14# Ayo, Kita Buat Sebuah Kenangan

Setelah cukup lama mempertimbangkan ide dari Angel, dengan memikirkan segala resiko yang mungkin terjadi akhirnya Neville memutuskan untuk menolaknya.

"Aku tidak mau," kata Neville yakin.

"Loh, memangnya kenapa? Kita kan hanya ...."

Belum sempat Angel menyelesaikan omongannya Neville langsung memotong dengan nada tinggi. "Pokoknya tidak mau! Apa kehadiranku di sini sangat menggangumu?"

Kemudian Neville bangkit berdiri dan pergi meninggalkan Angel yang terdiam tak mengerti dengan perubahan sikap Neville yang tiba-tiba.

"Tidak mau ya tidak mau. Kenapa harus marah?" ucap Angel pada dirinya sendiri.

Sebenarnya alasan Neville menolak ide itu adalah karena dirinya tidak ingin berada jauh dari Angel. Ia takut jika cermin itu berhasil membawanya pulang, ia tak bisa lagi kembali. Tak bisa berada di samping Angel lagi. Ia takut akan kehilangan Angel. Hatinya sudah tak bisa lepas dari Angel. Entah sejak kapan perasaan itu mulai muncul. Yang pasti kini perasaan sayangnya pada Angel membuatnya tak ingin kembali ke dunia di mana dirinya selalu merasa sendiri. Ia tak ingin berpisah dengan Angel yang telah memberi warna dalam hidupnya. Dia rela harus berkorban mempertaruhkan nyawa sendiri hanya untuk bersama Angel. Namun jika kehadirannya benar-benar telah banyak menyusahkan dan mengganggu bagi Angel, mungkin dia akan rela untuk meninggalkannya.

...✡️✡️✡️...

Angel duduk di atas kasurnya. Tangannya masih menggenggam cermin hexagram itu. Pikirannya mengarah kepada Neville.

'Kenapa dia tiba-tiba marah, ya? Aku kan tidak memaksa. Tapi, bagaimana jika Lei benar-benar kembali ke dunianya? Bagaimana jika dia tidak bisa kembali ke dunia manusia lagi? Apa itu berarti semuanya akan berakhir? Hei ... Apa yang aku pikirkan?! Kenapa aku malah berharap Lei tidak pergi. Tapi ... Apa begini juga akan baik? Ah, kenapa perasaanku jadi seperti ini? Kenapa aku jadi takut Lei menghilang dariku. Apa aku mulai menyukainya?!' Angel berkata dalam hati.

Angel merebahkan diri di atas kasur. Pikirannya dipenuhi oleh banyaknya permasalahan yang terjadi beberapa hari ini. Kini ia sedang mempertanyakan perasaannya terhadap Lei. Lelah dengan semua pikirannya ia pun akhirnya tertidur.

...✡️✡️✡️...

Pagi yang cerah. Angel membuka jendela kamarnya membiarkan udara segar masuk ke dalam. Ia menguap. Perasaan kantuk masih belum sirna. Namun ia tak ingin tidur lagi. Ia ingin menikmati udara pagi yang masih segar ini. Kebetulan ini hari Sabtu, sekolah libur. Angel memperhatikan kondisi cuaca.

"Sepertinya langit hari ini akan cerah," gumamnya.

Sebuah tempat yang sudah lama tak dikunjunginya terlintas di pikiran. Ia tersenyum senang. Sekarang ia memiliki tujuan untuk menghabiskan waktu libur. Angel bergegas mandi dan mencari pakaian yang nyaman untuk dikenakan. Setelah memasukkan barang yang diperlukan ke dalam tas selempangnya, ia pun turun dari kamar langsung menuju ke ruang keluarga. Angel menaruh tas dan topinya di atas meja.

Gracia yang sedang menyiapkan makanan ke meja makan melihat Angel sudah rapi dan hendak pergi. Lantas ia pun bertanya, "Mau pergi ke mana, Angel? Pagi-pagi sudah rapi."

