SIUA 14 Meminta Kesempatan

Sebatas Ibu Untuk Anakmu (14)

Suara langkah kaki terdengar semakin keras. Hingga orang itu berhenti tepat di depan Salma.

Salma terkejut melihat kedatangan orang yang tidak pernah ia duga.

💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞

Rumah telah sepi dari para tetangga dan sahabat yang menyambut kepulangan Salma tadi. Kini, tinggal keluarga kecil Rama, Ibu Marisa dan seorang pria dewasa yang tidak lain adalah kakak Salma, Zayden.

Akhirnya, ia bisa pulang walaupun tidak bisa lama. Untuk menjenguk dan mengetahui kondisi sang adik tercinta secara langsung.

" Kakak akan menginap di sini kan?," Salma yang kini duduk di sofa di samping Zayden terus menempel pada sang kakak. Ia rasanya enggan bila harus berpisah kembali.

" Iya. Untuk beberapa hari. Karena kakak akan kembali lagi. Pekerjaan kakak disana." jawab Zayden lembut sambil mengusap lengan Salma yang bergelayut manja di lengannya.

Rama yang juga ada di sana nampak sedikit cemburu melihat kedekatan kakak beradik itu. Padahal, biasanya Salma akan bergelayut manja di lengannya sekalipun ada Zayden bersama mereka.

Namun, nampaknya Salma mulai menjaga jarak dengannya.

" Om akan tidur dengan Ical kan?," bocah kecil itu juga sangat akrab dengan kakak dari Bundanya.

" Tentu saja jagoan." Jawabnya membuat Faisal bersorak gembira.

Di sisi lain, Ibu Marisa merasa sedih jika keputusan akhir membuat ia harus kehilangan menantu kesayangannya.

" Sudah malam. Istirahatlah." Ucap Zayden saat melihat jam di dinding sudah menunjukkan pukul sembilan.

" Hmm. Baiklah," jawab Salma tidak semangat. Itu artinya ia akan berdua saja di dalam kamar bersama suaminya.

" Ayo jagoan kita ke kamar," Zayden menggendong Faisal yang sudah tampak mengantuk.

Faisal yang biasanya selalu tidur di bawah jam setengah sembilan malam, pasti sudah sangat mengantuk.

" Bunda, Ayah, nenek, Ical ke kamar duluan. Mau tidur." pamitnya dengan sedikit menguap di dalam gendongan Zayden.

" Iya sayang."

" Ibu juga ke kamar duluan ya." Bu Marisa berdiri dan berjalan ke kamar yang memang tersedia untuknya saat ia menginap di rumah Rama.

" Iya, Ma,"

" Ayo kita ke kamar." Rama langsung beranjak untuk menggendong Salma.

" Bantu papah aku saja. Tidak perlu di gendong." Tolak Salma.

Namun, Rama tidak mengindahkan keinginan istrinya. Ia tetap menggendong Salma ke kamar bawah. Kamar mereka untuk sementara sampai kaki Salma sembuh.

Salma akhirnya menurut saja. Berontak pun rasanya percuma.

Rama pun merebahkan tubuh istrinya pelan-pelan di atas kasur.

Salma membuka kerudungnya.

" Biar aku bantu." Rama langsung membantu membuka gamis yang Salma pakai hingga hanya pakaian rumah saja yang melekat di tubuhnya.

Rama membantu menggantikan pakaian Salma dengan pakaian tidur.

" Aku bisa sendiri, Mas," tolak Salma lagi. Ia merasa tidak nyaman terus di layani oleh sang suami.

" Biasakanlah. Aku akan melakukan semuanya sampai kamu benar-benar sembuh. Sekalipun kamu bisa melakukannya sendiri." Jawab Rama tidak ingin mendapatkan penolakan.

Salma mende_sah. Percuma berdebat dengan suaminya.

" Tolong jangan bersikap seperti ini. Aku tidak ingin salah paham lagi." Ucap Salma saat Rama sudah membantunya menggantikan pakaian.

Rama naik ke atas ranjang dan duduk di sebelah Salma. Ia memang sudah berganti pakaian saat Salma bersama dengan Zayden di ruang keluarga tadi.

" Salah paham apa maksudnya?,"

" Biarlah aku membiasakan diri tanpamu. Jangan terlalu baik sekalipun itu bentuk tanggung jawab Mas sebagai suami." pinta Salma.

