SIUA 7 Ibu Kandung Vs Ibu Sambung

Sebatas Ibu Untuk Anakmu (7)

Dewi diam tidak berani mengatakan apapun. Kesal sudah pasti. Namun, apa daya.

Dewi hanya bisa menatap tajam ke arah mantan mertuanya yang menunjukkan kebenciannya secara terang-terangan.

💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞

Acara pun di lanjutkan dengan makan bersama. Tidak hanya anak-anak, para orang tua juga sama.

Dewi selalu berusaha mendekati Rama dan itu tidak luput dari penglihatan Salma.

" Rama, kamu mau yang mana biar aku ambilkan?," tanya Dewi mencari perhatian Rama.

Para ibu-ibu Orang tua murid merasa jengah dengan sikap tidak tahu malu Dewi. Ia sangat terlihat mencari perhatian mantan suaminya.

" Mas, ini makanlah." tanpa banyak bertanya, Salma sudah memberikan piring berisi nasi tumpeng dan lauk pauk kesukaan suaminya.

Rama dengan senang hati menerimanya. "Terimakasih, sayang." Rama tersenyum manis pada Salma. " Maaf Wi, istriku sudah mengambilkannya untukku."

Dewi berpura-pura tersenyum. Padahal di dalam hati dia dongkol luar biasa.

Melihat itu, Ibu Marisa sangat puas. Begitu juga ibu-ibu yang lainnya. Mereka yang tahu cerita perpisahan orang tua Faisal sungguh geram. Apalagi melihat Faisal yang sering murung di sekolah awal-awal masuk sekolah.

Acara pun selesai, teman-teman Faisal berbaris menyalami Faisal dan menerima Snack ulang tahun yang sudah di siapkan.

" Terimakasih, Ical." Satu persatu temannya mengucapkan terimakasih.

Faisal pun senang.

Setelah semua anak mendapatkan Snack mereka, para orang tua menghampiri Faisal dan keluarganya untuk mengucapkannya terimakasih juga.

" Bu Salma, Ayah Ical dan Nenek Ical, terima kasih." Seorang orang tua murid mewakili ibu-ibu yang lain.

" Sama-sama, Bu."

" Sisanya di bungkus saja ibu-ibu. Saya tidak mau repot-repot untuk membawanya pulang " timpal Bu Marisa.

" Sudah, nenek Ical. Lihat nih ." Ibu-ibu yang lain menunjukkan kantong kresek berisi nasi kuning yang akan ia bawa ke rumah.

Mereka pun pergi. Setelah semua pulang, Salma menghampiri penjaga sekolah sekaligus orang yang bertugas menjaga kebersihan di sekolah.

" Pak, ini ada makanan sedikit." Salma memberikan bungkusan kepada Pak Yanto.

" Terimakasih, Bu." Pak Yanto menerima dengan senang hati.

" Ini snacknya juga ada. Untuk anak-anak di rumah. Sama saya juga minta tolong untuk di bereskan sisanya di aula,"

" Siap, Bu."

" Ini untuk Bapak " Salma menyerahkan amplop berisi uang.

" Terimakasih, Bu." Pak Yanto sangat senang.

Setelah memberikan uang dan makanan kepada Pak Yanto, Salma kembali ke aula untuk mengajak Faisal dan yang lainnya pulang. Namun, belum sampai ke aula, Dewi mwncekalnya.

" Ada apa, Wi?" tanya Salma sampa menghempaskan cekalan tangan Dewi.

" Hei, kamu pasti sudah meracuni pikiran anakku kan? Bisa-bisanya dia manggil aku Tante tapi, manggil kamu Bunda." Dewi tidak terima. Dia yang sudah mengandung Faisal tapi, Faisal seolah tak menggubris ia keberadaannya.

Salma menghembuskan nafasnya. Ia mencoba menahan rasa kesalnya. Ia tidak mengerti, bagaimana bisa ada orang seperti Dewi. Menyalahkan orang lain tanpa melihat kesalahannya sendiri.

" Dengar baik-baik ya!," Ucap Salma pelan-pelan. " Aku tidak pernah meracuni pikiran Ical. Justru jika aku tidak mengenalkan mu sebagai ibu kandungnya selama ini, dia tidak akan tahu jika kamu ibu yang sudah melahirkannya. Bukankah kamu yang meninggalkannya dan tidak pernah lagi menemuinya sejak kamu dan suamiku bercerai?,"

Di ingatkan akan kesalahannya,Dewi malah marah.