"Mau ke pantai, Mama," jawab Angel lalu berjalan ke dapur.

"Bersama siapa?" tanya Gracia lagi.

"Sendiri," jawab Angel yang sudah duduk di kursi meja makan.

"Sendiri?! Mengapa tidak ajak teman?" tanya Gracia merasa heran.

"Hanya ingin sendiri, Mama. Mengajak teman hanya membuat suasana kacau saja," kata Angel tersenyum.

"Kenapa bisa begitu?! Aneh sekali. Ayo, makan dulu! Mama sudah masak banyak makanan hari ini," ajak Gracia sambil menyerahkan piring berisi nasi pada Angel. Kemudian mereka makan bersama.

"Kamu mau Mama siapkan bekal untuk dibawa ke pantai nanti?" tawar Gracia.

"Tidak perlu, Ma. Sehabis makan aku sudah akan berangkat. Lagipula Mama kan pasti sibuk," tolak Angel halus.

"Kalau begitu makanlah yang banyak," kata Gracia kemudian mengambilkan sayuran ke piring Angel.

Setelah mereka selesai makan. Angel kembali ke ruang keluarga mengambil tas dan topinya. Tak lupa mengencangkan tali sepatunya. Dan kembali ke dapur untuk berpamitan dengan Gracia.

"Ma, aku berangkat, ya!" pamit Angel pada mamanya yang sedang mencuci piring.

"Iya. Hati-hati ya, sayang. Jangan pulang terlalu malam!" pesan Gracia.

"Oke, Mama," kata Angel kemudian berjalan keluar meninggalkan Gracia.

...✡️✡️✡️...

Sebuah bus berhenti di halte tempat Angel menunggu. Angel kemudian naik diikuti dua penumpang lain. Bus kembali melaju. Angel memilih tempat duduk di pojok kiri samping jendela, agar bisa melihat pemandangan di luar sana. Butuh waktu hampir satu jam perjalanan untuk tiba di pantai. Bus beberapa kali berhenti di halte untuk membawa penumpang. Setelahnya kembali melaju melanjutkan perjalanan. Meskipun begitu masih terlihat banyak kursi kosong dalam bus.

Pemandangan laut sudah mulai terlihat dari jendela bus. Maklum saja pantai yang akan Angel kunjungi berada dekat dengan jalan raya. Tak lama bus kembali berhenti di halte yang tak jauh dari pantai. Bus hanya berhenti dan menunggu penumpang di halte saja. Angel pun turun dari bus tersebut. Dan dilanjutkan dengan berjalan kaki menuju pantai yang tak jauh dari sana.

Senyum senang tak kala menghiasi wajah Angel saat menginjakkan kakinya di atas pasir putih. Matahari yang mulai terik pun tak jadi masalah baginya. Karena sudah memakai sunblock di rumah tentunya.

Ia melihat sekeliling pantai. Masih sepi sekali. Di kejauhan hanya nampak beberapa orang yang bermain air. Angel berjalan mendekati bibir pantai. Berdiri sampai batas di mana ombak air laut berhenti agar tidak mengenai sepatunya. Ia menutup kedua matanya dan kepalanya menengadah ke atas.

Mencoba merasakan hembusan angin yang menyejukkan kulit diiringi suara deburan ombak yang menderu. Ia masih ingat, dulu dirinya dan Lucy sering datang kemari saat libur sekolah. Mereka bermain air dan kejar-kejaran menyusuri sisi pantai. Mereka juga membangun istana pasir.

'Rasanya sudah lama sekali,' desah Angel dalam hati.

Namun sekarang ia hanya berada di sini sendirian. Mungkin tidak akan pernah seperti dulu lagi. Ia membuka matanya. Membuang segala pikiran tentang Lucy. Tujuannya kemari bukan untuk mengenang masa lalu tetapi ingin melupakan semuanya, bersenang-senang dan menyegarkan pikiran tentunya.

