9. Om Tetangga

Nala tengah duduk di halte depan sekolah sambil asyik memainkan gadgetnya, ia tengah menunggu Om Galih menjemputnya, sambil menghilangkan bosan ia sibuk menscrol scroll aplikasi sosial media yang baru-baru ini tengah hits di kalangan remaja, terlalu fokus dengan hpnya ia sampai tak sadar jika ada laki-laki dengan sebuah motor ninja tepat berhenti di depannya.

"Nala," panggil laki-laki itu yang melihat Nala sibuk dengan hpnya hingga tak menyadari kedatangannya.

Nala yang tengah fokus menscrol scroll apk toktok itu pun menoleh ketika mendengar ada seseorang yang memanggilnya dari arah depan.

Nala mengernyit bingung siapa laki-laki di depannya ini yang baru saja memanggilnya, ia tak bisa melihat wajahnya karena laki-laki itu menggunakan helm full face menutupi seluruh wajahnya.

Alex yang melihat Nala kebingungan akhirnya membuka kaca helmnya, ia pikir Nala tak mengenalinya karena menggunakan helm full face.

"Alex?," panggil Nala dengan nada bertanya memastikan bahwa laki-laki di depannya ini benar Alex.

"Iya La ini Gue, lo cepet banget udah lupain Gue aja," kekeh Alex dengan nada bercanda.

"Eh sorry Lex habisnya lo pakai helm begituan jadi Gue kan gak tau itu Lo," cengir Nala sambil berdiri dan berjalan menghampiri Alex.

"Btw lo ngapain di sini sendirian, mana udah jam segini?."

"Iya Gue lagi nunggu jemputan, lo sendiri ngapain jam segini belum pulang?."

"Tadi Gue habis ngurus berkas-berkas pindahan Gue, lo tau sendiri kan Gue baru pindah jadi ada beberapa berkas yang harus Gue urus."

Nala hanya mengangguk menjawab Alex, ia tidak tau mau bilang apa lagi.

"Lo mau gak pulang barengan!, Gue anterin soalnya udah jam segini sekolah udah mulai sepi Gue khawatir lo kenapa-kenapa kalau nunggu di sini lebih lama lagi," tawar Alex.

"Eh gak usah kok Lex bentar lagi Om Galih sampai kok tadi udah di telpon kalau dia udah di jalan," tolak Nala halus tak enak.

"Lo beneran mau nunggu terus di sini?, kalau lo kenapa-napa gimana?," bujuk Alex lagi, ia ingin mengantarkan Gadis itu sekalian ia ingin tahu di mana tempat tinggal Nala.

Nala juga terlihat berpikir akan tawaran Alex, sejujurnya ia juga rada takut jika harus menunggu di sini sendirian terlebih ia melihat sekolah sudah mulai sepi, takut-takut ia di culik dan dijual secara ia kan cantik gitu loh.

Dari kejauhan Galih melihat Nala di halte depan sekolah, Nala terlihat sedang mengobrol dengan seorang laki-laki yang menggunakan sepeda motor ninja warna merah, entah siapa laki-laki itu wajahnya tidak terlihat karena ia menggunakan helm full face, Galih kemudian melajukan mobilnya dan berhenti tepat di belakang sepeda motor laki-laki itu.

Sebelum Nala meng iya kan tawaran Alex tiba-tiba ada mobil hitam yang berhenti di belakang motor Alex, Nala tersenyum melihatnya karena ia tau siapa pemilik mobil itu.

Galih kemudian keluar dari dalam mobil dan menghampiri Nala yang masih bersama laki-laki yang tidak ia ketahui itu.

"Makasih banget tawarannya Lex tapi sorry ya itu jemputan Gue udah datang," tunjuk Nala ke arah mobil di belakang Alex.

"Nala ayo pulang," sambil memegang tangan Nala kemudian melirik laki-laki itu sekilas dengan tatapan tak suka dan menuntun gadis itu masuk ke dalam mobil.

