SIUA 6 Potongan Kue

Sebatas Ibu Untuk Anakmu (6)

" Kado yang aku minta Mas bawakan apa masih di dalam mobil?," tanya Salma saat Dewi sudah masuk ke aula.

" Kado apa?." Rama mengerutkan keningnya.

💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞

" Aku mengirimi mas pesan agar mengambil kado untuk Ical yang lupa aku bawa." Jelas Salma sambil menunjukkan pesan yang ia kirimkan sudah terbaca bahkan di balas dengan kata Iya.

Rama segera mengambil ponselnya. Namun,saat ia melihat isi ponselnya, tidak ada pesan dari sang istri. Ia pun merasa tidak membalas pesan itu.

" Maaf,aku lupa." Rama terpaksa berbohong.

" Aku pikir mas telat karena harus ke rumah dulu, tapi ternyata karena hal lain." Salma pergi begitu saja. Rasa kecewanya pada sang suami semakin bertambah.

Melihat Salma pergi begitu saja, Rama semakin merasa bersalah. Dengan cepat, ia mengejar langkah istrinya dan menggandeng lengannya.

Salma terkejut, namun ia kemudian membiarkan saja apa yang di lakukan Rama.

Bagian dari akting. Batinnya.

" Ayah, Bunda, ayo sini!."Teriak Faisal kepada kedua orang tuanya.

Dewi yang ada di samping Faisal mengepalkan kedua tangannya. Ia kesal karena tidak dianggap sama sekali oleh Faisal. Padahal Dewi sudah berada di sana dari pertama ia masuk ke dalam aula.

" Bun, acara sudah bisa di mulai kan?," tanya Faisal sudah tidak sabar.

" Tentu, sayang. Kan ayah sudah datang."

" Ayah sih telat segala. Ical kan bosan." Kesal Faisal karena acaranya tertunda karena keterlambatan ayahnya.

Faisal sendiri tidak mau acaranya di mulai sebelum ayahnya ada bersama mereka.

"Maaf. Tadi, ayah menjemput ibu dulu." Dewi mencoba menarik perhatian Faisal.

Rama terkejut karena Dewi berkata seperti itu. Padahal,ia bukan sengaja menjemput. Tapi, memang karena jaraknya dekat dari tempatnya saat itu makanya ia mau memberi tumpangan pada Dewi.

Rama melihat ke arah Salma ia khawatir istrinya salah paham. Namun, Salma acuh tak acuh.

" Kenapa harus jemput Tante? Berarti ini salah Tante." Dewi terkejut karena Faisal jadi marah padanya.

"Sayang, Ibu Dewi kan ibu yang mengandung Faisal. Faisal tidak boleh berkata begitu." Salma mencoba menasehati anak sambungnya.

" Tapi, yang selama ini sama Ical kan cuma nenek sama ayah. Terus baru Bunda." Dewi semakin kesal. Ia merasa harga dirinya sebagai ibu kandung Faisal di injak-injak.

Sementara Faisal sudah merasa acara ini tidak menyenangkan karena kehadiran tamu tak di undang.

Melihat para orang tua mulai ada yang berbisik-bisik juga teman-teman Faisal yang sudah tidak sabar, akhirnya Salma berinisiatif memangku Faisal dan mengajaknya keluar sebentar.

Ia harus mengembalikan mood Faisal yang sudah hancur.

" Kenapa Bunda ajak Tante itu. Ical tidak suka." Faisal menyilangkan kedua tangannya di dada sambil memalingkan wajahnya.

"Sayang, Ibu Dewi kan ibu kandung Ical. Kenapa Ical bilang begitu?"

" Kenapa Ical harus punya dua ibu? Kenapa Bukan Bunda saja yang melahirkan Ical? Kenapa harus Tante itu?," Faisal mulai melo.

Salma diam. Bingung juga menjelaskan dengan singkat di saat seperti ini.

" Ical ingat Ical pernah minta hadiah apa di ulang tahun Ical?" Salma akhirnya mengalihkan pembicaraan mereka.

" Adik?" tanya Ical.

Dia memang selalu berharap bisa menjadi kakak.

Salma membisikkan sesuatu ke telinga Ical.

" Hore!!," teriak Faisal gembira. " Ayo bunda, ayo kita mulai acaranya." Faisal menarik Salama masuk kembali ke aula.

