SIUA 13 Kepulangan Salma

Sebatas Ibu Untuk Anakmu (13)

" Kamu pasti kaget bagaimana awalnya mereka bisa pacaran." timpal Insi.

" Bukan karena Rama jatuh hati pada Dewi lalu Rama nem_bak Dewi kan?"

" Bukan" jawab Salma dan Insi kompak.

💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞

" Katanya dulu Dewi lah yang nem_bak Rama duluan. Karena tidak ingin membuat Dewi malu, Rama akhirnya menerima Dewi. Dan mereka pun mulai pacaran. Kata Andre, Dewi yang lebih agresif. Hingga akhirnya, benih-benih cinta itu muncul." jelas Insi. Ia menceritakan sesuai dengan apa yang ia dengar dari Andre.

" Emang gitu, Sal?,"

" Iya" jawab Salma singkat.

" Katanya juga Rama bersikap lebih perhatian dan mulai memiliki rasa pada Dewi setelah hampir satu tahun lebih mereka pacaran."

" Ish, kalau gitu mah Dewi yang harus di waspadai, Sal. Jangan-jangan dia juga akan melakukan berbagai cara untuk bisa kembali pada Rama. " timpal Hasya.

Salma membenarkan.

...******...

Malam mulai menjelang. Salma sudah terlelap setelah mengkonsumsi obat. Malam ini,Rama menunggu Salma kembali di rumah sakit. Salma tidak bisa menolak. Bagaimana pun ia masih istri Rama.

Rama sendiri akhirnya bisa menginap setelah perdebatan panjang dengan sang putra yang juga ingin menemani bundanya di rumah sakit.

Faisal yang tadi ikut Rama ke rumah sakit, bersikeras menginap juga. Namun, dengan bujukan akhirnya Faisal mau pulang bersama neneknya.

Tengah malam, Salma terbangun. Ia merasa haus. Ia mencoba menggapai air putih yang ada di atas nakas. Namun, cukup kesulitan karena terlalu jauh.

Di lihatnya Rama yang tidur di Sofa. Salma hanya menghela nafas dan kembali berusaha mengambil minum.

Prangggg

Rama yang terkejut langsung terbangun dan melihat ke arah sumber suara.

" Maaf." Ucap Salma pelan. Niat hati tidak membangunkan karena tidak ingin mengganggu. Ulahnya malah membuat pecah piring yang ada di atas nakas.

" Tidak apa-apa. Kamu mau apa? Biar aku bawakan. Mau minum?," tebak Rama.

Salma hanya mengangguk.

Dengan cepat Rama mengambil botol minum dan membantu Salma minum. Sambil menghindari pecahan piring agar tidak terinjak.

Rama berjongkok dan mulai mengumpulkan serpihan piring yang berserakan.

" Maaf merepotkan mas." Salma tak enak hati. Ia tidak biasa di layani. Tapi, kondisinya saat ini membuatnya membutuhkan bantuan orang lain.

"Ada yang kamu butuhkan lagi?,"

Rama membiasakan diri untuk tidak memanggil dengan sebutan sayang. Walaupun kata aku dan kamu terasa membuat jarak pada hubungan mereka.

Namun, Rama tak punya pilihan saat ia ingat betapa marahnya Salma saat ia memanggilnya dengan sebutan 'sayang'.

Salma menggeleng. "Terimakasih" ucapnya sambil memejamkan matanya.

Salma membatasi percakapan keduanya. Melihat Salma yang kembali tidur, Rama kembali ke sofa. Ia sudah memikirkan matang-matang apa yang akan ia lakukan selanjutnya.

Namun, yang pasti bukanlah perceraian seperti yang di inginkan istrinya. Ia ingin memperbaiki semuanya. Tak ingin merasakan lagi kegagalan dalam rumah tangganya.

Hari-hari berlalu. Penyangga di leher Salma sudah di lepas. Kondisi Salma pun sudah berangsur-angsur membaik. Sore ini dokter akan melakukan pemeriksaan terakhir sebelum Salma pulang.

Salma diam. Ia sangat ingin kembali ke rumah kedua orang tuanya. Namun, ia tidak yakin Rama akan mengizinkannya. Kembali ke rumah Rama pun, rasanya ia tidak ingin.

