Gadis dengan rambut di kuncir satu itu masih dengan setia duduk di halte depan sekolah menunggu om kesayangannya menjemputnya.
"Ini om galih inget gak sih mau jemput Nala, kalau tau gini mending tadi Nala ikut aja pulang sama Ririn?," gumam Nala kesal karena sudah menunggu lebih dari 2 jam.
Nala Ingin menelpon tapi hpnya lowbat, mau pulang sendiri sadar diri kalo uang jajan yang dikasih tadi pagi tinggal 5000, mau pulang jalan kaki tapi takut di culik Nala jadi merasa pusing bagaimana caranya untuk pulang.
Dilain tempat, Galih masih berkutat dengan berkas-berkas yang sejak pagi masih setia menemaninya,
'Tok tok tok' terdengar suara pintu yang diketuk dari luar.
"Masuk".
"Maaf pak mengganggu, ini sudah jam pulang kantor apa boleh saya pulang duluan? kebetulan saya sudah ada janji makan malam," izin Maya sekertaris Galih.
"Oh ya!, saya sampai tidak sadar kalau sudah waktunya pulang kantor," sambil melihat smartwatch di tangannya.
Galih terkejut melihat jam sudah menunjukkan pukul 17.00 ia baru ingat seharusnya dia sudah menjemput Nala sejak tadi, padahal dia sudah berjanji akan menjemput Nala hari ini, dengan tergesa Galih berdiri merapikan jasnya dan menyambar kunci mobil di atas meja kerjanya.
"Saya juga harus pergi, kamu juga boleh pulang," keluar Galih dengan tergesa-gesa.
Di dalam mobil Galih tak berhenti-hentinya mengumpat akan kebodohannya, bisa-bisanya dia lupa menjemput Gadis nakal itu.
Sesampainya di depan gerbang sekolah Nala, Galih melihat Nala yang tertidur nyenyak di halte sekolah dengan bibir terbuka, seolah-olah ia sedang tertidur nyenyak di atas tempat tidur kamarnya.
"Ini bocah bisa-bisanya tidur di tempat umum seperti ini, gimana nanti kalo ada orang yang mau berbuat jahat ckck gak habis pikir," gumam Galih geleng-geleng kepala melihat tingkah laku anak tetangganya itu.
"Nala bangun, ini udah malam jangan tidur di sini nanti kalau ada yang culik kamu saya juga yang repot, ayo cepet bangun tidur di rumah, " panggil Galih sambil menjewer pipi gadis itu hingga membuatnya terbangun dari tidurnya.
"Aduh aduh aduh A*nj*ng sakit Woy, siapa sih yang berani-beraninya gangguin tidur Gue, gak tau apa Gue lagi mimpi makan ayam gorengnya Upin Ipin," kesal Nala di bangunkan dari mimpi indahnya.
"Astaga ni bocah,, sadar tolong sadar," jewer Galih lagi menjewer telinga Nala untuk membuatnya kembali waras.
"Eh, om Galih udah sampai?, maaf Nala tadi ketiduran," tanya Nala sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
"Iya, om baru sampai terus liat kamu ketiduran disini, om minta maaf telat jemput kamu, om tadi lagi banyak kerjaan sampai lupa jemput kamu," sesal Galih merasa bersalah sudah membuat Gadis itu menunggunya.
"Hem,, Nala capek mau pulang istirahat," jawab Nala kesal sambil membuka pintu mobil.
Dengan tergesa Galih bergegas mengikuti Nala masuk ke dalam mobil, dengan perasaan bersalah Galih mencoba untuk mengajak gadis itu berbicara, namun sebelum membuka mulut Nala sudah memejamkan matanya berpura-pura tertidur.
"Om tau kamu belum tidur, om bener-bener minta maaf," sesal Galih menatap wajah gadis remaja itu.
"Om bakalan nurutin semua kemauan kamu, asalkan kamu mau maafin om hem!."
"Beneran apapun itu?," tanya Nala membuka matanya menatap Galih.
"Iya, selagi om bisa om bakalan turutin kemauan kamu, sebut aja kamu mau apa?."
"Kalau Nala minta om kencan sama Nala besok minggu gimana?."
"Oke kamu mau kita kencan kemana hem!," tanya Galih mengusap kepala gadis itu sayang.
