SIUA 10 Mau Cerai

Sebatas Ibu Untuk Anakmu (10)

Maksud dokter, istri saya sedang hamil dan mengalami keguguran?," Rama memastikan bahwa yang ia dengar tidak salah.

💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞

Rama menatap Salma dengan nanar. Perkataan dokter Amanda terus terngiang-ngiang di telinga Rama. Tentang istrinya yang hamil dan keguguran.

Melihat wajah pucat sang istri, dengan penyangga di lehernya juga kaki kanannya yang di gips, membuat Rama sedih.

" Maaf. Maafkan aku..." Rama terus menggenggam tangan Salma. Ia tidak ingin beranjak sedikitpun dari samping istrinya itu.

Rama merasa sangat bersalah karena meninggalkan Salma seorang diri di rumah. Seandainya ia tetap menunggui Salma, mungkin ini tidak akan terjadi. Salma celaka dan keguguran.

Tidak lama kemudian, Salma tersadar. Dia melihat ke samping dengan perlahan saat merasakan seseorang menggenggam tangannya. Adanya penyangga leher membuat geraknya terbatas.

Bisa ia lihat, Rama yang menggenggam tangannya. Matanya mulai melihat ke arah kakinya yang di gips.

Salma melihat ke langit-langit kamar. Ia mencoba mengingat apa yang sudah terjadi. Hingga ia sadar apa yang menyebabkannya berakhir di rumah sakit.

Salma ingat semuanya. Ia langsung menarik tangan yang di genggam Rama. Amarah menguasai hatinya.

" Sayang, kamu sudah sadar?," tanya Rama yang terbangun karena pergerakan tangan Salma.

Salma diam tidak menjawab. Ia hanya menatap Rama dengan tajam.

Rama segera menekan tombol Call Nurse dan memberitahukan bahwa pasien sudah sadar.

Pintu ruangan terbuka dimana seorang dokter dan perawat datang setelah mendapatkan kabar bahwa Salma sudah sadar.

Mereka melakukan tes pada Salma.

" Alhamdulillah Bu Salma tidak apa-apa. Tidak ada gegar otak seperti yang di takutkan." Dokter Amanda tersenyum.

" Bagaimana dengan kandungan saya, dok?,"

Deg

Rama yang saat itu sedang memperhatikan penjelasan dokter Amanda langsung melihat ke arah istrinya.

Mendengar pertanyaan sang istri, Rama yakin istrinya itu sudah mengetahui perihal kehamilannya.

Untuk sesaat dokter Amanda dan Rama saling melirik satu sama lain. Melihat dokter dan suaminya saling pandang, Salma kembali bertanya.

" Bagaimana dok?, Apa saya keguguran? Sebelum jatuh, saya merasakan sakit di perut saya dan ada bercak darah juga?,"

" Saya mohon maaf, saya tidak bisa menyelamatkan janin anda. Karena Bu Salma sudah keguguran sebelum sampai ke rumah sakit. Bu Salma yang sabar ya."

Deg

Salma terdiam untuk beberapa saat. Bahkan saat dokter dan perawat keluar dari ruangannya saja ia tidak menyadarinya.

Hingga akhirnya, air mata itu pun tumpah. Ia sudah bisa menebak apa yang terjadi pada janinnya. Namun, kenyataan ini tetap melukainya.

" Hiks... Hiks .. Hiks .."

" Sayang..'" panggil Rama. Ia mencoba menggenggam tangan Salma,namun Salma menepisnya.

Rama hanya bisa menghela nafas. Ia tahu, istrinya pasti marah dan kecewa padanya.

Lama sudah Rama menunggu sampai tangis Salma sedikit mereda. Selama itu pula ia tidak bisa berbuat banyak karena Salma yang terlihat enggan ia sentuh.

Hingga akhirnya, Salma tertidur. Di saat itulah Rama baru berani menyentuh tangan Salma dan kembali menggenggamnya seperti sebelumnya.

" Maaf .." Rama merasa sakit melihat tangisan Salma sementara ia tidak bisa berbuat apa-apa.

Rama mengusap kepala Salma dengan sayang. Kini ia yakin akan keputusannya. Salma sudah menempati hatinya tanpa ia sadari.

Perlahan-lahan ibu jari Rama menghapus sisa air mata Salma.

Keesokan paginya, Salma sudah terbangun, dia menatap ruangan kamarnya yang kosong.