"Kenapa? Apa yang kamu pikirkan?," Rama melihat ke arah Salma yang terlihat melamun dari tadi.

Salma menoleh sekilas. Namun, tidak berniat menjawab pertanyaan Rama.

" Bagaimana dengan permintaanku?," tanyanya malah memberi pertanyaan.

" Permintaan apa?," Rama bukan pura-pura. Ia memang tidak ingat.

" Cerai." Jawab Salma singkat.

Salma memang melihat bagaimana sikap Rama selama ini. Ia yang dengan telaten merawat Salma di rumah Sakit.

Ketika Salma membutuhkan bantuan, Rama selalu siap di sampingnya. Bahkan malam pun ia yang menunggui Salma di rumah sakit. Rama tidak pernah meninggalkan Salma kecuali ke kamar mandi. Makan pun ia memesannya.

Namun, dalam pandangan Salma itu semua dilakukan sebagai kewajibannya sebagai seorang suami.

" Aku bukan laki-laki pecun_dang yang mengembalikanmu dalam keadaan seperti ini. Disaat dulu aku memintamu dalam keadaan sehat." Jawab Rama.

" Jadi, Mas bersedia menceraikan ku saat aku sudah sembuh?," tanya Salma.

" Aku tidak janji." jawabnya.

Salma hanya menghembuskan nafas kasar. Ia tidak mengerti jalan pikiran suaminya.

" Kita bicarakan masalah ini di rumah nanti." Putus Rama akhirnya.

Sore pun tiba, setelah pemeriksaan selesai, Salma di perbolehkan pulang. Rama membawa kursi roda untuk mempermudah Salma pulang.

Di perjalanan, hanya hening. Tidak ada yang memulai pembicaraan. Salma sendiri tidak berani bertanya kemana mereka akan pulang.

Sebenarnya ada satu hal yang cukup membuatnya bertanya-tanya. Berhari-hari di rumah sakit, Rama tak pernah meninggalkannya untuk pergi bekerja. Ia penasaran dengan pekerjaan suaminya yang pasti tidak mungkin bisa ia tinggalkan begitu saja.

Hingga lamunannya buyar saat mobil sudah masuk ke pekarangan rumah. Ternyata, suaminya membawanya pulang ke rumah mereka.

Tanpa banyak bertanya Rama langsung turun dan membantu Salma untuk turun. Salma kembali menggunakan kursi roda.

Dari dalam rumah, Faisal berlari ke arah orang tuanya. Faisal yang tidak bisa menemani Salma di rumah sakit menjadi rindu pada Bundanya itu. Tidak hanya pada Bundanya, pada ayahnya pun sama. Karena selama di rumah sakit, Faisal di antar jemput oleh neneknya.

Faisal yang mengerti bahwa ayahnya sedang menemani bundanya yang sedang sakit pun tidak mempermasalahkannya.

" Bunda...!!" teriak Faisal antusias melihat orang yang ia rindukan sudah pulang.

" Assalamu'alaikum, sayang," Salma tersenyum melihat betapa senangnya Faisal saat ia sudah bisa pulang.

" Wa'alaikumussalam, bunda. Akhirnya, bunda pulang juga. Kaki bunda masih sakit?," tanya Faisal menelisik kaki bundanya.

" Iya. Makanya Ical tidak boleh merepotkan bunda ya. Kasihan bunda, harus banyak istirahat supaya kakinya cepat sembuh." Bukan Salma, melainkan Rama yang menjawab.

" Ical jadi anak baik kok. Tanya saja nenek." ucapnya membuat Salma dan Rama tersenyum.

" Iya. Bunda percaya. Ical kan memang anak baik." Salma mengelus kepala Faisal.

Mereka pun masuk ke dalam rumah yang ternyata sudah banyak orang disana yang menyambut kepulangannya.

Para sahabat juga beberapa tetangga pun sudah ada di sana.

Mereka mengucapkan syukur atas kepulangan Salma dari rumah sakit.

" Alhamdulillah. Mbak senang kamu sudah bisa pulang, Salma." Ucap Linda yang bersyukur Salma bisa kembali berkumpul bersama mereka.

Ia yang pertama kali melihat kondisi Salma saat itu sangat merasa khawatir.

" Iya. Alhamdulillah, Mbak."

Tiba-tiba terdengar suara mobil berhenti di depan rumah mereka.

