BAB 4

Pagi ini Dhara sudah mulai beraktivitas sebagai seorang staff dari salah satu perusahaan kecantikan yang sangat familiar di Korea Selatan. Pagi itu sesuai dengan perintah Bella, Dhara sudah berada di lantai 5 perusahaan tersebut untuk menemui Manager HRD.

Selama dalam perjalanan mencari ruangan yang ia tuju, mulutnya tak henti-henti mengucapkan nama seseorang yang akan ia temui sambil matanya pun melihat sisi kanan dan kiri untuk memudahkan pencariannya.

Setelah sekian menit dalam pencarian, akhirnya Dhara berhasil menemukan ruangan tersebut. Di ketuk lah pintu yang ada di hadapannya, lalu melangkah masuk setelah mendapat perintah.

"Selamat pagi Kwajang-nim" Ucap Dhara dengan tersenyum menyapa atasannya.

"Selamat pagi" Sahut Kwajang-nim kemudian mendongakkan kepalanya yang semula berfokus pada berkas di meja kerjanya.

"What???" Ucap Dhara dalam hati.

Setelah melihat dengan jelas Dhara sangat terkejut mengetahui siapa atasannya, lantas ia pun menutupi mulutnya dengan kedua tangan dan membelalakkan matanya.

"Ka... Kamu..."Ucap Kwajang-nim setelah melihat Dhara.

"Kenapa kamu seperti tidak asing bagi saya?" Sambungnya sambil berpikir dan berusaha mengingat sesuatu.

"Myeongdong" Sahut Dhara gugup.

Kwajang-nim kembali berpikir setelah Dhara menyebutkan clue-nya. Saat itu rasanya Dhara ingin tertawa mengetahui situasi yang tidak asing ini, namun ia berusaha untuk tidak melewati batas di hari pertamanya bekerja.

"Ah, iya! Maaf soal semalam, tiba-tiba salah satu staff menghubungi saya jadi saya terburu-buru. Mianhaeyo~" Ucap Kwajang-nim dengan suara berat nan lembutnya.

"Ehh, tidak apa-apa Kwajang-nim" Sahut Dhara tersenyum.

"Oh iya, maaf. Silahkan duduk" Ucap Kwajang-nim.

"Terimakasih" Sahut Dhara terlihat seperti kebingungan dengan suasana barunya.

"Kamu Dhara Zenaira? Staff yang di mutasi dari Indonesia?" Tanya Kwajang-nim dengan tatapan yang dapat meluluhkan hati.

"Iya, saya Dhara Zenaira dari Indonesia. Saya diminta untuk menemui Kwajang-nim dan menyerahkan berkas-berkas tambahan saya" Ucap Dhara sambil memberikan beberapa lembar kertas kepada Kwajang-nim.

"Ok. Saya Kim Dong Wook, selaku manager HRD disini. Boleh ya saya cek sebentar berkasnya" Ucap Kwajang-nim dan Dhara pun mengangguk.

Selagi Kim Dong Wook Kwajang-nim memeriksa berkas-berkas tersebut Dhara justru fokus memperhatikan wajah Kwajang-nim yang tampan dan sangat menenangkan ketika di pandang.

"Biasanya gue cuma lihat dari layar handphone, sekarang gue bisa face to face gini sama oppa korea. Entah karena Kwajang-nim cowok korea pertama yang gue temuin atau gimana yang jelas wajahnya tuh sejuk banget" Gumam Dhara dalam hatinya.

"Baik. Datanya sudah cocok semua, ini saya simpan ya untuk pengarsipan. Kalau begitu..." Ucap Kwajang-nim sambil menghela nafas.

"Ayo! Ikut saya" Sambungnya lalu tersenyum.

Satu hal lagi yang membuat Dhara terpesona dengan Kim Dong Wook Kwajang-nim, senyum. Senyuman itu terasa sangat menenangkan hati dan pikiran Dhara. Senyuman yang ringan tetapi seperti memiliki makna yang berarti. Entahlah, mungkin akan banyak senyuman seperti ini yang akan menyapanya nanti.

Dhara berjalan mengikuti Kim Dong Wook Kwajang-nim tepat di belakangnya. Tak lama setelah itu mereka berhenti di depan salah satu ruangan yang tidak jauh dari ruang kerja Kim Dong Wook Kwajang-nim. Tebakan Dhara sangat tepat, ruangan yang sebelumnya ia lewati itu benar akan menjadi ruangannya.

"Ok, Dhara. Ini ruang kerja pribadi kamu ya. Sesuai dengan posisi sebelumnya, disini pun kamu tetap sebagai kepala departemen" Jelas Kwajang-nim sambil melangkah masuk ke ruangan tersebut.

"Terimakasih banyak Kwajang-nim" Ucap Dhara.

