SIUA 4 Berubah

Sebatas Ibu Untuk Anakmu (4)

"Iya, kunci cadangannya aku pegang." jawab Salma datar. Ia tahu kebiasaan suaminya yang akan memindahkannya kembali ke kamar mereka jika Salma tidur di kamar Faisal.

Jadi, Salma mengantisipasi dengan mengambil sekalian kunci cadangan itu.

"Kenapa?"

💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞

Rama mengendarai mobilnya dengan perasaan yang tidak menentu. Istrinya benar-benar berubah tidak seperti biasanya.

Sikapnya menjadi dingin. Bahkan ia menolak saat akan di antar ke sekolah. Faisal pun memilih ikut bersama sang bunda ke sekolah dengan menaiki sepeda motor sang Bunda. Ia menolak ikut dengan ayahnya naik mobil.

"Aku sedang tidak ingin di ganggu. Aku sudah berjanji untuk selalu menemani Ical tidur."

"Apa maksudnya dengan berkata selalu menemani Ical tidur?" Gumam Rama.

"Padahal aku selalu memindahkannya kembali ke kamar karena aku tidak bisa tidur jika tidak memeluknya." Monolog Rama.

Semalam pun Rama tidak bisa tidur. Entah jam berapa ia baru bisa memejamkan matanya. Berbagai upaya sudah ia lakukan agar bisa membuka pintu kamar Faisal dan membawa guling hidupnya.

Namun, karena semua upayanya gagal, ia akhirnya kembali ke kamar dengan tangan hampa.

Kalau saja tidak menggangu, ia akan mendobrak paksa agar pintu itu terbuka.

"Salma, apa yang terjadi padamu?" lirihnya.

Siang hari, saat jam makan siang, Rama terus menerus melihat ponselnya yang sangat sepi tidak seperti biasanya. Salma yang biasanya menelpon untuk mengingatkannya agar jangan telat makan tidak menelpon juga. Padahal, jam makan siang sudah hampir habis.

" Kamu tidak keluar untuk makan siang?," tanya Andre, sahabat sekaligus rekan kerjanya di kantor.

"Aku tidak nafsu makan."

"Kenapa ?"

"Salma tidak seperti biasanya. Dia berubah menjadi acuh padaku."

Jawaban Rama malah membuat Andre terkekeh.

"Mungkin dia mulai sadar jika suaminya tidak benar-benar mencintainya. Mungkin dia sedang berpikir untuk pergi darimu."

Rama diam. Tiba-tiba ia merasa takut.

"Bagaimana jika dia benar-benar pergi, Ndre?."

"Hei, tumben sekali kamu terpengaruh oleh perkataanku." Andre bingung dengan Rama yang biasanya acuh dengan perkataannya.

Perkataannya tentang Salma yang akan pergi meninggalkannya jika tahu Rama tidak pernah mencintainya, bukan sekali ini ia katakan. Namun, baru kali ini perkataannya berhasil mempengaruhi Rama.

"Ada apa?," Andre mulai serius. Ia tidak lagi berniat bercanda.

Rama pun menceritakan semuanya. Tentang ia dan Salma yang kemarin berada di restoran yang sama. Juga perubahan sikap istrinya.

"Apa mungkin dia melihat kalian?"

"Aku tidak tahu."

"Sudah aku katakan, cobalah untuk mulai mencintai Salma. Apa kurangnya dia?."

"Aku sendiri tidak tahu."

"Jangan-jangan kamu sebenarnya sudah mencintai Salma, namun kamu tidak menyadarinya."

"Entahlah."

"Buktinya, kamu tidak bisa tidur jika tidak memeluknya."

Rama diam.

...******...

"Mulai bulan depan, transfer uang bulanan ke nomor rekening ini saja ya,Mas." Salma mengirimkan nomor rekening nya via chat. "Aku sudah mengirim nomor rekening nya." ucap Salma sambil berlalu ke kamar mandi dengan membawa baju ganti.

Rama yang ingin bertanya pun ia urungkan karena Salma sudah masuk ke dalam kamar mandi.

Rama tertegun sambil melihat pintu kamar mandi yang tertutup.

Rama yang melihat Salma yang sudah mandi dan berganti pakaian kembali dibuat heran. Karena Salma sudah berganti baju di kamar mandi. Padahal biasanya Ia akan menggantinya di kamar. Sekalipun ada Rama di kamar itu.