Salma tersenyum getir. Apa yang aku harapkan dari seseorang yang memang tidak mencintaiku. Batinnya.

Pintu ruangan terbuka. Rama masuk dengan pakaian yang sudah ia ganti. Bahkan ia tampak lebih segar. Rama memang pulang ke rumahnya sebentar untuk mengganti pakaian dan membawa kebutuhan Salma juga.

" Sayang, kamu sudah bangun?," tanya Rama meletakkan tas yang ia bawa dan menghampiri Salma.

Salma diam.

"Kamu haus?," tanya Rama perhatian. Ia tak patah semangat sekalipun sang istri mendiamkannya.

Salma hanya mengangguk. Rama segera mengambil air minum dan membantu Salma minum dengan sedotan.

" Terimakasih"

" Sama-sama."

" Kamu mau sesuatu yang lainnya?," tawar Rama.

" Aku mau kita pisah, Mas."

Deg

Rama melihat ke arah istrinya. Ia sangat terkejut dengan kata-kata Salma barusan.

" Sayang, apa aku tidak salah dengar?," Rama berharap ia salah dengar. Namun, entah hatinya mengatakan ia tidak salah dengar.

" Kamu tidak salah dengar. Aku mau cerai, Mas." Salma mengganti katanya dengan maksud yang sama.

Rama menarik nafas. Dadanya terasa sesak. Permintaan istrinya di luar perkiraannya. Ia pikir Salma hanya marah saja. Namun, ternyata dugaannya salah.

" Kenapa?," Akhirnya Rama cukup tenang. Mungkin Salma kecewa sehingga terlontar keinginan itu. " Aku minta maaf kalau kamu kecewa dan marah padaku. Aku juga sama sepertimu. Aku sangat sedih karena harus kehilangan buah cinta kita."

Salma tersenyum sinis.

" Buah cinta kita?," tanya Salma tidak percaya.

" Tentu saja."

" Sudahlah, Mas. Kamu tidak perlu bersandiwara lagi. Aku sudah tahu semuanya. Selama ini kamu tidak pernah mencintaiku. Kamu hanya mencintai mantan istrimu. Karena itu, mari kita berpisah dan meraih kebahagiaan kita masing-masing."

" Sayang ..." Rama mencoba meraih tangan Salma.

" Berhenti memanggilku sayang!!," teriak Salma. Kekecewaannya sudah menumpuk sehingga ia melupakan sopan santun untuk tidak meninggalkan suaranya di hadapan suaminya.

Rama sampai melotot tidak percaya bahwa istrinya yang lemah lembut bahkan tak pernah marah sekalipun meninggikan suaranya kepadanya.

" Aku mendengar semuanya. Aku mendengar saat kamu bilang masih mencintai Dewi dan belum bisa mencintaiku sekalipun kita sudah satu tahun lebih menikah...." Salma mengatakannya di sertai tangisan.

Rama mematung. Ia terdiam.

" Aku juga mendengar saat kamu bilang menikahiku hanya demi Ical. Demi kebahagiaan Ical. Dan dengan egoisnya kamu mengorbankan kebahagiaan aku, Mas. Hiks. Hiks.."

" Sayang,..."

" Sudah aku bilang jangan panggil aku seperti itu lagi. Aku tidak suka." Lagi-lagi Salma berteriak. Bahkan selang infusnya tercabut yang mana membuat Rama panik dan langsung menekan tombol untuk memanggil suster tanpa mengatakan apapun.

"Kenapa kamu terus bersandiwara?. Hiks..."

" Maaf..."

" Padahal aku sudah memutuskan untuk meminta cerai darimu saat tahu kehamilanku lemah. Aku juga ingin egois demi keselamatan janinku. Tapi, belum sempat rencanaku aku jalankan, Allah sudah menjalankan rencananya. Hiks .. Hiks .."

Rama hanya bisa diam. Hatinya juga sakit saat mendengar semua keluh kesah istrinya. Ia akui ia memang egois.

" Aku mencintaimu..."

" Bohong. Kamu hanya berbohong. Kamu tidak ingin bercerai hanya demi Faisal. Tapi,di belakangku kamu pergi dengan Dewi. Kamu egois Mas .. Karena kalian juga aku harus kehilangan janinku. Aku tidak rela kehilangannya karena kalian berdua. .."

Pintu terbuka dokter Amanda datang dengan suster yang menemaninya.

