16. Om Tetangga

"Hush La", panggil Ririn dengan suara pelan hampir berbisik seraya menyenggol tangan Nala di sampingnya.

Nala yang sadar namanya di panggil sedikit menoleh kan kepalanya meskipun tetapi sesekali menoleh ke arah depan dan kertas-kertas di bawahnya.

" Nomor 12 jawabannya apa, A, B, C atau D Gue kagak tau jawabannya", bisik Ririn sepelan mungkin seraya sesekali melihat ke depan.

"Gue juga kagak tau ulangan aja mendadak kayak gini mana sempat belajar nih lo liat aja kertas coret-coretan gue aja kosong", seraya menyodorkan kertas putih kosong miliknya.

"Ririn, Nala jangan bisik-bisik kalau tidak mau Ibu keluarkan sekarang juga".

Belum sempat Ririn bertanya lagi suara menggelegar buk Ajeng mengagetkan mereka semua terlebih matanya sudah melotot melihat ke arah mejanya dan Nala, Riein dan Nala segera menghadap kertas-kertas di depan mereka sebelum mereka berdua di hukum dan pada akhirnya tidak dapat mengikuti ulangan harian dadakan buk Ajeng.

*********

"Gilaa tadi tu Gue deg-deg an banget anjir", kesal Ririn yang saat ini sedang berjalan ke arah kantin bersama Nala, Ulangan dadakan tadi membuat mereka merasa sangat kelaparan.

" Lo sih pakai nanya segala udah tau ulangan mendadak kayak gini mana sempat belajar lagian kalau belajar pun Gue juga gak pasti bakalan bisa jawab, lo tau sendiri kan Otak Gue sama lo 11 12 beda tipis mana soal ulangan tadi sulit-sulit banget otak Gue ampe sakit mikirnya, asal lo tau dari 20 soal tadi Gie rasa cuma 1 jawaban yang Gue yakinin bener 100% itu pun juga karena minggu kemari udah di bahas", terang Nala panjang lebar terdengar mengeluh.

"Iya juga ya lo sama Gue kan sama-sama bego".

" Bego an lo kali".

"Nala", panggil seseorang dari belakang seraya menepuk pundaknya.

" Oh hai Lex", sapa Nala setelah mengetahui yang memanggil dan menepuk pundaknya adalah Alex.

"Kalian mau ke kantin ya? ", tanya Alex memastikan.

" Iya kita mau ke kantin ini udah lapar banget efek ulangan dadakan buk Ajeng Gila otak dan perut Gue mendadak sakit minta di isi berasa di perut kagak pernah Gue kasih makan sebulan".

Alex terkekeh mendengar penuturan absurd Gadis di sampingnya yang terdengar sangat tidak masuk akan di telinganya, memangnya bisa efek ulangan membuat perut lapar berbulan-bulan tak di isi makanan, memang ada-ada saja kelakuan Nala, Alex jadi semakin tertarik dengan Gadis ini bagaimana tidak di saat yang lain akan selalu bersikap dan berkelakuan centil demi mendapat perhatiannya justru Nala berbeda ia selalu terlihat tampil apa adanya dan bahkan seperti tak sadar kalau dia tertarik padanya.

"Lo ada-ada aja mana bisa begitu".

" Iya bisa ini buktinya iya kan Rin", tanya Nala ke Susan.

"Ho oh bisa begitu".

" Oke-oke Gue percaya sama kalian berdua, btw Gue boleh ikut barengan ke kantin gak".

"Ya udah ikut aja gak ada yang larang kok", jawab Nala.

*******

" Kalian tunggu di sini aja biar aku yang pesenin", ucap Alex menawarkan dirinya agar dia saja yang pergi memesan makanan untuk mereka bertiga.

"Lah emang gak papa lo pesen sendiri tar lo kerepotan lagi", ucap Susan tak enak.

" Iya gak papa biar Gue aja kalian tunggu disini aja, kalau kita bertiga pergi pesan makanan yang ada nanti kita gak kebagian tempat duduk".

"Ya udah kalau gitu Gue pesen bakso mang Ojo satu, siomay satu porsi sama es teh manis satu," pesan Nala.

" Kalau lo Rinmau makan apa", tanya Alex.

