SIUA 18 Pillow talk

Sebatas Ibu Untuk Anakmu (18)

" Kenapa memilih minta bantuan sahabatmu daripada meminta bantuan ku?. Kenapa masih segan padaku. Seolah kamu masih menjaga jarak,"

" Eh..."

Salma melihat ke arah Rama. Sepertinya ada yang salah paham.

💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞

" Maksudku, bukan begitu. Insi dan Hasya lebih tahu harus membawa apa. Mereka perempuan. Sedangkan aku tidak ingin merepotkan Mama karena ini terlalu mendadak.

Walaupun hanya lamaran, aku ingin acara nanti berkesan. Apalagi paman dan bibiku baru datang besok. Terlalu mepet juga minta tolong beliau."

" Maaf. Aku sudah berpikiran negatif."

" Tidak apa-apa."

" Tapi, bolehkah aku kembali menggilmu dengan sebutan sayang. Aku tidak bersandiwara. Aku benar-benar tulus mencintaimu." tegasnya.

Panggilan aku dan kamu terasa memperlebar jarak hubungan mereka. Rama ingin agar ia bisa kembali memanggil Salma dengan panggilan sayang. Ia berharap panggilan tersebut bisa kembali mendekatkan mereka dan memperbaiki hubungan mereka.

Rama memiringkan posisi tubuhnya ke arah Salma. Menatap wajah istrinya dari samping.

Kamu sangat cantik, cantik alami tanpa makeup. Lebih cantik dari dia. Bahkan kecantikannya hanya aku yang bisa melihatnya. Tidak seperti dia yang selalu menunjukkan semua yang dimilikinya dan memoles dengan makeup. Aku bersyukur aku sadar sebelum aku benar-benar kehilanganmu.

Batin Rama sambil memerhatikan wajah sang istri. Tanpa sadar membandingkannya dengan sang mantan.

Rama tidak mengerti bagaimana bisa ia buta dengan semuanya. Menganggap bahwa Dewi segalanya. Padahal, dia memiliki kesalahan yang sangat besar padanya.

Sedangkan istri yang kini ia miliki lebih segala-galanya daripada Dewi. Salma adalah istri yang penurut, melayani suami dengan baik bahkan di saat ia sedang marah pun ia tetap melayani suaminya. Memperhatikan semua kebutuhannya. Kurang berbakti apa istrinya selama ini?

Dalam lelahnya, merajuknya bahkan marahnya ia tidak pernah sedikitpun melupakan tugasnya sebagai istri. Makanannya tetap di jaga. Pakaiannya tetap tersedia. Maka, nikmat Tuhanmu yang manakah yang engkau dustakan?.

Salma akhirnya mengganggukkan kepalanya. ia akan mencoba untuk menerima dan percaya bahwa suaminya memang sungguh-sungguh ingin memperbaiki hubungan mereka.

" Terimakasih, sayang ." Rama merasa senang sehingga ia tanpa sadar mencium pipi Salma. Meninggalkan rona merah yang sangat kentara.

Jantung Salma berdetak cepat. Sekalipun ia marah dan berusaha untuk abai. Nyatanya, hatinya selalu menyatakan hal sebaliknya. Cinta itu sudah bersemayam di dalam benaknya bahkan sebelum ia sah menjadi istri dari Rama.

Pernah merasakan begitu mudahnya memafkan kesalahan orang yang di cintai? Itulah yang Salma rasakan saat ini. Mungkin, ia pernah kecewa pada suaminya, tapi cintanya tidak mudah luntur begitu saja.

" Kalau ada yang mengganjal di hatimu, katakan padaku. Kamu berhak marah dan mengeluarkan isi hatimu. Tapi, jangan diamkan aku. Karena aku tidak bisa membaca apa yang ada dalam pikiranmu, sayang," pinta Rama. Setelah mendapatkan lampu hijau, ia tak lagi segan untuk mengucapkan kata sayang.

Biarlah kata itu seperti di obral. Namun, hanya untuk istrinya seorang.

Tiba-tiba Salma teringat sebuah pesan yang masuk dari nomor yang tidak ia kenal. Yang ia yakini dari mantan suaminya. Salma merubah posisinya menjadi duduk.

