Sudah beberapa hari Aiden tinggal di markas besar Naga Sakti. Di sana dia juga di latih fisik oleh Erick. Ia juga tidak menyangka akan berada di sana dan bersembunyi dari para musuhnya.Pria it terlihat sangat senang bisa merasa aman beberapa hari tanpa adanya seseorang yang mengincar nyawanya bahkan mengancam nya, karena dunia bisnis sangatlah kejam dan banyak saingan yang melakukan tindakan kotor untuk melenyapkan lawannya. Apalagi di dalam markas Naga Sakti memiliki peralatan yang sangat canggih di bandingkan dengan pengawal yang ia sewa setiap harinya.
Pria itu juga mengetahui rahasia terbesar yang selama ini tidak ada orang yang bisa menyelidiki siapa sosok ketua dibalik organisasi dunia hitam yang besar di negara tersebut. Aiden juga terkejut jika wanita yang menolongnya ternyata adalah ketua dari sebuah organisasi yang saat ini menampung dirinya. Dia tidak menyangka ketuanya adalah seorang gadis cantik yang mampu menggetarkan hati setiap orang yang melihatnya.
"Bisakah kamu cerita lebih detail mengenai apa yang ada disini?" Tanya Aiden kepada Brody saat mereka beristirahat dari latihan fisiknya.
"Aku tidak bisa mengatakan hal lebih jauh tentang Naga Sakti denganmu."
"Mengapa? Aku kan sudah menjadi bagian dari kalian."
"Karena asisten ketua belum mempercayai kamu seratus persen." Brody meninggalkan Aiden yang terkejut dengan apa yang ia dengar. Karena ia tidak menyangka bahwa pria itu masih sangat waspada dan memiliki insting yang sangat kuat, jauh lebih kuat dari sosok ketua mereka.
Saat sedang duduk dengan santai, Aiden mendengar suara teriakan seorang wanita yang bernama Dela. Segera saja ia mendekati sumber suara tersebut dan melihat Elena yang tidak sadarkan diri dalam pelukan gadis itu. Dilihat dari raut wajah temannya, ia sangat terkejut dan panik melihat keadaan orang dalam pelukannya.
"Ada apa?" tanya Erick saat tiba dan melihat Elena tidak sadarkan diri di pelukan Dela.
"Bawa saja ke unit kesehatan, biar ditangani dokter. Aku rasa cidera otaknya masih belum pulih," sahut Dela dengan sangat khawatir.
Elena di bawa ke unit kesehatan oleh Erick sedangkan Dela dan Aiden mengikuti pria tersebut di belakangnya. Sampai di sana ketua mereka di periksa lebih intens lagi oleh dokter. Sosok yang begitu kejam dan beraura menyeramkan terlihat sangat berbeda saat sedang terbaring memejamkan matanya.Ia sangat terlihat damai seakan tidak ada beban yang ia pikul.
"Ini hanya hal yang biasa terjadi, Tuan Erick. Mungkin saat memasuki markas Nona berganti, jadi dia terkejut dengan apa yang ia lihat." Pria di samping Elena menjadi lega, sedangkan kedua orang di belakangnya saling pandang tidak karena tidak mengerti arah pembicaraan nya.
Gadis yang terbaring di kasur telah sadarkan diri. Dia melihat sekitar dan menemukan orang yang ia kenal dengan dekat. Raut wajahnya berbeda dengan keseharian nya, terlihat lebih ceria dan murah senyum.
"Kak Erick? Apa yang terjadi denganku?" kata Elena membuat kedua orang yang melihat menjadi terkejut dengan apa yang ia lihat. Perubahan sikap pada sosok yang di kenal.dengan sangat beringas, berubah menjadi perempuan lugu dan manja.
"Tidak, kamu hanya kelelahan saja, sekarang kamu harus istirahat lebih banyak lagi. Apakah aku perlu membawamu ke sayap barat atau tetap berada disini?"
"Aku disini saja, Kak. Ehm ... Mereka berdua siapa?" Tunjuk Elena ke arah Dela dan Aiden.
Pria itu menghembuskan napas dengan kasar. Entah mengapa sekarang di saat kepribadian lain di dalam diri ketuanya berubah, maka ia tidak saling mengingat satu dengan yang lain. Serasa dan benteng yang membatasi antar kepribadiannya. Dengan terpaksa ia mengenalkan sosok di dekatnya dengan sangat hati-hati, karena pria it takut jika Elena tidak bisa menerima sosok baru seperti mereka dalam hidupnya.
