SIUA 9 Keguguran

Sebatas Ibu Untuk Anakmu (9)

Lamunan Dewi tersadar saat ponsel Rama berdering. Ternyata,Rama lupa membawa ponselnya yang ia taruh di atas meja.

Dewi menunjukkan seringai liciknya saat menyadari siapa yang menelpon Rama.

💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞

Di tempat lain, Salma berjalan dengan tertatih menuju lemari pakaian. Perutnya tiba-tiba sakit luar biasa. Dengan sekuat tenaga, ia memakai pakaian dan kerudungnya.

Salma sudah berulang kali mencoba menelpon Rama. Namun, tak kunjung mendapat jawaban.

Salma perlahan berjalan ke luar. Ia merasa khawatir terjadi sesuatu dengan kandungannya. Apalagi ia melihat bercak darah di ****** ********.

" Kamu harus kuat, sayang," Salma mengusap perutnya dengan sayang.

Salma teringat perkataan dokter di pemeriksaan kehamilannya kemarin memgemai kehamilannya yang cukup lemah sehingga dia harus ekstra hati-hati. Jangan banyak pikiran yang akan berdampak buruk pada kandungannya.

Karena itu, Salma sudah yakin akan keputusannya untuk meminta pisah pada Rama demi ketenangan hati dan keselamatan janinnya.

Biarlah ia pun egois demi anak yang ia kandung. Bukan karena tidak peduli pada Faisal, tapi ia tidak ingin kehilangan janinnya bila ia tetap ada di samping Rama dengan banyak hal yang menguras pikirannya.

Tangan kirinya memegang perutnya yang semakin melilit. Sementara tangan kanannya masih memegang ponsel berusaha untuk menelpon suaminya untuk meminta bantuan.

" Mas, kamu dimana sebenarnya?," lirih Salma. Buliran keringat dingin sudah membasahi keningnya.

Ia kembali mencoba menelpon suaminya, berharap telpon kali ini mendapatkan jawaban.

Hingga akhirnya panggilan itu di jawab.

" Alhamdulillah, Mas. Akhirnya kamu angkat juga telponnya." Salma merasa bahagia karena suaminya akhirnya bisa ia hubungi.

Namun, ia kemudian terdiam saat sadar suara di seberang sana bukanlah suara suaminya. Melainkan suara mantan istrinya.

Deg

Salma mematung mendengar suara di seberang sana. Hingga ia semakin merasa badannya semakin lemas dan..

Prangggg

...******...

📱" Hai, Salma maaf aku meminjam suamimu dulu .." Ucap Dewi tersenyum sinis.

📱Prangggg....

Sambungan telpon terputus. Dewi hanya tersenyum sambil melihat ke arah ponsel Rama. Walaupun tidak ada suara lagi, Dewi yakin Salma pasti akan sakit hati saat tahu ponsel suaminya ada di tangan mantan istrinya.

" Dewi, apa yang kamu lakukan dengan ponselku?," tanya Rama. Mata tajamnya begitu menakutkan.

" A_aku ..." jawab Dewi tergagap karena terkejut. Ia tidak tahu harus berkata apa.

Rama merampas ponselnya dari tangan Dewi. Ia langsung melihat aplikasi terakhir yang di pakai ternyata saat dia terus menyelidiki, terlihat ada panggilan telpon dari Salma. Panggilan tidak terjawab dan ada yang terjawab.

Rama yakin Dewi mengangkat telpon itu saat ia pergi ke toilet.

Tanpa basa-basi, Rama langsung pergi meninggalkan Dewi walaupun makanan yang ia pesan belum ia sentuh sama sekali.

Rama berlari ke arah parkir sambil mencoba menelpon balik ponsel Salma.

" Salma, ayo angkat..." Rama sangat panik. Ia takut Salma salah paham.

Tidak mendapatkan jawaban, Rama langsung saja tancap gas. Ia melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Perasaannya tidak enak. Apalagi tadi dia meninggalkan Salma yang sedang tidak enak badan.

Sambil menyetir, ia terus berusaha menghubungi Salma. Namun, karena ia tidak kunjung mendapatkan jawaban dari Salma, Rama langsung menelpon Linda. Tetangga sebelah rumahnya.

📱" Assalamu'alaikum, Mbak Linda."