"Gue samain aja sama Nala biar lo juga gak terlalu kerepotan pesen ini itu".

" Ya udah kalau gitu Gue pergi pesen dulu ya", ucap Alex kemudian meninggalkan mereka berdua menuju stand Bakso mang Ojo terlebih dulu.

Sambil menunggu pesanan mereka Nala mengirim pesan untuk Om Galih agar tidak usah menjempunya sepulang sekolah nanti karena ia berencana sepulang sekolah akan pergi ke mall bersama Ririn mencari beberapa novel dan tas incaran mereka berdua bulan lalu yang baru saja ready di toko langganan mereka.

"Eh La menurut lo Alex orangnya gimana? ", tanya Ririn tiba-tiba.

" Gimana apanya maksud lo".

"Ya menurut Lo si Alex orangnya gimana gitu".

" Baik kok emang kenapa? ".

" Ya engga Gue nanya aja gitu siapa tau lo ada tertarik gitu sama dia".

"Sinting lo ya? ".

" Soalnya ni yah Gue perhatiin si Alex keknya ada rasa deh sama lo".

"Sejak kapan lo jadi dukun".

" Si anyingg Gue serius goblok".

"Ya lo pikir Gue juga becanda, emang kenapa dah bisa-bisanya lo ngomong begitu harusnya nih ya Gue yang nanya kemarin kan lo yang habis di anterin pulang gimana lo udah dapet nomornya belum".

" idih boro-boro dapet nomornya selama perjalanan nganterin Gue pulang dia kagak ada ngajak Gue ngomong anjir berasa Gue tak terlihat di matanya".

"Lah kok gitu? ".

" Ya mana Gue tau sampai rumah nganterin Gue dia langsung buru-buru cabut Gue tawarin masuk buat minum dulu aja kagak mau dianya".

"waahh parah sih harusnya kalau cwoknya diem lo harus lebih agresif lo kek yang nanya duluan atau gimana gitu kan ye kayak Gue nih perjuangan Gue mengejar cinta Om Galih tanpa lelah muehehe", kekeh Nala sembari membayangkan hubungan mereka saat ini.

" O iya gimana hubungan lo sama tu Om-om tampan lo gak pernah cerita sekarang".

Belum sempat Nala menjawab pertanyaan Susan, Alex lebih dulu datang bersama mang Ojo dengan tangan berisi nampan makanan mereka.

"Nona-nona cantik pesanannya sudah datang", ucap Alex seraya meletakkan nampan berisi makanan mereka yang dibantu mang Ojo.

" Thank you Alex uhh Gue udah gak sabar pengen makan, cacing-cacing pita di perut Gue udah meronta-ronta minta di kasih makan", ucap Nala membuat Alex dan mang Ojo terkekeh mendengarnya.

Sembari mereka makan Alex beberapa kali curi-curi pandang menatap Nala yang terlihat sangat menikmati makanan di depannya ah betapa manisnya Nala makan dengan lahap begini pikirnya.

"Oh iya pulang sekolah kalian kemana? ", tanya Alex kepo.

" Pulang sekolah kita mau mampir ke Mall dulu", ucap Susan menjawab pertanyaan Alex.

"Emang mau beli apa ke Mall?".

" Kita mau cari Novel sama sekalian jalan-jalan aja sih udah lama kita gak pergi jalan-jalan ke Mall ya kan La", tanya Susan ke Nala.

"Hooh kita mau ke Mall nanti sekalian cuci mata dan refreshing otak kita dari segala macam pelajaran di sekolah ini aduh mumet otak Gue minta di suruh buang-buang duit ke Mall".

" Kalau gitu Gue boleh ikut kalian gak kebetulan Gue nanti sama Seno mau ke mall juga ada buku yang mau kita beli nanti biar sekalian kita pergi bareng aja", tawar Alex berharap Ririn dan Nala menerima tawarannya.

"Boleh tuh biar hemat ongkos taksi juga muehehe", jawab Nala cekikikan.

Begitulah obrolan mereka berlanjut sembari menghabiskan makanan dan menunggu bel pergantian jam pelajaran di mulai.

****Author****

Dukung author dengan like dan komen sebanyak-banyaknya ya para reader cantik dan ganteng🥰😚

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!