"Sayang, kamu membuat rekening baru?." Rama menyimpan laptopnya dan melihat ke arah sang istri.

"Iya. Aku akan memisahkan uang nafkah darimu dari uang pribadi ku."

"Kenapa ?,"

"Agar aku bisa menyimpan sisa uangnya disana dan tidak menggunakannya untuk keperluan pribadiku." jawab Salma datar.

" Kenapa tiba-tiba? Bukankah sebelumnya kita sudah sepakat mengenai hal ini?," Rama semakin di buat bingung.

Sebelumnya, Salma memang pernah menyarankan untuk membuat ATM sendiri untuk uang nafkah. Namun, di tolak Rama. Alasannya semua yang Salma butuhkan adalah bagian dari nafkah yang harus Rama penuhi. Namun, kenapa saat ini Salma langsung membuat rekening baru dengan tiba-tiba.

" Aku hanya ingin kembali memakai uang gaji ku." jawab Salma memberi alasan. "Setahun ini gajiku utuh karena semuanya sudah Mas penuhi."

Salma sebenarnya mulai membiasakan lagi untuk tidak bergantung pada Rama. Agar jika suatu hari ia jadi berpisah, tidak akan terlalu sulit bagi Salma.

"Kenapa tiba-tiba? Apa ada sesuatu yang terjadi ?."

"Tidak ada." jawab Salma enggan untuk jujur. "Malam ini aku tidur lagi di kamar Ical. Dia ingin aku temani lagi." Ucap Salma sambil menutup pintu kamar.

Rama yang tersadar jika sang istri sudah keluar dari kamarnya mencoba mengejar. Namun, sayangnya Salma sudah masuk ke kamar Faisal dan menguncinya.

Rama awalnya berniat mengetuk pintu, namun ia urungkan saat ponselnya berbunyi.

"Halo, Dewi. Ada apa?," tanya Rama sambil pergi menuju kamarnya lagi.

Di balik pintu kamar Faisal, Salma menyandarkan tubuhnya. Tubuhnya merosot. Salma menangis dengan kedua tangannya yang menutup mulutnya agar suara tangisnya tak terdengar. Salma bisa mendengar suaminya menyebut nama Dewi. Mantan istrinya.

Untung saja Faisal sudah tidur. Salma awalnya tidak ingin kembali ke kamar kalau bukan karena ingin mandi karena gerah.

...******...

Berhari-hari Salma berusaha untuk menghindar dari Suaminya. Sekalipun ia tetap melayani suaminya di meja makan namun, ia lebih banyak diam.

Untuk syukuran ulang tahun yang rencananya di adakan di sekolah, Salma mempersiapkan sendiri tanpa bantuan sang suami. Padahal, jika ada acara seperti ini, ia akan meminta pendapat suaminya.

"Untuk acara lusa, ada yang bisa aku bantu?," tanya Rama sambil merebahkan tubuhnya di samping Salma yang masih sibuk dengan laptop yang ada di pengakuannya.

Rama senang, Salma kembali tidur dengannya dari kemarin. Walaupun sikap sang istri berubah. Ia tidak semanja biasanya. Bahkan tidak membalas pelukannya.

"Kalau mas bisa hadir saat acara, pasti Ical senang," jawab Salma yang tetap fokus pada laptopnya.

"Iya, insha Allah aku datang. Mana mungkin mas tidak ada di hari bahagia Ical." jawab Rama. Tangannya mulai jahil bermain-main di balik piyama Salma. Salma berusaha tetap tenang walaupun ia mulai merasakan desiran aneh di tubuhnya.

Melihat istrinya tidak terpengaruh, Rama jadi gemas sendiri. Padahal sang istri biasanya cepat tanggap. Malah langsung ikut bermain.

"Mas pengen, sayang." Pinta Rama dengan suara yang lirih. Ia sudah tidak bisa menahan diri lagi.

Salma yang paham maksud perkataan suaminya, segera menghentikan aktivitasnya. Laptop ia matikan dan letakkan di atas nakas. Salma pun langsung merebahkan tubuhnya.

Melihat Salma sudah di posisinya, Rama pun melanjutkan aktivitasnya.