Hari semakin siang, cuaca semakin panas. Hal itu tetap tidak mengganggunya. Di tengah kesendiriannya, sebuah suara yang tak asing tiba-tiba memanggilnya dari arah belakang.

"Hei, mengapa tidak mengajakku?" tanya orang itu.

Angel dengan cepat menoleh. "Lei!"

Angel memperhatikan Lei dari atas kepala hingga bawah kaki. Pemuda itu terlihat sangat berbeda dari biasanya. Ia mengenakan kaos putih lengan panjang dengan celana pendek. Yang terlihat tak biasa ialah ikat kepala yang melingkar di kepalanya. Ternyata Lei lebih tampan tanpa seragam sekolah.

"Kenapa menatapku seperti itu?" tanya Lei merasa aneh dengan cara Angel menatapnya itu.

Dengan cepat Angel membuang muka.

"Aku pikir kamu sedang marah," ucapnya kemudian berjalan menyusuri bibir pantai.

"Marah ... Karena apa?" tanya Lei sambil mengikutinya.

Angel hanya mengangkat kedua bahunya. "Dari mana kamu tahu aku di sini?" tanya Angel penasaran.

"Tadi aku ke rumahmu. Kebetulan ada mama mu dan dia yang memberitahuku," jawab Lei.

"Oh," gumam Angel paham.

"Hei, ayo, kita buat sebuah kenangan!" ajak Lei.

Kemudian Lei berjalan mendekat ke dalam pantai. Setelah menunggu ombak membawa air laut naik, ia lalu menyemburkan air ke arah Angel dengan kedua tangannya. Angel tak sempat menghindar sehingga membuat bajunya sedikit basah.

"Hei ... Jangan membasahi ku! Aku tidak bawa pakaian ganti," protes Angel.

"Tidak apa-apa, biar pulang dengan basah kuyup saja," ejek Lei dan kembali menyemburkan air kepada Angel.

"Hei ... Baiklah, kalau begitu. Tunggu pembalasanku!" ancam Angel yang mulai melepaskan sepatu, tas dan topinya.

Kemudian ia pun berjalan masuk ke dalam pantai menyusul Lei. Angel siap membalas Lei. Ia menyemburkan air dengan kedua tangannya ke arah Lei. Seperti yang Lei lakukan. Lei pun tak mau kalah. Ia juga membalasnya sambil berlarian di pantai. Lei dengan sengaja menarik tangan Angel hingga terjatuh dan membuat pakaiannya basah semua.

Angel tidak terima dan terus menyemburkan air dengan tangannya kepada Lei sehingga Lei juga ikut basah kuyup. Menyadari pakaian mereka telah basah, Angel dan Lei pun tertawa.

Lei kembali menggoda Angel. Ia mendekati Angel perlahan dan mengecup pipinya sekilas dan langsung berlari menjauh.

"Angel, kejar aku kalau bisa," tantang Lei yang telah lari lebih dulu di depan.

Angel kembali tersenyum setelah kecupan Lei yang tiba-tiba membuatnya tertegun sesaat.

"Kamu ini ... TUNGGU, YA, AKU PASTI BISA MENGEJARMU!" teriak Angel tak mau kalah.

Angel langsung berlari mengejar Lei. Lei juga berlari semakin jauh meninggalkan Angel. Hingga Angel merasa lelah dan tak mampu mengejar Lei lagi. Langkahnya perlahan-lahan melambat dan terhenti. Sedangkan Lei masih berada jauh di depan sana. Saat itu sebuah perasaan takut mendadak muncul menyelimuti hatinya.

Takut kehilangan Lei dan takut ia menjauh darinya. Kini Angel telah yakin bahwa dirinya tak ingin kehilangan Lei. Wajahnya menjadi murung. Ia sudah tak mampu berlari mengejar Lei lagi. Nafasnya terengah-engah. Namun ia masih mencoba berteriak memanggil Lei.

"LEI ...."

