SIUA 3 Keputusan

Sekedar Ibu Untuk Anakmu (3)

"Ayah dimana?" Faisal tidak bisa menebak dimana sang ayah berada karena ia hanya melihat tembok berwarna putih. Rama memang sedang berada di lorong menuju toilet.

"Ayah sedang di kantor teman ayah."

💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞

Menjelang Maghrib, Salma dan Faisal pulang ke rumah. Ternyata, Rama belum pulang karena mobilnya belum ada.

Salma dan Faisal pun langsung menuju dapur membereskan makanan yang mereka beli di luar.

Masuk waktunya makan malam, Rama belum juga pulang. Akhirnya, Keduanya makan tanpa menunggu Rama. Salma sendiri tidak berniat menelpon Rama, sebuah kebiasaan yang akan ia lakukan jika Rama belum pulang saat jam makan malam. Namun, untuk saya ini dan seterusnya sepertinya ia tidak akan melakukannya.

Salma yakin, saat ini Rama masih bersama Dewi. Mengingat kejadian kemarin dan tadi siang, Salma kembali merasakan sakit di hatinya.

"Bun, jadi tidur sama Ical kan?," tanya Faisal saat Salma membawa buku cerita dari rak buku.

"Ia sayang, mulai hari ini Bunda akan selalu menemani Ical tidur." Jawab Salma tersenyum sambil duduk di atas ranjang dan menyandarkan punggungnya ke kepala ranjang.

Salma mulai membacakan cerita. Membuat ekspresi sesuai cerita. Suaranya pun ia ubah-ubah sesuai karakter yang sedang ia bacakan.

Salma tersenyum. " Semoga nanti saat Bunda tidak ada, Ibu Dewi bisa melakukan apapun yang Ical mau." Salma mengusap kepala Faisal yang sudah tertidur dengan sayang. Setetes air matanya mengalir. Rasanya sesak jika mengingat ia akan meninggalkan Faisal.

Tangan Salma beralih pada perutnya yang rata. "Sayang, maaf Bunda tidak jadi memberitahukan keberadaan mu pada Ayah. Biarlah dia tahu dengan sendirinya." Lagi-lagi air mata mengalir tanpa bisa ia bendung.

Salma sudah memutuskan. Ia akan melihat perkembangan pernikahanya. Jika tidak ada perubahan, ia akan menuntut cerai jika sang anak sudah lahir.

"Ya Allah, ampuni hamba. Aku tahu Engkau membenci perceraian. Tapi, hamba tidak bisa mengorbankan waktu hamba untuk menemaninya seumur hidup. Sedangkan dia hanya mencintai mantan istrinya. Aku dinikahi hanya sekedar menjadi ibu untuk anaknya."

Flashback on

Setelah pertemuan tidak sengaja di restoran tadi, Salma langsung meluncur ke rumah salah seorang sahabatnya. Izin sudah ia kantongi, jadi ia tenang membawa Faisal turut serta dengannya.

Salma memandangi ikan di kolam. Air matanya lagi-lagi menetes. Pernikahan yang ia pikir akan membuatnya bahagia. Ternyata kini memberikan luka.

"Ada masalah apa?," Hasya yang melihat sahabatnya menangis ikut merasakan sakit padahal, ia belum mendengar cerita apapun.

Salma langsung memeluk erat Hasya dan menangis sejadi-jadinya saat Hasya sudah duduk di sampingnya.

"Menangislah sampai kamu merasa tenang. Setelah itu, ayo ceritakan apa yang sebenarnya terjadi."Salma mengangguk sambil tetap memeluk Hasya.

Hasya hanya mengusap punggung Salma. Bersyukur tadi Gilang sudah pulang dari neneknya sehingga bisa mengajak Faisal bermain. Sehingga Salma bisa meluapkan semuanya.

" Aku merasa jadi perempuan b0d0h, Sya."

Salma mulai bercerita setelah ia puas menangis dalam pelukan sahabatnya.

"Kenapa?,"

" Aku pikir, Mas Rama memiliki perasaan yang sama denganku. Ternyata perkataan Insi benar, Rama menikahiku hanya demi Ical."

Insi adalah salah satu sahabat Salma juga. Dia sebenarnya sudah mengatakan bahwa sepertinya Rama menikahi Salma karena Faisal.