" Heh, itu masa lalu. Sekarang aku datang untuk memperbaiki semuanya!."

" Memperbaiki seperti apa maksudnya?," Salma mengerutkan keningnya.

" Tentu kembali kepada Rama dan menjadi orang tua yang lengkap untuk Faisal "

Salma terkekeh. Ia hanya menggelengkan kepalanya. Dewi secara terang-terangan mengatakan tujuan kedatangannya.

" Sudah terlambat." Jawab Salma melengos meninggalkan Dewi.

Salma tdak ingin berlama-lama di sana dan memperpanjang perdebatan mereka. Setidaknya kini ia tahu tujuan Dewi yang sesungguhnya. Menjadi duri dalam rumah tangganya.

Faisal berlari dan memeluk Salma saat ia sampai ke aula dimana anak, suami dan mertuanya berada.

" Umi, kamu pergi dulu. Terimakasih sudah mengizinkan kami mengadakan acara di sekolah." Bu Marisa menyalami Umi Syahidah.

" Sama-sama, Bu. Terimakasih atas makanannya."

"Kalau begitu, kami permisi. Assalamu'alaikum."

Salma ikut menyalami Umi Syahidah begitu pula dengan Faisal yang mencium tangan Kepala sekolahnya itu.

Mereka berjalan menuju mobil Rama berada. Rama terus memegang tangan Salma. Ia masih merasa khawatir atas diamnya Salma kepadanya.

" Kenapa kamu belum pulang?," tanya Bu Marisa tidak suka melihat Dewi berdiri di samping mobil anaknya.

" Aku menumpang lagi ya, Rama. Disini kan susah kendaraan umum." Alih-alih menjawab pertanyaan Bu Marisa, Dewi malah meminta izin pada Rama agar ia bisa menumpang mobilnya lagi.

Rama melihat ke arah Salma. Namun, Salma hanya diam. Ia ingin tahu jawaban suaminya.

" Baiklah." Jawab Rama singkat sambil melihat ekspresi wajah Salma yang biasa saja atas keputusannya.

" Terimakasih." Ucap Dewi sambil membuka pintu depan mobil yang sudah tidak terkunci.

" Tante, itu tempat duduk Bunda dan Ical. Tante di belakang." Faisal berteriak membuat Dewi mengurungkan niatnya membuka pintu depan dan beralih ke pintu belakang.

Bu Marisa senang cucunya bisa lebih peka daripada sang anak.

Perjalanan pun hanya di isi celotehan Faisal yang menceritakan ini dan itu kepada Bundanya.

Sementara Dewi yang berada di kursi penumpang bersama mantan mertuanya, merasa sangat kesal melihat pemandangan di depannya. Ia bisa melihat Rama selalu mencuri pandang pada Salma.

" Kau lihat, cucuku sudah bahagia dengan ibu sambungnya. Jadi, jangan harap kamu bisa merusak kebahagiaannya. Karena aku tidak akan membiarkannya." Bu Marisa memberi ancaman pada Dewi.

" Aku ibu kandungnya. Kenapa Mama malah lebih membela Salma daripada aku?."

Bu Marisa tersenyum sinis. " Bukan masalah ibu kandung dan ibu sambung, tapi bagiku selama Ical bahagia. Aku tidak akan mempermasalahkannya.

Dan tolong panggil aku Tante. Kita sudah tidak ada hubungan apapun setelah kamu mencampakkan anakku." tegasnya.

Dewi diam dengan tangan mengepal.

" Ram, menepi sebentar." Pinta Bu Marisa.

" Kenapa, Ma?," Rama heran walaupun ia tetap langsung melakukan permintaan Ibunya.

" Dewi, keluarlah. Tante rasa kamu bisa turun di sini. Di sini tidak susah untuk mendapatkan kendaraan umum." alih-alih menjawab, Bu Marisa malah langsung memberikan perintah pada Dewi.

" Tapi, Tan..."

" Jangan-jangan kamu berharap di antar pulang Rama," Bu Lela memotong perkataan Dewi.

" Tentu saja tidak."