" Pagi tadi, aku mendapatkan pesan ini," Salma mengambil ponselnya yang ia simpan di atas nakas. Setelah menemukan pesan yang dimaksud, Salma segera memberikan kepada suaminya yang juga sudah merubah posisinya. Kini keduanya duduk bersebelahan.

Rama mengambil ponsel Salma dan melihat pesan yang di maksud.

" Itu beneran Mas kan?," tanya Salma pada foto seorang pria dan wanita dengan pose yang cukup in_tim. Foto suaminya dengan Dewi.

Rama terkejut. Bisa-bisanya Dewi mengambil foto seperti itu. Dia tak pernah tahu.

"Iya. Tapi,..." Rama mengakui keaslian foto itu. Namun, sebelum ia menjelaskan, Salma sudah memotong perkataannya.

"Aku tahu itu foto saat kalian menjadi suami istri. Aku hanya perlu kejujuran mas saja." Salma tersenyum. Ia semakin yakin bahwa Dewi akan melakukan berbagai cara untuk menghancurkan hubungan mereka.

Dia bahkan tidak malu mengirimkan foto itu hanya untuk melancarkan rencananya.

Rama bernafas lega. Ia pikir istrinya itu akan terpengaruh oleh provokasi Dewi yang mengatakan bahwa mereka melakukan itu setelah Rana menikahi Salma.

" Terimakasih." Entah harus berapa banyak Rama berterima kasih. Namun, ia memang sangat bersyukur istrinya bisa tenang menyikapi apa yang Dewi kirimkan.

" Bagiku yang terpenting adalah mas berkata jujur dan mau terbuka padaku. Tidak menyembunyikan apapun karena alasan apapun."

" Aku akan ingat itu. Aku juga tidak akan mengulangi kesalahan yang sama."

Mereka kembali berbicara. Dari hati ke hati. Tentang satu dan lain hal yang mungkin di anggap remeh. Namun,bisa semakin mempererat hubungan diantara keduanya.

Jika dulu, hanya Salma yang antusias bercerita, sedang Rama tampak jadi pendengar setia. Kini,Rama pun ikut angkat bicara. Bertanya banyak hal.

Ya, dulu pun mereka selalu melakukan obrolan sebelum tidur. Lebih banyak membicarakan tentang Faisal. Apalagi Faisal yang banyak menghabiskan waktunya bersama Salma. Karena itu, alau bukan dari cerita Salma tentu Rama tidak akan mengetahui perkembangan sang anak.

...******...

Acara lamaran semalam berjalan dengan lancar. Insi dan Hasya membantu membelikan never barang dan makanan. Kedua sahabat Salma itu pun ikut datang dan bergabung dalam rombongan.

Seperti dugaan, orang tua Aisyah tidak menyangka bahwa laki-laki yang melamar anaknya adalah kakak dari Salma.

Acara pun di lanjutkan dengan makan malam bersama.

" Kak, serius pergi sekarang? Bukannya besok?," Salma merasa sedih karena Zayden mendadak mengatakan harus kembali saat itu juga. Semalam, ia di beti tahu bahwa ada sedikit masalah disana.

Sebagai penanggung jawab proyek yang sedang ia tangani, Zayden pun terpaksa kembali lebih cepat.

" Maaf, ini tanggung jawab kakak." Zayden memeluk Salma sebelum akhirnya pergi menggunakan taxi. Ia menolak di antar ke bandara karena pasti akan terasa lebih berat berpisah nantinya.

" Kita berada sekarang. Ada yang ketinggalan tidak?," tanya Rama pada istrinya.

Hari ini, Rama akan melakukan interview pada calon karyawan yang CV nya sudah terpilih. Semalam, ia sudah membicarakan dengan Salma bahwa ia akan mengajak istrinya ke restoran yang sebentar lagi akan launching.

" Tolong ambilkan tas selempang ku saja. Di atas nakas, Mas." pinta Salma.

Rama pun mengambilkannya dan mereka pun langsung berangkat.

Di Restoran, Andre sudah ada dan mulai melakukan wawancara. Ia sudah mendapat kabar bahwa Rama akan datang sedikit terlambat juga ia akan datang bersama istrinya.

Andre pun datang bersama Insi. Ia yang akan membantu Andre sementara waktu sampai mendapatkan karyawan yang cocok

Seorang pelamar sudah selesai di wawancarai, Insi pun segera memanggil pelamar berikutnya.

" Kartika Lestari," panggil Insi.

