Kecurigaan Elena

"Baiklah rapat sudah selesai, semua bisa membubarkan diri. Terimakasih atas waktu yang sudah anda luangkan untuk hari ini," kata Erick kepada para pemegang saham di perusahaanya.

Pria itu mengantar para pemegang saham menuju lobi, saat akan menuju lift dia melihat sebuah kegaduhan yang di timbulkan dari bawahannya. Dia juga tidak menyangka atasan yang sesungguhnya sudah kembali dari Negara K. Seakan tahu apa yang akan terjadi, Erick segera menghentikan perdebatan antara sekretaris barunya dan atasannya.

"Siapa yang berani mengusirnya dari sini" teriak Erick menghampiri kerumunan dan berdiri di sisi Elena.

"Maaf, Tuan Erick Nona ini belum membuat janji dengan anda dan ingin memasuki ruangan tanpa izin."

"Apakah aku perlu izin untuk memasuki ruanganku sendri Erick?" tanya Elena membuat semua orang di sana terkejut. Erick juga terkejut dengan perkataan Elena, selama ini dia tidak ingin membuka jati dirinya sebagai pemilik dari perusahaan hebat ini. Apakah semenjak dari Negara K dia akan berubah pikiran?.

Elena yang sangat marah segera berteriak kepada para petugas di sana untuk segera membawa wanita dihadapannya pergi dari sana.

"Mulai sekarang kamu saya pecat dan jangan pernah kembali lagi ke perusahaan ini! Dan kamu Erick, mulai kapan kamu jadi seenaknya memasukkan pegawai baru tanpa persetujuanku? Apalagi model yang seperti ini, jika aku tidak kembali pasti kalian akan menghancurkan perusahaan ku dengan membuat skandal antara kamu dan wanita ular itu," teriak Elena sembari masuk ruangannya.

Elena membanting tasnya dan duduk di kursi kantor, wanita yang sangat arogan itu menatap tajam kearah Erick. Seakan ia ingin menguliti Erick secara hidup-hidup. Erick rasanya ingin sekali menghindar dari tatapan Elena saat ini, karena jika sedang marah dia sangat menakutkan dan akan berubah sangat kejam tidak memiliki hati nurani sedikitpun.

"Kamu mau kemana Erick!" teriak Elena saat pria itu akan melangkah ke arah pintu.

"Aku akan mengurusi hal yang belum terselesaikan," jawab Erick.

"Apakah meja itu bukan milikmu lagi." kata Elena sembari menunjuk sebuah meja lain di ruangannya.

"Maafkan aku Elena, aku sungguh minta maaf atas kelancanganku. Karena setelah kamu pergi dan melimpahkan semua tanggung jawabmu aku kesusahan, maka aku merekrut seorang sekretaris agar bisa mengatur jadwal untukku. Aku juga tidak mengira dia akan berani menggodaku seperti hari ini".

"Sudahlah, kamu pergilah ke kantor cabang di kota utara aku akan membiarkanmu"

Erick terkejut mendengar perkataan Elena, saat ini kantor cabang di utara hampir bangkrut dan sangat bermasalah. Ia sangat tidak ingin pergi kesana. Tanpa sadar Erick menggerutu hingga didengar oleh Elena.

"Mengapa hidupku menjadi tidak tenang seperti ini, sungguh menyebalkan."

Elena yang mendengar hanya bisa berdiam dan menghentikan langkah pria itu yang akan keluar dari ruangan CEO. Gadis itu meminta Erick untuk menjelaskan perihal proyek yang akan di ambil oleh perusahaannya. Erick menjelaskan dengan sangat rinci dan detail hingga Elena sangat yakin mampu memenangkan tender tersebut.

Setelah kejadian di depan kantornya, banyak karyawan yang membicarakannya dan menghormatinya. Sekaan tidak sadar Elena bertanya kepada Erick yang sedang berjalan di sampingnya.

"Ada apa dengan orang-orang ini?'

"Apakah kamu tidak ingat jika kamu mengungkapkan identitasmu tadi"

Elena menghentikan langkahnya dan terkejut dengan apa yang terjadi. Bagaimana tidak terkejut, jika identitasnya terbongkar maka rencana yang sudah ia atur akan sangat sia-sia. Dengan cepat Elena meminta Erick untuk mengumpulkan semua karyawan di aula perusahaan untuk tidak membicarakan identitasnya di muka public Setelah semua berkumpul, Elena berbicara di depan para karyawannya untuk pertama kali.

