Tahanan yang Kabur

Setelah kejadian pembullyan yang di lakukan Devina dan para antek-anteknya kepada Elena, sekarang tersebar berita bahwa gadis primadona berada di rumah sakit. Elena sedikit tersenyum mendengar lawannya menderita. Saat gadis itu menuju ruangan mata kuliah pagi, dia di hadang oleh beberapa pria.

"Owh ini yang namanya Elena, gadis cupu kaya kamu berani sekali melukai cewek cantik seperti Devina," kata salah satu pria dihadapan gadis itu.

Elena hanya diam saja, dan melangkah pergi meninggalkan gerombolan tersebut. Tetapi, tiba-tiba tangan kanannya di tarik kasar dan dagu gadis itu di cengkeram sangat keras.

Bugh!

Bugh!

Elena dengan keras menendang perut pria yang mencengkeram nya hingga tersungkur dan kesakitan.

"Brengsek! tangkap dia dan jangan beri ampun!" teriak orang yang telah di hajar oleh gadis cupu.

Elena dengan santai menghindari beberapa pria yang akan menangkapnya. Bahkan dia menangkap salah satu tangan dan memelintir hingga pemiliknya kesakitan. Saat melihat kelincahan gadis cupu, mereka ketakutan dan pergi tunggang langgang meninggalkan area perkelahian.

"Sudah cukup untuk aku yang selalu diam saat kalian melukaiku," kata Elena dengan merapikan pakaian yang ia kenakan dan melanjutkan menuju ruangan.

Di koridor, banyak pasang mata yang melihat ke arah gadis yang menjadi perbincangan pagi ini karena ulah nya yang telah mematahkan tangan Devina. Para mahasiswa banyak yang tidak percaya dengan berita yang tersebar, tetapi banyak juga sebagian percaya dengan berita tersebut. Elena hanya diam saja dan terlihat sangat santai menghadapi situasi seperti ini. Baginya ini belum seberapa, karena perempuan yang menjadi primadona kampus sudah sangat keterlaluan terhadap orang yang dianggapnya lemah.

Deringan ponsel milik Elena terdengar nyaring, ia melihat ke layar ponsel dan sangat terkejut dengan siapa yang menelponnya.

"Ya," jawab Elena singkat.

" …."

"Apa! Brengsek!" Elena mengumpat dengan kerasnya hingga membuat orang di sekitarnya terdiam karena terkejut dengan apa yang dilontarkan gadis cupu di hadapan mereka.

Setelah mendapatkan kabar yang begitu mengejutkan, Elena kembali ke markas Naga Sakti dengan muka yang merah padam karena menahan amarah yang akan meledak sewaktu-waktu. Gadis itu mengendarai mobilnya dengan begitu cepat tanpa memikirkan keselamatan dirinya.

Saat sampai di markas, suasana di dalam begitu hening dan semua orang tertunduk tidak ada yang berani menatap ketua mereka yang sedang marah seperti saat ini.

"Bagaimana hal ini bisa terjadi?" kata Elena dengan deru napas yang terengah-engah akibat berlari dari parkiran menuju markas.

"Maafkan aku, itu terjadi dengan waktu yang sangat singkat. "

"Brengsek! Kalian semua bodoh! Hanya menjaga satu tawanan saja tidak becus!"

"Maaf ka …."

Bugh!

Bugh!

"Aku tak ingin mendengar kata maaf dari mulutmu, Erick! Aku mempercayakan tugas ini kepadamu. Namun, sekarang pria brengsek itu sudah berhasil kabur."

Setelah setengah tahun Farel menjadi tawanan Elena, kini pria tersebut berhasil lolos dari tempat tahanan gadis itu. Kejadian ini membuat semua yang di lakukan Elena menjadi sangat sia-sia.

"Aku hanya bisa menemukan ini setelah sistem keamanan markas di serang oleh seseorang dan membuat CCTV mati total." Erick menyerahkan video di ponsel nya dengan sedikit menahan sakit di kedua pipinya akibat pukulan ketuanya.

"Shit! Ada pengkhianat rupanya di sini," teriak Elena dengan melemparkan ponsel milik Erick kepada pemiliknya.

Gadis itu menuju salah satu anggotanya, hingga membuat tubuh seorang pria bergetar karena ketakutan saat di tatap oleh ketuanya dengan intens . Saat Elena akan menepuk pundak orang dihadapannya, anggota tersebut luruh kelantai dan berlutut di hadapan Elena.

