Sosok Aiden

Setelah kejadian di taman bunga milik Elena yang di rusak oleh Aiden, kini mereka menjadi terlihat sangat dekat dan begitu akrab, seperti layaknya sepasang kekasih. Dengan kepribadian gadis itu yang sangat ceria mampu membuat suasana menjadi lebih hidup. Sedangkan sifat dari Aiden yang sangat humoris mampu membuat gadis itu menerima kehadiran sosok lain di dalam kehidupannya. Karena sebelumnya ia tidak ingin berdekatan degan pria mana pun kecuali dengan para kakaknya dan Erick.

 "Apakah kamu mau ini?" kata Aiden memberikan sepotong roti sandwich kepada gadis yang duduk di sebelah nya.

 "Wah ... apakah kamu membuat ini sendiri? Ini terlihat sangat enak."

 "Iya betul, aku membuatnya khusus untukmu."

 "Terimakasih, Aiden." Senyum merekah terlihat di bibir gadis itu mampu membuat sosok di sampingnya terpesona dengannya.

 "Oh iya, aku sudah membelikan mu sebuah bunga baru di tamanmu, smoga kamu suka."

 "Darimana kamu mendapatkan uang? bukannya kamu hilang ingatan dan tidak mengingat semuanya?" Pria it melupakan hal penting it, ia mencoba mencari alasan yang tepat utuk menutupi kebohongannya kepada gadis tersebut.

 " Aku mendapatkan uang dari Brody, jadi aku langsung membelikanmu bunga."

 Saat ini mereka berdua duduk di dekat pohon yang rindang dengan melihat Erick yang sedang melatih fisik beberapa anak buah. Disana Aiden terus menatap Elena dengan pandangan yang sangat sulit di artikan. Pria itu merasakan daya tarik wanita di sampingnya begitu kuat dan mampu membuat hatinya menjadi berbunga-bunga.

"Apakah kamu sangat bahagia tinggal disini, Elena?"

 "Sejujurnya aku tidak menyukai tempat ini, tetapi aku harus berada disini untuk membuatku bisa terus hidup. Aku juga mencoba terlihat sangat baik dan gembira, tetapi sesungguhnya aku sulit untuk merasakan apa itu kebahagiaan dalam diriku saat ini."

 "Ehm ... Apakah aku boleh tahu mengapa kamu seperti ini? Apakah pernah terjadi sesuatu di masa lalumu?"

 "Aku pernah mengalami ...." Gadis itu berhenti mengatakan kepada Aiden karena Erick tiba-tiba datang kepada mereka.

 "Kamu tidak bisa mengetahuinya, karena itu rahasia miliknya dan kamu bukan siapa-siapa untuknya," kata Erick sambil meneguk minumannya di samping Elena.

Setelah kembali dari melihat anggota Naga Sakti berlatih, Aiden yang sedang berjalan bersama Elena menuju sayap barat mendapatkan telepon dari seseorang. Pria itu menjadi sangat waspada dan terlihat tidak nyaman mengangkat telepon tersebut di hadapan sosok gadis yang telah ia tipu.

"Halo ... ada apa?"

"Apa! Bagaimana bisa terjadi! Aku akan segera kesana."

Gadis yang berada di sampingnya terkejut dengan perubahan ekspresi di wajah tampan milik Aiden. Dia hanya

menatap sosok di sampingnya yang sangat terlihat gusar dan bingung. Elena yang mempunyai sifat hangat memeluk lengan pria itu untuk memberikan ketenangan. Tetapi, kelakuan gadis itu mampu membuat jantung Aiden berdetak tidak karuan, rasanya ingin terlepas dari tempatnya. Aiden tidak pernah merasakan perasaan yang saat ini ia rasakan.

"Apakah kamu sudah tenang? Jika belum biasanya Kak Erick membuat dirinya tidur untuk menghilangkan kerisauan pada dirinya. Lebih baik kamu kembali saja ke kamarmu."

Aiden tanpa sadar memeluk erat gadis di sampingnya dengan begitu erat. Rasanya ia tidak ingin berpisah dengan Elena, karena ia sudah jatuh hati kepada gadis itu. Rasannya kekasih kecilnya telah kembali dari sisi hidupnya. padahal sebelumnya dia sangat enggan berdekatan dengan wanita lain, tetapi kini ia berani membuka hatinya untuk sosok seperti Elena.

"Tunggu aku, jika semua sudah membaik aku akan menemui mu kembali." Aiden melepas pelukannya dan mengecup singkat kening Elena dan berlari ke arah sayap timur.

