Kemenangan Membawa Petaka

Di dalam perjalanan Elena sangat curiga dengan sosok yang selalu menatapnya secara terang-terangan saat di Exela Grub. Dengan cepat ia mencari semua informasi tentang pria itu, elena sangat terkejut dengan apa yang ia temukan. Jantungnya seakan berdetak lebih cepat dari biasanya, segera Elena menghubungi Erick.

"Erick, aku bertemu dengan salah satu vendor yang ternyata dia adalah salah satu teman dekat dari Farel. Aku masih sangat ingat dengan jelas saat dia membantu pria brengsek itu di markas besar milik Farel."

"Apa kamu yakin orang itu adalah teman Farel?"

"Aku sangat yakin, Erick. Cepat atur anak buah untuk mengikuti pria tersebut, aku sudah mengirimkan foto dan data lengkapnya melalui email mu."

Erick mengusap wajahnya dengan kasar, pekerjaan di kantor cabang belum selesai sudah diberikan perintah lain. Rasanya pria itu ingin membelah diri agar bisa langsung mengerjakan berbagai tugas sekaligus. Pria tampan itu menghubungi salah satu anak buahnya untuk mengikuti pria yang di maksud oleh Elena.

Elena kembali bekerja di perusahaan, ia terlihat sangat sibuk kesana kemari untuk mengatur secara langsung para bawahannya. Saat sedang fokus mengerjakan, tiba-tiba salah satu karyawan menginformasikan jika ada seseorang yang sedang menunggunya di lobi bawah. Elena bingung siapa yang mencarinya hingga sampai di perusahaan ini.

"Selamat siang Nona Elena, ini ada sebuah paket khusus dari seseorang bernama Tuan David." Elena tahu siapa sosok pengirim bunga itu.

"Maaf saya alergi akan serbuk bunga, silahkan bawa balik bunga tersebut," jawab Elena dengan segera pergi meninggalkan kurir paket tersebut.

Pegawai resepsionis saling pandang dengan temanya. Ia tidak menyangka bos mereka begitu dingin bagaikan kutub es. Padahal jika wanita lain pasti sudah sangat terharu mendapatkan kiriman bunga dari seseorang.

"Nona Elena, ini proposal yang sudah siap untuk di ajukan dan ini presentasi yang akan kita pakai saat pemaparan nanti." Freya menyerahkan berkas untuk di periksa oleh Elena.

"Bagus, kerja kalian sangat cepat. Besuk kamu ikut saya untuk menyerahkan proposal ini." Elena sangat kagum dengan kecepatan dan ketangkasan para pegawainya.

Keesokan harinya, Elena dan Freya kembali ke perusahaan Exel Grub. Tetapi, tidak di sangka mereka bertemu dengan sosok David yang selalu menatap Elena dengan terang-terangan. Gadis itu berpikir bahwa pria seusia kakak sulungnya tertarik dengan dirinya.

"Sebuah kebetulan kita bertemu kembali disini, Nona. Apakah anda berkenan minum kopi bersama saya setelah ini?"

"Baiklah, sebuah kehormatan bisa minum bersama anda, Tuan David." David tersenyum penuh kemenangan karena sebentar lagi tujuannya akan tercapai.

Tanpa diketahui, Elena sudah mempersiapkan berbagai rencana untuk menghadapi para lawannya yang ingin bermain-main dengannya. Karena gadis itu sangat tahu jika David mempunyai tujuan tertentu untuk mendekatinya.

Elena dan David duduk berdua di sebuah cafe, para asisten sudah meninggalkan mereka dan pergi ke perusahaan masing-masing.

"Bagaimana dengan kabar Tuan Erick?" David memulai pembicaraan untuk membuka obrolan diantara keduanya.

"Baik-baik saja, dia sedang di kantor cabangnya."

"Apakah sebelumnya kita pernah bertemu, Nona? Aku seperti tidak asing denganmu."

Elena tersenyum mendengar pertanyaan David. Bagaimana tidak asing, orang yang di depannya saat ini adalah gadis yang di sekap oleh Farel satu tahun yang lalu. Hanya dengan penampilan Elena yang berbeda mampu untuk mengelabuhi para musuhnya.

"Coba anda ingat, apakah kita pernah bertemu, Tuan David."

"Sepertinya aku salah, mungkin hanya nama saja yang sama dengan wanita itu."