"Selamat bergabung dan semoga kamu nyaman disini" Kwajang-nim tersenyum.

"Semoga!" Sahut Dhara tersenyum.

"Dan ini ada beberapa point yang harus kamu pelajari terlebih dahulu, sebelum kamu benar-benar bekerja" Kwajang-nim memberikan beberapa lembar kertas.

"Eehh. Ya sudah, silahkan kamu bisa langsung gunakan ruangan ini. Kalau perlu apa pun atau tanya-tanya segala hal yang masih buat kamu bingung, jangan sungkan untuk tanya ke saya" Jelas Kwajang-nim.

"Baik Kwajang-nim. Sekali lagi terimakasih banyak dan mohon bantuannya" Ucap Dhara membungkuk untuk memberi hormat.

"Saya pamit ya" Ucap Kwajang-nim yang kemudian berlalu.

Setelah Kim Dong Wook Kwajang-nim kembali ke ruangannya, Dhara bergegas merapihkan tempat yang akan menjadi persinggahannya selama bekerja di JK Corp. Seoul.

Betapa beruntungnya Dhara bisa di rekrut secara resmi oleh perusahaan pusat karena kecerdasannya, dan bertemu dengan kolega yang sangat baik juga mendapatkan fasilitas ruang kerja yang jauh lebih besar nan bagus dari ruang kerjanya saat di Jakarta.

Ketekunan memang benar akan membawa pemiliknya kepada sesuatu yang jauh lebih baik. Seperti Dhara yang tidak pernah menyerah meski halang rintang selalu membersamai kerja kerasnya. Keuletannya kini membawa ia pada mimpi yang sempat tertunda.

...Happy Family...

.........

^^^Hello everyone!^^^

^^^Hari ini Dhara udah mulai kerja, dan tahu enggak???^^^

^^^Ruang kerja Dhara sekarang luas banget!^^^

^^^Atasan Dhara juga baik banget, ramah, ganteng pula.^^^

[Kak Danish]

Tuh kan, baru sampai korea aja udah genit!

[Ayah]

Enggak apa-apa kak!

Biar Dhara enggak murung terus. Bosan lihat Dhara enggak ada perkembangan selema beberapa tahun.

[Dania]

Semoga kak Dhara bisa dapat jodoh oppa korea.

[Ibu]

Ibu ikut senang dengarnya.

Tapi tetap, jangan sampai lupa makan sesibuk apa pun kamu.

.........

Dhara tersenyum setelah membaca pesan dari keluarganya. Mungkin cerita sederhana ini bisa jadi sangat heboh jika di bahas secara langsung bersama keluarga saat di ruang makan. Hm, mengingat moment itu membuat Dhara merindukan keluarganya.

"Huft! Lo harus kuat Ra, enggak boleh manja. Lo bisa setiap hari berkabar sama mereka, dan nanti pasti akan ada waktunya buat lo ketemu mereka lagi. Lo boleh nangis, tapi lo enggak boleh manja!" Gumam Dhara kepada dirinya sendiri.

Ya... Memang berat rasanya berjauhan dengan keluarga. Terlebih ini adalah kali pertama Dhara meninggalkan keluarga dengan jarak yang sangat jauh dan jangka waktu yang lama. Bukan karena lemah atau pun manja, Dhara hanya butuh waktu untuk beradaptasi saja.

Terlepas dari moment sedih, Dhara kembali merapihkan ruang kerja barunya. Ia menata setiap barang dengan sangat rapih, tak lupa ia pun meletakkan pengharum ruangan untuk menambah segar suasananya.

Setelah hampir dua jam bergelut dengan barang dan debu, akhirnya Dhara bisa bersandar santai di kursinya yang sangat nyaman.

"Wah daebak! Nyaman banget ruangan gue" Ucapnya sambil berputar ke kanan dan ke kiri dengan kursinya.

"Eh, udah udah! Gue harus ketemu Kwajang-nim, banyak yang harus gue tanya" Sambungnya setelah bersantai sesaat.

Dengan sedikit panik, Dhara tergesa-gesa mengantongi ponselnya dan segera menemui Kim Dong Wook Kwajang-nim.

"Ehh, astaga! Mianhae Kwajang-nim. Mian"

Baru saja membuka pintu dan hendak melangkah menuju ruangan Kim Dong Wook Kwajang-nim, Dhara di buat terkejut dengan keberadaan Kwajang-nim yang berada tepat di depan ruangannya.

"Kamu mau kemana, ada sesuatu yang mendesak?" Tanya Kwajang-nim dengan wajahnya yang sangat sejuk.

"Sebenarnya saya mau ke ruangan Kwajang-nim, tapi malah ketemu disini" Sahut Dhara tersenyum malu.

"Saya baru saja mau ke cafe, terlalu penat di ruangan terus. Kamu mau ikut?"

...........

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!