Om Tetangga Episode 6
'emm' Nala mulai terusik dari tidurnya, tangannya meraba-raba mencoba mencari sesuatu tapi tidak ada, kosong.
Membuka matanya dan ternyata hanya ada dirinya sendiri, melihat ke kiri dan ke kanan tetap kosong.
"Dimana Om Galih," gumamnya bertanya pada dirinya sendiri.
"Apa di kamar mandi ya?,"
Nala mencoba beranjak dari tidurnya dengan pelan, berjalan ke arah kamar mandi ia ingin memastikan apakah Omnya itu sedang berada di dalam sana.
'Tok tok tok'
"Om Galih!!," panggil Nala tapi tidak ada sahutan.
Ia kembali mengetuk dan memanggil nama Galih tapi tak ada sahutan, ia kemudia mencoba menempelkan telinganya ke pintu ingin memastikan apakah ada suara air atau tidak, tapi tidak terdengar apa pun.
'ceklek' Nala kemudian membuka pintu kamar mandi ternyata tidak di kunci, melebarkan pintu dan mencoba mengintip sedikit namun tidak ada orang disana, ia kemudian membuka lebar-lebar pintu itu melihat kesana kemari tapi tidak ada.
"Om Galih kemana ya ko gak ada!! apa di luar ya?."
Dengan pelan Nala berjalan ke luar kamar, membuka pintu kamar Nala mendengar suara orang memasak di dapur, ia kemudian berjalan ke arah dapur dan mencium bau makanan yang terasa enak di indra penciumannya.
Disana ia melihat Galih tengah berkutat dengan bumbu-bumbu dapur, entah apa yang lelaki itu masak hingga begitu fokus dan tak menyadari kehadirannya.
Melihat Galih yang tengah fokus dan tidak menyadari ke hadirannya dalam hati Nala tertawa jahat memikirkan ide cemerlang untuk menjahilinya 'Muehehe'.
Galih bersenandung ria sambil memasukkan semua bumbu-bumbu yang sudah ia haluskan tadi.
"Nah sekarang mari kita coba cicipi dulu," ucapnya pada dirinya sendiri sambil mencoba sup ayam buatannya.
'Sruuup' baru mencoba sedikit.
"Wooy," teriak Nala dengan memukul panci di sampingnya membuat Galih yang sedang mencicipi sup buatannya terlonjat kaget hingga terbatuk batuk.
"Eh eh astaga."
Mendengar suara gelak tawa yang familiar di telinganya sudah di pastikan siapa yang baru saja menjahilinya sampai terbatuk-batuk, untung saja air sup itu tidak salah masuk ke tenggorokannya kalau tidak apa mungkin dia masih bisa bernafas sekarang.
Galih memandang Gadis yang masih setia menertawakannya, sungguh ia semakin kesal melihat Nala yang masih tertawa kencang sampai terduduk di lantai.
Nala yang melihat ekspresi Galih yang terkejut seperti itu tak bisa menahan tawanya yang membludak, 'Ha ha ha' ah andai saja tadi dia merekamnya.
"Sini kamu Gadis nakal."
Nala yang melihat Galih mau menghampirinya segera berdiri ingin kabur, tapi sebelum berdiri dengan benar ia sudah terlambat, Galih lebih dulu menangkapnya.
Melihat Nala yang akan kabur, dari belakang Galih segera memeluk pinggang Gadis itu menariknya hingga kedua tubuh mereka bersentuhan.
"Kena kamu ya!!, sekarang kamu tidak akan bisa kabur Gadis kecil ha ha ha," tawa Galih dengan suara di buat semenakutkan mungkin.
Mendengar suara Galih yang di buat-buat membuat Nala tertawa kencang, bukannya takut ia malah semakin menertawakan tingkah Galih, suaranya malah terdengar seperti Bapak-bapak yang sedang menakut nakuti anaknya.
"Kenapa kamu malah semakin tertawa hem, rasakan ini," Galih menggelitik pinggang Gadis itu hingga semakin membuatnya tertawa.
"Hahaha Om ampun, cukup Om hahaha."
Nala mencoba melepaskan tangan Galih yang tengah menggelitiknya tapi tenaganya tidak sekuat itu.
"Hahaha rasain kamu, terima serangan gelitikan mau Om jahat haha," tawa Galih semakin menjahili Nala.