Aish, padahal aku memang ingin di antar oleh Rama.

" Baiklah. Aku turun di sini saja " Dewi turun karena terpaksa.

Mobil pun melaju setelah Dewi turun dari mobil.

" Rama, jangan sampai kamu memberi celah padanya. Mama tahu tujuan dia datang bukan karena Ical. Tapi, karena kamu. " Bu Marisa memperingatkan anaknya karena ia tahu Faisal sudah tertidur di pangkuan Salma yang juga memejamkan matanya.

TBC

 

Terpopuler

Comments

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

padahal Rama masih juga beri Dewi peluang 😏

2024-04-23

0

Sukliang

Sukliang

untung x ini peran mertus yg bsik

2024-04-27

0

Dewa Dewi

Dewa Dewi

good job bu👍👍

2024-01-24

4

lihat semua
Episodes
1 SIUA 1 Kejutan
2 SIUA 2 Bohong
3 SIUA 3 Keputusan
4 SIUA 4 Berubah
5 SIUA 5 Ulang Tahun Faisal
6 SIUA 6 Potongan Kue
7 SIUA 7 Ibu Kandung Vs Ibu Sambung
8 SIUA 8 Orang Yang Dicintai Rama
9 SIUA 9 Keguguran
10 SIUA 10 Mau Cerai
11 SIUA 11 Rahasia Bunda Dan Faisal
12 SIUA 12 Nasehat
13 SIUA 13 Kepulangan Salma
14 SIUA 14 Meminta Kesempatan
15 SIUA 15 Belajar Untuk Percaya
16 SIUA 16 Usaha Rama
17 SIUA 17 Calon Kakak Ipar
18 SIUA 18 Pillow talk
19 SIUA 19 Interview
20 SIUA 20 Ulat Bulu
21 SIUA 21 Hanya Teman
22 SIUA 22 Pernikahan Andre dan Insi
23 SIUA 23 Bertemu Teman Kuliah
24 SIUA 24 Cinta atau Obsesi?
25 SIUA 25 Belum Hamil Juga?
26 SIUA 26 Rahasia Masa Lalu
27 SIUA 27 Rumah Makan
28 SIUA 28 Membasmi Calon Ulat Bulu
29 SIUA 29 Kejar Setoran
30 SIUA 30 Permintaan Maaf
31 SIUA 31 Pulang Terlambat
32 SIUA 32 Hadiah Spesial
33 SIUA 33 Rumah Sakit
34 SIUA 34 Kecewa
35 SIUA 35 Menenangkan Diri
36 SIUA 36 Salah Paham
37 SIUA 37 Rencana
38 SIUA 38 Maaf
39 SIUA 39 Jika Harus Memilih
40 SIUA 40 Teman Lama
41 SIUA 41 Ayah Kandung Faisal?
42 SIUA 42 Hanya mirip ?
43 SIUA 43 Hak Asuh Anak
44 SIUA 44 Menjadi Yang Kedua
45 SIUA 45 Kedatangan David
46 SIUA 46 Menolak Memanggil Ayah
47 SIUA 47 Bertemu Orang Tua David
48 SIUA 48 Sampai Bertemu di Pengadilan
49 SIUA 49 Kerjasama
50 SIUA 50 Menyusun Rencana
51 SIUA 51 Gagalnya Rencana Dewi
52 Promo Novel : Pemilik Hati
53 SIUA 52 Menikmati Waktu
54 SIUA 53 Berbeda
55 SIUA 54 Batu Pijakan
56 SIUA 55 Insiden
57 SIUA 56 Curiga
58 SIUA 57 Pulang Ke Rumah
59 SIUA 58 Hukuman
60 SIUA 59 Ingin Menghancurkannya
61 SIUA 60 Tidak Mudah Memaafkan
62 SIUA 61 Menunda Rencana
63 SIUA 62 Insecure Pasca Melahirkan
64 SIUA 63 Dewi Akhirnya Tahu
65 Naik Level ( Bukan Up)
66 SIUA 64 Bantuan Untuk Dewi
67 SIUA 65 Pernikahan
68 SIUA 66 S2. Daddy Yang Lain
69 SIUA 67 S2 Menebus Kesalahan
70 SIUA 68 S2. Menyambut Tamu
71 SIUA 69 S2. Jimmy yang sama
72 SIUA 70 S2. Pergi
73 SIUA 71 S2. Ragu
74 SIUA 72 S2. Perdebatan
75 SIUA 73 S2. Skak Mat
76 SIUA 74 S2. Aku Mencintaimu
77 SIUA 75 S2. Hamil lagi?
78 SIUA 76 S2. Happy Ending
79 Mohon dukungannya
Episodes

