BAB 6

Bingung dan khawatir adalah dua rasa yang tengah mengisi ruang di hatinya. Bingung dengan maksud dari sikap manis yang ia terima dari seseorang yang baru pertama kali ia temui. Khawatir, ia pun sangat mengkhawatirkan dirinya terutama hati. Meskipun tidak tahu dengan apa maksud dari sikap baik atasannya tersebut, tetapi hal itu benar-benar membuatnya ketakutan.

"Gwaenchanha, anggap saja ini hadiah dari saya untuk kamu sebagai tanda pertemanan" Ucap Kwajang-nim menyadarkan Dhara yang tengah terdiam sambil memperhatikan sim card yang di berikan olehnya.

"Jadi, Kwajang-nim jauh-jauh kesini cuma untuk belikan saya sim card baru?" Tanya Dhara masih belum mengambil sim card tersebut.

"Saya tidak tahu kamu belum sempat atau memang belum tahu tempat untuk mendapatkan sim card disini. Tapi tiba-tiba saja saya berpikir untuk belikan ini, jaga-jaga kalau kamu belum ada teman untuk mengantar kamu kesini" Jelas Kwajang-nim.

"Kamsahamnida" Sahut Dhara tersenyum tipis.

"Tapi sebenarnya ada seseorang yang bisa antar saya" Sambungnya.

"Oh iya? Kamu ada kenalan disini?" Tanya Kwajang-nim.

"Bella, dari departemen pemasaran. Dia sudah lebih dulu di mutasi kesini" Sahut Dhara tersenyum.

"Oh iya iya, saya ingat. Ada dua orang yang sudah di mutasi dari Indonesia sebelum kamu. Ah, mianhaeyo~" Ucap Kwajang-nim menggelengkan kepala.

"Terimakasih Kwajang-nim, karena sudah repot-repot untuk ini" Ucap Dhara membungkuk.

"Gwaenchanha, seperti yang saya bilang tadi. Lagi pula ini sama sekali tidak merepotkan saya" Sahut Kwajang-nim.

"Saya benar-benar tidak enak hati karena sudah menyita waktu luang Kwajang-nim" Ucap Dhara.

"Tidak perlu merasa seperti itu. Saya senang kok bisa bantu kamu" Ucap Kwajang-nim tersenyum.

"Sekali lagi terimakasih Kwajang-nim" Ucap Dhara.

"Ya sudah. Ayo kita kembali ke kantor" Seru Kwajang-nim.

Sungguh sangat melegakan, Dhara sudah jauh lebih tenang setelah mendengar jawaban dari Kim Dong Wook Kwajang-nim. Ia yang semula khawatir kini sudah bisa lebih santai dari sebelumnya.

Dhara dan Kim Dong Wook Kwajang-nim akhirnya memutuskan untuk kembali ke kantor. Mereka mulai melangkahkan kaki dan berlalu dari tempat tersebut. Kembali dalam satu mobil yang sama dan dengan keheningan seperti sebelumnya.

"Ruangan udah rapih, list kerjaan buat besok juga udah siap. Tinggal tunggu jam pulang, habis itu berburu makanan lagi sama Bella. Semoga gue enggak cepat gendut deh" Ucapnya saat bersandar di kursi barunya yang nyaman itu.

Tidak lama setelah itu, yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba. Dhara bergegas menuju lobby untuk menemui Bella. Dan sesampainya disana...

"Yuaaaan!" Ucap Dhara seraya berteriak.

"Dhara kuuu" Sahut seorang pria yang berdiri di samping Bella.

"Ah! Kangen. Kalau cewek lo udah gue peluk!" Ucap Dhara dengan mata yang berbinar.

"Ya udah peluk!" Sahut pria bernama Yuan.

"Enggak mau!" Seru Dhara.

Yuan, salah satu partner kerja sekaligus teman terbaik Dhara selama bekerja di JK Corp Indonesia. Mereka bertiga memang selalu menghabiskan waktu bersama entah untuk membahas masalah pekerjaan atau sekedar minum kopi dan bersantai.

Terhitung tiga tahun sudah mereka tidak bertemu dan akhirnya hari ini tumpukkan rindu yang sudah menjulang tinggi akhirnya bisa teratasi.

"Lo berdua pasti kangen adu mulut kan?" Seru Bella yang tersenyum melihat teman-temannya melepas rindu.

"Olaenmaniya~ Jujur gue kangen banget sama lo Ra" Ucap Yuan yang masih tidak percaya mereka bisa bertemu kembali.

"Kangen ribut sama gue kan?" Ucap Dhara tertawa.

"Tapi benar sih kata orang. Biasanya yang setiap hari ribut tuh pas lama enggak ketemu pasti akan saling merindukan" Ucap Yuan membuat Dhara dan Bella tertawa.

"Gue cuma kangen ribut aja sih sebenarnya" Sahut Dhara.

"Geojimal, lo juga pasti kangen kan di temani jalan-jalan sama gue kalau pikiran lo lagi mumet" Ucap Yuan.

"Kalau itu sih iya!" Sahut Dhara kembali tertawa.

