Bongkar

Kantor ketua direksi.

Matahari bersinar dari jendela besar dan menjadikan ruangan itu terang.

Ruangan itu di tutupi karpet dan dindingnya di hiasi dengan beberapa lukisan indah. Dekorasiny simpel dan mewah, penuh gaya dan megah.

Mata indah Wendy penuh dengan tatapan keajaiban, melihat sekeliling seperti bocah kecil yang penasaran dengan segala sesuatu.

Pada titik ini, Wendy akhirnya menerima kenyataan bahwa kakaknya adalah ketua Jangkep Group.

Tetapi pada saat yang sama, dia sangat penasaran.

Karena mereka berdua tumbuh bersama, dia merasa kenal baik tentang keadaan keluarga Rafael.

'Bagaimana kakakku tiba tiba menjadi ketua? Apa mungkin dia di pelihara oleh wanita kaya?'

Melihat wajah tampan Rafael, Wendy hanya bisa memikirkan penjelasan ini yang masuk akal.

'Dengan penampilan kakakku, bukan tidak mungkin wanita kaya itu memberi sebuah perusahaan.'

"Kak, apakah kakak iparku berusia 60 tahun?"

Wendy tiba tiba mencondongkan tubuh dan bertanya.

"......." Rafael tidak bisa berkata kata.

Rafael benar benar tidak tahu apa yang ada di otak adik perempuannya itu. Mungkin karena kepalanya kecil otaknya juga kecil. Rafael menduga seperti itu.

Setelah menyambut Rafael, semua staf dan karyawan lainnya sudah kembali bekerja. Hanya ada tiga orang di ruangan itu. Rafael, Aleah, sekretarisnya dan Wendy, adik sepupunya.

"Tuan Radja, anak perusahaan dari group kita tidak memiliki manajer umum. Mengapa anda tidak membiarkan adik anda mengambil posisi itu?" Aleah tersenyum.

Wendy yang mendengar itu matanya yang indah membulat dan melebar, seperti kelinci kecil yang ketakutan.

"Apa? Menjadikan aku manajer umum?"

Rafael sedikit merenung dan sepertinya menganggap ide ini bagus.

"Baiklah, bagaimana menurutmu, Wen?"

"Aku takut akan hal ini... Apa itu tidak berlebihan?" Wendy ragu ragu.

Wendy belum lulus kuliah.

Hanya baru di tahap magang.

Mana ada orang magang langsung menjadi manajer umum.

Rafael berkata.

"Kenapa memangnya? Perusahaan itu bergerak di bidang kosmetik dan lebih cocok untuk wanita yang mengurusnya." Rafael berkata.

"Tapi, bagaimana kalau aku membuat kerugian dan kehilangan banyak uang?" Wendy berkata dengan tidak percaya diri.

"Kehilangan uang? Rugi?"

Rafael tidak perduli.

"Tidak masalah, kalau rugi, minta uang padaku, aku yang akan menggantinya secara pribadi."

"Tapi---,,,"

Wendy membuka mulutnya.

Wendy merasa bahwa pada saat ini, kakaknya benar benar menjadi menjengkelkan.

Rafael sekarang menjadi pengusaha besar. Baginya, sebuah perusahaan kecil hanya bernilai jutaan dollar. Tidak masalah jika harus kehilangan uang.

Wendy mengepalkan tinjunya.

"Kalau begitu, aku akan melakukan yang terbaik!"

"Baiklah, silahkan saja." Rafael mengangguk.

***

Setelah adiknya pergi, hanya tinggal Rafael dan Aleah yang tersisa di ruang kantor itu.

Setelah Rafael menjabat sebagai ketua.

Sistem memberikan misi lagi.

[Sebagai pemimpin group yang berkualitas, anda harus memiliki investasi.]

[Misi : Investasi sejumlah uang.]

[Hadiah : Hadiah khusus.]

'Investasi? Sepertinya sederhana dan mudah.'

Nyatanya, ada sistem di dalam tubuh Rafael, dia juga tidak terlalu perduli dengan Jangkep Group ini, tidak masalah jika dia kehilangan uang atau menghasilkan uang, bagi Rafael sistemnya yang terpenting. Pokoknya mainkan dan jalani saja.

"Aleah, ambilkan peta kota Jama." Rafael memberi perintah.

"Eh?" Aleah sedikit terkejut, kenapa Rafael tiba tiba meminta peta kota.

'Apakah dia akan membuat langkah besar setelah menjabat menjadi ketua?'

Tapi, Aleah tidak berani bertanya, dia juga tidak berani mengatakannya, jadi dia hanya menjalankan perintah dan dengan hormat meletakkan peta kota itu di atas meja.

Bicara soal investasi, Rafael berencana membangun pusat perbelanjaan.

Dia mengamati peta kota dengan santai.

Tak lama.

Rafael menggambar lingkaran di kawasan lokasi rumah sewanya.

"Ambil alih dan bongkar wilayah ini. Bangun mall!"

Pertama, Rafael memikirkan bibi pemilik rumah yang memiliki beberapa bangunan di sana dan bibi bisa mendapatkan banyak uang ganti rugi jika kawasan itu di bongkar.

Rafael hanya ingin membayar hutang budi karena bibi telah beberapa kali membiarkan Rafael menempati rumah sewa untuk di gunakan secara gratis.

Aleah berdiri di samping Rafael dan menatapnya dengan takjub.

'Aku pikir ketua ini terlalu santai, bukan? Tunjuk dan hancurkan? Santai sekali.'

"Ada masalah?"

"Aah, tidak tuan."

Jawab Aleah kaget.

Sebenarnya, tempat Rafael menyewa rumah adalah pinggiran kota dengan sedikit rumah dan populasi yang kecil.

Membangun pusat perbelanjaan tidak menguntungkan.

Tapi Rafael tidak perduli.

Rafael hanya ingin menyelesaikan misi sistem saja.

Aleah tentu saja tidak mengatakan apa apa lalu mengambil peta untuk mengerjakan perintah Rafael.

Rafael tinggal sendiri di dalam ruangan kantornya.

Rafael meletakkan kakinya di atas meja dan bersandar di kursi kantornya yang lembut dan besar, dia merasa sangat nyaman.

Bahkan Rafael, sebagai ketua dewan direksi, tidak perlu melakukan apa apa. Semuanya bisa di tangani oleh bawahannya yang memang sudah terlatih.

Seperti kata pepatah yang sebenarnya tidak ada, jika anda ingin berhubungan dengan sekretaris anda, tidak apa apa, toh anda sedang tidak ngapa ngapain.. Ehem!

[Selamat misi anda berhasil.]

[Selamat anda mendapatkan pil kosmetik ajaib.]

'Apa?! Cepat sekali, Aleah cukup efisien ternyata. Misi ini selesai dengan sangat cepat. Tapi,,, apa apaan pil ini?'

Hati Rafael penasaran.

Rafael memanggil sistem dan membuka tempat penyimpanan khusus. Saat ini, ada pil berwarna cokelat seukuran kuku ibu jari.

Wujudnya mirip dengan pelet pakan lele.

[Sebagai orang terpilih, anda membutuhkan penampilan yang sempurna. Setelah menggunakan pil kosmetik ajaib, anda akan menjadi orang tertampan di dunia.]

Setelah mendengar informasi fungsi pil ini dari sistem, Rafael sedikit terkejut.

'Apakah bisa aku merubah penampilanku? Sungguh menakjubkan!'

Tapi pada dasarnya, Rafael merasa dirinya cukup tampan. Jika dia bertambah tampan, apa yang akan terjadi padanya atau orang lain?

***

Pintu di ketuk.

Bersamaan dengan deretan ketukan di pintu, Aleah masuk dengan tersenyum.

"Tuan Radja, permintaan anda sudah di sampaikan dan tempat itu akan segera di bongkar."

"Kerja bagus."

Rafael dengan santai memuji laporan itu.

Tapi, dia segera teringat sesuatu dan tiba tiba duduk tegak.

'Tunggu tunggu, ada yang salah, kalau sekarang rumah sewa akan di bongkar, di mana aku akan tinggal setelah ini? Baru saja aku sangat antusias menyelesaikan misi itu sehingga aku hampir melupakan hal penting. Ini masalah.'

Aleah menatap Rafael dan bertanya dengan sangat lembut.

"Tuan Radja, apa ada yang lain?"

"Apakah perusahaan kita punya tempat tinggal?"

Rafael bertanya terus terang.

Aleah segera mengerti maksudnya, tersenyum dan berkata.

"Jama Manor baru saja di bangun, anda bisa tinggal di sana jika anda membutuhkannya."

"Jama Manor?"

Rafael mengetahui nama ini dan juga merupakan tempat di mana setiap tanahnya di perkirakan senilai 100 ribu dollar per meter persegi.

Dulu, saat mengantar paket, dia hanya bisa menatapnya dari kejauhan.

Dan sekarang dia juga baru tahu.

Bahwa ternyata itu juga properti milik Jangkep Group.

"Ya, aku akan ke sana, tapi aku harus kembali dan mengambil sesuatu dulu."

Di rumah sewa Rafael terdapat beberapa benda tua seperti foto foto yang cukup berkesan.

Bagi Rafael, hal itu tidak bisa di beli dengan uang.

Aleah mengangguk beberapa kali.

"Kalau begitu, saya akan pergi dengan anda."

***

Mereka berdua turun ke tempat parkir khusus dan duduk bersama di Rolls-Royce Phantom.

Ada sopir khusus yang harus mengendarai mobil untuk mereka.

Tidak hanya itu, tetapi mereka juga di ikuti oleh iring iringan mobil Land Rover hitam yang penuh dengan pengawal berpakaian hitam. Pemandangan rombongan ini luar biasa.

"Apa ini tidak berlebihan, Aleah?"

Rafael melihat ke belakang dan di ikuti begitu banyak orang keluar dari pintu, membuatnya merasa sedikit canggung.

Tapi Aleah bersikeras melakukannya.

"Tuan Radja, keselamatan hidup anda adalah hal terpenting."

Perlindungan bagi orang besar sangat di perlukan, begitu katanya.

Sebagai orang bernilai ratusan milyar, secara otomatis perlu di lindungi.

Jika bertemu seseorang yang ingin mencari keuntungan, akan berbahaya.

"Baiklah." Rafael melambaikan tangan dan bersandar.

Iring iringan mobil mewah berbaris menuju pinggiran kota.

Beberapa saat kemudian.

Mereka mencapai tempat tujuan.

Seorang pengawal berjas hitam turun dari mobil dan berdiri tegak di sampingnya, sementara itu, beberapa orang berjaga di sekitarnya.

Mereka terlihat serius dan profesional.

".........." Rafael tidak bisa berkata kata.

Karena hanya ada sedikit orang di pinggiran kota, dan kebanyakan dari mereka adalah pencari nafkah, maka banyak dari mereka pergi bekerja pada siang hari.

Rafael mellhat sekeliling dan bahkan tidak ada burung di langit.

'Apa yang harus di jaga?'

"Baiklah, tunggu di sini, aku akan masuk sendiri."

"Baik, tuan."

Aleah mengamati area di sekitarnya dan benar benar merasa tidak ada bahaya.

Terpopuler

Comments

GSJA KONGRES

GSJA KONGRES

lanjut

2023-08-18

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!