"Maafkan aku ketua, aku terpaksa melakukan ini, aku mohon ampun," kata Brody anggota yang berani berkhianat.

Bugh!

Bugh!

Bugh!

Dengan beringas gadis cantik itu melayangkan beberapa pukulan telak kepada anggotanya hingga membuat tubuh lawannya tersungkur ke lantai.

"Aku menolong mu dari para mafia yang akan membunuhmu, saat kamu terluka aku yang menyembuhkan mu. Tetapi, aku tidak menyangka kamu akan melakukan ini kepada penolongmu." Elena berjongkok tepat di hadapan pria yang sedang merintih menahan kesakitan.

"Erick, bawalah dia ke ruang tahanan. Aku sendiri yang akan turun tangan membereskan ini." Perintah Elena dengan melangkah menuju salah satu ruang istirahatnya. Seakan dia merasa lemas dengan kenyataan yang ia terima. Saat akan memejamkan mata, ketukan pintu membuyarkan Elena.

"Ya masuk"

Di balik pintu berdiri sosok Erick, bagi gadis itu dia adalah seorang kakak yang selalu mengerti tentang kebiasaannya. Apalagi saat ini gadis itu sudah lama tidak bertemu dengan para saudaranya di negara K.

"Aku mencari tahu dan mendapatkan jika Brody sedang dalam masa kesulitan. Dia menerima sebuah tawaran dari seseorang yang tidak aku ketahui. Jika kamu ingin segera mengetahui dalang di balik ini, segeralah menemui Brody untuk meminta penjelasannya," kata Erick panjang lebar.

Elena tidak segera mengikuti perkataan Erick, karena baginya sangat pantang menuruti sebuah perintah dari seseorang. Gadis itu membuka sebuah laptop di mejanya, ia memulai mengotak-atik sebuah program yang hanya dia yang tahu. Saat apa yang diinginkan sudah dia dapat, ia baru menemui Brody di ruang tahanan.

"Jelaskan tentang mengapa kamu bisa berhubungan dengan anggota mafia Beruang Hitam," kata Elena mampu membuat semua orang terkejut mendengar pernyataan ketua mereka. Karena Organisasi Beruang Hitam adalah organisasi terbesar di Negara K yang tidak ada yang bisa menandinginya.

"A … aku sungguh tidak tahu jika dia dari organisasi tersebut. Sungguh, aku tidak berbohong dan berkata benar. Jika aku berbohong aku siap untuk menerima hukuman berat darimu."

Elena tahu sebenarnya Brody hanya di manfaatkan oleh seseorang, dengan berat hati gadis itu harus pergi ke negara asalnya untuk mencari informasi organisasi tersebut.

"Aku akan kembali ke Negara K, aku percayakan kepadamu semua tanggung jawabku di sini. Jangan sampai kamu mengecewakanku, Erick," kata Elena dan melenggang pergi dari hadapan semua.

Erick yang tahu tentang kehidupan ketuanya hanya menatap kepergian gadis itu dengan tatapan yang penuh kasih sayang. Dia tidak menyangka, gadis itu mampu bertahan dalam kehidupan yang sangat kejam di masa lalu. Jika dia yang mengalami, mungkin tidak sanggup meneruskan kehidupan di dunia ini.

Pria itu teringat saat dimana ia dipertemukan dengan gadis setangguh Elena. Hujan yang mengguyur di malam hari mampu meruntuhkan aliran darah yang terus menyembur di bagian tubuh Erick kala itu. Saat pandangan mulai kabur, dia melihat bayangan seorang gadis yang berpakaian sangat cantik menghampirinya tanpa ada rasa takut.

"Aku akan menolong mu, tetapi kau harus bekerja untukku hingga akhir hayat," kata Elena yang selalu terngiang sebelum kesadaran pria itu  sepenuhnya menghilang bersamaan dengan gemuruh petir di langit.

Dari kejadian tersebut Erick bersumpah untuk setia kepada gadis itu untuk selalu berada disisinya dalam keadaan apapun.

'Aku hanya bisa memohon agar kau selalu selamat dalam setiap langkahmu,' kata Erick dalam hati saat melihat kepergian Elena dari markas besarnya.

Terpopuler

Comments

dita18

dita18

msh nyimak thorrr

2023-08-08

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!