Bukan asal berbicara, tapi Insi mulai mengaitkan awal pertemuan mereka yang terjadi karena Salma adalah guru TK di sekolah Faisal.

Kebersamaan mereka pun karena Faisal yang selalu meminta ditemani Salma. Faisal yang nyaman bersama Salma membuat Rama akhirnya memutuskan menikah dengan Salma.

Apalagi,Insi sebenarnya pernah memergoki Rama yang berkata menikahi Salma karena Faisal. Ia ingin memberikan Faisal kebahagiaan dengan memberikan keluarga yang utuh. Namun, untuk masalah ini, Insi menutupinya dari Salma. Ia tidak ingin Salma sakit hati.

Tapi, Insi selalu mengingatkan Salma tentang kemungkinan Rama belum mencintainya. Tapi, Salma yakin cinta akan hadir seiring berjalannya waktu.

" Aku sekarang tidak yakin bisa membuat Mas Rama cinta padaku, Sya. Setahun lebih kita menikah ternyata dia berkata masih mencintai Dewi. Satu tahun loh Sya, itu waktu yang lama...hiks hiks." Salma bercerita dengan berurai air mata.

" Dia mengatakan langsung padamu?," Hasya memberikan tisu kepada Salma.

"Aku tidak sengaja menguping saat dia berbicara pada foto Dewi di ruang kerjanya." Salma mengambil tisu dan membersihkan hidungnya yang terasa pengap.

"Awalnya aku ingin memberitahukan kehamilanku. Tapi, belum sempat memberitahukannya, aku malah tahu fakta ini. Sakit Sya.." Salma menekan dadanya.

Hasya menghela nafas. "Jadi, suamimu belum tahu?"

Salma menggeleng.

"Kamu tidak berniat untuk memberitahukan kehamilanmu?,"

"Biarkan saja dia tahu dengan sendirinya."

"Kamu yakin tidak akan menyesal? Mungkin saja kehamilan ini akan membuat luluh suamimu."

"Aku ragu. Dari awal menikah, dia meminta untuk menunda kehamilanku. Ia bilang belum siap punya anak lagi."

"Jadi, kehamilan ini tanpa seizin Rama?,"

"Tentu saja tidak. Mana berani aku melanggar perintah suamiku, Sya. Aku berani melepas KB setelah membujuknya. Akhirnya, ia luluh dan mengatakan setelah satu tahun aku boleh melepasnya. Dan ternyata Allah langsung mengabulkan permohonan ku untuk memiliki buah hati."

Hasya diam. Dia merasa iba atas perjalanan pernikahan sang sahabat.

"Jadi, apa keputusanmu?,"

"Aku akan meminta cerai setelah anak ini lahir. Aku juga ingin bahagia dengan orang yang bisa mencintaiku." tangis Salma kembali pecah. Nyatanya Rama tidak pernah mencintainya.

"Pikirkan lagi keputusanmu. Shalat istikharah, minta petunjuk kepada Allah. Jangan sampai kamu menyesal nantinya." Ia lalu memeluk sang sahabat.

Flashback end

Rama yang pulang agak larut langsung menuju kamarnya. Namun, kamarnya kosong. Tidak ada Salma.

Rama di buat heran karena Salma tidak ada. Tidak hanya itu, bahkan biasanya Salma menunggu kedatangannya di ruang tamu. Bahkan, pesan dan telpon yang selalu ia dapatkan saat terlambat pulang tidak ada sama sekali.Ponselnya sepi.

Merasa penasaran, ia berjalan ke arah kamar Sanga Anak. Mungkin saja Salma tidur disana. Namun, pintunya di kunci dari dalam.

"Ada apa dengan Salma?," gumam Rama.

Tak ingin mengganggu tidur istri dan anaknya, Rama segera mencari kunci cadangan yang biasanya ada di laci. Namun, nihil ia tidak mendapatkannya sama sekali.

Dengan langkah gontai, ia kembali ke kamarnya. Mulai mencoba tidur.

"Apa dia marah? Tidak biasanya dia bersikap seperti ini." Rama menghela nafas.

Bahkan saat tadi ia menelpon di restoran,, hanya Faisal yang berbicara padanya. Salma hanya mengucapkan salam penutup dan tidak berkata apa-apa lagi.

...******...

"Ayo, Ical makan yang banyak ya" Salma kembali menaruh sarapan permintaan Faisal.

"Iya, Bunda."

