SIUA 2 Bohong

Sebatas Istri Untuk Anakmu (2)

Jika aku tidak mendengar pengakuan mu tadi, mungkin saat ini aku sedang berbunga-bunga karena mendengar pujianmu, Mas Rama. Batin Salma.

" Oh iya, matamu sembab kenapa? Kamu habis nangis?,"

💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞

"Oh ini. Aku habis nonton drakor tadi." Jawab Salma berbohong.

*Maaf, aku tidak jujur, Mas*.

Rama mengangguk-anggukkan kepalanya. Ia memang tahu sang istri terkadang memang suka menonton drakor bahkan sering terbawa suasana.

" Sesedih apa sampai matamu sembab begitu?," tanya Rama.

" Tokoh utama perempuannya tidak tahu bahwa suami yang di anggap mencintainya itu ternyata tidak mencintainya sama sekali.

Suaminya ternyata masih mencintai mantannya yang sudah mengkhianatinya. Sikap baik dan perhatian suaminya selama ini hanya topeng belaka.

Sedih saja membayangkan kalau aku ada di posisinya."

"Uhuk...Uhuk..." Rama tersedak mendengar penjelasan Salma.

" Pelan-pelan, Mas," Salma memberikan gelas berisi air putih kepada Rama.

Rama pun akhirnya bisa sedikit merasa nyaman saat air itu melewati tenggorokannya.

Matanya menatap netra sang istri. Tiba-tiba ia merasa bersalah. Bukankah suami dalam drakor itu sama seperti dirinya? Mencintai mantan istri di saat ia sudah beristri.

Maaf.Batin Rama menatap lekat wajah Salma yang kembali memakan makanannya.

Merasa di perhatikan, Salma melihat ke arah suaminya. " Mas kenapa melihatku seperti itu? Apa makan ku belepotan?," tanya Salma. Tangannya mengusap sudut bibirnya mencari apakah ada nasi atau noda dari bumbu yang tertinggal.

" Ah, tidak apa-apa. Kamu cantik " Pujinya.

Salma hanya tersenyum walaupun terpaksa. Ia tahu bukan itu yang ada di dalam hati suaminya. Namun, hal yang lain.

" Oh iya, apa kamu besok senggang?," tanya Rama.

" Memang kenapa, Mas?,"

" Besok aku ada urusan. Jadi, tidak bisa jemput Ical ke rumah Ibu." Jelas Rama.

" Boleh deh. Kalau boleh aku juga mau izin ajak Ical jalan-jalan. Sudah lama Ical minta di ajak jalan-jalan. Tapi, kemarin-kemarin akunya sibuk karena ada acara di sekolah."

" Iya. Boleh."

Keduanya tampak fokus pada makan mereka masing-masing.

Salma mencuci piring yang kotor sebelum pergi ke kamarnya. Sementara Rama langsung ke kamarnya.

******

"Bun, kenapa ayah tidak ikut menjemput?," Ical sebenarnya ingin kedua orangtuanya yang menjemput. Namun, ia kecewa saat hanya Bundanya saja yang menjemput.

"Ayah sedang ada urusan."

Ical menjadi murung.

" Ical kenapa,Salma?," Ibu Marisa, ibunda Rama bertanya.

" Sepertinya Ical kecewa karena mas Rama tidak ikut menjemput." jawab Salma sambil memakaikan jaket pada Faisal.

Mereka akan pulang naik motor, karena itu Faisal di pakaikan jaket agar tidak masuk angin.

" Memangnya dia kemana?," Bu Marisa mengerutkan keningnya. Tidak biasanya Rama mementingkan hal lain daripada anaknya sendiri.

" Katanya ada urusan. Tapi, Salma juga tidak tahu urusan apa."

Salma menarik resleting jakel Faisal.

" Sudah!," Seru Salma sambil menarik bagian bawah jaket Ical.

" Ical sayang, jangan cemberut dong. Nanti jadi jelek."Salma mencoba membujuk Ical.

" Ical marah sama Ayah. Ayah ingkar janji " Ucapnya sambil memonyongkan bibirnya.

Salma ingin tertawa dengan tingkah menggemaskan sang putra. Marahnya bukan menakutkan, tapi malah membuat orang ingin tertawa.

" Memang ayah janji apa?,"

" Ayah janji mau ajak Ical jalan-jalan. Kan Ical sudah lama tidak mengajak Ical jalan-jalan."