Rama yang saat itu sudah di dekat pintu keluar menjadi heran. Tadi ia khawatir karena ketika mood Faisal buruk, ia akan sulit di bujuk. Tapi, ini baru sekejap Salma sudah membuat Faisal tertawa lagi.

Salma tidak menghiraukan keberadaan Rama disana.

Semoga Mas Rama tidak mendengar perkataanku. Harap Salma.

Faisal kembali ke posisinya. Ia kini di apit Salma dan Rama. Sementara Dewi ada di samping mantan ibu mertuanya.

Dewi bungkam. Ia tak ingin membuat acara Faisal berantakan. Apalagi barusan mantan ibu mertuanya sudah memberi ancaman.

Acara demi acara berjalan dengan lancar. Di awali do'a bersama yang di pimpin Umi Syahidah, pemilik sekolah tempat Faisal belajar. Dan di akhiri dengan potong kue oleh Faisal dibantu oleh Salma.

" Nah, Ical mau memberikan potongan kue pertama kepada siapa nih?," tanya Bu Aisyah, guru yang juga mengajar disana yang kini menjadi MC.

" Buat Bunda." Faisal menyuapi Salma dengan kue.

Salam menerima dengan senang hati. Ia mencium Faisal.

" Ada ucapannya tidak?," tanya Bu Aisyah lagi.

" Terimakasih sudah mau jadi bunda Ical dan mau memberikan hadiah yang Ical minta." Ucapnya antusias.

" Hadiah apa nih? Bu Guru jadi penasaran" Bu Aisyah mencoba mengorek informasi.

Salma sudah dibuat dah Dig dug. Ia khawatir semuanya akhirnya akan tahu kehamilannya.

" Itu rahasia. Nanti juga semuanya tahu " jawaban Faisal membuat Salma tenang.

" Yah... Ternyata rahasia. Ibu jadi kecewa." Bu Aisyah membuat ekspresi yang membuat semuanya tertawa.

" Potongan kedua untuk siapa?"

" Untuk Ayah," Faisal langsung menyuapi ayahnya.

" Ucapannya?"

" Ical sayang ayah. Ical amu ayah sama Bunda selalu ada buat Ical." Semua yang hadir merasa tersentuh dengan ucapan Faisal. namun, tidak dengan Dewi yang kesal karena anaknya sendiri menjadi batu sandungannya untuk bisa kembali pada Rama.

" Ayah akan selalu ada buat Ical." Rama memeluk Faisal.

" Potongan ketiga mau Ical berikan pada siapa?," tany Bu Aisyah.

Faisal menerima kue yang sudah di potong Bundanya. Ia berjalan ke arah neneknya dan ibu kandungnya berasa. Dewi yang melihat Faisal berjalan ke arahnya sudah berbunga-bunga. Namun, ternyata harapan tidak sesuai kenyataan.

" Ini untuk nenek. Ical sayang Nenek." Faisal menyuapi neneknya dengan kue. Ibu Marisa langsung memeluk Faisal. Ia bahagia cucunya sekarang tak pernah lagi murung semenjak Salma jadi ibu sambungnya.

" Ada lagi yang mau di beri potongan kuenya?," tanya Bu Aisyah. Ia yang sadar ibu kandung Faisal belum mendapatkan potongan kue dari Faisal pun bertanya.

Faisal menggelengkan kepalanya.

" Sayang,," panggil Salma menyerahkan potongan kue di atas piring kecil ke tangan Faisal.

" Untuk Ibu Dewi."Bisik Salma

Salma tidak ingin Faisal melupakan bahwa ia punya ibu yang lain.

Dengan terpaksa Faisal mengambilnya dan menyerahkan kue itu kepada ibu kandungnya.

" Ini untuk Tante." Faisal menyerahkan kue itu begitu saja. Tidak ada acara suap-suapan. Juga tidak ada ucapan cinta.

Dewi menerima dengan pura-pura tersenyum. Menutupi kekesalan di dalam hatinya. Salma dan Rama hanya menghela nafas. Mereka tidak bisa bisa memaksa Faisal bersikap lebih karena ia memang tidak dekat dengan Dewi.

" Jangan berharap lebih. Ical masih bersikap baik saja, harusnya kamu masih bersyukur. Kamu meninggalkan dia sejak usia satu tahun. Sekarang tiba-tiba kamu datang lagi dalam hidupnya." Bisik Bu Lela. Ia kesal karena Dewi datang lagi dalam kehidupan anak dan cucunya.

