Om Tetangga Episode 5
Galih dan Nala duduk saling membelakangi di atas ranjang king size milik Galih, kejadian beberapa menit yang lalu membuat mereka merasa canggung, sungguh kali ini Nala tidak tau harus bereaksi seperti apa, apakah ia harus merasa senang atau sebaliknya.
Di sisi lain Galih bingung harus memulai percakapan dari mana, bisa-bisanya dia tidak menyadari ke hadiran Gadis itu dan membuat hal memalulan seperti tadi, rasanya ia ingin menghilang sekarang juga.
"Ehemm La Om harap yang kamu lihat barusan kamu lupain," ucap Galih memulai pembicaraan terlebih dulu.
"Maksud Om yang mahluk panjang tadi itu?," tanya Nala memastikan dengan memandang wajah Galih.
Galih yang mendengar jawaban Nala dengan menyebut aset masa depan ke banggaannya dengan sebutan 'mahluk panjang' tak terima.
"Apa kamu bilang? 'mahluk panjang' apa-apaan itu enak aja kamu namain aset Om yang berharga ini dengan sebutan macam itu," oceh Galih tak terima.
"Ya udah, terus nama itu nya Om apa?," tanya Nala dengan wajah di buat sok kebingungan.
"Buat apa saya kasih tau anak kecil kayak kamu, di kasih tau juga gak bakalan paham kamu masih bocah."
"Oh ya, memang yang tadi itu apa Om? panjang kyak kereta," tanya Nala dengan wajah mesum.
Padahal dalam hati Nala tau benda apa yang ia lihat tadi, oh jangan salah sangka guys kalau kalian bilang Nala masih polos hentikan pemikiran itu, karena dia sudah belajar banyak dari membaca Novel Dewasa hanya saja pura-pura gak tau Muehehe.
Galih yang melihat tatapan Nala yang berubah menggelikan langsung paham, ternyata Gadis itu sudah dewasa sudah bukan anak kecil lagi, apa selama ini ia pura-pura polos.
'Sial rasanya seperti di tipu' umpat Galih dalam hati, ini tidak bisa di biarkan ia akan membuat perhitungan.
"Ohoo, ternyata kamu sudah dewasa ya!."
"Yaahh seperti yang Om lihat," ejek Nala dengan wajah menyebalkan.
Galih menggeser duduknya semakin mendekat ke arah Gadis itu, matanya terus menatap mata bulat itu, semakin dekat tangannya menyentuh pinggang Nala, menariknya hingga badan Nala menubruk dada bidang Galih.
'Deg deg deg' Mendapat perlakuan seperti itu membuat detak jantung Nala tak karuan, Nala terus menatap wajah Galih, mata yang tajam, hidung mancung dan berakhir di bibir hingga ia tak sadar tanggannya sudah berada di wajah Galih mengusap bibi tebal itu hingga.
"Cup," Nala mencium bibir itu yang sejak tadi menggodanya.
Galih tersentak terkejut merasakan benda kenyal dan manis itu menempel di bibirnya, sungguh ia tak menyangka Nala akan menciumnya.
Spontan Galih menarik badan Nala menjauh darinya menatap wajah Nala yang biasa saja memandangnya, seolah apa yang ia lakukan tadi bukanlah apa-apa.
"Apa yang kamu lakukan Nala," geram Galih memandang wajah cantik yang sialnya menggoda itu.
"Nala cuma mau nyobain itu doang kok," menunjuk bibirnya.
"****," umpat Galih kalau begini terus ia tak yakin bisa menahan hasratnya.
Padahal ia hanya ingin mengisengi Gadis itu untuk membuatnya takut, tanpa di duga ia malah di buat terkejut dengan tingkah beraninya, 'sial' siapa yang sudah mengajari Nala seperti ini, setaunya Nala adalah Gadis yang polos tak pernah aneh-aneh, lama berfikir dari mana Gadis itu belajar, suara Nala menyadarkannya.
"Om gak perlu terlalu banyak berfikir Nala belajar dari mana, cukup Om tau Nala sekarang udah dewasa jadi tolong kasih Nala ke sempatan buat jadi pacar Om," mohon Nala memegang tangan Galih.
Galih memandang wajah itu, ia sangat menyayangi Nala tapi ia sendiri juga tidak tau akan perasaannya ini seperti apa entah hanya sebatas sayang seperti adek sendiri atau yang lainnya.