"Baiklah, saya akan kembali ke perusahaan. Terimakasih atas traktiran anda."

Setelah kepergian Elena dari pandangan David, dia segera mengingat tentang wanita yang bersama dengan sahabatnya Farel. Saat itu dia membantu temannya untuk menahan dan melumpuhkan sebuah keluarga di Negara K.

"Apakah Elena dan wanita itu adalah orang yang sama? Tapi bagaimana mungkin sama, dia adalah adik dari Erick seorang pengusaha sukses di negara ini, sedangkan wanita itu adalah adik dari Raymond bersaudara."

Pengumuman pemenang tender telah tiba, waktu yang di tunggu para vendor untuk bisa mendapatkan sebuah proyek yang sangat menguntungkan. Banyak sekali orang-orang menunggu hasilnya, begitu juga dengan Erick dan Elena yang juga menghadiri pengumuman tersebut.

"Pemenang tender kali ini ialah dari Artline Company, dimohon untuk perwakilan dari perusahaan bisa datang ke panggung untuk menandatangani surat perjanjian dari kedua belah pihak dengan di saksikan para vendor."

Elena maju ke depan panggung, banyak orang yang terkejut dengan apa yang mereka lihat, mereka tidak mengerti mengapa seorang pegawai biasa yang akan menandatangani surat tersebut padahal Presiden Direktur hadir dalam kegiatan ini.

"Bagaimana bisa seorang pegawai biasa yang tandatangani?"

"Mungkin perusahaan itu kelak akan diberikan oleh adik semata wayangnya."

" Ah ... mungkin saja begitu, semoga saja proyek berjalan dengan baik," kata para tamu yang sedang beradu argumen dengan orang di sampingnya.

Dari kejauhan, David sangat marah dan tidak bisa menerima sebuah kenyataan bahwa perusahaannya kalah dengan Artline Company. Waktu dan pikiran sudah ia kerahkan agar bisa mendapatkan proyek ini, David menjadi gelap mata dan ingin menghancurkan perusahaan Elena dengan berbagai cara.

"Farel ini aku David, kirimkan beberapa anggota kepadaku untuk membunuh seseorang. Aku ingin yang paling handal." David menelpon Farel untuk meminta pembunuh bayaran.

"Wah ... sepertinya ada orang yang ingin bermain-main denganmu, baiklah aku akan kirimkan beberapa anggota tetapi jangan lupa bayarannya kirim di muka."

"Baiklah, aku kirimkan biayanya sekarang."

***

Erick tampak begitu bahagia, ia duduk bersandar di sofa ruang kantor Elena dengan sangat santai. Akhirnya kerja kerasnya tidak sia-sia dan mendapatkan sebuah proyek yang sangat menguntungkan. Elena yang melihat sikap Erick hanya menggelengkan kepalanya, dia tidak menyangka pria itu sangat bahagia setelah memenangkan proyek ini.

"Jangan senang dahulu, saat ini pasti David membuat rencana untuk bisa menghancurkan perusahaan ini. Mungkin saja nyawamu saat ini sedang dalam bahaya."

"Apakah kamu yakin dia akan melakukan seperti itu?"

"Sangat yakin, tunggu saja beberapa hari dia akan memulai aksinya. Kamu harus selalu waspada, tempatkan beberapa anggota di sekitarmu. Aku tidak ingin kau mati sebelum menemukan jodohmu."

"Sialan kamu!" Erick kesal dengan atasannya, ia segera mengatur strategi untuk membantu Elena, jika sesuatu yang dikatakan elena adalah kenyataan.

Setelah kepergian Erick, gadis cantik yang duduk di kursi CEO membuka sebuah surat yang bertuliskan tentang nyawanya akan terancam. Karena diam-diam wanita itu menempatkan orang untuk memata-matai David.

Gadis itu menyembunyikan tentang fakta yang ada, orang yang akan diincar oleh David bukanlah Erick melainkan dirinya agar pria itu tidak khawatir untuknya. Tetapi tidak memungkinkan juga bahwa Erick juga akan menjadi incaran keganasan seorang David.

"Semoga semuanya akan berjalan sesuai dengan rencana ku," kata Elena dengan suara pelan.

Terpopuler

Comments

Osie

Osie

dan semoga kejayaan selalu bersama elena

2023-08-10

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!