Dewi diam tidak berani mengatakan apapun. Kesal sudah pasti. Namun, apa daya.

Dewi hanya bisa menatap tajam ke arah mantan mertuanya yang menunjukkan kebenciannya secara terang-terangan.

TBC

 

Terpopuler

Comments

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

Dewi benaran tidak tahu malu.... setelah Dewi tinggalkan masih juga Rama mau lagi sama Dewi...🤦‍♀️

2024-04-23

0

Sukliang

Sukliang

pelakor dak kensl kata m a l u

2024-04-27

0

sherly

sherly

smua ini salahmu ramaa.... KL emang msh suka Ama Dewi nikahi trus ceraikan Salma.. jgn ngumbar kata sayang ke salma tp hatimu msh Ama dewo

2024-03-08

1

lihat semua
Episodes
1 SIUA 1 Kejutan
2 SIUA 2 Bohong
3 SIUA 3 Keputusan
4 SIUA 4 Berubah
5 SIUA 5 Ulang Tahun Faisal
6 SIUA 6 Potongan Kue
7 SIUA 7 Ibu Kandung Vs Ibu Sambung
8 SIUA 8 Orang Yang Dicintai Rama
9 SIUA 9 Keguguran
10 SIUA 10 Mau Cerai
11 SIUA 11 Rahasia Bunda Dan Faisal
12 SIUA 12 Nasehat
13 SIUA 13 Kepulangan Salma
14 SIUA 14 Meminta Kesempatan
15 SIUA 15 Belajar Untuk Percaya
16 SIUA 16 Usaha Rama
17 SIUA 17 Calon Kakak Ipar
18 SIUA 18 Pillow talk
19 SIUA 19 Interview
20 SIUA 20 Ulat Bulu
21 SIUA 21 Hanya Teman
22 SIUA 22 Pernikahan Andre dan Insi
23 SIUA 23 Bertemu Teman Kuliah
24 SIUA 24 Cinta atau Obsesi?
25 SIUA 25 Belum Hamil Juga?
26 SIUA 26 Rahasia Masa Lalu
27 SIUA 27 Rumah Makan
28 SIUA 28 Membasmi Calon Ulat Bulu
29 SIUA 29 Kejar Setoran
30 SIUA 30 Permintaan Maaf
31 SIUA 31 Pulang Terlambat
32 SIUA 32 Hadiah Spesial
33 SIUA 33 Rumah Sakit
34 SIUA 34 Kecewa
35 SIUA 35 Menenangkan Diri
36 SIUA 36 Salah Paham
37 SIUA 37 Rencana
38 SIUA 38 Maaf
39 SIUA 39 Jika Harus Memilih
40 SIUA 40 Teman Lama
41 SIUA 41 Ayah Kandung Faisal?
42 SIUA 42 Hanya mirip ?
43 SIUA 43 Hak Asuh Anak
44 SIUA 44 Menjadi Yang Kedua
45 SIUA 45 Kedatangan David
46 SIUA 46 Menolak Memanggil Ayah
47 SIUA 47 Bertemu Orang Tua David
48 SIUA 48 Sampai Bertemu di Pengadilan
49 SIUA 49 Kerjasama
50 SIUA 50 Menyusun Rencana
51 SIUA 51 Gagalnya Rencana Dewi
52 Promo Novel : Pemilik Hati
53 SIUA 52 Menikmati Waktu
54 SIUA 53 Berbeda
55 SIUA 54 Batu Pijakan
56 SIUA 55 Insiden
57 SIUA 56 Curiga
58 SIUA 57 Pulang Ke Rumah
59 SIUA 58 Hukuman
60 SIUA 59 Ingin Menghancurkannya
61 SIUA 60 Tidak Mudah Memaafkan
62 SIUA 61 Menunda Rencana
63 SIUA 62 Insecure Pasca Melahirkan
64 SIUA 63 Dewi Akhirnya Tahu
65 Naik Level ( Bukan Up)
66 SIUA 64 Bantuan Untuk Dewi
67 SIUA 65 Pernikahan
68 SIUA 66 S2. Daddy Yang Lain
69 SIUA 67 S2 Menebus Kesalahan
70 SIUA 68 S2. Menyambut Tamu
71 SIUA 69 S2. Jimmy yang sama
72 SIUA 70 S2. Pergi
73 SIUA 71 S2. Ragu
74 SIUA 72 S2. Perdebatan
75 SIUA 73 S2. Skak Mat
76 SIUA 74 S2. Aku Mencintaimu
77 SIUA 75 S2. Hamil lagi?
78 SIUA 76 S2. Happy Ending
79 Mohon dukungannya
Episodes