" Kejutan untukmu " Ucap Rama tersenyum saat Salma melihat ke arahnya yang berdiri di belakang kursi roda Salma.

"Siapa memangnya?," tanya Salma penasaran.

" Sebentar lagi juga kamu akan tahu." Ucap Rama.

Suara langkah kaki terdengar semakin keras. Hingga orang itu berhenti tepat di depan Salma.

Salma terkejut melihat kedatangan orang yang tidak pernah ia duga.

TBC

Terpopuler

Comments

Sukliang

Sukliang

kakaknya dtg
sok sok ksh surprice

2024-04-27

0

Ratu Kalinyamat

Ratu Kalinyamat

kejutanya pasti itu kk nya salna si. zaeydin hehehee

2023-12-14

3

🌷💚SITI.R💚🌷

🌷💚SITI.R💚🌷

yg datan siapa dia

2023-10-15

0

lihat semua
Episodes
1 SIUA 1 Kejutan
2 SIUA 2 Bohong
3 SIUA 3 Keputusan
4 SIUA 4 Berubah
5 SIUA 5 Ulang Tahun Faisal
6 SIUA 6 Potongan Kue
7 SIUA 7 Ibu Kandung Vs Ibu Sambung
8 SIUA 8 Orang Yang Dicintai Rama
9 SIUA 9 Keguguran
10 SIUA 10 Mau Cerai
11 SIUA 11 Rahasia Bunda Dan Faisal
12 SIUA 12 Nasehat
13 SIUA 13 Kepulangan Salma
14 SIUA 14 Meminta Kesempatan
15 SIUA 15 Belajar Untuk Percaya
16 SIUA 16 Usaha Rama
17 SIUA 17 Calon Kakak Ipar
18 SIUA 18 Pillow talk
19 SIUA 19 Interview
20 SIUA 20 Ulat Bulu
21 SIUA 21 Hanya Teman
22 SIUA 22 Pernikahan Andre dan Insi
23 SIUA 23 Bertemu Teman Kuliah
24 SIUA 24 Cinta atau Obsesi?
25 SIUA 25 Belum Hamil Juga?
26 SIUA 26 Rahasia Masa Lalu
27 SIUA 27 Rumah Makan
28 SIUA 28 Membasmi Calon Ulat Bulu
29 SIUA 29 Kejar Setoran
30 SIUA 30 Permintaan Maaf
31 SIUA 31 Pulang Terlambat
32 SIUA 32 Hadiah Spesial
33 SIUA 33 Rumah Sakit
34 SIUA 34 Kecewa
35 SIUA 35 Menenangkan Diri
36 SIUA 36 Salah Paham
37 SIUA 37 Rencana
38 SIUA 38 Maaf
39 SIUA 39 Jika Harus Memilih
40 SIUA 40 Teman Lama
41 SIUA 41 Ayah Kandung Faisal?
42 SIUA 42 Hanya mirip ?
43 SIUA 43 Hak Asuh Anak
44 SIUA 44 Menjadi Yang Kedua
45 SIUA 45 Kedatangan David
46 SIUA 46 Menolak Memanggil Ayah
47 SIUA 47 Bertemu Orang Tua David
48 SIUA 48 Sampai Bertemu di Pengadilan
49 SIUA 49 Kerjasama
50 SIUA 50 Menyusun Rencana
51 SIUA 51 Gagalnya Rencana Dewi
52 Promo Novel : Pemilik Hati
53 SIUA 52 Menikmati Waktu
54 SIUA 53 Berbeda
55 SIUA 54 Batu Pijakan
56 SIUA 55 Insiden
57 SIUA 56 Curiga
58 SIUA 57 Pulang Ke Rumah
59 SIUA 58 Hukuman
60 SIUA 59 Ingin Menghancurkannya
61 SIUA 60 Tidak Mudah Memaafkan
62 SIUA 61 Menunda Rencana
63 SIUA 62 Insecure Pasca Melahirkan
64 SIUA 63 Dewi Akhirnya Tahu
65 Naik Level ( Bukan Up)
66 SIUA 64 Bantuan Untuk Dewi
67 SIUA 65 Pernikahan
68 SIUA 66 S2. Daddy Yang Lain
69 SIUA 67 S2 Menebus Kesalahan
70 SIUA 68 S2. Menyambut Tamu
71 SIUA 69 S2. Jimmy yang sama
72 SIUA 70 S2. Pergi
73 SIUA 71 S2. Ragu
74 SIUA 72 S2. Perdebatan
75 SIUA 73 S2. Skak Mat
76 SIUA 74 S2. Aku Mencintaimu
77 SIUA 75 S2. Hamil lagi?
78 SIUA 76 S2. Happy Ending
79 Mohon dukungannya
Episodes

