Malam itu, Neville tengah berjalan-jalan di lorong istana seorang diri. Bulan di malam itu sedang penuh dan sinar terangnya sampai menerangi lorong-lorong istana yang gelap. Maklum saja bulan terlihat lebih besar dan dekat di Obscur apalagi bulan purnama. Neville menyempatkan diri duduk sebentar di taman untuk menikmati pemandangan bulan. Suasana begitu sunyi. Di istana ayahnya ini memang suasananya selalu sepi, seperti istana yang tak berpenghuni saja. Puas menikmati pemandangan malam, Neville kembali berjalan.
Malam sudah begitu larut. Nenek Mourice juga sudah beristirahat di kamarnya. Hanya Neville seorang diri yang masih sibuk mondar-mandir di istana. Ia merasa sangat jenuh karena masa kecil hingga dewasa sampai sekarang ini waktunya lebih banyak dihabiskan di dalam istana ini. Ia masih terus berjalan menyusuri lorong istana yang panjang. Ketika dirinya sampai di ujung lorong. Ada sebuah hal aneh yang tertangkap penglihatannya. Ia mendapati sebuah pintu yang letaknya agak terpojok. Yang membuatnya nampak tak biasa ialah ukiran bintang segi enam berwarna keemasan yang ada di tengah-tengah dua sisi daun pintu. Tidak seperti pintu pada ruangan lain yang pernah ditemuinya di dalam istana.
Selama Neville tinggal di istana ini juga tidak pernah mengetahui atau mendengar tentang sebuah ruangan yang ada di ujung lorong. Apalagi mengenai simbol bintang itu. Didorong rasa penasaran ia mencoba mendorong pintu yang ternyata tidak dikunci. Dia mendorongnya hingga sedikit terbuka. Ruangan di dalam sangat gelap. Ia melangkahkan kaki masuk ke dalam ruangan, dengan sekali jentikan jari pelita-pelita di ruangan pun menyala menerangi setiap sudut ruang. Ia pun bisa melihat seisi ruangan dengan jelas.
Ruangan yang cukup besar itu nampak kosong. Tidak ada perabot atau apapun di sana. Hanya saja di salah satu bagian dinding ruangan nampak kain putih besar membentang seperti menutupi dinding tersebut.
Neville berjalan mendekat. Dengan hati-hati ia menyingkap kain yang menutupi dinding itu. Seketika itu nampaklah cermin bintang segi enam besar dengan bingkai warna emas mengkilap berukir di setiap sisinya. Cermin itu menempel pada permukaan dinding. Neville bahkan bisa melihat hampir seluruh bayangan dirinya di cermin itu.
'Aneh. Untuk apa cermin sebesar ini? Kenapa nenek tidak pernah cerita kalau ada ruangan yang berisi cermin sebesar ini di sini?!' pikir Neville.
Dinding cermin itu sudah sangat lama ada di sana. Tetapi bayangan pada cermin itu masih nampak sangat jernih. Permukaan cermin pun sangat bersih sekali. Seolah tak ada satu pun debu yang bisa menempel padanya. Padahal sudah entah berapa lama cermin itu tertutup kain di sana. Neville semakin penasaran. Ia mengangkat tangan kanannya hendak mengelus cermin itu. Tetapi ketika tangannya sampai pada permukaan cermin, tiba-tiba saja permukaan cermin itu terasa cair seperti saat sedang menyentuh permukaan air. Seketika sebuah kekuatan yang besar muncul dari dalam cermin itu kemudian menarik Neville untuk masuk ke dalamnya. Awalnya Neville berusaha melawan meskipun sebagian tangannya telah tertelan ke dalam cermin. Namun energi cermin itu sangat kuat. Neville akhirnya tak mampu melepaskan diri sampai akhirnya seluruh tubuhnya ikut tertelan masuk ke dalam cermin.
Neville merasa dirinya dibawa berputar-putar dengan cepat, menembus ruang dan waktu, melewati masa dan dimensi yang berbeda, sampai akhirnya ia muncul kembali dari dalam cermin milik Angel dan dirinya telah berada di dunia lain, dunia manusia.
...✡️✡️✡️...
Usai Neville bercerita, ia mengembalikan cermin itu kepada Angel.
"Oh, begitu rupanya," ucap Angel paham.
"Apa jangan-jangan cermin ini adalah pintu keluar dari dunia malaikat?" Angel beranggapan.