"Ini Dela, sahabat kamu di kampus dan sekarang dia adalah bagian dari kita yang bekerja di divisi kesehatan. Sedangkan dia adalah Aiden, sosok yang misterius saat ini, karena identitas nya belum di temukan dan mengalami amnesia. Sehingga sementara ia di tampung di sini hingga ia dapat mengingat identitas nya dan kembali ke rumah."
"Apakah kepalamu sedang sakit, atau terbentur saat latihan bersama Kak Erick hingga menyebabkan kamu hilang ingatan," kata Elena dengan sedikit tawa menyertainya.
Saat hanya bersama dengan Erick, gadis itu sangat manja dengannya. Dia terlihat sedih karena kepribadiannya mampu mengubah semua kehidupannya. Dahulu ia tanpa sadar membentuk pribadi lain untuk bisa melawan orang-orang yang berbuat dengan semaunya. Namun, sekarang dia tidak bisa mengontrol kepribadiannya untuk berubah dengan kemauannya.
"Apa yang sedang kamu pikirkan?"
"Aku sedih, mengapa kepribadian kedua ku menjadi lebih dominan hingga membuatku tidak bisa mengingat saat aku di kuasai kepribadian ku yang lain."
"Aku rasa dia telah tumbuh menjadi identitas baru di dalam tubuhmu. Aku pernah mempelajari ilmu psikologi seperti apa yang kamu rasakan saat ini. Penyakitmu ini sudah bukan Alter Ego, melainkan Dissociative Identity Disorder (DID). Dimana gangguan ini terjadi tanpa kamu sadari, jika wajar ingatan kalian tidak bersatu lagi." Erick menjelaskan dengan sangat hati-hati kepada gadis rapuh di sampingnya. Wanita itu menenggelamkan wajahnya di kedua lututnya dan menangis.
Dia saat ini sangat takut dan ingin ,kembali menjadi seperti sedia kala. Tetapi, saat ingin kembali dia masih mengingat tentang masa lalunya. Bagaimana ia di sekap dan di lecehkan dengan sangat keji.
"Sudahlah, masih ada aku dan para kakakmu yang selalu melindungi mu. Aku yakin kamu gadis yang sangat kuat dan mampu menjalani ini semua. Ingat bagaimana kamu dahulu menemukanku, aku begitu sangat menyedihkan bukan?"
Setelah di rasa Elena sudah sangat tenang, ia mengajak gadis itu untuk pergi ke taman. Tidak di sangka di sana ada sosok pria yang sedang menyiram tanaman dengan sangat riang. Karena pria itu tidak pernah melakukan hal yang sangat santai di dalam kehidupannya.
"Aiden, aku meminta tolong jaga ketua untuk saat ini. Aku ada urusan di perusahaan, tapi awas jika kamu berani bermacam-macam dengannya."
"Kamu selalu berpikiran negatif tentangku. Apa tampang ku ini terlihat jelas jika aku pria yang berengsek?"
"Iya cukup jelas bagiku." Erick memperingatkan Aiden yang sedang bermain selang air menyirami taman bunga milik Elena.
Setelah kepergian Erick, gadis itu terlihat sangat piawai memainkan gunting taman. Aiden sedikit terpukau melihat wajah cantik milik gadis itu. Sosoknya mengingatkannya kepada kekasih kecilnya yang hilang begitu saja.
Saat Aiden masih duduk di bangku sekolah menengah atas dia bertemu dengan seorang gadis saat ia mengalami
kecelakaan. Semenjak kejadian it, mereka berhubungan dekat dan mempunyai ikatan di masa depan. Tetapi, saat pria itu pergi keluar negeri mengikuti kedua orangtuanya, gadis yang berada di sebuah panti telah di adopsi oleh sebuah keluarga dan hilang tanpa ada jejak sama sekali. Membuat Aiden frustasi sekaligus patah hati, kehilangan seseorng yang begitu berarti di dalam kehidupannya. Aiden terkejut dan kembali ke dunia nyatanya ketika suara gadis cantik membuyarkan lamunan nya.
" Apakah yang sedang kamu lakukan! lihat bungaku jadi hampir mati karena kamu guyur air terus menerus," teriak Elena yang begitu nyaring.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments