BAB 8

Akhir pekan telah tiba!

Bagi kebanyakan orang akhir pekan adalah hari yang tepat untuk bersantai dan menghabiskan waktu bersama keluarga. Menikmati waktu senggang dengan berkumpul bersama teman adalah hal yang sangat menyenangkan.

Namun hal itu sepertinya tidak berlaku untuk Dhara yang masih harus bekerja meskipun di akhir pekan. Beberapa hari terakhir ia memang sedang sibuk mempersiapkan produk-produk baru yang akan ia luncurkan. Sampai pada hari ini pun ia masih bergelut dengan hal tersebut.

"Hah! Kayaknya gue butuh suasana lain deh biar otak gue enggak stuck gini" Ucap Dhara menghela nafas dan bersandar di sofa.

"Ke cafe aja kali ya? Siapa tahu kalau sambil minum kopi pikiran gue jadi lebih fresh" Sambungnya lalu merapihkan laptop yang kemudian di kemas ke dalam tote bag berwarna cream miliknya.

...Bella...

...Last Seen 23:45...

Bell, lo pasti belum bangun kan? Gue ke cafe ya, penat banget kerja di kamar otak gue enggak jalan. Jangan ganggu gue!

.........

Setelah mengirim pesan kepada Bella ia pun bergegas menuju cafe terdekat. Suasana jalan yang tidak seramai biasanya memberikan ketenangan bagi Dhara yang tengah dibuat pusing oleh pekerjaan.

Tidak jauh dari studio tempatnya tinggal, cafe itu bisa ia jangkau hanya dengan waktu lima menit saja. Dhara pun langsung memesan kopi dan mencari tempat dengan view yang bagus.

Dikeluarkannya laptop dan beberapa berkas yang ia bawa, mengerjakan awalan sambil menunggu kopinya tiba. Sampai pada pesanannya tiba, akhirnya Dhara sudah bisa kembali berpikir dan mulai fokus bekerja.

"Kopi emang obat yang pas buat otak yang stuck, kayak otak gue gini" Ucapnya.

Jari jemari yang terus menari di atas keyboard menjadi bukti bahwa kopi memang bisa membuat Dhara kembali fokus. Satu persatu berkas yang ia buka pun telah selesai ia kerjakan. Pandangan mata yang semula tak teralihkan, kini beralih pandang kepada ponsel yang baru saja berdering.

...KDW Kwajang-nim...

...Last seen one minute ago...

[Foto]

Akhir pekan harusnya untuk bersantai, Hehe.

^^^Kwajang-nim disini juga? Kok saya enggak lihat?^^^

.........

Dhara sontak melihat ke arah dua meja yang ada di depannya. Ia mencari Kim Dong Wook Kwajang-nim yang baru saja mengirimkan foto kepadanya. Foto itu merupakan foto Dhara yang sedang fokus pada laptopnya dan sengaja dikirimkan oleh Kim Dong Wook Kwajang-nim untuk memberi tahu Dhara bahwa ia juga sedang ada di tempat yang sama.

Namun pencariannya tidak membuahkan hasil, Dhara tidak dapat menemukan Kim Dong Wook Kwajang-nim. Lalu setelah itu ia pun kembali memaku pandangannya pada laptop yang ada di hadapannya.

"Padahal belum ada satu menit gue balas chatnya, tapi kok udah enggak ada ya?" Ucap Dhara sambil terus menatap laptopnya.

"Kamu cari saya?" Suara yang tidak asing itu mengalihkan pandangan Dhara.

Dhara terkejut mengetahui bahwa Kim Dong Wook Kwajang-nim ternyata ada disampingnya. Ia benar-benar tidak menyadari kedatangan atasannya itu sebab terlalu fokus bekerja.

"Loh Kwajang-nim kok bisa tiba-tiba ada disini? Tadi saya lihat ke setiap sudut cafe tapi enggak ada tanda-tanda Kwajang-nim disini" Ucap Dhara yang sudah jauh lebih santai ketika berhadapan dengan Kwajang-nim.

"Saya ke toilet setelah kirim pesan ke kamu. Habis itu saya pesan ini untuk kamu" Ucap Kwajang-nim memberikan seporsi choco lava.

"Buat saya?" Tanya Dhara bingung.

"Hm. Saya lihat di meja kamu cuma ada americano, jadi saya bawa ini biar kopi kamu enggak sendirian" Sahut Kwajang-nim tersenyum.

"Astaga Kwajang-nim. Hm, saya jadi terkesan selalu merepotkan Kwajang-nim" Ucap Dhara cemberut.

"Gwaenchanha. Saya tidak pernah merasa direpotkan, saya hanya ingin melakukannya" Sahut Kwajang-nim.

