Nggak sengaja ketemu di jalan

Haven mengendarai motornya dengan kecepatan rendah, menikmati perjalanan menuju rumah Khaya, ia ingin menjemput wanitanya itu untuk berangkat ke kampus bersama sebab jam sebelas nanti ada mata kuliah, tetapi ia berangkatnya lebih awal takutnya Khaya pergi duluan, itulah sebabnya ia mengendarai motornya sangat pelan.

Namun, tak lama pandangannya tak sengaja melihat seorang wanita paruh baya yang tengah kesusahan membawa barang belanjaannya. Haven mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru jalanan, jalanan tersebut sepi sebab ini sudah jam sepuluh pagi, seluruh pengguna jalan sudah sampai ke tempat tujuan masing-masing.

Bantuin nggak, ya? Batin Haven ragu. Namun, karena jiwa sosialnya yang terlalu tinggi, ia pun memberhentikan motornya tak jauh dari posisi sang wanita paruh baya. Kemudian, Haven turun dari motornya lalu menghampiri wanita paruh baya tersebut.

Si wanita paruh baya kesusahan membawanya karena ia membawa tiga kantong besar berisi bahan-bahan makanan, serta satu gas elpiji seberat tiga kilogram, siapa yang tidak akan kesusahan? Jadi, Haven sebagai anak baik dan rajin menabung pun berinisiatif untuk membantu sang ibu.

"Misi Bu, boleh saya bantuin?" tanya Haven saat sang ibu-ibu itu meletakkan barang bawaannya di jalan karena merasa berat.

Si ibu menoleh kaget saat tiba-tiba ada seseorang yang masih mengenakan helm-nya menawarkan bantuan, tidak biasanya, dalam benak sang ibu ia curiga kalau Haven adalah pencuri yang berkedok ingin membantu.

Haven yang melihat wanita paruh baya di depannya malah menatapnya curiga dan ia baru sadar kalau ia belum mengeluarkan helm-nya, Haven menggerutu dalam hati. Kemudian bak ada kejadian slow motion, ia pun mengeluarkan helm full face-nya dan nampak lah wajahnya yang tampan, idaman para wanita, tetapi sayangnya sudah menjadi milik Khaya Cantika.

"Ada yang bisa saya bantu, Bu?" tanya Haven sekali lagi dengan menampilkan senyumnya yang memikat.

Si ibu tentu saja sempat tercengang beberapa saat karena tingkah Haven yang seakan sengaja tebar pesona. Si ibu berdehem, ia pun yakin bahwa anak muda di depannya ini tidak mungkin mau mencuri, dan ia juga merasa salut karena masih ada anak muda yang peduli pada sekitarnya dan tak sungkan menawarkan bantuan.

Karena terlalu lama menunggu jawaban dari sang ibu yang sempat melamun, Haven pun dengan tak sabar mengambil tiga kantong besar tersebut yang masih ditaruh di atas jalanan.

"Ibu mau antar barang-barang ini ke mana? Nanti saya antar pakai motor," ucap Haven lalu menunjuk pada motornya yang terparkir di sisi jalan.

Si ibu menatap pada motor yang ditunjuk oleh Haven, ternyata itu motor balap, bagaimana bisa membawa barang segini banyak memakai motor itu? Kemudian si ibu menggeleng-gelengkan kepalanya bermaksud menolak bantuan dari Haven.

"Tidak usah, Nak. Rumah ibu sudah dekat, itu di dalam gang sana," kata sang ibu seraya menunjuk gang yang masih berjarak sepuluh meter dari posisi mereka berada.

Haven mengangguk-anggukkan kepalanya. Ia menatap gang tersebut yang ternyata sama dengan gang masuk menuju rumah Khaya. "Biar saya bantu saja Bu, kebetulan saya juga ingin ke sana, ingin bertemu seseorang," jawab Haven, entah kenapa ia tidak bisa meninggalkan ibu ini begitu saja di tengah jalan yang kesusahan.

"Kalau begitu, jalan kaki saja, ya? Dekat kok," ucap si ibu kemudian. Ia pun mengambil tabung gas yang ada di depannya, sementara membiarkan Haven membawa tiga kantong besar tersebut sendirian. Ia berjalan lebih dulu dan membiarkan Haven mengikutinya dari belakang.

Setelah lima menit mereka berjalan, akhirnya sampai juga di depan sebuah rumah kontrakan sederhana. Haven meletakkan ke tiga kantong besar tersebut ke lantai seraya meregangkan tangannya yang pegal akibat membawa beban berat walaupun hanya lima menit lamanya, sementara sang ibu yang ditolongnya tengah mengetuk-ngetuk pintu yang sudah hampir roboh tersebut. Keadaan kontrakan di sini benar-benar memprihatinkan, akses jalanan yang sempit—hanya bisa dilewati oleh satu motor saja—tempat yang sangat padat penduduk, ditambah lagi dengan bau got yang menguar. Haven jadi teringat pada Khaya yang tinggal di salah satu rumah kontrakan di daerah sini.

Bersambung ....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!