Salma mencoba tersenyum. Akhir -akhir ini suaminya memang terlihat sibuk dan jarang ada waktu. Tapi, entah sibuk apa.

" Bagaimana kalau gantinya Bunda saja yang ajak Ical jalan-jalan. Terserah Ical deh mau kemana." Salma memberi penawaran.

" Boleh kemana saja?," Tanya Ical antusias.

" Memangnya Ival mau kemana?"

" Ical mau beli es krim, terus main pancing ikan terus beli buku cerita." Ical menyebutkan semua yang ingin dia lakukan.

" Boleh." Salma tersenyum.

" Yeayy. Terimakasih, Bunda." Ical memeluk Salma sambil menciumi wajah Salma.

Keduanya terkekeh. Begitu pula Bu Marisa yang melihat interaksi keduanya. Ia bahagia, Salma bisa memberikan kasih sayang yang tulus pada cucunya. Padahal, Faisal bukan darah dagingnya.

Seharian itu, keduanya melakukan apa yang Faisal ingin lakukan. Dari memancing ikan sampai puas. Lalu membeli buku cerita dintoko buku yang ada di Mall.

" Bun, kita makan di sana ya?" tunjuk Ical sambil menarik tangan Salma.

Salma hanya menggelengkan kepalanya.

"Aish, Ical. Izin itu bukan begini. Kalau begini namanya pemaksaan."

Ical yang di nasehati sang bunda hanya memamerkan giginya. Membuat Salma tak bisa marah.

Saat keduanya sedang sibuk makan makanan pesanan mereka. Terdengar suara tawa orang yang tidak asing bagi Salma. Tentu saja suara itu tak asing karena suara suaminya sendiri.

Salma menatap kumpulan laki-laki dan perempuan di sudut lain di restoran. Dimana suaminya berada di antara mereka. Di sampingnya ia melihat Dewi, mantan istri Rama sekaligus Ibu dari Faisal.

Deg

Ada rasa nyeri di hati Salma. Suaminya memilih bertemu teman-teman sekolahnya dulu. Seperti halnya Rama dan Dewi yang merupakan teman satu sekolah saat SMA, Salma pun juga satu sekolah hanya kelasnya berbeda.

Apa ini urusan penting yang kamu maksud, Mas?. Batin Salma.

Harusnya Rama membawa Faisal kalau begitu. Faisal kan anak mereka. Tapi, selama satu tahun menikah Dewi tak pernah terlihat sekalipun menemui Faial. Apalagi tadi Faisal bilang, sang ayah sudah berjanji mengajaknya jalan-jalan.

Lagi-lagi Salma merasa terluka saat Rama membiarkan begitu saja tanga Dewi menyentuhnya.

Salma berdiri beranjak meninggalkan restoran setelah selesai makan. Namun, ia berkirim pesan terlebih dahulu dengan suaminya.

✉️ Mas, kamu masih lama pulangnya?

✉️ Mungkin sore, kenapa?

✉️ Aku mau Mengajak Ical ke rumah temanku dulu. Tidak apa-apa?

✉️ Boleh. Kalian sudah makan siang?

✉️ Alhamdulillah. Ini baru selesai makan siang di restoran XX di Mal M.

Rama terkejut membaca pesan terakhir dari sang istri. Ternyata mereka di restoran yang sama. Ia pun menelpon Salma untuk memastikan.

Salma berhenti sejenak sambil melihat benda pipih itu. Ia tersenyum getir. Pasti suaminya sedang ketar-ketir.

" Bunda kenapa berhenti?"

" Ayah nelpon. Kamu mau berbicara dengan ayah?"

Faisal menganggukan kepalanya. Sementara Rama yang sudah bisa melihat keberadaan Istri dan anaknya, segera izin ke toilet.

" Assalamu'alaikum, Ayah. Kenapa ayah tidak jemput Ical. Ayah janji ajak Ical jalan-jalan tapi, ayah bohong." Faisal memberondong ayahnya dengan pertanyaan.

Rama yang hanya melihat wajah sang anak, langsung terdiam. Ia fokus pada latar belakang sang anak yang menunjukkan mereka ada di restoran yang sama. Bahkan Dewi terlihat di tangkapan layar jauh di belakang sang anak walaupun tidak terlihat jelas.