"Ok, kita bisa makan ini sama-sama biar kamu tidak terkesan seperti merepotkan saya" Sambung Kwajang-nim sambil tersenyum.

Lagi... Senyuman itu lagi-lagi membuat Dhara terpaku. Pesonanya masih sama, senyuman itu tidak pernah berubah sejak kali pertama Dhara melihatnya. Hatinya pun masih sama, selalu berdebar dibuatnya. Yang berbeda kali ini adalah Dhara sudah bisa mengatasinya dan sudah terbiasa dengan hal itu hingga membuatnya jauh lebih tenang.

"Baiklah, terimakasih Kwajang-nim" Ucap Dhara tersenyum.

"Hm" Kwajang-nim mengangguk.

"Ini akhir pekan, harusnya kamu istirahat dan hangout sama teman-teman. Kenapa masih kerja?" Ucap Kwajang-nim tertawa setelah melihat tumpukan berkas milik Dhara.

"Kwajang-nim sendiri kenapa bawa laptop? Pasti di kejar deadline juga kan?" Ucap Dhara memberi serangan balik kepada atasannya.

"Saya hanya bingung harus melakukan apa di hari libur yang indah ini" Sahut Kwajang-nim tertawa.

"Gojimal" Celetuk Dhara meledeki Kwajang-nim.

"Padahal saya selalu membayangkan semangkuk ramyeon di hari libur seperti ini, pasti rasanya akan lebih enak" Ucap Kwajang-nim.

"Ramyeon tetap enak di hari dan situasi apa pun" Ucap Dhara.

"Bagi saya beda, ramyeon di hari libur itu yang terbaik" Seru Kwajang-nim setelah menyeruput americanonya.

"Kamu akan jauh lebih menikmati setiap sendok kuah ramyeon tanpa terburu-buru. Rasanya, ahh! Saya tidak bisa bayangkan, itu terlalu enak" Ucap Kwajang-nim yang terlihat seperti benar-benar sangat menginginkan ramyeon.

"Kayaknya Kwajang-nim beneran mau ramyeon deh" Ucap Dhara sambil memperhatikan atasannya.

"Hm. Saya memang butuh semangkuk ramyeon" Sahut Kwajang-nim lesu.

"Kajja~" Seru Dhara sambil bergegas merapihkan barang-barangnya.

"Eodi gaseyo?" Tanya Kwajang-nim melirik Dhara.

"Karena Kwajang-nim pernah traktir saya kopi dan sim card. Hari ini giliran saya yang traktir ramyeon untuk Kwajang-nim" Sahut Dhara.

"Jinjja?" Tanya Kwajang-nim tersenyum.

Alih-alih menjawabnya Dhara hanya tersenyum lalu membantu Kwajang-nim membereskan barang-barangnya untuk segera pergi berburu ramyeon di hari yang sangat cerah nan sejuk ini.

Sudah tiga bulan lamanya Dhara bekerja dan berada di lingkungan yang sama dengan Kim Dong Wook Kwajang-nim, dari yang awalnya semua sangat canggung kini telah berubah. Dhara dan Kwajang-nim seperti sudah mendapatkan chemistry hingga mereka tampak lebih santai bahkan setelah mereka berada di satu mobil yang sama.

Selama perjalanan menuju tempat ramyeon yang selalu menjadi langganan Kim Dong Wook Kwajang-nim, mereka tak henti-hentinya membahas setiap hal kecil yang membuat perjalanan mereka sangat menyenangkan. Hingga tidak terasa saat itu mereka telah sampai di tempat yang di tuju.

"Ini kedai ramyeon favorit saya" Ucap Kwajang-nim setelah selesai memesan ramyeon.

"Seenak itu?" Tanya Dhara.

"Kamu pasti suka. Ramyeon disini rasanya konsisten, enggak pernah berubah dari waktu ke waktu bahkan setelah ganti koki beberapa kali" Jelas Kwajang-nim.

"Ini kali keberapa Kwajang-nim kesini?" Tanya Dhara.

"Entah. Dalam satu minggu saya bisa kesini dua atau tiga kali, sejak dua tahun terakhir" Sahut Kwajang-nim.

"Serius?". Dhara terkejut.

"Jinjja" Sahut Kwajang-nim tersenyum.

"Daebak!" Seru Dhara sambil bertepuk tangan untuk atasannya.

Kim Dong Wook Kwajang-nim tertawa selagi Dhara bertepuk tangan untuknya.

"Kabari saya kalau kamu mau kesini lagi. Saya bisa temani kamu kapan pun kamu mau makan ramyeon disini"

............

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!