Di kejauhan Lei mendengar teriakan Angel dan langsung menoleh. Ia melihat Angel berdiri di tepi pantai dengan wajah murung, tak lagi mengejarnya. Perasaan Lei luluh. Ia bisa merasakan ketakutan Angel. Angel terlihat sangat jauh darinya. Seolah sebentar lagi akan menghilang dari pandangannya. Lei bergegas kembali ke tempat Angel berada. Dengan cepat ia berlari. Begitu sampai di hadapan Angel, Lei langsung menarik tubuh gadis itu dan memeluknya dengan erat. Tak ingin menjauh darinya.

"Maaf ... Maaf. Aku tak akan pergi lagi," ucap Lei.

"Tidak apa. Aku juga akan tetap menunggu," kata Angel di dalam pelukan Lei.

Angel merasa sangat tenang. Perasaan takutnya hilang seketika. Lei juga merasa demikian. Ia merasa lega karena Angel sangat dekat dengannya. Lei mengecup kening Angel dengan lembut. Saat merasa Angel telah tenang, Lei melepaskan pelukannya. Angel tersenyum padanya.

"Ayo, kita buat sebuah kenangan!" ajak Angel mengutip ucapan Lei sebelumnya.

Angel berjalan ke tepi pantai mencari pasir yang agak basah. Ia lalu berjongkok dan membuat sebuah bangunan dari pasir yang basah itu. Lei mengikutinya dan melihat apa yang mau gadis itu lakukan.

"Kamu membuat gunung?" tanya Lei tak mengerti dengan dua gundukan pasir yang Angel buat.

"Bukan. Aku akan membangun istana pasir," terang Angel.

"Istana pasir?! Kalau begitu aku akan jadi rajanya dan kamu permaisurinya," sahut Lei dan ikut membuat bangunan dari pasir.

"Kamu seperti anak kecil," ejek Angel sambil tertawa.

Dengan dua tangan dari Angel dan Lei, gundukan-gundukan pasir perlahan berubah menjadi sebuah istana besar dan megah. Tinggal menambahkan benteng maka istana pasir Angel dan Lei pun jadi.

"Lihat, istanaku sudah jadi!" seru Angel menunjukkan istana pasirnya.

"Istana ku juga, kan!" protes Lei seperti anak kecil.

"Iya, iya," jawab Angel sambil menertawakan Lei.

Angel baru hendak berdiri meluruskan kakinya yang mulai kesemutan. Tiba-tiba sebuah ombak yang besar datang bergulung-gulung menghancurkan istana pasirnya hingga rata bersama pasir.

"Yah ... istana ku ... Hancur ...," ucap Angel sedih karena sudah susah payah membuatnya.

"Tidak apa-apa. Kita buat lagi saja," hibur Lei.

"Tidak mau," tolak Angel.

"Ya, sudah. Angel, sepertinya sudah sore. Sudah waktunya kita pulang!" ajak Lei melihat langit mulai kemerahan.

"Sebentar lagi, ya! Tunggu matahari terbenam. Aku ingin sekali melihatnya. Mumpung sekarang kita di pantai," pinta Angel.

"Baiklah," Lei menyetujui.

Angel duduk di pinggir pantai bersama Lei di sampingnya. Pakaian keduanya masih terasa lembab. Udara dingin mulai terasa menusuk kulit. Angel menggigil kedinginan. Lei memperhatikannya dan mengambil jaket kering yang sengaja ia bawa untuk menutupi bahu Angel. Mereka berdua hanya terdiam menikmati pemandangan matahari yang mulai tenggelam.

Langit mulai memancarkan rona jingga kemerahan. Perlahan-lahan matahari mulai membenamkan diri. Saat matahari hanya tinggal separuh di langit, Lei menatap Angel, ia hendak mengatakan sesuatu.

"Angel," panggil Lei pelan.

"Ya? Ada apa?" tanya Angel menatap Lei.

"Em ... Tidak ada," jawab Lei mengurungkan niatnya untuk berkata. Ada keraguan dalam dirinya.