📱" Wa'alaikumussalam, Ram. Ada apa?,"

📱" Maaf, Mbak. Boleh saya minta tolong?,"

📱" Boleh, Ram. Minta tolong apa?,"

📱" Saya meninggalkan Salma yang sedang sakit di rumah. Saya sudah menghubungi Salma berkali-kali namun tidak ada jawaban. Apa Mbak bisa melihat kondisi istri saya?

📱" Oh iya tentu, nanti mbak lihat."

📱" Terimakasih, Mbak. Assalamu'alaikum."

📱" Sama-sama. Wa'alaikumussalam."

Rama sedikit tenang saat Linda bersedia melihat kondisi Salma.

Rama pun akhirnya fokus menyetir. Ia ingin segera sampai ke rumah.

Saat baru memasuki perumahan tempat ia tinggal, ponselnya berbunyi. Ternyata itu telpon dari Linda.

📱 "Assalamu'alaikum, Ram. Mbak menemukan Salma pingsan di bawah tangga..

Belum sempat Linda meneruskan ucapannya, Rama langsung mematikan ponselnya dan semakin mempercepat laju mobilnya agar segera sampai.

Rama langsung berlari ke rumahnya setelah memarkirkan mobilnya. Ia melihat Salma yang masih tidak sadarkan diri.

" Saya sudah menghubungi ambulans. Sebentar lagi sampai." Jelas Linda yang tidak berani memindahkan posisi Salma takut ada cedera yang malah akan bertambah parah jika di pindahkan. Apalagi Salma tetap tidak sadarkan diri saat Linda mencoba membangunkannya.

" Salma, sayang bangun.." Rama mencoba membangunkan Salma namun Salma tetap tidak sadarkan diri juga.

Tidak lama kemudian, Ambulans datang dan membawa Salma ke rumah sakit. Rama ikut ke dalam mobil ambulans setelah mengucapkan banyak terima kasih kepada Linda.

...******...

Rama masih menunggu di depan UGD. Rasa khawatir menyelimuti hatinya. Ia duduk di kursi tunggu dengan harap-harap cemas.

📱"Assalamu'alaikum, Ma. Ada apa?,"

📱" Wa'alaikumussalam. Ram, ini Ical memaksa ingin pulang. Apa kamu bisa jemput?,"

Rama diam. Saking paniknya, ia lupa mengabari sang ibu apa yang terjadi. Akhirnya, Rama memberitahukan apa yang terjadi. Ia pun meminta ibunya agar bisa membujuk Faisal untuk tetap menginap malam ini.

Setelah berbicara panjang lebar bahkan sempat berbicara dengan Faisal karena anak itu tetap kekeuh ingin pulang, akhirnya ia menutup telponnya.

" Bahkan Ical sepertinya mendapatkan firasat. Ia merasakan sesuatu yang buruk terjadi padamu." lirih Rama sedih saat sang anak bilang ia bermimpi bundanya sakit. Karena itu ia yang terbangun dari tidurnya langsung meminta pada neneknya agar bisa pulang.

Tidak lama kemudian, dokter keluar. Rama langsung berdiri dan mendekati dokter yang menangani istrinya.

" Bagaimana, keadaan istri saya dokter?," tanya Rama dengan tidak sabar.

Dokter segera melepas masker dan menghirup udara sebentar.

" Mari ikut ke ruangan saya. Saya akan menjelaskan kondisi istri anda," jawab Dokter Amanda.

Rama pun mengikuti dokter Amanda ke ruangannya. Kini keduanya duduk berhadapan.

" Jadi, bagaimana dok?,"

" Alhamdulillah istri anda sudah melewati masa kritisnya. Beruntung ia cepat di larikan ke rumah saksi dan mendapatkan tindakan."

Rama sedikit bernafas lega saat mendengar istrinya sudah melewati masa kritisnya. Apalagi tadi ia melihat banyak sekali darah yang keluar dari tubuh istrinya.

" Istri anda mengalami cedera di leher, juga retak di kaki kanannya. Sehingga, ia tidak bisa berjalan untuk beberapa waktu kedepan.."