"Iya juga ya. Lo berdua tuh tiap ketemu pasti berantem lah, adu mulut, ada aja yang di ributin deh pokoknya. Tapi kalau Dhara lagi sedih selalu Yuan yang di cari meskipun sekedar buat cari udara segar" Ucap Bella.

"Karena dia itu cowok satu-satunya di circle kita. Jadi gue manfaatkan dia dengan sangat baik sebagai tukang ojek pribadi" Seru Dhara meledeki Yuan.

"Lo dengar sendiri kan Bell. Gimana gue enggak ribut terus, dia tuh nyebelin banget" Ucap Yuan tertawa.

"Tapi Ra, sekarang lo enggak bisa sembarangan buat ajak dia kemana pun. Karena sekarang Yuan udah ada pawangnya" Seru Bella.

"Serius? Lo laku juga disini?" Ujar Dhara tertawa lepas.

"Tuh kan emang nyebelin banget lo ya! Gue enggak jelek-jelek banget Ra, lumayan manis lah" Ucap Yuan yang sangat percaya diri.

"Ok ok! Mulai sekarang gue enggak akan melewati batas. Tenang aja, aman" Ucap Dhara menepuk-nepuk punggung Yuan.

"Tapi Ra. Lo mau tahu enggak harapan gue buat lo selama disini?" Tanya Yuan mendadak serius.

"Apa?" Ucap Dhara.

"Enggak banyak si, tapi yang pasti gue berharap lo bisa sembuh, lo bisa bahagia lagi sama laki-laki yang benar tulus sama lo" Jelas Yuan sambil merangkul Dhara.

Dhara melepaskan tangan Yuan dari punggungnya. Ia yang semula sangat senang hingga tertawa lepas, kini berubah menjadi sensitif. Ia sangat kesal mendengar hal yang seharusnya tidak ia dengar.

"Lo merusak suasana banget!" Ucap Dhara kesal lalu berjalan lebih cepat dan meninggalkan teman-temannya.

"Hah! Masih aja sensitif. Dhara, maaf Ra" Ucap Yuan seraya berteriak memanggil Dhara.

Dhara terus saja berjalan meskipun mendengar Yuan berteriak memanggilnya. Moodnya seketika hancur setelah Yuan membahas masalah hati, masalah yang sampai saat ini masih belum bisa ia obati.

Sesampainya di studio Dhara langsung menyibukkan diri dengan merapihkan kamarnya yang sama sekali tidak berantakan, hal itu ia lakukan semata untuk meredam emosinya. Tidak lama setelah itu Bella pun datang.

"Enggak usah terlalu di masukin hati. Yuan cuma mau lihat sahabatnya bahagia, gue pun sama" Ucap Bella yang langsung duduk dan menghidupkan televisi.

"Lo udah dua tahun bergelut sama rasa sakit lo. Gue juga bosan lihat lo nangis kalau ingat hal itu. Lo harus bangkit Ra, lo juga berhak buat bahagia" Sambungnya.

Mendengar Bella menasehatinya, Dhara menghela nafas dan duduk bersebelahan dengan sahabatnya.

"Hari ini bukan cuma Yuan yang buat gue takut akan hal itu. Kwajang-nim, beliau terlalu baik sampai gue takut nantinya hati gue salah mengartikan" Ucap Dhara lesu.

"Kwajang-nim?" Tanya Bella.

"Beliau ajak gue ke cafe dan beli sim card baru buat gue" Sahut Dhara dengan pandangan kosong.

"Hah? Maksudnya gimana? Kwajang-nim ajak lo ngopi terus lo juga di kasih sim card baru?" Tanya Bella yang sangat terkejut.

"Ya meskipun beliau bilang sebagai tanda pertemanan. Tapi gue... Ah!" Ucap Dhara berteriak lalu menyandarkan tubuhnya di sofa.

Bella terdiam lalu menatap sahabatnya yang hampir stress dengan hal yang baru saja terjadi. Bella yang mengetahui dengan jelas bagaimana Dhara terluka, hanya bisa diam dan mengelus punggung Dhara untuk menenangkannya.

Lagi-lagi masalalunya menjadikan ia seperti ini, Dhara kembali di hantui oleh rasa takut.

"Gue bisa berteman dengan siapa pun, bahkan enggak sedikit cowok yang akrab sama gue di JK Corp Jakarta. Lo tahu itu kan Bell?. Tapi kalau ada satu cowok dengan arah kesana, gue tetap enggak bisa Bell. Gue takut" Ucap Dhara hampir menangis.

"Gue juga mau kok, mau banget bisa bahagia kayak kalian. Punya pasangan yang baik, tulus dan selalu ada buat kalian. Tapi... tapi lagi-lagi kejadian itu buat gue takut. Gue takut Bell" Sambung Dhara yang tidak lagi bisa menahan air matanya.

Melihat sahabatnya kembali rapuh, Bella dengan sigap memeluk dan menenangkan Dhara. Bella tahu betul bagaimana sakitnya Dhara hingga ia pun turut merasakan hal itu dan menangis bersamanya.

"Lo pasti bisa bahagia Ra, pasti bisa! Lo tunggu sebentar lagi ya, sebentar lagi lo pasti sembuh. Sesuai dengan harapan lo, Korea pasti bisa buat lo kembali bahagia dan jadi obat penyembuh buat luka lo".

...........

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!