Rama hanya diam. Istrinya kembali bersikap berbeda menurutnya.

"Sayang, aku mencari kunci cadangan kamar Faisal kemarin, tapi di tempat biasa tidak ada. Apa kamu memindahkannya?"

"Iya, kunci cadangannya aku pegang." jawab Salma datar. Ia tahu kebiasaan suaminya yang akan memindahkannya kembali ke kamar mereka jika Salma tidur di kamar Faisal.

Jadi, Salma mengantisipasi dengan mengambil sekalian kunci cadangan itu.

"Kenapa?"

TBC

Terpopuler

Comments

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

kerana jawaban nya ada pada kau Rama 😠

2024-04-23

0

🌷💚SITI.R💚🌷

🌷💚SITI.R💚🌷

trs trng aja salma tanyakn sm rama..dia msu trs sm kamu atau pilih dewi

2023-10-15

2

Sukliang

Sukliang

tanta diri mu sendiri rama

2023-07-30

2

lihat semua
Episodes
1 SIUA 1 Kejutan
2 SIUA 2 Bohong
3 SIUA 3 Keputusan
4 SIUA 4 Berubah
5 SIUA 5 Ulang Tahun Faisal
6 SIUA 6 Potongan Kue
7 SIUA 7 Ibu Kandung Vs Ibu Sambung
8 SIUA 8 Orang Yang Dicintai Rama
9 SIUA 9 Keguguran
10 SIUA 10 Mau Cerai
11 SIUA 11 Rahasia Bunda Dan Faisal
12 SIUA 12 Nasehat
13 SIUA 13 Kepulangan Salma
14 SIUA 14 Meminta Kesempatan
15 SIUA 15 Belajar Untuk Percaya
16 SIUA 16 Usaha Rama
17 SIUA 17 Calon Kakak Ipar
18 SIUA 18 Pillow talk
19 SIUA 19 Interview
20 SIUA 20 Ulat Bulu
21 SIUA 21 Hanya Teman
22 SIUA 22 Pernikahan Andre dan Insi
23 SIUA 23 Bertemu Teman Kuliah
24 SIUA 24 Cinta atau Obsesi?
25 SIUA 25 Belum Hamil Juga?
26 SIUA 26 Rahasia Masa Lalu
27 SIUA 27 Rumah Makan
28 SIUA 28 Membasmi Calon Ulat Bulu
29 SIUA 29 Kejar Setoran
30 SIUA 30 Permintaan Maaf
31 SIUA 31 Pulang Terlambat
32 SIUA 32 Hadiah Spesial
33 SIUA 33 Rumah Sakit
34 SIUA 34 Kecewa
35 SIUA 35 Menenangkan Diri
36 SIUA 36 Salah Paham
37 SIUA 37 Rencana
38 SIUA 38 Maaf
39 SIUA 39 Jika Harus Memilih
40 SIUA 40 Teman Lama
41 SIUA 41 Ayah Kandung Faisal?
42 SIUA 42 Hanya mirip ?
43 SIUA 43 Hak Asuh Anak
44 SIUA 44 Menjadi Yang Kedua
45 SIUA 45 Kedatangan David
46 SIUA 46 Menolak Memanggil Ayah
47 SIUA 47 Bertemu Orang Tua David
48 SIUA 48 Sampai Bertemu di Pengadilan
49 SIUA 49 Kerjasama
50 SIUA 50 Menyusun Rencana
51 SIUA 51 Gagalnya Rencana Dewi
52 Promo Novel : Pemilik Hati
53 SIUA 52 Menikmati Waktu
54 SIUA 53 Berbeda
55 SIUA 54 Batu Pijakan
56 SIUA 55 Insiden
57 SIUA 56 Curiga
58 SIUA 57 Pulang Ke Rumah
59 SIUA 58 Hukuman
60 SIUA 59 Ingin Menghancurkannya
61 SIUA 60 Tidak Mudah Memaafkan
62 SIUA 61 Menunda Rencana
63 SIUA 62 Insecure Pasca Melahirkan
64 SIUA 63 Dewi Akhirnya Tahu
65 Naik Level ( Bukan Up)
66 SIUA 64 Bantuan Untuk Dewi
67 SIUA 65 Pernikahan
68 SIUA 66 S2. Daddy Yang Lain
69 SIUA 67 S2 Menebus Kesalahan
70 SIUA 68 S2. Menyambut Tamu
71 SIUA 69 S2. Jimmy yang sama
72 SIUA 70 S2. Pergi
73 SIUA 71 S2. Ragu
74 SIUA 72 S2. Perdebatan
75 SIUA 73 S2. Skak Mat
76 SIUA 74 S2. Aku Mencintaimu
77 SIUA 75 S2. Hamil lagi?
78 SIUA 76 S2. Happy Ending
79 Mohon dukungannya
Episodes