Tak lama kemudian matahari mulai menghilang dan langit telah berubah menjadi gelap. Baru setelah itu mereka memutuskan pulang. Lei menuntun Angel berjalan menuju halte. Tak perlu menunggu lama bus akhirnya datang. Mereka berdua naik dan duduk bersama. Angel menyandarkan kepalanya di kursi.

"Apa kamu lelah?" tanya Lei perhatian.

"Tidak," jawab Angel dengan pandangan menatap ke luar jendela bus.

"Maaf, karena aku bajumu jadi basah. Kamu jadi kedinginan," ucap Lei merasa bersalah.

"Tidak apa-apa. Kamu sendiri ... Apa tidak kedinginan? Aku malah memakai jaketmu," kata Angel juga merasa tidak enak.

"Malaikat tidak akan kedinginan," ujar Lei sambil tersenyum.

"Angel .... Ayo, lakukan seperti ide mu kemarin!" ucap Lei tiba-tiba.

Angel langsung menatap Lei lalu tersenyum padanya. "Sudah tidak perlu. Aku tidak ingin melakukannya lagi," ucap Angel dan kembali melemparkan pandangan ke luar jendela.

"Mengapa?" tanya Lei.

"Tidak apa-apa. Aku lebih suka seperti ini," jawab Angel.

Lei menyunggingkan senyum meskipun Angel tak melihat senyumnya.

"Tidurlah! Aku akan membangunkan mu jika sudah sampai," suruh Lei karena melihat Angel yang nampak lelah.

Lei menggenggam tangan Angel yang terasa dingin. Angel mengikuti perkataan Lei. Ia menyandarkan kepalanya ke pundak Lei dan akhirnya tertidur. Lei dengan setia menjaganya. Akhirnya bus tiba di halte tujuan Angel dan Lei. Merasa bus yang berhenti mendadak Angel terbangun. Ia mengangkat kepalanya dan melihat ke luar jendela.

"Sudah bangun? Aku baru akan membangunkan mu. Ayo, turun! Kita sudah sampai," ajak Lei.

Kemudian mereka berdua turun dari bus. Dari halte di jalan raya, mereka meneruskan kembali dengan berjalan kaki memasuki jalanan kecil untuk menuju ke rumah Angel. Angel masih menguap sambil menggosok matanya.

"Masih ngantuk ya?" tanya Lei.

"Sedikit," jawab Angel.

Malam semakin larut. Jalanan mulai sepi. Hanya ada lampu jalan dan lampu dari teras rumah penduduk yang menerangi jalan ini. Lei terus memperhatikan Angel. Dia terlihat lelah.

"Angel, kamu kelihatan lelah," kata Lei penuh perhatian.

"Ah, tidak," ucap Angel berbohong.

Meskipun ia ingin secepatnya sampai di rumah untuk mengganti pakaiannya yang lembab, kemudian tidur karena memang sudah sangat mengantuk. Angin malam yang cukup dingin membuat Angel beberapa kali menggigil. Pakaiannya yang masih lembab membuatnya semakin merasa dingin. Lei merasa kasihan melihatnya.

"Angel, ayo, ku antar biar cepat sampai di rumah!" tawar Lei kemudian dengan secepat kilat berubah menjadi Neville.

Angel menatapnya dan mengangguk pelan. Neville kemudian memeluknya erat.

"Pegang yang erat, ya!" ucapnya.

Neville mengembangkan kedua sayap hitamnya dan mereka pun terbang di langit. Mereka pun tiba di rumah lebih cepat. Neville menurunkan Angel di teras rumahnya. Dan melepaskan pelukannya.

"Sudah sampai. Sana masuk ganti bajumu dan istirahat," kata Neville.

"Iya. Terima kasih," ucap Angel pelan.

"Aku pulang dulu, ya!" pamit Neville lalu membalikkan badan akan pergi.

"Eh, jaketmu ...," panggil Angel lagi mengingat jaketnya masih ia pakai.