" Tapi, kakinya akan sembuh seperti semula kan, Dok?,"

Dokter Amanda tersenyum. " Tentu, Pak. Dalam kurang lebih tiga bulan, tulang kakinya akan sembuh. Begitu pula cedera lehernya bisa sembuh kembali. Namun, saya minta maaf karena tidak bisa menyelamatkan janin yang di kandung istri bapak..."

Deg

Karena istri bapak sudah mengalami keguguran sebelum sampai di rumah sakit."

" Maksud dokter, istri saya sedang hamil dan mengalami keguguran?," Rama memastikan bahwa yang ia dengar tidak salah.

TBC

Terpopuler

Comments

Sukliang

Sukliang

ehm keasyikan urus mantan
istri hsmil dsk tau kan

2024-04-27

0

SaYu

SaYu

Aku nunggu karma untuk Rama...

2024-03-06

1

Bismillah sukses💫

Bismillah sukses💫

😭😭😭mewek gak sih kalian🥺🥺🥺

2023-12-15

6

lihat semua
Episodes
1 SIUA 1 Kejutan
2 SIUA 2 Bohong
3 SIUA 3 Keputusan
4 SIUA 4 Berubah
5 SIUA 5 Ulang Tahun Faisal
6 SIUA 6 Potongan Kue
7 SIUA 7 Ibu Kandung Vs Ibu Sambung
8 SIUA 8 Orang Yang Dicintai Rama
9 SIUA 9 Keguguran
10 SIUA 10 Mau Cerai
11 SIUA 11 Rahasia Bunda Dan Faisal
12 SIUA 12 Nasehat
13 SIUA 13 Kepulangan Salma
14 SIUA 14 Meminta Kesempatan
15 SIUA 15 Belajar Untuk Percaya
16 SIUA 16 Usaha Rama
17 SIUA 17 Calon Kakak Ipar
18 SIUA 18 Pillow talk
19 SIUA 19 Interview
20 SIUA 20 Ulat Bulu
21 SIUA 21 Hanya Teman
22 SIUA 22 Pernikahan Andre dan Insi
23 SIUA 23 Bertemu Teman Kuliah
24 SIUA 24 Cinta atau Obsesi?
25 SIUA 25 Belum Hamil Juga?
26 SIUA 26 Rahasia Masa Lalu
27 SIUA 27 Rumah Makan
28 SIUA 28 Membasmi Calon Ulat Bulu
29 SIUA 29 Kejar Setoran
30 SIUA 30 Permintaan Maaf
31 SIUA 31 Pulang Terlambat
32 SIUA 32 Hadiah Spesial
33 SIUA 33 Rumah Sakit
34 SIUA 34 Kecewa
35 SIUA 35 Menenangkan Diri
36 SIUA 36 Salah Paham
37 SIUA 37 Rencana
38 SIUA 38 Maaf
39 SIUA 39 Jika Harus Memilih
40 SIUA 40 Teman Lama
41 SIUA 41 Ayah Kandung Faisal?
42 SIUA 42 Hanya mirip ?
43 SIUA 43 Hak Asuh Anak
44 SIUA 44 Menjadi Yang Kedua
45 SIUA 45 Kedatangan David
46 SIUA 46 Menolak Memanggil Ayah
47 SIUA 47 Bertemu Orang Tua David
48 SIUA 48 Sampai Bertemu di Pengadilan
49 SIUA 49 Kerjasama
50 SIUA 50 Menyusun Rencana
51 SIUA 51 Gagalnya Rencana Dewi
52 Promo Novel : Pemilik Hati
53 SIUA 52 Menikmati Waktu
54 SIUA 53 Berbeda
55 SIUA 54 Batu Pijakan
56 SIUA 55 Insiden
57 SIUA 56 Curiga
58 SIUA 57 Pulang Ke Rumah
59 SIUA 58 Hukuman
60 SIUA 59 Ingin Menghancurkannya
61 SIUA 60 Tidak Mudah Memaafkan
62 SIUA 61 Menunda Rencana
63 SIUA 62 Insecure Pasca Melahirkan
64 SIUA 63 Dewi Akhirnya Tahu
65 Naik Level ( Bukan Up)
66 SIUA 64 Bantuan Untuk Dewi
67 SIUA 65 Pernikahan
68 SIUA 66 S2. Daddy Yang Lain
69 SIUA 67 S2 Menebus Kesalahan
70 SIUA 68 S2. Menyambut Tamu
71 SIUA 69 S2. Jimmy yang sama
72 SIUA 70 S2. Pergi
73 SIUA 71 S2. Ragu
74 SIUA 72 S2. Perdebatan
75 SIUA 73 S2. Skak Mat
76 SIUA 74 S2. Aku Mencintaimu
77 SIUA 75 S2. Hamil lagi?
78 SIUA 76 S2. Happy Ending
79 Mohon dukungannya
Episodes

Updated 79 Episodes

1
SIUA 1 Kejutan
2
SIUA 2 Bohong
3
SIUA 3 Keputusan
4
SIUA 4 Berubah
5
SIUA 5 Ulang Tahun Faisal
6
SIUA 6 Potongan Kue
7
SIUA 7 Ibu Kandung Vs Ibu Sambung
8
SIUA 8 Orang Yang Dicintai Rama
9
SIUA 9 Keguguran
10
SIUA 10 Mau Cerai
11
SIUA 11 Rahasia Bunda Dan Faisal
12
SIUA 12 Nasehat
13
SIUA 13 Kepulangan Salma
14
SIUA 14 Meminta Kesempatan
15
SIUA 15 Belajar Untuk Percaya
16
SIUA 16 Usaha Rama
17
SIUA 17 Calon Kakak Ipar
18
SIUA 18 Pillow talk
19
SIUA 19 Interview
20
SIUA 20 Ulat Bulu
21
SIUA 21 Hanya Teman
22
SIUA 22 Pernikahan Andre dan Insi
23
SIUA 23 Bertemu Teman Kuliah
24
SIUA 24 Cinta atau Obsesi?
25
SIUA 25 Belum Hamil Juga?
26
SIUA 26 Rahasia Masa Lalu
27
SIUA 27 Rumah Makan
28
SIUA 28 Membasmi Calon Ulat Bulu
29
SIUA 29 Kejar Setoran
30
SIUA 30 Permintaan Maaf
31
SIUA 31 Pulang Terlambat
32
SIUA 32 Hadiah Spesial
33
SIUA 33 Rumah Sakit
34
SIUA 34 Kecewa
35
SIUA 35 Menenangkan Diri
36
SIUA 36 Salah Paham
37
SIUA 37 Rencana
38
SIUA 38 Maaf
39
SIUA 39 Jika Harus Memilih
40
SIUA 40 Teman Lama
41
SIUA 41 Ayah Kandung Faisal?
42
SIUA 42 Hanya mirip ?
43
SIUA 43 Hak Asuh Anak
44
SIUA 44 Menjadi Yang Kedua
45
SIUA 45 Kedatangan David
46
SIUA 46 Menolak Memanggil Ayah
47
SIUA 47 Bertemu Orang Tua David
48
SIUA 48 Sampai Bertemu di Pengadilan
49
SIUA 49 Kerjasama
50
SIUA 50 Menyusun Rencana
51
SIUA 51 Gagalnya Rencana Dewi
52
Promo Novel : Pemilik Hati
53
SIUA 52 Menikmati Waktu
54
SIUA 53 Berbeda
55
SIUA 54 Batu Pijakan
56
SIUA 55 Insiden
57
SIUA 56 Curiga
58
SIUA 57 Pulang Ke Rumah
59
SIUA 58 Hukuman
60
SIUA 59 Ingin Menghancurkannya
61
SIUA 60 Tidak Mudah Memaafkan
62
SIUA 61 Menunda Rencana
63
SIUA 62 Insecure Pasca Melahirkan
64
SIUA 63 Dewi Akhirnya Tahu
65
Naik Level ( Bukan Up)
66
SIUA 64 Bantuan Untuk Dewi
67
SIUA 65 Pernikahan
68
SIUA 66 S2. Daddy Yang Lain
69
SIUA 67 S2 Menebus Kesalahan
70
SIUA 68 S2. Menyambut Tamu
71
SIUA 69 S2. Jimmy yang sama
72
SIUA 70 S2. Pergi
73
SIUA 71 S2. Ragu
74
SIUA 72 S2. Perdebatan
75
SIUA 73 S2. Skak Mat
76
SIUA 74 S2. Aku Mencintaimu
77
SIUA 75 S2. Hamil lagi?
78
SIUA 76 S2. Happy Ending
79
Mohon dukungannya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!