Updated 79 Episodes

1
SIUA 1 Kejutan
2
SIUA 2 Bohong
3
SIUA 3 Keputusan
4
SIUA 4 Berubah
5
SIUA 5 Ulang Tahun Faisal
6
SIUA 6 Potongan Kue
7
SIUA 7 Ibu Kandung Vs Ibu Sambung
8
SIUA 8 Orang Yang Dicintai Rama
9
SIUA 9 Keguguran
10
SIUA 10 Mau Cerai
11
SIUA 11 Rahasia Bunda Dan Faisal
12
SIUA 12 Nasehat
13
SIUA 13 Kepulangan Salma
14
SIUA 14 Meminta Kesempatan
15
SIUA 15 Belajar Untuk Percaya
16
SIUA 16 Usaha Rama
17
SIUA 17 Calon Kakak Ipar
18
SIUA 18 Pillow talk
19
SIUA 19 Interview
20
SIUA 20 Ulat Bulu
21
SIUA 21 Hanya Teman
22
SIUA 22 Pernikahan Andre dan Insi
23
SIUA 23 Bertemu Teman Kuliah
24
SIUA 24 Cinta atau Obsesi?
25
SIUA 25 Belum Hamil Juga?
26
SIUA 26 Rahasia Masa Lalu
27
SIUA 27 Rumah Makan
28
SIUA 28 Membasmi Calon Ulat Bulu
29
SIUA 29 Kejar Setoran
30
SIUA 30 Permintaan Maaf
31
SIUA 31 Pulang Terlambat
32
SIUA 32 Hadiah Spesial
33
SIUA 33 Rumah Sakit
34
SIUA 34 Kecewa
35
SIUA 35 Menenangkan Diri
36
SIUA 36 Salah Paham
37
SIUA 37 Rencana
38
SIUA 38 Maaf
39
SIUA 39 Jika Harus Memilih
40
SIUA 40 Teman Lama
41
SIUA 41 Ayah Kandung Faisal?
42
SIUA 42 Hanya mirip ?
43
SIUA 43 Hak Asuh Anak
44
SIUA 44 Menjadi Yang Kedua
45
SIUA 45 Kedatangan David
46
SIUA 46 Menolak Memanggil Ayah
47
SIUA 47 Bertemu Orang Tua David
48
SIUA 48 Sampai Bertemu di Pengadilan
49
SIUA 49 Kerjasama
50
SIUA 50 Menyusun Rencana
51
SIUA 51 Gagalnya Rencana Dewi
52
Promo Novel : Pemilik Hati
53
SIUA 52 Menikmati Waktu
54
SIUA 53 Berbeda
55
SIUA 54 Batu Pijakan
56
SIUA 55 Insiden
57
SIUA 56 Curiga
58
SIUA 57 Pulang Ke Rumah
59
SIUA 58 Hukuman
60
SIUA 59 Ingin Menghancurkannya
61
SIUA 60 Tidak Mudah Memaafkan
62
SIUA 61 Menunda Rencana
63
SIUA 62 Insecure Pasca Melahirkan
64
SIUA 63 Dewi Akhirnya Tahu
65
Naik Level ( Bukan Up)
66
SIUA 64 Bantuan Untuk Dewi
67
SIUA 65 Pernikahan
68
SIUA 66 S2. Daddy Yang Lain
69
SIUA 67 S2 Menebus Kesalahan
70
SIUA 68 S2. Menyambut Tamu
71
SIUA 69 S2. Jimmy yang sama
72
SIUA 70 S2. Pergi
73
SIUA 71 S2. Ragu
74
SIUA 72 S2. Perdebatan
75
SIUA 73 S2. Skak Mat
76
SIUA 74 S2. Aku Mencintaimu
77
SIUA 75 S2. Hamil lagi?
78
SIUA 76 S2. Happy Ending
79
Mohon dukungannya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!