Sedangkan Elena menjadi terpaku dan terlihat semu merah di kedua pipinya. Wajahnya terasa terbakar karena

perlakukan dari Aiden. ia merasakan debaran jantung yang sangat kencang dan merasakan ada sebuah kupu-kupu terbang di dalam perutnya.

"Aish ... Mengapa rasanya begitu gerah ya." Elena melanjutkan langkahnya menuju kamarnya dengan mengibaskan tangannya ke area wajah.

 Saat sedang menuju kamar milik Aiden dia berpapasan dengan Erick yang dengan sengaja menghadang pria itu karena terlihat sangat mencurigakan. Pria di hadapannya terlihat sangat waspada hingga terasa tatapan nya mencari celah kebohongan di dalam dirinya. Aiden sedikit gusar dan sulit menelan salivan nya karena ditatap sangat intens oleh asisten Elena.

"Jangan mencoba-coba melakukan sesuatu tindakan disini. Jika tidak nyawamu akan menjadi taruhannya."

"Erick, bisakah kamu memperlakukanku sebagai temanmu? Setiap bertemu kamu selalu bersikap seolah kita musuh."

"Karena kamu sangat mencurigakan untukku," kata Erick dan meninggalkan pria yang sedang terlihat buru-buru untuk pergi dari markas sana.

Setelah mengambil sesuatu dari kamarnya, ia kembali mencari keberadaan gadis pujaannya di sayap barat untuk ia bawa menemui seseorang. Tetapi, pria itu tidak mengetahui jika kepribadian yang membuat ia terpesona sudah berganti dengan kepribadian keduannya. Elena hanya diam saja ketika tangannya di tarik paksa oleh Aiden untuk mengikutinya.

"Mau kamu bawa kemana aku?" kata Elena dengan tegasnya saat di dalam mobil bersama dengan Aiden di

sampingnya.

" Kita akan kerumah sakit, karena ada seseorang yang begitu penting untukku sedang terbaring di

sana.?" Elena terkejut mendengar perkataan pria di sampingnya. Dia tidak menyangka bahwa ingatan orang tersebut sudah kembali. Tetapi, gadis itu merasakan ada sesuatu yang disembunyikan dari pria tersebut, karena semua gerak geriknya sangat mencurigakan dan terdengar tidak sedang sakit.

'Apakah mungkin pria it berbohong kepadaku dan semua orang? jika benar aku tidak akan mengampuninya.' kata Elena dalam hati.

Setelah sampai di rumah sakit, Elena di tinggalkan Aiden di salah satu ruang tunggu di sebuah koridor rumah sakit. Dengan terpaksa gadis itu menuruti apa yang di perintahkan oleh pria di hadapannya untuk bisa mengetahui apa yang terjadi dengannya dan semua identitas orang tersebut.

Setelah menunggu beberapa lama, Aiden menemui Elena dengan tampilan yang sangat berbeda. Pria yang berdiri di hadapannya telah berganti pakaiannya dengan setelan jas yang sangat mahal dan terlihat sangat tampan seperti seorang CEO. Gadis itu sudah sangat marah ketika mengetahui bahwa Aiden telah membohonginya selama ini, dan berani bermain-main dengannya. karena semuanya sangat terlihat jelas di wajah pria tersebut.

"Apakah kamu senang bisa membodohiku selama ini? jika begitu ingin rasanya aku membiarkanmu membusuk di jalanan bersama para musuhmu."  Aiden terkejut dengan perubaha sikap wanita di hadapannya, ia sadar gadisnya telah berubah menjadi sosok lain di dalam dirinya.

"Aku bisa menjelaskannya, kumohon berikan aku kesempatan untuk it."

Elena maju ke hadapan pria di depannya tanpa rasa takut. ia menunjuk dada bidang Aiden dan menatapnya dengan begitu lekat. pancaran sinar matanya juga sangat berbeda saat menatap orang di depannya.

"Siapakah sosokmu sebenarnya dan apa tujuanmu." Saat tangan gadis it menyentuh tubuh pria tersebut, dari arah belakang para pengawal dengan sigap menahan lengan Elena. Wanita yang sudah sangat marah menarik pengawal dan membanting tubuhnya di lantai rumah sakit yang keras. Aiden yang melihat kejadian itu hanya memejamkan matanya sedang memikirkan solusi untuk menenangkan gadis tersebut sebelum semuanya berubah menjadi kacau.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!