"Sebaiknya kamu makan malam dulu sebelum istirahat, Om akan buatin kamu nasi goreng ke sukaan kamu."
Usai berbicara seperti itu Galih segera keluar dari kamar, ia sengaja tak menjawab pertayaan Nala dan lebih memilih untuk keluar menghindari Nala.
"Huuhhh," Nala menghembuskan nafasnya kecewa, ia tau Galih sedang mencoba menghindarinya.
"Om Galih kapan luluhnya iih padahal Nala udah memgumpulkan ke beranian buat nyium duluan," gumam Nala kecewa.
Di dapur Galih tengah fokos berkutat dengan alat dan bahan masakan, kali ini ia akan membuatkan Nala nasi goreng spesial dengan di tambah sosis dan sayur kesukaan Nala, untung lah bahan masakan di kulkas masih lengkap.
Nala keluar dari kamar dengan hati-hati ia bosan di dalam kamar dan tidak melakukan apa-apa akan lebih baik dia ikut ke dapur melihat Om tampannya memasak untuknya, ah rasanya makin hari makin jatuh cinta, bukan kah melihat lelaki pujaan hati kita memasak untuk kita adalah hal yang paling romantis, Kalian setuju kan readers Muehehe jangan iri jangan iri.
*Author juga pengen di masakin juga huhu*
Melihat Nala yang berjalan ke arahnya Galih spontan menghampiri dan memapah Nala untuk duduk di meja makan samping kitchen set.
"Kamu ngapain keluar kamar, kalau kamu jatuh lagi gimana!? kaki kamu kan masih sakit seharusnya kamu gak usah banyak gerak, nanti biar Om anterin aja makannya ke dalam," omel Galih ia khawatir Gadis itu akan terjatuh jika terlalu banyak bergerak.
"Nala bosan di dalam dari pada gak tau mau ngapain mending Nala liatin Om masak aja luka Nala juga udah gak papa udah gak sesakit tadi."
"Iya udah kalau gitu kamu liatinnya dari sini aja, bentar lagi masakannya matang." sebelum berlalu Galih mengusap kepala Nala sayang dan segera menyiapkan makanan untuk Gadis itu.
Selang beberapa menit kemudian Galih selsai dengan masakannya dan segera menyiapkan makanan spesial itu untuk Nala.
Nala yang melihat nasi goreng kesukaannya sudah siap, jadi tidak sabar untuk mencicipnya padahal tadi ia tidak begitu lapar tapi melihat makanan di depannya ia jadi tak sabar ingin mencobanya.
"Hmmm dari aromanya aja udah bikin ngiler Om," sambil meraih sendok dan segera memakannya.
"Gilaaa, Enak banget Om," puji Nala dengan lahap memakan masakannya.
Melihat Nala yang dengan lahap memakan nasi goreng buatannya membuat Galih tersenyum.
"Makannya pelan-pelan aja nanti kamu sakit perut kalau makan terburu-buru seperti itu," peringat Galih sambil mengusap nasi yang menempel di sudut bibir Gadis itu.
Nala yang mendapat perlakuan manis dari laki-laki tampan di depannya melebarkan senyumnya.
"Om, kalau terus bersikap manis kayak gini Nala kan jadi makin tambah cinta Muehehe," tertawa Nala dengan wajah bahagia.
Galih jadi ikut tersenyum melihat Nala tertawa seperti itu, meskipun ia sudah sering mendengar pengakuan cinta dari Nala, tapi rasanya kali ini sedikit berdeba, entah mengapa hatinya terasa menghangat.
Selesai makan malam Galih membantu Nala untuk masuk ke kamar.
"Om juga bakalan tidur sama Nala kan?," tanya Nala dengan pelan menahan kantuk.
"Emm iya, kamu cepat tidur besok sekolah," sambil membaringkan badannya di samping Nala.
Dengan wajah kantuk Nala memejamkan matanya dengan memeluk Galih di sampingnya.
"Selamat malam Om," gumam Nala dan mulai tertidur.
Galih yang sudah biasa tidur dengan di peluk Gadis itu entah mengapa kali ini rasanya sedikit berbeda, Galih memandang wajah Nala mengusap anak rambut yang menjuntai, kemudian mengecup singkat kening Nala dan ia ikut tertidur.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 22 Episodes
Comments
Defi
Kalah start ya Galih 😄🤣
2023-07-01
0