Nala dan Ririn sedang menikmati makan siang mereka di kantin bersama sesekali mereka melontarkan pertanyaan konyol yang membuat mereka tertawa.
"Nala", panggil seseorang dari belakangnya.
Nala yang merasa di panggil pun menengok melihat siapa yang tengah memanggil dirinya dan ternyata itu adalah Alex yang berjalan kearah tempat duduk mereka, namun kali ini ia bersama Seno si ketua basket SMA Garuda.
"Oh hay Lex", sapa Nala juga.
Ririn yang notabennya tidak tau Alex itu siapa keheranan pasalnya ia merasa tidak pernah melihat laki-laki itu sebelumnya.
" Gue boleh duduk sini gak kebetulan semua meja kayaknya penuh? ", tanya Alex memastikan ia dan Seno bisa duduk bersama Nala dan temannya.
"Oh iya gak papa Lex duduk aja", jawab Nala seraya melihat sekeliling kantin yang memang kursi dan mejanya sudah dipenuhi siswa siswi yang sedang makan.
" Oh iya Ririn kenalin ini Alex siswa pindahan, baru pindah minggu kemarin lo pasti asing kan karena lo gak pernah lihat karena lo izin sekolah dan Alex ini Ririn sahabat aku", jelas Nala.
"Hai Gue Alex, salam kenal ya", ucap Alex menjulurkan tangannya.
" Oh hai gue salam kenal juga", seraya menerima jabatan tangan laki-laki di depannya.
"Ganteng juga ya La", bisik Ririn seraya menyenggol lengan Nala.
" Kalau lo suka bisa aja tar gue comblangin", balas Nala.
"Boleh tuh hehe".
Tanpa sadar perbincangan mereka di dengar Alex meskipun mereka berbicara berbisik bisik namun masih bisa terdengar jelas, entah kenapa Alex merasa tidak suka dengan jawaban Nala yang akan mencomblangkan dirinya dengan Ririn, tidak sadarkah Nala kalau Alex menyukainya bukan sahabatnya.
" Ehemm", dehem Seno.
Nala dan Ririn yang awalnya tadi masih berbisik bisik seketika berhenti mendengar suara deheman Seno.
"Kenapa Sen haus lo? ", tanya Nala.
" Iya nih Gue lagi haus pujian".
"Widiihhhh si Lala pujaan hati emang lagi kemana Sen".
" Putus gue", curhat Seno dengan raut wajah yang di buat semenyedihkan mungkin.
"Lahh napa bisa putus", tanya Ririn kepo bisa jadi berita besar nih kalau masuk lambe turah sekolah secara mereka itu couple goals kalau bahasa gaul anak sekarang.
"Iya Gue kepergok selingkuh sama si puput belakang sekolah anjir gara-gara si Angga mulutnya lemes gak bisa jaga nama temen", keluh Seno.
" Si anjing itu mah lo pantes di putusin masih buaya aja lo udah di kasih spek bidadari malah nyari cabe cabean rugi lo", umpat Nala kesal mendengar pengakuan Seno yang menurutnya sangat keterlaluan.
"Harusnya nih ya kalau gue jadi si Lala bukan cuman gue putusin lo doang tapi gue gampar sekalian kalau perlu gue cincang tuh burung lo jadi makanan kadal", sambung Ririn ikut kesal.
" Wahh gila lu kalau burung Gue di cincang gak bisa anuk anuk dong Gue", gidik Seno seraya menutupi burungnya dengan kedua tangannya dibawah.
"Habisnya lo gak kapok kapok juga sih Sen gak cukup lo sama satu lobang doang", frontal Nala.
Alex yang hanya mendengar perdebatan wanita di depannya ini dengan Seno hanya di buat geleng geleng kepala terlebih ia sedikit tidak percaya kalau Nala ternyata bisa berbicara sefrontal itu.
" Lucu", batin seno.
"Ya Gue juga khilaf kali La tadinya gue cuman mau main main doang sama si puput sebelum ketauan si Lala bakalan Gue putusin tuh si cabe tapi malah kepergok duluan hhh Gue gak tau mau bujuk gimana lagi dia gak mau ketemu gue lagi", curhat Seno panjang lebar.
" Udah lah kita gak mau ikut campur urusan lo", ucap Susan bodo amat.
"Lain kali tu burung di jaga gak usah jual murah lah Sen", terang Nala kembali.
" Dah lah percuma gue curhat ke kalian semua gak ada yang ngertiin gue".
"Idih si anyingg gak usah playing victim dah lu ya", balas Nala.
" Iya iya ya elah sensi amat neng".