"Om ampun Om Nala capek hufs hahaha Om ampun."
Melihat Nala yang sudah kelelahan Galih pun berhenti dan melepaskan tangan dari pinggang kecil milik Gadis nakal itu.
Lama mereka tertawa berdua, menertawakan tingkah absurd satu sama lain, hingga Galih terdiam fokus menatap dalam wajah cantik itu yang masih tertawa, hingga Nala berhenti tertawa dan ikut menatapnya, lama saling tatap menatap hingga.
"Om bau apa ini, kok rasanya kayak ada bau gosong?," tanya Nala sambil mengendus mencium bau apa ini.
Mendengar pertanyaan Nala membuat Galih tersadar bukan kah tadi ia sedang memasak sup ayam untuk sarapan mereka pagi ini, Galih segera beranjak melihat kompor yang belum di matikan ia kemudian segera mamatikan kompor dan melihat sup ayam yang di buatnya sudah berubah gosong tak bersisa.
Nala menghampiri Galih dan melihat masakan yang di buat Omnya itu sudah berubah gosong berkerak, air supnya sudah tidak bersisa satu tetes pun.
Mereka saling pandang dan 'hahahaha' kembali tertawa menertawakan kebodohan mereka bedua, bisa bisanya mereka seceroboh ini, untung saja tidak terjadi kebakaran kalau tidak mereka berdua sudah menjadi daging panggang.
Setelah membereskan kekacauan mereka bedua, kini mereka tengah duduk di meja makan saling memandang satu sama lain.
"Sekarang kita sarapannya makan apa Om?," tanya Nala memandang piring kosong di depannya.
"Kamu mau makan apa?," tanya Galih.
"Nala makan apa aja oke kok Om, habisnya Nala udah laper banget."
"Ya udah Om keluar beli makan keluar ya sementara itu kamu mandi dan siap-siap sekolah."
"Oke sayang," ucap Nala dengan mengedipkan matanya menggoda Galih.
Galih tersenyum kemudian beranjak dari duduknya,mengacak rambut Gadis itu sayang dan berlalu meraih kunci motornya di atas nakas dan keluar mencari makanan untuk sarapan mereka.
Melihat Galih yang sudah keluar mencari makan Nala melihat jam sudah menunjukkan pukul 06.00 ia kemudian segera masuk ke kamar dan segera bersiap-siap membersihkan dirinya untuk berangkat sekolah.
Selang 30 menit kemudian Nala sudah selsai bersiap siap untung saja ia sering menginap di sini jadi seragam sekolahnya juga sudah ada semua di sini Nala keluar dari kamar bersamaan dengan itu Galih juga baru saja datang membawa makanan untuk mereka berdua.
"Kamu udah siap?," tanya Galih melihat Nala yang sudah rapi menggunakan seragamnya
"Udah nih liat Nala udah rapi plus cantik hehe."
"Ayo sini cepat duduk," suruh Galih sambil menyiapkan makanan tadi.
"Om beli apa.?
"Om beli bubur ayam gak papa kan? soalnya adanya cuman itu tadi?."
Nala hanya mengangguk dan membantu Galih membuka bubur ayam yang di belinya tadi, ia sudah tak sabar ingin segera makan anak anak cacing yang di perutnya sudah minta untuk di beri nutrisi.
Keduanya makan dengan diam menikmati makanan masing-masing.
"Om udah selsai, Om ke kamar siap siap dulu sebentar, habis itu Om antar kamu ke sekolah."
Nala hanya berdehem menjawab Galih karena ia masih asyik menikmati makanannya yang tinggal sedikit.
Galih kemudian masuk ke kamar dan bersiap siap selang beberapa menit ia keluar dan melihat Nala sudah duduk anteng menunggunya di sofa depan Tv.
"Ayo Om udah siap," ajak Galih sambil mengulurkan tangannya pada Gadis itu.
Nala kemudian meraih tangan itu dan mereka pun berangkat bersama ke sekolah Nala.
*Gimana part ini guys? hehe semoga kalian suka jangan lupa like dan komennya ya supaya author jadin makin semangat nulisnya😙
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 22 Episodes
Comments
Defi
Pertahanan kamu bakal goyah Galih 😄
2023-07-01
0