Catrina mengangakat kepalanya dan berkata, "Kalau begitu, kamu bayar saja."
"Oke." Rafael mengangguk.
Para pelayan yang ada di dekatnya sedikit bingung dan bertanya tanya bagaimana mereka bisa berbelanja dengan cara seperti ini.
Tapi pada saat ini.
Tiba tiba seorang manajer dengan pakaian formal datang.
Matanya menatap Rafael dan melihat secara teliti. Wajahnya langsung menunjukkan kegembiraan.
"Tuan Radja, apakah itu benar benar anda? Anda tidak perlu membayar semua tas ini karena sudah anda bayar beberapa hari lalu, apakah anda lupa?"
Rafael menatap manajer itu tanpa ekspresi.
Dan dia tiba tiba teringat.
'Ah, benar juga. Aku pernah ke toko ini sebelumnya dan telah membeli semua barang.'
Manajer itu tersenyum.
"Ini hanya sebagian kecil dari apa yang anda beli, dan ada lusinan model lain di dalam yang kami simpan."
"Oh, terima kasih." Rafael mengangguk.
Di sebelah mereka, Catrina mendengarkan percakapan di antara mereka berdua.
Tiba tiba kepalanya pusing.
'Gratis? Dia membeli seluruh toko? Bagaimana situasinya ini?'
Catrina ingin melihat apakah Rafael punya uang dan dengan sengaja memilih lebih banyak tas untuk membuatnya marah, tetapi dia tidak menyangka seluruh isi toko ini milik Rafael.
'Ini... Kenapa jadi keluar jalur begini...'
Catrina tidak bisa menahan diri untuk menatap Alundra.
Catrina melihat mata Alundra yang juga sedikit bingung.
Alundra merentangkan tangan dan mengangkat bahunya.
Berarti dia juga tidak tahu apa apa.
Rafael memandang mereka berdua dan tersenyum.
"Jika ini tidak cukup, masih banya di dalam. Ambil apa pun yang kau inginkan."
".........." Kedua wanita itu tidak bisa berkata kata.
Mata Catrina melirik, dia berpikir bahwa Rafael memiliki bisnis grosir tas.
'Iya pasti itu, sialan.'
"Tidak perlu, Alundra tiba tiba tidak mau membeli tas, ayo pergi ke toko lain untuk melihat lihat."
"Catrina, kau---,,,,"
Alundra ragu ragu untuk berbicara.
Alundra memikirkan bahwa untuk pergi ke toko lain, ini agak terlalu berlebihan.
Rafael tiba tiba teringat bahwa terakhir kali dia datang ke sini, dia sedang melakukan misi menghabiskan banyak uang.
Jadi dia tidak hanya membeli barang di toko ini tetapi seluruh barang di semua toko sepanjang jalan ini.
"Baiklah, tidak apa apa. Aku telah membayar semua barang di semua toko sepanjang jalan ini. Pilih saja sesukamu."
"Uhuk!"
Catrina yang mendengarnya hampir saja muntah darah.
"Membeli semua barang di semua toko sepanjang jalan ini? Yang benar saja?"
"Ya, sepertinya aku baru ingat tentang ini. Jika kita tidak kesini, aku mungkin sudah lupa."
'Apa pria ini benar benar kaya?'
Kemudian, mereka bertiga keluar dan berjalan sepanjang jalan. Mereka melihat manajer dari semua toko keluar dan berdiri di sisi pintu toko mereka masing masing untuk menyambut Rafael.
Beberapa orang tersenyum dan membungkuk, ada juga yang melambaikan tangan dengan gembira.
Bagaimanapun, Rafael adalah seorang VIP di kawasan ini.
"Apa kalian tidak mau masuk dan melihat lihat barang lain?" Rafael bertanya.
"Uh, apa? Kami tidak ingin apa pun untuk saat ini." Catrina berkata di bawah perjuangan batin.
Untuk toko toko merek terkenal ini, dia sebenarnya cukup tergoda.
Tapi sekarang ini dia sedang menguji Rafael. Jika dia tergoda, itu akan sangat memalukan.
Tapi, Catrina juga sangat penasaran.
Apa sebenarnya bisnis pria ini?
Nilai komoditas sepanjang jalan ini di perkirakan hampir 100 juta dollar.
Latar belakang keluarga mana yang seperti ini?
Catrina berjalan dengan tubuh yang lesu, tatapannya memandang sekeliling.
Tapi tiba tiba.
Dia menoleh dan melihat sebuah papan nama di sebuah tempat.
"Penggalangan Dana Kesejahteraan Masyarakat"
Dan banyak orang keluar masuk dari bangunan kecil itu, semua adalah donatur untuk kesejahteraan masyarakat.
Mata Catrina bersinar.
Meskipun Rafael memborong semua barang dan keluarganya kaya.
Tetapi jika ingin melihat apakah seseorang memiliki uang dan solidaritas, ajak saja untuk menyumbangkan sejumlah uang.
Dan melihat berapa banyak yang dia bisa sumbangkan.
"Lun, jika ada organisasi donasi seperti itu, mengapa kita tidak menyumbangkan beberapa uang kita?"
"Benar." Alundra memang baik hati.
Dulu, ketika dia menemukan hal seperti itu, dia pasti akan menyumbangkan uang.
Mereka bertiga mengikuti kerumunan itu masuk ke dalam gedung.
Di atas mereka.
Terlihat tujuan penggalangan dana di tampilkan di sebuah layar.
100 juta dollar untuk membangun sekolah bagi anak anak di pegunungan.
Gambar gambar di layar terus berubah, menunjukkan kondisi kehidupan anak anak di sana.
Tayangan itu mampu membuat orang sedih dengan menontonnya.