"Besok saja aku datang lagi. Kamu masuklah!" perintah Neville menoleh pada Angel. Kemudian ia melambaikan tangan dan terbang menghilang di langit.

Angel membuka kunci pintunya dan masuk. Rumah terlihat sangat sepi. 'Sepertinya mama masih belum pulang.'

Ia langsung naik ke lantai atas menuju kamarnya. Segera membersihkan diri, memakai piyama tidur dan langsung tertidur dengan pulas.

Terpopuler

Comments

🍁𝐀𝐑𝐀❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ

🍁𝐀𝐑𝐀❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ

sama sama tak mau kehilangan semua ini

2023-12-21

5

Nona M

Nona M

sudah mulai saling suka kan?

2023-12-20

3

༄༅⃟𝐐🦂⃟ᴘᷤɪᷤᴋᷫᴀᴄʜᴜ💙

༄༅⃟𝐐🦂⃟ᴘᷤɪᷤᴋᷫᴀᴄʜᴜ💙

wahhh ternyata perasaan kalian bisa sama kek gitu ya 😳

2023-10-18

2

lihat semua
Episodes
1 1# Mantra
2 2# Dark Angel
3 3# Murid Baru
4 4# Omelette
5 5# Retaknya Persahabatan
6 6# Dark Angel vs White Angel
7 7# Angel Bertanya, Neville Menjawab
8 8# Pertemuan Yang Tak Terduga
9 9# Dia Ibuku
10 10# Kisah Pierre dan Michelle
11 11# Kedatangan Murid Baru Yang Meresahkan
12 12# Janjian Bertemu Sebagai Pembuktian Diri
13 13# Ide Angel
14 14# Ayo, Kita Buat Sebuah Kenangan
15 15# Ungkapan Hati Mariabelle
16 16# Cokelat
17 17# Ibu dan Anak
18 18# Apa Yang Sebenarnya Terjadi?
19 19# Bolos
20 20# Permintaan Maaf Lucy
21 21# Teman Baru
22 22# Insiden di Taman Sekolah
23 23# Kembali Ke Sekolah
24 24# Malaikat Penyelamat Lucy
25 25# Hampir Celaka
26 26# Pertemuan Dua Orang
27 27# Kedatangan Annabelle
28 28# Jeremy Meminta Bantuan Lucy
29 29# Ungkapan Perasaan
30 30# Jebakan
31 31# Menyelamatkan Angel
32 32# Malaikat Jatuh Cinta
33 33# Annabelle Kembali Ke Lumina
34 #34 Kunjungan Annabelle Ke Obscur
35 35# Sembuh Dengan Ajaib
36 36# Menyampaikan Kabar
37 37# Menolong Pria Asing
38 38# Pertemuan Yang Mengharukan
39 39# Kedatangan Louis di Rumah Angel
40 40# Makan Malam
41 41# Tamu Yang Ternyata Adalah ....
42 42# Cermin Hexagram
43 43# Mencari Penawar
44 44# Malaikat Pelindung
45 45# Tidak Akan Pernah Mengatakan
46 46# Terkunci di Atap Sekolah
47 47# Apa? Terkunci Lagi?
48 48# Serangan Mariabelle
49 49# Permintaan Tolong Michelle
50 50# Menulis Surat
51 51# Hanya Manusia Biasa
52 52# Paket Untuk Lei
53 53# Beban Pikiran Angel
54 54# Inisial Nama di Balik Cermin
55 55# Pergi ke Dunia Malaikat
56 56# Tertangkap
57 57# POV Astru - Pertemuan Dengan Eve
58 58# POV Astru - Harus Berpisah
59 59# POV Astru - Pertemuan Terakhir
60 60# Perbincangan Dengan Astru
61 61# Hari Pertama di Lumina-- Dilayani Dengan Baik
62 62# Tinggal di Kamar Seharian
63 63# Mencari Tahu
64 64# Makan Malam Bersama Yang Mulia
65 65# Akhirnya Bertemu....
66 66# Michelle Ketahuan Berbohong Oleh Maria
67 67# Kabar Tentang Angel
68 68# Perjanjian
69 69# Pulang
70 70# Menemukan Tempat Persembunyian Maria
71 71# Mariabelle Tertangkap
72 72# Mengadili Mariabelle
73 #73 Hukuman
74 74# Pilihan
75 75# Persiapan Prom Night
76 76# Prom Night, Pernyataan Cinta
77 EPILOG
78 KATA PENUTUP
Episodes