" Aku lebih rela kehilangan kamu daripada janinku...Hiks..Hiks.."

Dokter Amanda langsung menyuntikkan sesuatu hingga akhirnya Salma mulai tidak sadarkan diri.

Rama hanya bisa menyaksikan semua itu dengan hati yang teriris.

" Saya memberinya obat penenang. Untuk beberapa saat Bu Salma akan tertidur. Kalau sudah sadar dan ternyata masih histeris, cepat hubungi kami"

"Terimakasih dok" Rama mengangguk-anggukkan kepalanya.

Rama menatap Salma. Tidak ia sangka Salma telah mengetahui semuanya.

Ceklek

TBC

Terpopuler

Comments

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

kalau kau nekad bersama Dewi lepaskan Salma untuk mencari kebahagiaan nya sendiri..

2024-04-23

0

Sukliang

Sukliang

mau ngmg apa lagi suami munafik

2024-04-27

0

aira aira

aira aira

seru

2024-02-06

3

lihat semua
Episodes
1 SIUA 1 Kejutan
2 SIUA 2 Bohong
3 SIUA 3 Keputusan
4 SIUA 4 Berubah
5 SIUA 5 Ulang Tahun Faisal
6 SIUA 6 Potongan Kue
7 SIUA 7 Ibu Kandung Vs Ibu Sambung
8 SIUA 8 Orang Yang Dicintai Rama
9 SIUA 9 Keguguran
10 SIUA 10 Mau Cerai
11 SIUA 11 Rahasia Bunda Dan Faisal
12 SIUA 12 Nasehat
13 SIUA 13 Kepulangan Salma
14 SIUA 14 Meminta Kesempatan
15 SIUA 15 Belajar Untuk Percaya
16 SIUA 16 Usaha Rama
17 SIUA 17 Calon Kakak Ipar
18 SIUA 18 Pillow talk
19 SIUA 19 Interview
20 SIUA 20 Ulat Bulu
21 SIUA 21 Hanya Teman
22 SIUA 22 Pernikahan Andre dan Insi
23 SIUA 23 Bertemu Teman Kuliah
24 SIUA 24 Cinta atau Obsesi?
25 SIUA 25 Belum Hamil Juga?
26 SIUA 26 Rahasia Masa Lalu
27 SIUA 27 Rumah Makan
28 SIUA 28 Membasmi Calon Ulat Bulu
29 SIUA 29 Kejar Setoran
30 SIUA 30 Permintaan Maaf
31 SIUA 31 Pulang Terlambat
32 SIUA 32 Hadiah Spesial
33 SIUA 33 Rumah Sakit
34 SIUA 34 Kecewa
35 SIUA 35 Menenangkan Diri
36 SIUA 36 Salah Paham
37 SIUA 37 Rencana
38 SIUA 38 Maaf
39 SIUA 39 Jika Harus Memilih
40 SIUA 40 Teman Lama
41 SIUA 41 Ayah Kandung Faisal?
42 SIUA 42 Hanya mirip ?
43 SIUA 43 Hak Asuh Anak
44 SIUA 44 Menjadi Yang Kedua
45 SIUA 45 Kedatangan David
46 SIUA 46 Menolak Memanggil Ayah
47 SIUA 47 Bertemu Orang Tua David
48 SIUA 48 Sampai Bertemu di Pengadilan
49 SIUA 49 Kerjasama
50 SIUA 50 Menyusun Rencana
51 SIUA 51 Gagalnya Rencana Dewi
52 Promo Novel : Pemilik Hati
53 SIUA 52 Menikmati Waktu
54 SIUA 53 Berbeda
55 SIUA 54 Batu Pijakan
56 SIUA 55 Insiden
57 SIUA 56 Curiga
58 SIUA 57 Pulang Ke Rumah
59 SIUA 58 Hukuman
60 SIUA 59 Ingin Menghancurkannya
61 SIUA 60 Tidak Mudah Memaafkan
62 SIUA 61 Menunda Rencana
63 SIUA 62 Insecure Pasca Melahirkan
64 SIUA 63 Dewi Akhirnya Tahu
65 Naik Level ( Bukan Up)
66 SIUA 64 Bantuan Untuk Dewi
67 SIUA 65 Pernikahan
68 SIUA 66 S2. Daddy Yang Lain
69 SIUA 67 S2 Menebus Kesalahan
70 SIUA 68 S2. Menyambut Tamu
71 SIUA 69 S2. Jimmy yang sama
72 SIUA 70 S2. Pergi
73 SIUA 71 S2. Ragu
74 SIUA 72 S2. Perdebatan
75 SIUA 73 S2. Skak Mat
76 SIUA 74 S2. Aku Mencintaimu
77 SIUA 75 S2. Hamil lagi?
78 SIUA 76 S2. Happy Ending
79 Mohon dukungannya
Episodes