Ada banyak penyumbang di depan mereka.
Mereka berjalan satu persatu.
Memasukkan uang ke dalam sebuah kotak amal.
Penyelenggara selalu berterima kasih kepada semua orang yang menyumbang.
Program donasi sudah berlangsung selama seminggu.
Tapi sejauh ini, baru 10 juta dollar yang terkumpul.
Itu masih jauh dari target mereka sebesar 100 juta dollar.
Mereka bertiga melihat wajah anak anak pegunungan di layar dan menunjukkan rasa simpati yang sama, membuat mereka ingin menyumbangkan uang.
Terutama Catrina, karena ada Rafael, dia memutuskan untuk menyumbang lebih banyak.
Bagaimanapun, keluarganya baik dan dia adalah anak orang kaya di kota Jama.
Kalau tidak, dia tidak mungkin akan menjadi sahabat dengan Alundra.
"Apakah kalian menerima transfer besar di sini?" Catrina berkata dengan penuh semangat.
"Ap-apa?"
Orang orang di sekitarnya langsung tercengang.
'Transfer jumlah besar?'
'Berapa banyak yang ingin dia sumbangkan?'
Catrina berpakaian bagus dan di tutupi merek merek terkenal. Dia orang kaya.
Staf tersenyum dan mengangguk.
"Iya nona, berapun jumlahnya."
"Baiklah, aku akan menyumbangkan 500 ribu dollar." Catrina berkata dengan mantap.
"Apa?"
Orang orang di sekitarnya menahan nafas.
Mereka semua menyumbangkan uang tetapi mereka tidak menyangka gadis itu akan memberikan 500 ribu dollar.
Memang benar, gadis itu memang kaya.
Dan tidak hanya cantik.
Hatinya juga sangat baik.
Orang orang mau tidak mampu mengacungkan jempol dan diam diam memujinya di dalam hati mereka.
Dia benar benar berjalan di jalan cahaya.
Dan bersinar di bumi.
"Aku akan menyumbangkan 300 ribu dollar." kata Alundra di dekatnya.
Meskipun dia meninggalkan keluarga Blayze, rasa solidaritas nya lebih besar dari kebutuhan material nya.
Dia masih punya uang.
Dalam menghadapi masalah keluarga yang begitu besar, dia masih mau menyumbangkan uang, hal itu menunjukkan bahwa dia bahkan lebih dari sekedar orang baik.
Orang orang di sekitar mereka memuji kedua gadis itu lagi.
Staf juga sangat berterima kasih.
"Terima kasih banyak, nona. Orang baik akan mendapatkan hasil yang baik juga. Saya berharap nona selalu sehat dan panjang umur."
Catrina mengeluarkan ponselnya.
Dia langsung mengirimkan uangnya.
Mendengar notifikasi pengiriman berhasil.
Orang orang di sekitar mereka kembali memuji.
Beberapa anggota staf membungkuk berulang kali untuk berterima kasih padanya.
Sumbangan sebesar itu sudah menunjukkan bahwa dia anak orang kaya.
Catrina memasukkan kembali ponselnya ke dalam tasnya.
Dia menoleh dan menatap Rafael.
Ada cahaya provokasi di mata Catrina.
"AKu menyumbangkan uang sakuku selama sebulan. Kau bisa memakai uangmu sendiri, bukan?"
"Oh." Rafael tersenyum dan mengangguk.
Dia tidak marah sama sekali di hatinya.
Rafael berpikir dan memaklumi bahwa gadis itu menyumbangkan sejumlah uang dan ingin pamer.
"Kalau begitu, aku akan menyumbang juga." Rafael berjalan ke meja donasi.
Staf memandangnya sambil tersenyum.
"Tuan, berapa banyak yang ingin anda sumbangkan?"
Mendengar pertanyaan itu, kepala kecil Catrina menoleh dan menatap dari sudut matanya.
Dia ingin melihat berapa banyak yang akan Rafael sumbangkan.
Rafael tidak terburu buru menjawabnya tapi menoleh untuk melihat layar di atasnya.
"Apa baru 10 juta dollar dari yang kalian kumpulkan selama ini?"
"Benar tuan, target kami 100 juta dollar sesuai dengan yang ada di layar itu."
Rafael sedikit merenung.
"Baiklah, kalau begitu, akhiri saja donasi ini."
"Maaf, apa maksud anda, tuan?"
"Aku akan menyumbang 100 juta dollar."
"Apa!"
Orang orang di sektar mereka terpaku menahan nafas.
Mereka ragu kalau mereka salah dengar.
"Tu-tuan, maaf, tadi anda bilang apa?"
"Tutup saja sekarang. Aku akan menyumbang 100 juta dollar." Rafael berkata lagi.
Ketika orang orang di sekitar mendengar bahwa seseorang akan menyumbangkan 100 juta dollar, mereka segera membicarakannya dan suasana menjadi sedikit ricuh.
"Menyumbang 100 juta dollar?"
"Apakah dia di sini untuk membuat masalah?"
"Dia tidak terlihat seperti orang kaya."
Bahkan Catrina tercengang.
'Benarkah? Lelucon ini sama sekali tidak lucu.'
Tapi saat ini Rafael sudah mengeluarkan ponselnya untuk memindai barcode.
Dia memasukkan jumlah yang akan di kirimkannya.
100 juta dollar.
Suara notifikasi yang tajam segera menutup mulut mulut berisik di sekitarnya.
Orang orang langsung tenang.
Satu per satu, mata mereka melebar dan dagunya hampir jatuh ke tanah.
"Sial! Dia benar benar menyumbangkan 100 juta dollar!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
Halim Hrfin
jgn macet thor...
2023-08-28
0