********
Nala dan Ririn duduk di halte sekolah menunggu jemputan mereka masing-masing hari ini Galih sudah berjanji akan menjemputnya jadi ia tidak perlu repot-repot naik angkot.
'Tit tit tit' bunyi klakson motor yang tiba-tiba berhenti di depan halte sekolah yang ternyata itu adalah Alex.
"Nala", panggil Alex seraya membuka helm full facenya.
" Eh lo belum pulang Lex", tanya Nala.
"Iya tadi habis ada urusan btw lo pulang sama gue aja yuk sekalian Gue juga mau ke arah sana biar bareng aja", ajak Alex berharap Nala tidak menolak tawarannya.
Belum sempat Nala menjawab suara klakson mobil yang baru saja datang mengambil seluruh perhatian mereka yang ada di sana, Nala tau betul siapa pemilik mobil yang baru saja datang itu.
"Eh sorry Lex jemputan gue udah dateng itu", tunjuk Nala pada mobil fortuner yang baru saja datang itu.
Galih yang melihat Nala yang sedang berbicara bersama laki-laki yang kemarin ia lihat mengantar Nala pulang segera turun dari mobilnya hendak menghampiri Gadisnya.
" Sayang, ayo pulang", panggil Galih yang ditujukan untuk Nala.
Nala yang mendapat panggilan seperti itu seraya tersenyum begitu lebar sembari melihat pria tampan yang baru saja turun dari mobilnya.
"Lex kebetulan lo mau ke arah sana kan sekalian anterin Ririn ya kebetulan jemputan dia belum dateng kayaknya bakalan lama datangnya gue gak tega ninggalin Ririn sendirian disini Gue minta tolong lo anterin Riein sampai rumah ya", pinta Nala seraya melihat Ririn sembari mengedipkan sebelah matanya.
Alex yang tidak tau harus berkata apa hanya bisa mengangguk dan mengiyakan permintaan Nala meskipun sejujurnya ia sudah sangat ingin bertanya siapa laki-laki yang baru saja memanggilnya dengan sebutan sayang itu.
" Rin Gue duluan ya", pamit Nala seraya menepuk pundak Ririn sembari membisikkan sesuatu yang membuat Riein salah tingkah, entah apa yang perempuan itu katakan, tidak lupa juga ia berpamitan ke Alex dan segera pergi menghampiri Galih.
*******
"Yang cowok tadi siapa? ", tanya Galih mencoba santai.
" Ohh cowok yang tadi itu Alex dia baru pindah sekolah kesana".
"Om perhatiin kalian lumayan dekat ya? ".
"Di bilang dekat gak juga sih tapi beberapa kali Alex sempet nolongin Nala".
" Maksud kamu nolongin Gimana".
"Jadi kan waktu itu Nala sempat dihukum hormat tiang bendera panas-panasan sama Buk Ajeng gara-gara gak bisa jawab soal mati-matika tapi karena Nala waktu sarapan gak makan banyak jadi pingsan di lapangan terus di tolongin Alex di bawa ke UKS dan waktu itu di anterin pulang hari dimana Om ajak aku makan dan ketemu si nenek lampir itu", jelas Naya panjang lebar.
"Kamu kok gak bilang sama Om kalau kamu habis pingsan", kesal Galih mendengar cerita Nala bisa bisanya ia tidak diberi tahu.
" Iya karena aku pikir Om sibuk di kantor jadi aku gak enak takutnya ganggu Om yang lagi banyak kerjaan".
Galih yang kesal akan jawaban Nala segera menepikan mobilnya di pinggir jalan.
"Nala dengerin Om kalau kamu ada apa-apa terlebih mengalami kejadian seperti itu kamu jangan sungkan langsung menghubungi Om, kamu tau kan Om gak mau kamu terjadi sesuatu yang tidak di inginkan mau sesibuk apapun Om kalau itu bersangkutan dengan kamu Om akan selalu prioritaskan kamu Nala", ucap Galih sembari memegang pundak Nala dan mencium keningnya.
Nala yang mendapat perhatian seperti itu sontak memeluk Galih dan berjanji akan selalu memberitahukan keadaannya sebagaimana yang diminta Galih.
****Author*****
Aduh author jadi ikutan baper😂jadi pengen saingin Nala juga dung muehehe😂..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 22 Episodes
Comments
Riskiya ahmad
aiss thor ini novel kaya carita kebun binatang aja ada ajing ada burung terus apa lagi😀🙃😄😁😁😁
2023-08-18
0
Maulana ya_Rohman
thor kata² nya kok aneh....
kata "anjing" di bawa²..... ucapannya terlalu kasar.....
walaupun anak sekolah banyak yang ngucapin seperti itu.... klau di novel mbok jangan di sebutin......
2023-06-26
0