Updated 79 Episodes

1
SIUA 1 Kejutan
2
SIUA 2 Bohong
3
SIUA 3 Keputusan
4
SIUA 4 Berubah
5
SIUA 5 Ulang Tahun Faisal
6
SIUA 6 Potongan Kue
7
SIUA 7 Ibu Kandung Vs Ibu Sambung
8
SIUA 8 Orang Yang Dicintai Rama
9
SIUA 9 Keguguran
10
SIUA 10 Mau Cerai
11
SIUA 11 Rahasia Bunda Dan Faisal
12
SIUA 12 Nasehat
13
SIUA 13 Kepulangan Salma
14
SIUA 14 Meminta Kesempatan
15
SIUA 15 Belajar Untuk Percaya
16
SIUA 16 Usaha Rama
17
SIUA 17 Calon Kakak Ipar
18
SIUA 18 Pillow talk
19
SIUA 19 Interview
20
SIUA 20 Ulat Bulu
21
SIUA 21 Hanya Teman
22
SIUA 22 Pernikahan Andre dan Insi
23
SIUA 23 Bertemu Teman Kuliah
24
SIUA 24 Cinta atau Obsesi?
25
SIUA 25 Belum Hamil Juga?
26
SIUA 26 Rahasia Masa Lalu
27
SIUA 27 Rumah Makan
28
SIUA 28 Membasmi Calon Ulat Bulu
29
SIUA 29 Kejar Setoran
30
SIUA 30 Permintaan Maaf
31
SIUA 31 Pulang Terlambat
32
SIUA 32 Hadiah Spesial
33
SIUA 33 Rumah Sakit
34
SIUA 34 Kecewa
35
SIUA 35 Menenangkan Diri
36
SIUA 36 Salah Paham
37
SIUA 37 Rencana
38
SIUA 38 Maaf
39
SIUA 39 Jika Harus Memilih
40
SIUA 40 Teman Lama
41
SIUA 41 Ayah Kandung Faisal?
42
SIUA 42 Hanya mirip ?
43
SIUA 43 Hak Asuh Anak
44
SIUA 44 Menjadi Yang Kedua
45
SIUA 45 Kedatangan David
46
SIUA 46 Menolak Memanggil Ayah
47
SIUA 47 Bertemu Orang Tua David
48
SIUA 48 Sampai Bertemu di Pengadilan
49
SIUA 49 Kerjasama
50
SIUA 50 Menyusun Rencana
51
SIUA 51 Gagalnya Rencana Dewi
52
Promo Novel : Pemilik Hati
53
SIUA 52 Menikmati Waktu
54
SIUA 53 Berbeda
55
SIUA 54 Batu Pijakan
56
SIUA 55 Insiden
57
SIUA 56 Curiga
58
SIUA 57 Pulang Ke Rumah
59
SIUA 58 Hukuman
60
SIUA 59 Ingin Menghancurkannya
61
SIUA 60 Tidak Mudah Memaafkan
62
SIUA 61 Menunda Rencana
63
SIUA 62 Insecure Pasca Melahirkan
64
SIUA 63 Dewi Akhirnya Tahu
65
Naik Level ( Bukan Up)
66
SIUA 64 Bantuan Untuk Dewi
67
SIUA 65 Pernikahan
68
SIUA 66 S2. Daddy Yang Lain
69
SIUA 67 S2 Menebus Kesalahan
70
SIUA 68 S2. Menyambut Tamu
71
SIUA 69 S2. Jimmy yang sama
72
SIUA 70 S2. Pergi
73
SIUA 71 S2. Ragu
74
SIUA 72 S2. Perdebatan
75
SIUA 73 S2. Skak Mat
76
SIUA 74 S2. Aku Mencintaimu
77
SIUA 75 S2. Hamil lagi?
78
SIUA 76 S2. Happy Ending
79
Mohon dukungannya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!