Rama paham arah pembicaraan istrinya. Pasti tentang perpisahan.

" Beri aku kesempatan kedua. Aku ingin memperbaiki semuanya." pinta Rama pada akhirnya. Ia tidak ingin mendengar kata cerai, pisah atau kata apapun yang sema dengannya dari bibir istrinya itu.

" Kenapa? Bukankah orang yang Mas cintai sudah datang. Kalian bisa kembali dan menjadi orang tua yang lengkap untuk Faisal. Aku sudah tidak di butuhkan." Salma tidak ingin larut dalam kebaikan sang suami. Hingga ia terbuai dan lupa siapa pemilik hati suaminya.

" Aku tidak ingin kehilanganmu. Aku mencintaimu." Satu kata yang akhirnya bisa ia ucapkan dengan seyakin-yakinnya.

Salma terkekeh. Ia merasa suaminya itu sedang bercanda.

" Beberapa hari lalu saat aku bertanya apa kamu mencintaiku?, Mas bilang tidak tahu. Tapi, secepat ini jawabanmu berubah?,"

" Saat itu aku memang belum sadar akan perasaanku padamu. Tapi, saat aku hampir kehilanganmu, aku sadar aku sudah jatuh cinta padamu." Rama menatap Salma. Tangannya menarik tangan Salma untuk ia genggam. " Percayalah padaku. Aku berkata jujur." Kecupan jangan mendarat di punggung tangan Salma.

Salma diam. Ia mencoba mencari kebohongan di mata suaminya.

" Jangan berpura-pura,hanya agar aku tetap di sampingmu dan menjadi ibu sambung Faisal, Mas." Walaupun ia tidak dapat menemukan kebohongan di mata suaminya, namun Salma mencoba bersikap awas.

" Aku tahu, aku sudah sangat menyakitimu. Tapi, aku benar-benar tidak bisa kehilanganmu."

" Kamu ingin aku tetap di sampingmu tapi, kamu pun ingin tetap di sampingnya. Bukan begitu?,"

" Tidak. Aku memilihmu." tegasnya.

" Mas yakin tidak akan menemuinya lagi di belakangku?,"

Rama tertegun. Ia semakin yakin istrinya tahu saat ia bersama dengan Dewi saat itu.

Salma pasti melihatnya. Batin Rama.

" Aku yakin. Kau boleh benar-benar pergi dariku jika aku berbohong." Janji Rama.

" Jika kamu ingin bersama Dewi, jujurlah. Aku akan melepasmu. Jangan bermain di belakangku. Itu sangat menyakiti hatiku." Salma menundukkan kepalanya.

Rama menangkup wajah sang istri. "Maaf. Aku tahu sulit bagimu mempercayai kata-kata ku. Karena itu, berikan aku waktu untuk bisa membuktikan bahwa aku serius dengan ucapanku."

Salma akhirnya mengangguk. Kondisinya saat ini pun membatasi ruang geraknya. Ia pun akhirnya memilih untuk memberi kesempatan itu pada suaminya.

" Kamu serius memberiku kesempatan?,"

" Ya. Namun, seperti yang Mas katakan. Jika nanti Mas menemui Dewi lagi diam-diam, maka mas memperbolehkan aku pergi dari sisimu."

Rama memeluk Salma. " Terimakasih. Terimakasih sudah memberikan ku kesempatan untuk membuktikan ucapaknku."

Keduanya akhirnya tidur. Rama bisa tidur dengan tenang dan nyaman. Setelah hanya bisa tidur di sofa saat ia menemani Salma di rumah sakit.

Sementara Salma sendiri berharap esok akan menjadi lebih baik untuk kehidupan rumah tangganya.

Salma bukan di butakan cinta sehingga mau memberikan kesempatan pada suaminya. Namun, ia tidak mau gegabah dalam bertindak.

Salma memikirkan kata-kata kakaknya agar mempertahankan rumah tangganya selama kesalahan itu bisa di perbaiki.

Tengah malam, Rama terjaga. Ia ingat ponsel sang istri yang baru ia ambil dari tempat service. Karena terjatuh, ponselnya mati. Layarnya juga retak.

Karena itu, Rama berinisiatif untuk memperbaikinya sebelum ia mengembalikan ponsel itu ke tangan istrinya.

Rama mulai menyalakan ponselnya. Namun, ternyata ponsel itu menggunakan pin untuk membukanya. Ia ingat Salma pernah memberitahukan angka yang ia gunakan sebagai pin ponselnya. Tanggal pernikahan mereka.