" Ayah kenapa diam? Ical sedang marah." Kesal Faisal karena merasa di abaikan.

" Ma_maaf sayang. Ayah sedang ada urusan penting." Rama berusaha menutupi keterkejutannya.

"Ayah dimana?" Faisal tidak bisa menebak dimana sang ayah berada karena ia hanya melihat tembok berwarna putih. Rama memang sedang berada di lorong menuju toilet.

"Ayah sedang di kantor teman ayah."

TBC

Terpopuler

Comments

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

sekali bohong terus lah bohong Rama....buat apa kau nikahi Salma kalau kau masih sayang Dewi 😏

2024-04-23

0

sherly

sherly

teruslah berbohong Rama sampai Salma meninggalkanmu ... balik aja Ama Dewi cintamu tu yg wkt susah ninggalin kamu... begoo dipelihara

2024-03-08

2

Ratu Kalinyamat

Ratu Kalinyamat

hmmm boong lg dech/Awkward//Awkward//Awkward/

2023-12-14

1

lihat semua
Episodes
1 SIUA 1 Kejutan
2 SIUA 2 Bohong
3 SIUA 3 Keputusan
4 SIUA 4 Berubah
5 SIUA 5 Ulang Tahun Faisal
6 SIUA 6 Potongan Kue
7 SIUA 7 Ibu Kandung Vs Ibu Sambung
8 SIUA 8 Orang Yang Dicintai Rama
9 SIUA 9 Keguguran
10 SIUA 10 Mau Cerai
11 SIUA 11 Rahasia Bunda Dan Faisal
12 SIUA 12 Nasehat
13 SIUA 13 Kepulangan Salma
14 SIUA 14 Meminta Kesempatan
15 SIUA 15 Belajar Untuk Percaya
16 SIUA 16 Usaha Rama
17 SIUA 17 Calon Kakak Ipar
18 SIUA 18 Pillow talk
19 SIUA 19 Interview
20 SIUA 20 Ulat Bulu
21 SIUA 21 Hanya Teman
22 SIUA 22 Pernikahan Andre dan Insi
23 SIUA 23 Bertemu Teman Kuliah
24 SIUA 24 Cinta atau Obsesi?
25 SIUA 25 Belum Hamil Juga?
26 SIUA 26 Rahasia Masa Lalu
27 SIUA 27 Rumah Makan
28 SIUA 28 Membasmi Calon Ulat Bulu
29 SIUA 29 Kejar Setoran
30 SIUA 30 Permintaan Maaf
31 SIUA 31 Pulang Terlambat
32 SIUA 32 Hadiah Spesial
33 SIUA 33 Rumah Sakit
34 SIUA 34 Kecewa
35 SIUA 35 Menenangkan Diri
36 SIUA 36 Salah Paham
37 SIUA 37 Rencana
38 SIUA 38 Maaf
39 SIUA 39 Jika Harus Memilih
40 SIUA 40 Teman Lama
41 SIUA 41 Ayah Kandung Faisal?
42 SIUA 42 Hanya mirip ?
43 SIUA 43 Hak Asuh Anak
44 SIUA 44 Menjadi Yang Kedua
45 SIUA 45 Kedatangan David
46 SIUA 46 Menolak Memanggil Ayah
47 SIUA 47 Bertemu Orang Tua David
48 SIUA 48 Sampai Bertemu di Pengadilan
49 SIUA 49 Kerjasama
50 SIUA 50 Menyusun Rencana
51 SIUA 51 Gagalnya Rencana Dewi
52 Promo Novel : Pemilik Hati
53 SIUA 52 Menikmati Waktu
54 SIUA 53 Berbeda
55 SIUA 54 Batu Pijakan
56 SIUA 55 Insiden
57 SIUA 56 Curiga
58 SIUA 57 Pulang Ke Rumah
59 SIUA 58 Hukuman
60 SIUA 59 Ingin Menghancurkannya
61 SIUA 60 Tidak Mudah Memaafkan
62 SIUA 61 Menunda Rencana
63 SIUA 62 Insecure Pasca Melahirkan
64 SIUA 63 Dewi Akhirnya Tahu
65 Naik Level ( Bukan Up)
66 SIUA 64 Bantuan Untuk Dewi
67 SIUA 65 Pernikahan
68 SIUA 66 S2. Daddy Yang Lain
69 SIUA 67 S2 Menebus Kesalahan
70 SIUA 68 S2. Menyambut Tamu
71 SIUA 69 S2. Jimmy yang sama
72 SIUA 70 S2. Pergi
73 SIUA 71 S2. Ragu
74 SIUA 72 S2. Perdebatan
75 SIUA 73 S2. Skak Mat
76 SIUA 74 S2. Aku Mencintaimu
77 SIUA 75 S2. Hamil lagi?
78 SIUA 76 S2. Happy Ending
79 Mohon dukungannya
Episodes

