Keesokan paginya di meja makan Galih dan Nala memulai sarapan pagi dengan keadaan hening hanya terdengar suara dentingan sendok dan piring yang sedang beradu.
Galih mengernyitkan dahinya menatap Nala yang hanya mengaduk aduk makanannya, sudah hampir setengah jam mereka makan tapi nasi di piring Nala seakan tidak berkurang sama sekali, entah apa yang sedang perempuan cantik itu pikirkan.
"Ehemm, kamu pulang sekolah nanti gak kemana mana kan?", tanya Galih mencoba menyadarkan Gadis itu dari lamunannya.
Mendengar suara Galih yang bertanya, Nala mendongakkan kepalanya yang semulanya tadi menunduk memandang nasinya kini beralih menghadap Galih dengan tangan yang masih mengaduk aduk nasi.
"Kamu tau kan kalau Om lagi nanya kamu", tanya Galih memastikan bahwa Gadis itu mendengarnya.
"Iya Nala denger kok Om", jawab Nala sekenanya.
"Terus? Kenapa gak dijawab"?.
"Nala lagi mikir Om nanti pulang sekolah mau kemana biar ada alasan Nala pulang lama hehe", kekeh Nala mencoba melawak tapi sama sekali tidak lucu.
Galih hanya memandang wajah sendu itu yang sedang berusaha menyembunyikan kesedihannya, Galih tau Nala sedang tidak baik baik saja mungkin masih memikirkan kejadian tempo lalu dengan bundanya, meskipun berusaha tegar tapi raut wajahnya tidak mampu membohongi Galih.
*****
Di dalam kelas Nala hanya diam memandang bukunya entah dia mendengarkan penjelasan guru yang di depannya atau tidak.
"Nala".
"Nala".
" Nala", panggil Buk ajeng kesekian kalinya namun Gadis itu sama sekali tidak menghiraukannya entah ia tak dengar atau hanya pura-pura tuli.
"Nala Wirandaniiiii", teriak Buk Ajeng sehingga membuat Nala yang tadinya melamun kini terbangun dari duduknya terkejut.
"I iyaa Buk saya", tanya Nala memandang Buk Ajeng yang terlihat marah di lihat dari wajahnya yang memerah.
" Ibu panggil kamu dari tadi tapi kamu malah melamun ".
"Maaf Buk tadi saya bener-bener gak denger", hehe cengengesan sambil memandang teman-temannya yang geleng-geleng kepala melihatnya.
"Sekarang kamu maju ke depan kerjakan soal yang ada di papan tulis". Tunjuk Buk Ajeng menggunakan penggaris besar yang ada di tangannya.
"Mampus gue kalau kagak bisa ngerjain tu soal bisa-bisa tu penggaris melayang di pantat bohay gue", gumam Nala hampir berbisik.
******
Alex yang sedang berjalan menuju kantin tidak sengaja melihat Nala yang sedang berada di tengah lapangan dengan tangan terangkat hormat menghadap bendera merah putih, yang tadinya ia ingin membolos ke kantin beralih menghampiri Nala.
"Nala", panggil Alex sambil berjalan cepat menghampiri Nala yang terlihat kepanasan.
Nala menoleh ketika seseorang memanggil namanya, ia pikir siapa ternyata si Alex.
" Lo ngapain berdiri disini, gak lihat mataharinya terang benderang begini panas La", tanya Alex nyerocos.
Nala hanya memutar bola matanya malas, apa sungguh Alex tidak tau alasannya berdiri hormat di depan tiang bendera begini karena ia ingin membuat lelucon ya tentu saja karena dia di hukum.
"Lo bener-bener gak tau apa bagaimana ni Lex, lo gak lihat nih Gue lagi dihukum, Gue juga kagak sudi kali hormat tiang bendera tengah panas begini dengan sengaja", keluh Nala sambil menyeka keringatnya yang sudah bercucuran di dahi.
"Kok lo bisa dihukum begini sih".
"Ini gara-gara Gue ngelamun di kelas terus ketauan Buk Ajeng ya jadi karena Gue gak bisa jawab soal yang dikasih jadi di hukum", cerita Nala panjang lebar.
"Lo udah berapa lama disini".
"Mungkin sekitar 2 jam an kali ya entahlah Gue gak tau gak hitung"
"Anjing", umpat Alex.