Updated 79 Episodes

1
SIUA 1 Kejutan
2
SIUA 2 Bohong
3
SIUA 3 Keputusan
4
SIUA 4 Berubah
5
SIUA 5 Ulang Tahun Faisal
6
SIUA 6 Potongan Kue
7
SIUA 7 Ibu Kandung Vs Ibu Sambung
8
SIUA 8 Orang Yang Dicintai Rama
9
SIUA 9 Keguguran
10
SIUA 10 Mau Cerai
11
SIUA 11 Rahasia Bunda Dan Faisal
12
SIUA 12 Nasehat
13
SIUA 13 Kepulangan Salma
14
SIUA 14 Meminta Kesempatan
15
SIUA 15 Belajar Untuk Percaya
16
SIUA 16 Usaha Rama
17
SIUA 17 Calon Kakak Ipar
18
SIUA 18 Pillow talk
19
SIUA 19 Interview
20
SIUA 20 Ulat Bulu
21
SIUA 21 Hanya Teman
22
SIUA 22 Pernikahan Andre dan Insi
23
SIUA 23 Bertemu Teman Kuliah
24
SIUA 24 Cinta atau Obsesi?
25
SIUA 25 Belum Hamil Juga?
26
SIUA 26 Rahasia Masa Lalu
27
SIUA 27 Rumah Makan
28
SIUA 28 Membasmi Calon Ulat Bulu
29
SIUA 29 Kejar Setoran
30
SIUA 30 Permintaan Maaf
31
SIUA 31 Pulang Terlambat
32
SIUA 32 Hadiah Spesial
33
SIUA 33 Rumah Sakit
34
SIUA 34 Kecewa
35
SIUA 35 Menenangkan Diri
36
SIUA 36 Salah Paham
37
SIUA 37 Rencana
38
SIUA 38 Maaf
39
SIUA 39 Jika Harus Memilih
40
SIUA 40 Teman Lama
41
SIUA 41 Ayah Kandung Faisal?
42
SIUA 42 Hanya mirip ?
43
SIUA 43 Hak Asuh Anak
44
SIUA 44 Menjadi Yang Kedua
45
SIUA 45 Kedatangan David
46
SIUA 46 Menolak Memanggil Ayah
47
SIUA 47 Bertemu Orang Tua David
48
SIUA 48 Sampai Bertemu di Pengadilan
49
SIUA 49 Kerjasama
50
SIUA 50 Menyusun Rencana
51
SIUA 51 Gagalnya Rencana Dewi
52
Promo Novel : Pemilik Hati
53
SIUA 52 Menikmati Waktu
54
SIUA 53 Berbeda
55
SIUA 54 Batu Pijakan
56
SIUA 55 Insiden
57
SIUA 56 Curiga
58
SIUA 57 Pulang Ke Rumah
59
SIUA 58 Hukuman
60
SIUA 59 Ingin Menghancurkannya
61
SIUA 60 Tidak Mudah Memaafkan
62
SIUA 61 Menunda Rencana
63
SIUA 62 Insecure Pasca Melahirkan
64
SIUA 63 Dewi Akhirnya Tahu
65
Naik Level ( Bukan Up)
66
SIUA 64 Bantuan Untuk Dewi
67
SIUA 65 Pernikahan
68
SIUA 66 S2. Daddy Yang Lain
69
SIUA 67 S2 Menebus Kesalahan
70
SIUA 68 S2. Menyambut Tamu
71
SIUA 69 S2. Jimmy yang sama
72
SIUA 70 S2. Pergi
73
SIUA 71 S2. Ragu
74
SIUA 72 S2. Perdebatan
75
SIUA 73 S2. Skak Mat
76
SIUA 74 S2. Aku Mencintaimu
77
SIUA 75 S2. Hamil lagi?
78
SIUA 76 S2. Happy Ending
79
Mohon dukungannya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!