Seorang perempuan berambut panjang sebahu berdiri dan mengikuti Insi masuk ke dalam sebuah ruangan.

"Andre..." panggil orang tersebut dengan wajah sumringah. Ia segera mendahului Insi dan berjalan ke arah Andre.

Merasa ada yang memanggil,Andre mengangkat wajahnya.

Grepp

Andre terkejut karena tiba-tiba ada seseorang yang memeluknya.

TBC

Terpopuler

Comments

Sukliang

Sukliang

wadehhhh muncul lagi pelakor

2024-04-27

0

Ratu Kalinyamat

Ratu Kalinyamat

nah lhooo spa tuh yg memanggil nma andre,, gantian dech. sm rama lg dpt godaan hehehee

2023-12-15

5

🌷💚SITI.R💚🌷

🌷💚SITI.R💚🌷

wah mulai lg tr andre sm insi yg tegang krn ada yg langsung kenal sm andre

2023-10-15

0

lihat semua
Episodes
1 SIUA 1 Kejutan
2 SIUA 2 Bohong
3 SIUA 3 Keputusan
4 SIUA 4 Berubah
5 SIUA 5 Ulang Tahun Faisal
6 SIUA 6 Potongan Kue
7 SIUA 7 Ibu Kandung Vs Ibu Sambung
8 SIUA 8 Orang Yang Dicintai Rama
9 SIUA 9 Keguguran
10 SIUA 10 Mau Cerai
11 SIUA 11 Rahasia Bunda Dan Faisal
12 SIUA 12 Nasehat
13 SIUA 13 Kepulangan Salma
14 SIUA 14 Meminta Kesempatan
15 SIUA 15 Belajar Untuk Percaya
16 SIUA 16 Usaha Rama
17 SIUA 17 Calon Kakak Ipar
18 SIUA 18 Pillow talk
19 SIUA 19 Interview
20 SIUA 20 Ulat Bulu
21 SIUA 21 Hanya Teman
22 SIUA 22 Pernikahan Andre dan Insi
23 SIUA 23 Bertemu Teman Kuliah
24 SIUA 24 Cinta atau Obsesi?
25 SIUA 25 Belum Hamil Juga?
26 SIUA 26 Rahasia Masa Lalu
27 SIUA 27 Rumah Makan
28 SIUA 28 Membasmi Calon Ulat Bulu
29 SIUA 29 Kejar Setoran
30 SIUA 30 Permintaan Maaf
31 SIUA 31 Pulang Terlambat
32 SIUA 32 Hadiah Spesial
33 SIUA 33 Rumah Sakit
34 SIUA 34 Kecewa
35 SIUA 35 Menenangkan Diri
36 SIUA 36 Salah Paham
37 SIUA 37 Rencana
38 SIUA 38 Maaf
39 SIUA 39 Jika Harus Memilih
40 SIUA 40 Teman Lama
41 SIUA 41 Ayah Kandung Faisal?
42 SIUA 42 Hanya mirip ?
43 SIUA 43 Hak Asuh Anak
44 SIUA 44 Menjadi Yang Kedua
45 SIUA 45 Kedatangan David
46 SIUA 46 Menolak Memanggil Ayah
47 SIUA 47 Bertemu Orang Tua David
48 SIUA 48 Sampai Bertemu di Pengadilan
49 SIUA 49 Kerjasama
50 SIUA 50 Menyusun Rencana
51 SIUA 51 Gagalnya Rencana Dewi
52 Promo Novel : Pemilik Hati
53 SIUA 52 Menikmati Waktu
54 SIUA 53 Berbeda
55 SIUA 54 Batu Pijakan
56 SIUA 55 Insiden
57 SIUA 56 Curiga
58 SIUA 57 Pulang Ke Rumah
59 SIUA 58 Hukuman
60 SIUA 59 Ingin Menghancurkannya
61 SIUA 60 Tidak Mudah Memaafkan
62 SIUA 61 Menunda Rencana
63 SIUA 62 Insecure Pasca Melahirkan
64 SIUA 63 Dewi Akhirnya Tahu
65 Naik Level ( Bukan Up)
66 SIUA 64 Bantuan Untuk Dewi
67 SIUA 65 Pernikahan
68 SIUA 66 S2. Daddy Yang Lain
69 SIUA 67 S2 Menebus Kesalahan
70 SIUA 68 S2. Menyambut Tamu
71 SIUA 69 S2. Jimmy yang sama
72 SIUA 70 S2. Pergi
73 SIUA 71 S2. Ragu
74 SIUA 72 S2. Perdebatan
75 SIUA 73 S2. Skak Mat
76 SIUA 74 S2. Aku Mencintaimu
77 SIUA 75 S2. Hamil lagi?
78 SIUA 76 S2. Happy Ending
79 Mohon dukungannya
Episodes