"Selamat siang rekan-rekan, disini saya akan memperkenalkan diri, mungkin banyak orang yang sudah tahu tentang saya, tetapi disini saya akan menegaskan kepada kalian bahwa saya adalah presiden direktur yang sesungguhnya. Mohon maaf selama ini telah membohongi kalian, dan saya sangat ingin meminta tolong kepada semuanya untuk tetap bisa merahasiakan identitas saya dengan menandatangani surat perjanjian yang akan diberikan kepada kalian. Terimakasih dan selamat bekerja kembali."

Tepuk tangan riuh dari para karyawan menyambut positif berita tersebut. Banyak karyawan yang sangat terpukau dengan pencapaian Elena. Dengan usia yang masih sangat muda, mampu mendirikan sebuah bisnis yang besar dan mampu bersaing dengan perusahaan lain hingga menjadikan yang paling berkembang di Negara N.

Keesokan harinya setelah kepergian Erick, Elena bekerja sendirian di perusahaannya bersama sekretaris barunya. Ia dengan para karyawan bersama -sama menyiapkan proposal pengajuan untuk bisa memenangkan sebuah tender. Gadis itu juga sudah menerima sebuah undangan untuk menghadiri penjelasan dari pemilik proyek bersama vendor yang lain.

"Hari ini kamu  beserta Livina ikut aku untuk pergi ke Perusahaan Exela Grub," kata Elena kepada Freya sekretarisnya.

Siang harinya Elena beserta dua pegawainya keluar dari mobil dan memasuki Perusahaan Exela yang cukup besar sebanding dengan perusahaan milik Elena. Saat sampai di lobi mereka dimanjakan dengan tatanan eksterior perusahaan yang sangat megah dan canggih. Merek di sambut ramah pegawai perusahaan dan dihantarkan ke ruang pertemuan.

Didalam ruangan sudah ada beberapa vendor yang sudah hadir, mereka terkejut saat perwakilan Artline Company masuk, karena bukan sosok Erick yang muncul untuk menghadiri pertemuan itu. Tetapi yang dikirim para pegawai muda yang sangat diragukan di mata mereka.

"Apakah CEO Artline Company tidak bisa hadir?" tanya salah satu vendor.

"Tidak perlu siapa yang akan hadir di forum ini, karena tidak akan mempengaruhi hasil akhirnya nanti," kata Elena dengan sikap dinginnya.

Di Sana ada seseorang yang sedang menatap kearah Elena dengan sangat intens. Hingga membuat wanita itu tidak nyaman dan membalas tatapan pria itu dengan yang sangat tajam. Setelah selesai dengan penjelasan yang di bawakan oleh perwakilan Exela Grub, semua orang membubarkan diri begitu juga dengan Elena dan kedua pegawainya.

"Setelah ini kalian harus bekerja lebih giat, aku akan mendampingi kalian dalam mempersiapkan tender ini.'

"Baik, saya akan bekerja lebih giat lagi.'

"Baguslah aku sangat suka dengan kinerja kalian, jika tender ini berhasil aku akan memberikan bonus lebih untuk kalian," kata Elena membuat dua orang pegawainya bersorak senang. Saat akan memasuki mobil, Elena merasakan ada sepasang mata yang menatapnya. Dia kembali berbalik badan dan menemukan seseorang salah satu vendor yang membuatnya curiga.

Di depan pintu perusahaan lain seorang pria menghentikan salah satu pegawainya dan bertanya tentang perwakilan dari Artline Company. karena aura Elena mampu membius dirinya dan tidak bisa berhenti memikirkan gadis tersebut. Entah mengapa ada daya pikat yang sangat kuat darinya.

"Siapa sosok wanita dari Artline Company yang memakai kemeja putih tadi? Rasanya seperti dia sangat berkuasa dan penuh ambisius?".

"Saya rasa nona itu adalah adik dari Tuan Erick yang baru saja pulang dari Negara K dan dia adalah salah satu pemegang saham terbesar di Artline Company "

"Pantas saja auranya sangat berbeda dari pegawai biasa, sepertinya akan sangat menyenangkan bisa bermain-main dengannya."

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!