Setelah berhasil membuka kuncinya, Rama melihat pesan dari Dewi yang beberapa kali ia kirim saat Salma di rumah sakit. Tidak hanya pesan teks, ada pesan suara, foto dan video juga.

Rama hanya mengepalkan tangannya. Ia merasa marah karena Dewi masih mengusik rumah tangganya dan berusaha memprovokasi Salma.

Akhirnya, semua pesan Rama hapus juga nomor Dewi ia blokir. Mencegah lebih baik sebelum terjadi apa-apa.

TBC

Terpopuler

Comments

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

baguslah kalau kau blokir no nya dan jangan sampai kau diam² jumpa Dewi di belakang mu 😏

2024-04-23

0

Sukliang

Sukliang

harusnya no my honey yg kau blokir di hp mu

2024-04-27

0

SaYu

SaYu

Yang baca masih emosi eeeeh....salma nya luluh gitu aja....hhhmmmm....capek deeeh

2024-03-06

1

lihat semua
Episodes
1 SIUA 1 Kejutan
2 SIUA 2 Bohong
3 SIUA 3 Keputusan
4 SIUA 4 Berubah
5 SIUA 5 Ulang Tahun Faisal
6 SIUA 6 Potongan Kue
7 SIUA 7 Ibu Kandung Vs Ibu Sambung
8 SIUA 8 Orang Yang Dicintai Rama
9 SIUA 9 Keguguran
10 SIUA 10 Mau Cerai
11 SIUA 11 Rahasia Bunda Dan Faisal
12 SIUA 12 Nasehat
13 SIUA 13 Kepulangan Salma
14 SIUA 14 Meminta Kesempatan
15 SIUA 15 Belajar Untuk Percaya
16 SIUA 16 Usaha Rama
17 SIUA 17 Calon Kakak Ipar
18 SIUA 18 Pillow talk
19 SIUA 19 Interview
20 SIUA 20 Ulat Bulu
21 SIUA 21 Hanya Teman
22 SIUA 22 Pernikahan Andre dan Insi
23 SIUA 23 Bertemu Teman Kuliah
24 SIUA 24 Cinta atau Obsesi?
25 SIUA 25 Belum Hamil Juga?
26 SIUA 26 Rahasia Masa Lalu
27 SIUA 27 Rumah Makan
28 SIUA 28 Membasmi Calon Ulat Bulu
29 SIUA 29 Kejar Setoran
30 SIUA 30 Permintaan Maaf
31 SIUA 31 Pulang Terlambat
32 SIUA 32 Hadiah Spesial
33 SIUA 33 Rumah Sakit
34 SIUA 34 Kecewa
35 SIUA 35 Menenangkan Diri
36 SIUA 36 Salah Paham
37 SIUA 37 Rencana
38 SIUA 38 Maaf
39 SIUA 39 Jika Harus Memilih
40 SIUA 40 Teman Lama
41 SIUA 41 Ayah Kandung Faisal?
42 SIUA 42 Hanya mirip ?
43 SIUA 43 Hak Asuh Anak
44 SIUA 44 Menjadi Yang Kedua
45 SIUA 45 Kedatangan David
46 SIUA 46 Menolak Memanggil Ayah
47 SIUA 47 Bertemu Orang Tua David
48 SIUA 48 Sampai Bertemu di Pengadilan
49 SIUA 49 Kerjasama
50 SIUA 50 Menyusun Rencana
51 SIUA 51 Gagalnya Rencana Dewi
52 Promo Novel : Pemilik Hati
53 SIUA 52 Menikmati Waktu
54 SIUA 53 Berbeda
55 SIUA 54 Batu Pijakan
56 SIUA 55 Insiden
57 SIUA 56 Curiga
58 SIUA 57 Pulang Ke Rumah
59 SIUA 58 Hukuman
60 SIUA 59 Ingin Menghancurkannya
61 SIUA 60 Tidak Mudah Memaafkan
62 SIUA 61 Menunda Rencana
63 SIUA 62 Insecure Pasca Melahirkan
64 SIUA 63 Dewi Akhirnya Tahu
65 Naik Level ( Bukan Up)
66 SIUA 64 Bantuan Untuk Dewi
67 SIUA 65 Pernikahan
68 SIUA 66 S2. Daddy Yang Lain
69 SIUA 67 S2 Menebus Kesalahan
70 SIUA 68 S2. Menyambut Tamu
71 SIUA 69 S2. Jimmy yang sama
72 SIUA 70 S2. Pergi
73 SIUA 71 S2. Ragu
74 SIUA 72 S2. Perdebatan
75 SIUA 73 S2. Skak Mat
76 SIUA 74 S2. Aku Mencintaimu
77 SIUA 75 S2. Hamil lagi?
78 SIUA 76 S2. Happy Ending
79 Mohon dukungannya
Episodes