Alex yang melihat Nala pergi bersama laki-laki yang usianya terbilang cukup jauh dari mereka mengernyit heran, sekilas tadi ia seperti melihat kalau laki-laki tadi menatapnya tak suka, memang apa salahnya ya padahal ia merasa tidak melakukan kesalahan apa pun.

Di dalam mobil Galih hanya diam saja tidak berbicara satu kata pun membuat Nala keheranan, biasanya Galih akan mengajaknya berbicara entah membicarakan apa pun itu tapi sekarang Galih hanya diam saja fokus menatap jalanan, hingga Nala jadi merasa tidak nyaman akan kesunyian di antata mereka.

"Om ada masalah ya, dari tadi kok diam aja," tanya Nala penasaran melihat Galih yang masih saja fokus menyetir.

Galih yang tidak menghiraukan pertanyaannya membuat Nala kesal bukan main, ia rasa tidak melakukan hal yang membuat Galih marah lantas apa yang membuat laki-laki itu mendiaminya seperti ini.

"Om Galih!!," teriak Nala kesal memukul paha laki-laki itu.

Galih Reflex mengusap pahanya yang sakit baru saja terkena pukulan maut Nala, Galih menoleh sebentar ke arah Gadis itu dengan wajah kesal dan kembali menatap jalanan.

"Kamu apa-apan sih La tadi itu bahaya banget," omel Galih dengan tindakan yang Gadis itu lakukan.

"Iya maaf, habisnya Om dari tadi diam mulu Nala tanya kenapa tapi gak dihiraukan dari tadi," gumam Nala dengan suara lirih takut Galih tambah marah.

"Maaf Om lagi banyak pikiran jadi gak denger kamu ngomong apa, memangnya tadi kamu ngomong apa hem?," tanya Galih mengacak rambut Gadis itu dengan tangan kirinya dan tangan kanannya memegang stir mobil.

Nala hanya diam saja dan tak menjawab pertanyaan laki-laki di sampingnya itu, Galih yang tidak mendapat jawaban dari Nala meliriknya sekilas, pasti Gadis nakal itu ngambek padanya.

"Kamu udah makan?," tanya Galih lagi mencoba membujuk Nala dengan makanan.

"Kamu mau kita makan malam di luar atau Om masakin di rumah," tanya Galih lagi.

"Nala mau beli jajan buat stok besok, di kulkasnya Om Galih tinggal air putih doang," jawab Nala setelah lama terdiam, ia tidak mungkin menolak kalau sudah berbicara mengenai makanan, bukankah ini kesempatan yang bagus untuk berbelanja sepuasnya.

"Oke sesuai keinginan cantiknya Om let's go kita belanja."

"Yeeeyuhu let's go," girang Nala sambil mengangkat tangannya seolah-olah ia sedang terbang seperti super hero.

Galih yang melihat Nala kegirangan hanya dengan makanan tersenyum, dalam hati Galih bergumam mudah sekali membujuk Gadis itu.

******

Sesampainya di apartemen Galih dan Nala menaruh semua jajan dan belanjaan hasil berburu Gadis itu, ia juga sekalian membeli bahan bahan masakan keperluan dapur, rencananya ia akan memasak untuk makan malam mereka malam ini.

"Kamu masuk kamar duluan aja bersih bersih dan ganti seragam sana!, biar Om yang masukin ini ke kulkas," suruh Galih meminta Gadis itu membersihkan dirinya terlebih dulu.

"Iya udah deh Nala mandi dulu ya," kemudian beranjak dari sana dan masuk ke kamar.

Sementara menunggu Nala mandi, Galih memasukkan dan menata bahan-bahan yang baru saja mereka beli ke dalam kulkas, untung saja kulkasnya besar kalau tidak ia tidak tau mau menaruh di mana snack Nala yang super banyak itu hampir seisi kulkasnya hanya di penuhi camilan Gadis itu.

*Jangan lupa like dan komen ya guys😗*bantu author biar tambah semangat updetnya.

Terpopuler

Comments

Rahma Inayah

Rahma Inayah

lnjut

2023-07-02

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!