Updated 79 Episodes

1
SIUA 1 Kejutan
2
SIUA 2 Bohong
3
SIUA 3 Keputusan
4
SIUA 4 Berubah
5
SIUA 5 Ulang Tahun Faisal
6
SIUA 6 Potongan Kue
7
SIUA 7 Ibu Kandung Vs Ibu Sambung
8
SIUA 8 Orang Yang Dicintai Rama
9
SIUA 9 Keguguran
10
SIUA 10 Mau Cerai
11
SIUA 11 Rahasia Bunda Dan Faisal
12
SIUA 12 Nasehat
13
SIUA 13 Kepulangan Salma
14
SIUA 14 Meminta Kesempatan
15
SIUA 15 Belajar Untuk Percaya
16
SIUA 16 Usaha Rama
17
SIUA 17 Calon Kakak Ipar
18
SIUA 18 Pillow talk
19
SIUA 19 Interview
20
SIUA 20 Ulat Bulu
21
SIUA 21 Hanya Teman
22
SIUA 22 Pernikahan Andre dan Insi
23
SIUA 23 Bertemu Teman Kuliah
24
SIUA 24 Cinta atau Obsesi?
25
SIUA 25 Belum Hamil Juga?
26
SIUA 26 Rahasia Masa Lalu
27
SIUA 27 Rumah Makan
28
SIUA 28 Membasmi Calon Ulat Bulu
29
SIUA 29 Kejar Setoran
30
SIUA 30 Permintaan Maaf
31
SIUA 31 Pulang Terlambat
32
SIUA 32 Hadiah Spesial
33
SIUA 33 Rumah Sakit
34
SIUA 34 Kecewa
35
SIUA 35 Menenangkan Diri
36
SIUA 36 Salah Paham
37
SIUA 37 Rencana
38
SIUA 38 Maaf
39
SIUA 39 Jika Harus Memilih
40
SIUA 40 Teman Lama
41
SIUA 41 Ayah Kandung Faisal?
42
SIUA 42 Hanya mirip ?
43
SIUA 43 Hak Asuh Anak
44
SIUA 44 Menjadi Yang Kedua
45
SIUA 45 Kedatangan David
46
SIUA 46 Menolak Memanggil Ayah
47
SIUA 47 Bertemu Orang Tua David
48
SIUA 48 Sampai Bertemu di Pengadilan
49
SIUA 49 Kerjasama
50
SIUA 50 Menyusun Rencana
51
SIUA 51 Gagalnya Rencana Dewi
52
Promo Novel : Pemilik Hati
53
SIUA 52 Menikmati Waktu
54
SIUA 53 Berbeda
55
SIUA 54 Batu Pijakan
56
SIUA 55 Insiden
57
SIUA 56 Curiga
58
SIUA 57 Pulang Ke Rumah
59
SIUA 58 Hukuman
60
SIUA 59 Ingin Menghancurkannya
61
SIUA 60 Tidak Mudah Memaafkan
62
SIUA 61 Menunda Rencana
63
SIUA 62 Insecure Pasca Melahirkan
64
SIUA 63 Dewi Akhirnya Tahu
65
Naik Level ( Bukan Up)
66
SIUA 64 Bantuan Untuk Dewi
67
SIUA 65 Pernikahan
68
SIUA 66 S2. Daddy Yang Lain
69
SIUA 67 S2 Menebus Kesalahan
70
SIUA 68 S2. Menyambut Tamu
71
SIUA 69 S2. Jimmy yang sama
72
SIUA 70 S2. Pergi
73
SIUA 71 S2. Ragu
74
SIUA 72 S2. Perdebatan
75
SIUA 73 S2. Skak Mat
76
SIUA 74 S2. Aku Mencintaimu
77
SIUA 75 S2. Hamil lagi?
78
SIUA 76 S2. Happy Ending
79
Mohon dukungannya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!