Updated 79 Episodes

1
SIUA 1 Kejutan
2
SIUA 2 Bohong
3
SIUA 3 Keputusan
4
SIUA 4 Berubah
5
SIUA 5 Ulang Tahun Faisal
6
SIUA 6 Potongan Kue
7
SIUA 7 Ibu Kandung Vs Ibu Sambung
8
SIUA 8 Orang Yang Dicintai Rama
9
SIUA 9 Keguguran
10
SIUA 10 Mau Cerai
11
SIUA 11 Rahasia Bunda Dan Faisal
12
SIUA 12 Nasehat
13
SIUA 13 Kepulangan Salma
14
SIUA 14 Meminta Kesempatan
15
SIUA 15 Belajar Untuk Percaya
16
SIUA 16 Usaha Rama
17
SIUA 17 Calon Kakak Ipar
18
SIUA 18 Pillow talk
19
SIUA 19 Interview
20
SIUA 20 Ulat Bulu
21
SIUA 21 Hanya Teman
22
SIUA 22 Pernikahan Andre dan Insi
23
SIUA 23 Bertemu Teman Kuliah
24
SIUA 24 Cinta atau Obsesi?
25
SIUA 25 Belum Hamil Juga?
26
SIUA 26 Rahasia Masa Lalu
27
SIUA 27 Rumah Makan
28
SIUA 28 Membasmi Calon Ulat Bulu
29
SIUA 29 Kejar Setoran
30
SIUA 30 Permintaan Maaf
31
SIUA 31 Pulang Terlambat
32
SIUA 32 Hadiah Spesial
33
SIUA 33 Rumah Sakit
34
SIUA 34 Kecewa
35
SIUA 35 Menenangkan Diri
36
SIUA 36 Salah Paham
37
SIUA 37 Rencana
38
SIUA 38 Maaf
39
SIUA 39 Jika Harus Memilih
40
SIUA 40 Teman Lama
41
SIUA 41 Ayah Kandung Faisal?
42
SIUA 42 Hanya mirip ?
43
SIUA 43 Hak Asuh Anak
44
SIUA 44 Menjadi Yang Kedua
45
SIUA 45 Kedatangan David
46
SIUA 46 Menolak Memanggil Ayah
47
SIUA 47 Bertemu Orang Tua David
48
SIUA 48 Sampai Bertemu di Pengadilan
49
SIUA 49 Kerjasama
50
SIUA 50 Menyusun Rencana
51
SIUA 51 Gagalnya Rencana Dewi
52
Promo Novel : Pemilik Hati
53
SIUA 52 Menikmati Waktu
54
SIUA 53 Berbeda
55
SIUA 54 Batu Pijakan
56
SIUA 55 Insiden
57
SIUA 56 Curiga
58
SIUA 57 Pulang Ke Rumah
59
SIUA 58 Hukuman
60
SIUA 59 Ingin Menghancurkannya
61
SIUA 60 Tidak Mudah Memaafkan
62
SIUA 61 Menunda Rencana
63
SIUA 62 Insecure Pasca Melahirkan
64
SIUA 63 Dewi Akhirnya Tahu
65
Naik Level ( Bukan Up)
66
SIUA 64 Bantuan Untuk Dewi
67
SIUA 65 Pernikahan
68
SIUA 66 S2. Daddy Yang Lain
69
SIUA 67 S2 Menebus Kesalahan
70
SIUA 68 S2. Menyambut Tamu
71
SIUA 69 S2. Jimmy yang sama
72
SIUA 70 S2. Pergi
73
SIUA 71 S2. Ragu
74
SIUA 72 S2. Perdebatan
75
SIUA 73 S2. Skak Mat
76
SIUA 74 S2. Aku Mencintaimu
77
SIUA 75 S2. Hamil lagi?
78
SIUA 76 S2. Happy Ending
79
Mohon dukungannya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!