"Erick tolong katakan kepada para karyawan, jika nanti malam akan ada pesta perayaan kemenangan karena perusahaan telah berhasil memenangkan tender yang kita inginkan."
Erik terkejut mendengar pernyataan dari wanita yang duduk di meja presiden direktur itu, karena biasanya Elena tidak pernah melakukan kegiatan yang menurutnya sangat membosankan. Apalagi dengan mengadakan pesta nantinya akan mengundang para musuh untuk bisa mengacaukan acara tersebut.
"Apakah kamu yakin akan mengadakan pesta ?" tanya Erik sekali lagi untuk memastikan.
"Sangat yakin, apakah kamu masih meragukan keputusanku," kata Elena dengan tidak menatap ke arah Erik, karena Gadis itu sedang menyembunyikan sesuatu dari pria di hadapannya.
Elena mempunyai rencana sendiri agar bisa memancing anak buah David untuk segera keluar dari sarangnya.
Erik segera pergi untuk mengumumkan kepada semua karyawan sesuai dengan apa yang diperintahkan Elena, sedangkan Elena mempersiapkan peralatan tempurnya untuk menghadapi para musuhnya. Dia juga tidak lupa membuat beberapa rencana lain jika rencana awal telah gagal. Tidak membutuhkan waktu yang lama semua persiapan telah siap untuk digunakan.
Malam harinya di markas Naga Sakti Elena berpenampilan sangat cantik dengan balutan gaun yang sangat indah. Para anggota terpukau melihat ketua mereka bagaikan bidadari yang jatuh di tempat yang salah.
"Mengapa wajahmu pucat Erick," tanya Elena saat di perjalanan menuju hotel tempat diadakannya acara pesta.
"Ini baru pertama kalinya setelah dua tahun silam aku menghadiri pesta yang megah."
"Anggap saja ini sebuah misi yang harus kamu selesaikan."
Mereka berdua telah sampai disebut hotel bintang lima, saat memasuki ruang pesta Elena dan Erick disambut tepuk tangan riuh dari para karyawan. Di sana para karyawan tidak menyangka bahwa atasan mereka begitu cantik bahkan pria yang di sebelah Elena juga tidak kalah tampan sehingga membuat para gadis terpikat oleh wajah Erick.
Berbagai acara telah dilewati saatnya acara inti yaitu berdansa bersama. Saat Erik dan Elena berdansa para pembunuh bayaran telah siap untuk melakukan aksinya. Elena yang sudah mengetahui segera memberi kode ke beberapa orang yang sudah ditempatkan di kerumunan para karyawan di hotel.
"Erik maafkan aku karena melibatkan kamu dalam bersandiwara."
Tepat saat mengatakan pada Erik, perempuan itu segera berlari menjauh dari asistennya. Tidak lama kemudian terdengar suara tembakan beruntun yang menggelegar dan diikuti teriakan para karyawan yang sangat histeris.
"Cepat lindungi ketua kalian," perintah Erick dan segera mengikuti Elena yang berlari ke arah ke arah luar gedung hotel untuk membantu mengalahkan para pembunuh bayaran.
Pesta yang awalnya sangat bahagia dan damai kini berubah menjadi sangat kacau.
"Mau lari kemana kamu?" Elena berhasil dihadang oleh seseorang yang menginginkan nyawanya.
"Ah ... ternyata kamu, apakah kamu sudah tidak mengingat ku," tanya Elena seketika membuat pria dihadapan Erna terkejut karena orang yang pernah dikurung oleh ketuanya dua tahun silam dan berhasil menyandera balik ketuanya ini berdiri di hadapannya.
"Sial," teriak orang itu dengan panik saat akan menekan tombol SOS yang berada di tangannya.
Elena menendang dan membuat tidak sadarkan diri pria yang menghadangnya. Setelah itu Elena berlari menuju mobilnya untuk segera meninggalkan area hotel, perempuan itu tidak ingin menimbulkan korban di antara karyawannya.
Erick sangat frustasi dengan kelakuan Elina bisa-bisanya dia tidak melakukan koordinasi dengannya. Apakah sekarang dirinya sudah tidak dianggap oleh Elena.