"Pelan-pelan." Pinta Salma. Ia tak ingin sesuatu terjadi pada kandungannya yang masih rentan.

Rama membisikkan do'a di telinga Salma dan memulai penyatuan mereka.

TBC

 

Terpopuler

Comments

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

kalau tidak cinta Rama jangan minta jatah....

2024-04-23

0

Ratu Kalinyamat

Ratu Kalinyamat

hmmm sebetulnya salma syg dan cinta bget ya sm suaminya yg duda itu..mka nya walaupun lg kesal danresah hatinya campur benci tpi masih mau memberikan pelayanan dri segi materil maupun fisik hehehe

2023-12-14

2

🌷💚SITI.R💚🌷

🌷💚SITI.R💚🌷

ya Allah..kuat bangeet hatiy salma smg Allah berikn yg trbaik ya

2023-10-15

0

lihat semua
Episodes
1 SIUA 1 Kejutan
2 SIUA 2 Bohong
3 SIUA 3 Keputusan
4 SIUA 4 Berubah
5 SIUA 5 Ulang Tahun Faisal
6 SIUA 6 Potongan Kue
7 SIUA 7 Ibu Kandung Vs Ibu Sambung
8 SIUA 8 Orang Yang Dicintai Rama
9 SIUA 9 Keguguran
10 SIUA 10 Mau Cerai
11 SIUA 11 Rahasia Bunda Dan Faisal
12 SIUA 12 Nasehat
13 SIUA 13 Kepulangan Salma
14 SIUA 14 Meminta Kesempatan
15 SIUA 15 Belajar Untuk Percaya
16 SIUA 16 Usaha Rama
17 SIUA 17 Calon Kakak Ipar
18 SIUA 18 Pillow talk
19 SIUA 19 Interview
20 SIUA 20 Ulat Bulu
21 SIUA 21 Hanya Teman
22 SIUA 22 Pernikahan Andre dan Insi
23 SIUA 23 Bertemu Teman Kuliah
24 SIUA 24 Cinta atau Obsesi?
25 SIUA 25 Belum Hamil Juga?
26 SIUA 26 Rahasia Masa Lalu
27 SIUA 27 Rumah Makan
28 SIUA 28 Membasmi Calon Ulat Bulu
29 SIUA 29 Kejar Setoran
30 SIUA 30 Permintaan Maaf
31 SIUA 31 Pulang Terlambat
32 SIUA 32 Hadiah Spesial
33 SIUA 33 Rumah Sakit
34 SIUA 34 Kecewa
35 SIUA 35 Menenangkan Diri
36 SIUA 36 Salah Paham
37 SIUA 37 Rencana
38 SIUA 38 Maaf
39 SIUA 39 Jika Harus Memilih
40 SIUA 40 Teman Lama
41 SIUA 41 Ayah Kandung Faisal?
42 SIUA 42 Hanya mirip ?
43 SIUA 43 Hak Asuh Anak
44 SIUA 44 Menjadi Yang Kedua
45 SIUA 45 Kedatangan David
46 SIUA 46 Menolak Memanggil Ayah
47 SIUA 47 Bertemu Orang Tua David
48 SIUA 48 Sampai Bertemu di Pengadilan
49 SIUA 49 Kerjasama
50 SIUA 50 Menyusun Rencana
51 SIUA 51 Gagalnya Rencana Dewi
52 Promo Novel : Pemilik Hati
53 SIUA 52 Menikmati Waktu
54 SIUA 53 Berbeda
55 SIUA 54 Batu Pijakan
56 SIUA 55 Insiden
57 SIUA 56 Curiga
58 SIUA 57 Pulang Ke Rumah
59 SIUA 58 Hukuman
60 SIUA 59 Ingin Menghancurkannya
61 SIUA 60 Tidak Mudah Memaafkan
62 SIUA 61 Menunda Rencana
63 SIUA 62 Insecure Pasca Melahirkan
64 SIUA 63 Dewi Akhirnya Tahu
65 Naik Level ( Bukan Up)
66 SIUA 64 Bantuan Untuk Dewi
67 SIUA 65 Pernikahan
68 SIUA 66 S2. Daddy Yang Lain
69 SIUA 67 S2 Menebus Kesalahan
70 SIUA 68 S2. Menyambut Tamu
71 SIUA 69 S2. Jimmy yang sama
72 SIUA 70 S2. Pergi
73 SIUA 71 S2. Ragu
74 SIUA 72 S2. Perdebatan
75 SIUA 73 S2. Skak Mat
76 SIUA 74 S2. Aku Mencintaimu
77 SIUA 75 S2. Hamil lagi?
78 SIUA 76 S2. Happy Ending
79 Mohon dukungannya
Episodes