Updated 79 Episodes

1
SIUA 1 Kejutan
2
SIUA 2 Bohong
3
SIUA 3 Keputusan
4
SIUA 4 Berubah
5
SIUA 5 Ulang Tahun Faisal
6
SIUA 6 Potongan Kue
7
SIUA 7 Ibu Kandung Vs Ibu Sambung
8
SIUA 8 Orang Yang Dicintai Rama
9
SIUA 9 Keguguran
10
SIUA 10 Mau Cerai
11
SIUA 11 Rahasia Bunda Dan Faisal
12
SIUA 12 Nasehat
13
SIUA 13 Kepulangan Salma
14
SIUA 14 Meminta Kesempatan
15
SIUA 15 Belajar Untuk Percaya
16
SIUA 16 Usaha Rama
17
SIUA 17 Calon Kakak Ipar
18
SIUA 18 Pillow talk
19
SIUA 19 Interview
20
SIUA 20 Ulat Bulu
21
SIUA 21 Hanya Teman
22
SIUA 22 Pernikahan Andre dan Insi
23
SIUA 23 Bertemu Teman Kuliah
24
SIUA 24 Cinta atau Obsesi?
25
SIUA 25 Belum Hamil Juga?
26
SIUA 26 Rahasia Masa Lalu
27
SIUA 27 Rumah Makan
28
SIUA 28 Membasmi Calon Ulat Bulu
29
SIUA 29 Kejar Setoran
30
SIUA 30 Permintaan Maaf
31
SIUA 31 Pulang Terlambat
32
SIUA 32 Hadiah Spesial
33
SIUA 33 Rumah Sakit
34
SIUA 34 Kecewa
35
SIUA 35 Menenangkan Diri
36
SIUA 36 Salah Paham
37
SIUA 37 Rencana
38
SIUA 38 Maaf
39
SIUA 39 Jika Harus Memilih
40
SIUA 40 Teman Lama
41
SIUA 41 Ayah Kandung Faisal?
42
SIUA 42 Hanya mirip ?
43
SIUA 43 Hak Asuh Anak
44
SIUA 44 Menjadi Yang Kedua
45
SIUA 45 Kedatangan David
46
SIUA 46 Menolak Memanggil Ayah
47
SIUA 47 Bertemu Orang Tua David
48
SIUA 48 Sampai Bertemu di Pengadilan
49
SIUA 49 Kerjasama
50
SIUA 50 Menyusun Rencana
51
SIUA 51 Gagalnya Rencana Dewi
52
Promo Novel : Pemilik Hati
53
SIUA 52 Menikmati Waktu
54
SIUA 53 Berbeda
55
SIUA 54 Batu Pijakan
56
SIUA 55 Insiden
57
SIUA 56 Curiga
58
SIUA 57 Pulang Ke Rumah
59
SIUA 58 Hukuman
60
SIUA 59 Ingin Menghancurkannya
61
SIUA 60 Tidak Mudah Memaafkan
62
SIUA 61 Menunda Rencana
63
SIUA 62 Insecure Pasca Melahirkan
64
SIUA 63 Dewi Akhirnya Tahu
65
Naik Level ( Bukan Up)
66
SIUA 64 Bantuan Untuk Dewi
67
SIUA 65 Pernikahan
68
SIUA 66 S2. Daddy Yang Lain
69
SIUA 67 S2 Menebus Kesalahan
70
SIUA 68 S2. Menyambut Tamu
71
SIUA 69 S2. Jimmy yang sama
72
SIUA 70 S2. Pergi
73
SIUA 71 S2. Ragu
74
SIUA 72 S2. Perdebatan
75
SIUA 73 S2. Skak Mat
76
SIUA 74 S2. Aku Mencintaimu
77
SIUA 75 S2. Hamil lagi?
78
SIUA 76 S2. Happy Ending
79
Mohon dukungannya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!