Updated 79 Episodes

1
SIUA 1 Kejutan
2
SIUA 2 Bohong
3
SIUA 3 Keputusan
4
SIUA 4 Berubah
5
SIUA 5 Ulang Tahun Faisal
6
SIUA 6 Potongan Kue
7
SIUA 7 Ibu Kandung Vs Ibu Sambung
8
SIUA 8 Orang Yang Dicintai Rama
9
SIUA 9 Keguguran
10
SIUA 10 Mau Cerai
11
SIUA 11 Rahasia Bunda Dan Faisal
12
SIUA 12 Nasehat
13
SIUA 13 Kepulangan Salma
14
SIUA 14 Meminta Kesempatan
15
SIUA 15 Belajar Untuk Percaya
16
SIUA 16 Usaha Rama
17
SIUA 17 Calon Kakak Ipar
18
SIUA 18 Pillow talk
19
SIUA 19 Interview
20
SIUA 20 Ulat Bulu
21
SIUA 21 Hanya Teman
22
SIUA 22 Pernikahan Andre dan Insi
23
SIUA 23 Bertemu Teman Kuliah
24
SIUA 24 Cinta atau Obsesi?
25
SIUA 25 Belum Hamil Juga?
26
SIUA 26 Rahasia Masa Lalu
27
SIUA 27 Rumah Makan
28
SIUA 28 Membasmi Calon Ulat Bulu
29
SIUA 29 Kejar Setoran
30
SIUA 30 Permintaan Maaf
31
SIUA 31 Pulang Terlambat
32
SIUA 32 Hadiah Spesial
33
SIUA 33 Rumah Sakit
34
SIUA 34 Kecewa
35
SIUA 35 Menenangkan Diri
36
SIUA 36 Salah Paham
37
SIUA 37 Rencana
38
SIUA 38 Maaf
39
SIUA 39 Jika Harus Memilih
40
SIUA 40 Teman Lama
41
SIUA 41 Ayah Kandung Faisal?
42
SIUA 42 Hanya mirip ?
43
SIUA 43 Hak Asuh Anak
44
SIUA 44 Menjadi Yang Kedua
45
SIUA 45 Kedatangan David
46
SIUA 46 Menolak Memanggil Ayah
47
SIUA 47 Bertemu Orang Tua David
48
SIUA 48 Sampai Bertemu di Pengadilan
49
SIUA 49 Kerjasama
50
SIUA 50 Menyusun Rencana
51
SIUA 51 Gagalnya Rencana Dewi
52
Promo Novel : Pemilik Hati
53
SIUA 52 Menikmati Waktu
54
SIUA 53 Berbeda
55
SIUA 54 Batu Pijakan
56
SIUA 55 Insiden
57
SIUA 56 Curiga
58
SIUA 57 Pulang Ke Rumah
59
SIUA 58 Hukuman
60
SIUA 59 Ingin Menghancurkannya
61
SIUA 60 Tidak Mudah Memaafkan
62
SIUA 61 Menunda Rencana
63
SIUA 62 Insecure Pasca Melahirkan
64
SIUA 63 Dewi Akhirnya Tahu
65
Naik Level ( Bukan Up)
66
SIUA 64 Bantuan Untuk Dewi
67
SIUA 65 Pernikahan
68
SIUA 66 S2. Daddy Yang Lain
69
SIUA 67 S2 Menebus Kesalahan
70
SIUA 68 S2. Menyambut Tamu
71
SIUA 69 S2. Jimmy yang sama
72
SIUA 70 S2. Pergi
73
SIUA 71 S2. Ragu
74
SIUA 72 S2. Perdebatan
75
SIUA 73 S2. Skak Mat
76
SIUA 74 S2. Aku Mencintaimu
77
SIUA 75 S2. Hamil lagi?
78
SIUA 76 S2. Happy Ending
79
Mohon dukungannya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!