"Bagaimana mungkin? Bisa saja hanya kebetulan," ujar Neville yang tak yakin dengan anggapan Angel.
"Tapi, kemunculan mu tepat sekali dengan saat aku membaca mantra. Memangnya ada dua kali kebetulan di waktu bersamaan? Lalu, apa kamu tahu cara kembali ke dunia mu?" tanya Angel.
Neville menggelengkan kepalanya pertanda tidak. "Aku belum pernah ke dunia fana manusia sebelumnya. Ini adalah pertama kalinya dan itupun tanpa sengaja," jawab Neville jujur.
"Darimana kamu dapatkan cermin itu?" tanya Neville ingin tahu.
"Aku tidak sengaja menemukannya di sebuah toko barang antik. Buku kuno itu pun aku dapatkan dari sana. Hanya saja aku tidak mengerti apa arti mantra itu. Aku hanya tahu itu mantra untuk melihat jodoh di masa depan dari apa yang tertulis di dalam buku tersebut," jawab Angel.
"Itu memang mantra cinta yang ditulis dengan bahasa Romanian," jelas Neville.
Sebuah ide tiba-tiba muncul di kepala Angel. Ia lalu mengusulkannya kepada Neville.
"Hm ... Bagaimana kalau kita melakukannya sekali lagi?"
"Kamu ingin memulangkan aku ke Obscur?" tanya Neville menyipitkan matanya menatap Angel.
"Ah, bukan begitu maksudku ...," sanggah Angel.
"Jika mantra itu berhasil membawaku pulang. Itu tidak masalah. Tapi, bagaimana kalau justru malaikat jahat lain yang muncul dari dalam cermin itu?" tanya Neville yang lebih dulu memikirkan akibatnya.
Angel terdiam tanpa bisa berkata-kata. Ia terlihat sedang berpikir.
'Benar juga apa yang dikatakan oleh Lei. Bagaimana jika dia benar-benar pulang ke dunianya? Itu artinya tidak ada lagi yang akan mengejutkanku setiap hari. Tidak ada yang menemaniku di rumah. Tidak ada yang melindungi ku di sekolah. Semuanya kembali seperti dulu. Sendiri, sepi ... Tapi ... Tunggu dulu ....' Angel menghentikan suara hatinya. Ia menyunggingkan senyum sepertinya mendapatkan sesuatu dari hasil pemikirannya.
"Hei, kamu kan bisa kembali lagi ke sini. Lihat, jika cermin ini bisa membawamu kembali ke Obscur berarti cermin di istana ayahmu juga bisa membawamu kembali ke sini. Intinya kedua cermin ini saling terhubung. Cermin ini adalah pintu keluar masuk antara dunia manusia dan malaikat," terang Angel menurut analisanya.
"Masuk akal juga. Tapi apa kamu yakin? Bagaimana kalau ternyata justru malaikat lain yang muncul seperti kataku tadi?" tanya Neville ragu.
"Kita tidak akan tahu kalau tidak mencoba," sahut Angel.
"Jadi, maksudmu ... Kamu ingin kita mencobanya?!" tebak Neville.
"He-em," angguk Angel mengiyakan. "Lebih tepatnya kamu yang mencobanya. Kan kamu yang masuk ke dalam cermin."
"Yang benar saja?" protes Neville.
"Iya, benar. Mau, kan? Ya, mau ya ... Sekali saja!" pinta Angel dengan wajah tersenyum manis.
Neville hanya diam menatap Angel. Ia sangat ragu dengan ide Angel itu. Di dalam dirinya benar-benar tidak yakin kalau cermin hexagram milik Angel bisa memulangkannya. Ia justru lebih takut dengan kemungkinan kedua, kalau-kalau justru malaikat lain yang muncul apalagi jika malaikat jahat. Neville masih terus berpikir. Apakah ia akan mengikuti ide Angel atau tidak?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments
🍁𝐀𝐑𝐀❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
Cermin ajaib ini bisa buat masuk dan keluar untuk berpetualangan😁
2023-12-21
5
༄༅⃟𝐐🦂⃟ᴘᷤɪᷤᴋᷫᴀᴄʜᴜ💙
wehh keren, jari dipetik langsung nyala semua lampu
2023-10-18
2
🍁Ang💃🆂🅾🅿🅰🅴⓪③❣️
Ayolah Nevile coba aja lakukan ide dari Angel toh gk ada salah nya kan mencoba?
2023-10-17
2