Updated 78 Episodes

1
1# Mantra
2
2# Dark Angel
3
3# Murid Baru
4
4# Omelette
5
5# Retaknya Persahabatan
6
6# Dark Angel vs White Angel
7
7# Angel Bertanya, Neville Menjawab
8
8# Pertemuan Yang Tak Terduga
9
9# Dia Ibuku
10
10# Kisah Pierre dan Michelle
11
11# Kedatangan Murid Baru Yang Meresahkan
12
12# Janjian Bertemu Sebagai Pembuktian Diri
13
13# Ide Angel
14
14# Ayo, Kita Buat Sebuah Kenangan
15
15# Ungkapan Hati Mariabelle
16
16# Cokelat
17
17# Ibu dan Anak
18
18# Apa Yang Sebenarnya Terjadi?
19
19# Bolos
20
20# Permintaan Maaf Lucy
21
21# Teman Baru
22
22# Insiden di Taman Sekolah
23
23# Kembali Ke Sekolah
24
24# Malaikat Penyelamat Lucy
25
25# Hampir Celaka
26
26# Pertemuan Dua Orang
27
27# Kedatangan Annabelle
28
28# Jeremy Meminta Bantuan Lucy
29
29# Ungkapan Perasaan
30
30# Jebakan
31
31# Menyelamatkan Angel
32
32# Malaikat Jatuh Cinta
33
33# Annabelle Kembali Ke Lumina
34
#34 Kunjungan Annabelle Ke Obscur
35
35# Sembuh Dengan Ajaib
36
36# Menyampaikan Kabar
37
37# Menolong Pria Asing
38
38# Pertemuan Yang Mengharukan
39
39# Kedatangan Louis di Rumah Angel
40
40# Makan Malam
41
41# Tamu Yang Ternyata Adalah ....
42
42# Cermin Hexagram
43
43# Mencari Penawar
44
44# Malaikat Pelindung
45
45# Tidak Akan Pernah Mengatakan
46
46# Terkunci di Atap Sekolah
47
47# Apa? Terkunci Lagi?
48
48# Serangan Mariabelle
49
49# Permintaan Tolong Michelle
50
50# Menulis Surat
51
51# Hanya Manusia Biasa
52
52# Paket Untuk Lei
53
53# Beban Pikiran Angel
54
54# Inisial Nama di Balik Cermin
55
55# Pergi ke Dunia Malaikat
56
56# Tertangkap
57
57# POV Astru - Pertemuan Dengan Eve
58
58# POV Astru - Harus Berpisah
59
59# POV Astru - Pertemuan Terakhir
60
60# Perbincangan Dengan Astru
61
61# Hari Pertama di Lumina-- Dilayani Dengan Baik
62
62# Tinggal di Kamar Seharian
63
63# Mencari Tahu
64
64# Makan Malam Bersama Yang Mulia
65
65# Akhirnya Bertemu....
66
66# Michelle Ketahuan Berbohong Oleh Maria
67
67# Kabar Tentang Angel
68
68# Perjanjian
69
69# Pulang
70
70# Menemukan Tempat Persembunyian Maria
71
71# Mariabelle Tertangkap
72
72# Mengadili Mariabelle
73
#73 Hukuman
74
74# Pilihan
75
75# Persiapan Prom Night
76
76# Prom Night, Pernyataan Cinta
77
EPILOG
78
KATA PENUTUP

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!