"Ayo ikut Gue ini udah bukan hukuman tapi penyiksaan gila aja tuh Guru hukum murid di tengah lapangan begini sampai 2 jam", kesal Alex
" Udah gak papa lo pergi aja tinggal setengah jam lagi keluar main baru Gue bisa pergi".
Nala hanya tidak mau membuat masalah lebih banyak lagi sudah banyak masalah yang ia buat selama semester ini ia tidak mau jika nanti Ayahnya di panggil lagi kesini dan yang pasti ia tidak ingin di marahi Om Galihnya.
Mendegar penolakan dari Nala membuat Alex ingin memarahi Gadis di depannya ini apa ia tidak sadar sekarang bagaimana rupa wajahnya sudah seperti mayat hidup saking pucatnya.
"Lo sakit Nala, apa lo gak bisa ngerasain panas ditubuh lo sendiri Gue yang lihat muka lu sepucat ini aja langsung tau kalau lo lagi gak baik-baik aja", kesal Alex tanpa sadar.
Belum sempat Alex melanjutkan omongannya Nala tiba-tiba saja jatuh tak sadarkan diri, sedangkan itu Alex terkejut melihat Nala yang terjatuh di depannya, dengan panik Alex langsung membawa tubuh Nala ke dalam gendongannya
Alex dengan tergesa-gesa menuju UKS dengan tubuh Nala yang berada di gendongannya, sesekali dia melihat wajah Nala di dekapannya lalu kembali melihat jalan di depannya sungguh rasanya UKS terasa sangat jauh sekali.
Sesampainya di UKS Alex segera membaringkan tubuh Nala di atas berangkar.
Perawat yang memang sedang bertugas di sana melihat Alex yang menggendong perempuan yang tidak sadarkan diri segera menghampirinya.
Dengan cekatan ia langsung memeriksa Nala.
*****
Setelah di periksa Nala pingsan karena kelelahan dan sedikit demam akibat di jemur di lapangan dalam keadaan perut kosong.
"Sus Nala gak papa kan, tidak ada penyakit yang serius kan?", tanya Alex khawatir.
"Dia pingsan karena terlalu kecapean dan sedikit demam tapi tidak apa-apa tidak ada penyakit yang serius, nanti kalau dia sudah bangun kamu kasih makan dulu lalu kamu minta dia untuk meminum obat ini ya", menyerahkan obat ke Alex
"Baik sus terimakasih", ucap Alex sambil mengambil obat itu, ia bersyukur Nala baik-baik saja meski tadi ia khawatir dan panik terjadi sesuatu yang serius.
*****
"Mmm", erang Nala mencoba membuka matanya, rasanya kepalanya sangat berat dan pusing sekali.
Melihat Nala yang sudah siuman Alex langsung bangkit dari duduknya.
"Aku kenapa kok bisa disini?", tanya Nala kebingungan.
"Tadi kamu pingsan di lapangan kamu gak inget? ", tanya Alex.
" Ahh iya aku ingat".
"Sekarang kamu makan dulu habis itu minum obat aku udah beli bubur tadi di depan sekolah kita dan tadi itu kamu pingsan karena kelelahan dan dalam keadaan perut kosong", ucap Alex mencoba menjelaskan Gadis di depannya ini.
" Hmm makasih ya udah nolongin aku", tulus Nala.
"Iya sama-sama sekarang kamu bangun dulu aku suapin buburnya".
Nala hanya diam mengikuti perkataan Alex lagi pula ia rasanya sudah tidak memiliki tenaga untuk makan sendiri, beruntungnya Alex mau membantunya.
Selesai menghabiskan makannya Alex memintanya untuk istirahat saja tidak perlu kembali ke kelas sedangkan Alex sendiri kembali ke kelas atas paksaan dari Nala, ia tidak mau Alex bolos karena menjaganya, tapi sebelum Alex pergi tadi ia sudah berjanji akan mau dianterin pulang, yahh meskipun gak enak ngerepotin Alex terus mau bagaimana lagi sukur sukur Alex mau membantunya mengantar dirinya pulang.
Jangan lupa like dan komen ya guys🥰dukungan kalian sanhat berarti buat mimin🥰
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 22 Episodes
Comments