"Kamu bisa menyetir lebih cepat tidak!" teriak Farel kepada anak buahnya.
Aksi kejar-kejaran antara pembuluh bayaran dengan Elina tidak bisa dihindari mobil milik perempuan itu diikuti oleh beberapa mobil milik musuhnya yang mengincar nyawanya. Dari kejauhan Erick sudah sangat khawatir akan keselamatan Elena. Apalagi terdengar suara tembakan para musuh ke arah Elena. Tidak lama pembunuh bayaran telah berhasil memecahkan kaca mobil belakang.
Gadis itu mau tidak mau membalas tembakan kepada para musuhnya hingga dia sudah sampai di lokasi yang sudah ditentukan.
Elena keluar dari mobilnya dan diikuti oleh para musuhnya, adu tembak tidak bisa dihindarkan. Tidak membutuhkan waktu lama Erick dan yang lain telah sampai di lokasi mereka untuk saling membantu melumpuhkan para musuhnya.
"Kau sangat gila saat ini, mengapa
kamu tidak berkoordinasi denganku terlebih dahulu, jika berkoordinasi mungkin hal ini tidak akan terjadi" kata Erick kepada Elena.
Elena hanya tersenyum kepada pria yang mengkhawatirkan dirinya, dia sudah sangat hafal dengan kelakuan pria tersebut.
Tanpa diketahui oleh Erik sebenarnya Elena sudah menyiapkan beberapa anak buah yang di tempatkan di lokasi tersebut. Dia tidak ingin Erick terlibat dalam kekacauan tersebut karena sangat membahayakan nyawa asisten kesayangannya.
"Maaf jika aku mengatakan kepadamu mungkin kamu akan melarang ku dan akan melindungi secara diam-diam hal itu akan membuat para musuh berbalik untuk menyerangmu daripada menyerang ku," kata Elena kepada Erik.
Adu tembak dan perkelahian tidak bisa dihindarkan dari kedua belah pihak, dengan latihan yang sangat ketat dari Erick pihak Elena mampu melawan para musuh dalam hitungan menit.
Saat kemenangan berhasil dari pihak Elena Erik menyisakan satu orang dari pembuluh bayaran untuk diinterogasi lebih lanjut.
"Cepat katakan siapa yang menyuruhmu melakukan ini kepadaku," Kata Elena untuk memastikan.
"Maafkan aku aku hanya diperintah oleh seseorang."
"iya siapa orang tersebut cepat katakan namanya jika tidak nyawamu akan menjadi taruhannya."
"Baik-baik mohon ampuni aku orang itu adalah tuan David dia salah satu perusahaan yang terbesar di negara ini," kata salah satu pembunuh bayaran tersebut.
Seketika Elena tersenyum mendengar pernyataan dari salah satu pembunuh bayaran.
"Lalu mengapa kamu mengincar nyawa Elena dibandingkan denganku, padahal pemimpin perusahaan adalah aku," tanya Erik masih penasaran.
"Awalnya karena tuan David ingin mengancam nyawa adikmu sebelum membunuhmu, tetapi ketua kita menyuruh kita langsung membunuh Nona Elena secepatnya," kata pria itu.
"Ini sungguh tidak masuk akal, awalnya satu musuh sekarang menjadi banyak musuh . Haduh ... Sekarang siapa lagi yang di maksud dengan ketua tersebut,"
Elena segera menenangkan pria di sampingnya karena Elena sangat tahu akan sifat dari pria itu, segera saja wanita cantik itu menepuk pundaknya.
"Sudahlah mungkin ini yang sudah direncanakan oleh David tapi aku sudah mengetahui semua gerak-geriknya sehingga aku merahasiakan ini darimu agar kamu tidak terlibat secara jauh, karena ini sangat mengancam nyawamu aku tidak ingin perusahaan ku kehilangan seorang CEO yang sangat handal sepertimu," kata Elena dengan sedikit tertawa.
"Lalu yang di maksud dengan ketua oleh mereka siapa?"
"Dia Farel karena David adalah teman dari pria brengsek itu."
Erick menjadi mengerti mengapa Elena sangat ingin menyembunyikan kejadian ini darinya, karena dia ingin membalaskan dendam David dengan tangannya sendiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments