akhirnya tahu siapa nama orang ini.

“Baiklah akan kupanggil Tamus, dari pada yang lain. Itu terlalu keren untuk Pak tua sepertimu.”

Lagi-lagi Arthur menyebutkan ucapan ‘Pak tua’, Tamus tentu saja tidak terima.

“Sudah kukatakan berhenti panggil aku Pak tua!”

Arthur tertawa mendengar amarah dari Tamus, sudah sejak lama semenjak dia tidak tertawa dengan sepenuh hati seperti ini. Tamus sosok yang baru saja dia kenal, namun dia dapat merasakan rasa kehangatan saat bersama sosok tersebut.

Arthur benci mengakuinya, namun di dalam hati terdalam, dia menganggap Tamus sebagai master dan guru pelatih yang sangat berharga, saking berharganya mungkin Arthur akan melakukan apapun jika saja itu menyangkut keselamatan Tamus.

Melihat senyum ceria dari anak muda yang biasanya putus asa, membuat hati Tamus menjadi tentram. Wajah keriputnya tanpa sadar membentuk senyuman.

Sebuah hubungan spesial antara Master dan pewaris selanjutnya, di tengah hutan yang sepi, perkembangan Arthur Midnight esoknya akan menjadi sosok yang luar biasa.

Proses penerimaan tawaran tersebut akan membawa Arthur ke jalan yang lebih baik.

Terpopuler

Comments

coment bro

2023-12-17

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1. Siswa yang terbully
2 Chapter 1.5 Kematian
3 Chapter 2. Kehidupan kedua
4 Chapter 3. Arthur Midnight
5 Chapter 4. Kegagalan
6 Chapter 5. Bangsawan gagal
7 Chapter 6. Upacara kedewasaan
8 Chapter 7. Keluar dari Kerajaan
9 Chapter 8. Pertemuan yang ditakdirkan
10 Chapter 9. Master dan Pewaris
11 Chapter 10. Latihan
12 Chapter 11. Desa Fusa
13 Chapter 12. Umbral Plague
14 Chapter 13. Ketika waktunya datang bunuhlah aku
15 Chapter 14. Dugeon
16 Chapter 15. Master keenam
17 Chapter 16. Aku tidak bisa melakukannya
18 Chapter 17. Sosok misterius
19 Chapter 18. Ini adalah waktunya
20 Chapter 19. Kebenaran
21 Chapter 20. Pewaris ke delapan
22 Chapter 21. Menyelamatkan putri
23 Chapter 22. Fiona Rosemary
24 Chapter 23. Penculikan Fiona
25 Chapter 24. Paladin
26 Chapter 25. Penjara
27 Chapter 26. Phantom eye
28 Chapter 27. Kegelapan hati
29 Chapter 28. Sebuah permintaan
30 Chapter 29. Persetujuan
31 Chapter 30. Putri pembawa ketidak beruntungan
32 Chapter 31. Akademi Reinhard
33 Chapter 32. Pertarungan tidak seimbang
34 Chapter 33. Apakah ini benar-benar kelas terlemah?
35 Chapter 34
36 Chapter 35
37 Chapter 36
38 Chapter 37
39 Chapter 38. The watchers
40 Chapter 39. Rei Vezalius vs Arthur Midnight
41 Chapter 40. Rei Vezalius VS Arthur Midnight part 2
42 Chapter 41.
43 Chapter 42. Sebuah undangan
44 Chapter 43. Permintaan
45 Chapter 44. Keraguan Fiona
46 Chapter 45. Kompetisi
47 Chapter 46. Api Amarah
48 Chapter 47 Api amarah 2
49 Chapter 48. Api Amarah 3
50 Chapter 49. Api Amarah 4
51 Chapter 50. Pertarungan
Episodes

Updated 51 Episodes

1
Chapter 1. Siswa yang terbully
2
Chapter 1.5 Kematian
3
Chapter 2. Kehidupan kedua
4
Chapter 3. Arthur Midnight
5
Chapter 4. Kegagalan
6
Chapter 5. Bangsawan gagal
7
Chapter 6. Upacara kedewasaan
8
Chapter 7. Keluar dari Kerajaan
9
Chapter 8. Pertemuan yang ditakdirkan
10
Chapter 9. Master dan Pewaris
11
Chapter 10. Latihan
12
Chapter 11. Desa Fusa
13
Chapter 12. Umbral Plague
14
Chapter 13. Ketika waktunya datang bunuhlah aku
15
Chapter 14. Dugeon
16
Chapter 15. Master keenam
17
Chapter 16. Aku tidak bisa melakukannya
18
Chapter 17. Sosok misterius
19
Chapter 18. Ini adalah waktunya
20
Chapter 19. Kebenaran
21
Chapter 20. Pewaris ke delapan
22
Chapter 21. Menyelamatkan putri
23
Chapter 22. Fiona Rosemary
24
Chapter 23. Penculikan Fiona
25
Chapter 24. Paladin
26
Chapter 25. Penjara
27
Chapter 26. Phantom eye
28
Chapter 27. Kegelapan hati
29
Chapter 28. Sebuah permintaan
30
Chapter 29. Persetujuan
31
Chapter 30. Putri pembawa ketidak beruntungan
32
Chapter 31. Akademi Reinhard
33
Chapter 32. Pertarungan tidak seimbang
34
Chapter 33. Apakah ini benar-benar kelas terlemah?
35
Chapter 34
36
Chapter 35
37
Chapter 36
38
Chapter 37
39
Chapter 38. The watchers
40
Chapter 39. Rei Vezalius vs Arthur Midnight
41
Chapter 40. Rei Vezalius VS Arthur Midnight part 2
42
Chapter 41.
43
Chapter 42. Sebuah undangan
44
Chapter 43. Permintaan
45
Chapter 44. Keraguan Fiona
46
Chapter 45. Kompetisi
47
Chapter 46. Api Amarah
48
Chapter 47 Api amarah 2
49
Chapter 48. Api Amarah 3
50
Chapter 49. Api Amarah 4
51
Chapter 50. Pertarungan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!