Updated 79 Episodes

1
SIUA 1 Kejutan
2
SIUA 2 Bohong
3
SIUA 3 Keputusan
4
SIUA 4 Berubah
5
SIUA 5 Ulang Tahun Faisal
6
SIUA 6 Potongan Kue
7
SIUA 7 Ibu Kandung Vs Ibu Sambung
8
SIUA 8 Orang Yang Dicintai Rama
9
SIUA 9 Keguguran
10
SIUA 10 Mau Cerai
11
SIUA 11 Rahasia Bunda Dan Faisal
12
SIUA 12 Nasehat
13
SIUA 13 Kepulangan Salma
14
SIUA 14 Meminta Kesempatan
15
SIUA 15 Belajar Untuk Percaya
16
SIUA 16 Usaha Rama
17
SIUA 17 Calon Kakak Ipar
18
SIUA 18 Pillow talk
19
SIUA 19 Interview
20
SIUA 20 Ulat Bulu
21
SIUA 21 Hanya Teman
22
SIUA 22 Pernikahan Andre dan Insi
23
SIUA 23 Bertemu Teman Kuliah
24
SIUA 24 Cinta atau Obsesi?
25
SIUA 25 Belum Hamil Juga?
26
SIUA 26 Rahasia Masa Lalu
27
SIUA 27 Rumah Makan
28
SIUA 28 Membasmi Calon Ulat Bulu
29
SIUA 29 Kejar Setoran
30
SIUA 30 Permintaan Maaf
31
SIUA 31 Pulang Terlambat
32
SIUA 32 Hadiah Spesial
33
SIUA 33 Rumah Sakit
34
SIUA 34 Kecewa
35
SIUA 35 Menenangkan Diri
36
SIUA 36 Salah Paham
37
SIUA 37 Rencana
38
SIUA 38 Maaf
39
SIUA 39 Jika Harus Memilih
40
SIUA 40 Teman Lama
41
SIUA 41 Ayah Kandung Faisal?
42
SIUA 42 Hanya mirip ?
43
SIUA 43 Hak Asuh Anak
44
SIUA 44 Menjadi Yang Kedua
45
SIUA 45 Kedatangan David
46
SIUA 46 Menolak Memanggil Ayah
47
SIUA 47 Bertemu Orang Tua David
48
SIUA 48 Sampai Bertemu di Pengadilan
49
SIUA 49 Kerjasama
50
SIUA 50 Menyusun Rencana
51
SIUA 51 Gagalnya Rencana Dewi
52
Promo Novel : Pemilik Hati
53
SIUA 52 Menikmati Waktu
54
SIUA 53 Berbeda
55
SIUA 54 Batu Pijakan
56
SIUA 55 Insiden
57
SIUA 56 Curiga
58
SIUA 57 Pulang Ke Rumah
59
SIUA 58 Hukuman
60
SIUA 59 Ingin Menghancurkannya
61
SIUA 60 Tidak Mudah Memaafkan
62
SIUA 61 Menunda Rencana
63
SIUA 62 Insecure Pasca Melahirkan
64
SIUA 63 Dewi Akhirnya Tahu
65
Naik Level ( Bukan Up)
66
SIUA 64 Bantuan Untuk Dewi
67
SIUA 65 Pernikahan
68
SIUA 66 S2. Daddy Yang Lain
69
SIUA 67 S2 Menebus Kesalahan
70
SIUA 68 S2. Menyambut Tamu
71
SIUA 69 S2. Jimmy yang sama
72
SIUA 70 S2. Pergi
73
SIUA 71 S2. Ragu
74
SIUA 72 S2. Perdebatan
75
SIUA 73 S2. Skak Mat
76
SIUA 74 S2. Aku Mencintaimu
77
SIUA 75 S2. Hamil lagi?
78
SIUA 76 S2. Happy Ending
79
Mohon dukungannya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!