Updated 79 Episodes

1
SIUA 1 Kejutan
2
SIUA 2 Bohong
3
SIUA 3 Keputusan
4
SIUA 4 Berubah
5
SIUA 5 Ulang Tahun Faisal
6
SIUA 6 Potongan Kue
7
SIUA 7 Ibu Kandung Vs Ibu Sambung
8
SIUA 8 Orang Yang Dicintai Rama
9
SIUA 9 Keguguran
10
SIUA 10 Mau Cerai
11
SIUA 11 Rahasia Bunda Dan Faisal
12
SIUA 12 Nasehat
13
SIUA 13 Kepulangan Salma
14
SIUA 14 Meminta Kesempatan
15
SIUA 15 Belajar Untuk Percaya
16
SIUA 16 Usaha Rama
17
SIUA 17 Calon Kakak Ipar
18
SIUA 18 Pillow talk
19
SIUA 19 Interview
20
SIUA 20 Ulat Bulu
21
SIUA 21 Hanya Teman
22
SIUA 22 Pernikahan Andre dan Insi
23
SIUA 23 Bertemu Teman Kuliah
24
SIUA 24 Cinta atau Obsesi?
25
SIUA 25 Belum Hamil Juga?
26
SIUA 26 Rahasia Masa Lalu
27
SIUA 27 Rumah Makan
28
SIUA 28 Membasmi Calon Ulat Bulu
29
SIUA 29 Kejar Setoran
30
SIUA 30 Permintaan Maaf
31
SIUA 31 Pulang Terlambat
32
SIUA 32 Hadiah Spesial
33
SIUA 33 Rumah Sakit
34
SIUA 34 Kecewa
35
SIUA 35 Menenangkan Diri
36
SIUA 36 Salah Paham
37
SIUA 37 Rencana
38
SIUA 38 Maaf
39
SIUA 39 Jika Harus Memilih
40
SIUA 40 Teman Lama
41
SIUA 41 Ayah Kandung Faisal?
42
SIUA 42 Hanya mirip ?
43
SIUA 43 Hak Asuh Anak
44
SIUA 44 Menjadi Yang Kedua
45
SIUA 45 Kedatangan David
46
SIUA 46 Menolak Memanggil Ayah
47
SIUA 47 Bertemu Orang Tua David
48
SIUA 48 Sampai Bertemu di Pengadilan
49
SIUA 49 Kerjasama
50
SIUA 50 Menyusun Rencana
51
SIUA 51 Gagalnya Rencana Dewi
52
Promo Novel : Pemilik Hati
53
SIUA 52 Menikmati Waktu
54
SIUA 53 Berbeda
55
SIUA 54 Batu Pijakan
56
SIUA 55 Insiden
57
SIUA 56 Curiga
58
SIUA 57 Pulang Ke Rumah
59
SIUA 58 Hukuman
60
SIUA 59 Ingin Menghancurkannya
61
SIUA 60 Tidak Mudah Memaafkan
62
SIUA 61 Menunda Rencana
63
SIUA 62 Insecure Pasca Melahirkan
64
SIUA 63 Dewi Akhirnya Tahu
65
Naik Level ( Bukan Up)
66
SIUA 64 Bantuan Untuk Dewi
67
SIUA 65 Pernikahan
68
SIUA 66 S2. Daddy Yang Lain
69
SIUA 67 S2 Menebus Kesalahan
70
SIUA 68 S2. Menyambut Tamu
71
SIUA 69 S2. Jimmy yang sama
72
SIUA 70 S2. Pergi
73
SIUA 71 S2. Ragu
74
SIUA 72 S2. Perdebatan
75
SIUA 73 S2. Skak Mat
76
SIUA 74 S2. Aku Mencintaimu
77
SIUA 75 S2. Hamil lagi?
78
SIUA 76 S2. Happy Ending
79
Mohon dukungannya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!