Dengan perasaan yang bahagia Nala pun menyebutkan tempat kemana saja yang ingin ia kunjungi, sambil mendengarkan celotehan Nala, Galih pun melajukan mobilnya segera pulang ke rumah.
Terus Nala juga mau makan malam romantis di kafe Fairmont habis makan malam romantis Nala juga mau chek in hotel hehe, Galih mengernyitkan dahinya mendengar perkataan terakhir Gadis itu.
"Kamu mau chek in hotel buat apa?," tanya Galih penasaran.
"Ya kan kalau orang habis kencan biasanya nanti langsung chek in hotel biar bisa bobok bareng," jawab Nala polos dengan mata berbinar.
"Astagfirullah, ini siapa yang ajarin kamu kayak gini heh?."
"Nala sebelum ngajak om kencan udah tanya-tanya di Google terus jawabannya ada yang kayak gitu, katanya kalau bobok bareng itu supaya makin lengket terus katanya lagi cowok paling suka di kasih jatah, jadi Nala juga mau kasih om jatah muehehe,"
Galih menepuk jidatnya mendengar jawaban polos tapi absurd dari Gadis itu, Galih jadi berpikir apakah Gadis ini masih polos atau otaknya sudah tercemari kotoran mesum seperti dirinya.
Sesampainya di depan rumah Nala terlihat di sana sudah ada Bundanya Nala bersama suami, anaknya dan ayah Nala, Galih melihat ke arah Gadis itu yang wajahnya sudah terlihat suram dengan menahan amarah yang siap meledak.
Dengan tergesa Gadis itu pun keluar dari mobil dan segera menghampiri ke empat manusia yang sedang berdiri di depan gerbang rumah.
"Bunda ngapain lagi kesini?," tanya Nala dengan nada tak santai menghampiri mereka.
Mendengar suara Nala yang terdengar marah mereka berempat memusatkan perhatiannya menatap Nala yang baru saja datang.
"Bunda kesini mau minta maaf, bunda juga mau kasih tau Nala kalau minggu depan Bunda pindah ke Belanda dan Bunda mau ajak kamu tinggal bareng bunda di Belanda," ajak Bunda Rara menatap wajah cantik anak Gadis satu-satunya.
Heehh Nala terkekeh dengan raut wajah mengejek mendengar omong kosong yang di lontarkan Bundanya.
"Bunda mau pergi ke manapun itu bukan urusan Nala, Bunda mau mati pun Nala juga gak bakalan perduli," teriak Nala marah.
"Nala jaga ucapan kamu, bagaimanapun juga dia tetap Bunda yang sudah melahirkan kamu," bentak ayahnya.
Nala menoleh terkejut memandang ayahnya, selama ini ayahnya tidak pernah membentaknya, namun gara-gara perempuan di depannya ini Ayahnya sampai berani membentaknya.
Dengan mata yang berkaca-kaca yang siap menumpahkan air mata, Nala menatap ayahnya tak percaya, lalu kembali menatap Bundanya dan keluarga kecilnya.
"Gara-gara Bunda, Ayah jadi berani bentak Nala!!," marah Nala menatap Bundanya tajam.
Bunda Rara yang mendengar ucapan Nala menundukkan kepalanya sedih, ini semua gara-gara dia seandainya dulu jika dia tidak pergi meninggalkan mereka Nala putrinya mungkin tidak akan semarah ini dengannya.
"Nala maafin Bunda, Bunda mau perbaiki semuanya Bunda mau Nala tinggal sama Bunda untuk menebus dosa-dosanya Bunda ke Nala," ucap Bunda Rara mencoba meraih tanyan putrinya.
Dengan segera Nala menghentakkan tangannya, dia tidak sudi tangangannya disentuh Bundanya.
"Dalam mimpi mu, sampai kapan pun Nala gak akan pernah mau maafin Bunda apalagi tinggal sama Bunda," ucap Nala lalu berlari melangkah pergi dari tempat yang memuakkan itu.
"Nala!!!," teriak mereka semua yang ada disana memanggil Gadis itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 22 Episodes
Comments
Defi
Ada apa ini dengan Nala, dan apa yang terjadi antara Nala dan Bundanya
2023-07-01
0