Apartemen

Sebelum Haven membawa Khaya pulang ke rumahnya, laki-laki itu membawa gadisnya terlebih dahulu ke apartemennya karena di jalanan mereka kehujanan dan ia ingin mengganti pakaiannya dan pakaian Khaya juga.

Ya, Khaya adalah gadisnya. Khaya Cantika sudah menjadi milik Haven Stewart.

Mereka masuk ke apartemen kecil, tetapi mewah milik Haven. Ia tak tinggal di apartemen yang lebih besar dari apartemen ini karena Haven hanya tinggal sendiri. Isi dalam apartemen itu hanya berupa kamar dengan tempat tidur spring bed nomor dua, kamar mandi, dapur kecil beserta meja bar, ruang tamu tapi hanya terdapat satu sofa untuk diduduki oleh dua orang, ada TV dan di sampingnya lemari berisi berbagai macam action figure para tokoh Marvel.

Eh, tetapi yang membuat Khaya salfok adalah, sebab ia tak sengaja melihat boneka Rosie di sana, boneka yang paling lucu sendirian daripada para action figure tersebut. Seketika ia tertawa kecil, lucu juga.

Haven keluar dari kamarnya, laki-laki itu sudah mandi. "Sekarang giliran kamu yang mandi, aku udah siapin baju ganti di dalam." Haven menginterupsi Khaya yang masih asik mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru apartemen.

Khaya mengangguk lalu pergi dari hadapan Haven menuju kamar, ada rasa canggung melingkupi karena mereka hanya berdua di apartemen ini. Kemudian, Haven ke dapur yang hanya berjarak beberapa langkah dari tempatnya berdiri berniat ingin membuat susu untuk Khaya dan kopi untuk dirinya sendiri.

Sekitar hampir setengah jam Khaya mandi, gadis itu keluar dari kamar, ia hanya menggunakan baju kaos milik Haven yang kebesaran di tubuhnya, panjang kaos itu hanya sampai pahanya.

Ia berjalan sembari menggosok-gosok rambut sebahunya yang basah dengan handuk menuju Haven yang tengah sibuk pada laptopnya.

"Haven, celananya kebesaran," kata Khaya manja, ia berdiri di hadapan laki-laki itu.

Haven mendongak menatap Khaya, lalu ia tertawa kecil menatap gadis itu yang tubuh kecilnya tertelan oleh kaos over size-nya, Haven juga gemas pada Khaya yang sedang ada di mode manja saat ini.

"Sini duduk." Haven menepuk-nepuk sisi sofa di sampingnya.

Khaya pun duduk, dan Haven menyuruh untuk membelakanginya—menawarkan diri untuk mengeringkan rambut gadisnya ini. Haven juga memberikan segelas susu hangat pada Khaya.

Khaya menghabiskan susunya. "Oiya, kok di sana ada boneka Rosie, ya?" tanyanya pada Haven yang masih sibuk menggosok-gosok rambutnya dengan handuk.

"Yang mana?"

"Itu." Khaya menunjuk boneka yang ada di dalam lemari di samping televisi.

"Oh itu boneka baru kubeli." Haven menyudahi menggosok rambut Khaya. "Hadiah buat kamu."

"Oh." Khaya mengangguk-angguk mengerti.

"Tunggu dulu ya? Aku mau selesain kerjaanku dulu lalu antar kamu pulang. Hujan juga masih belum reda." Kemudian Haven kembali berkutat pada laptopnya.

Khaya mengangguk menyetujui, lalu ikut melihat pada laptop Haven, ingin mengetahui apa yang dikerjakan oleh laki-laki itu dan ia pun melihat beberapa grafik yang sedang meningkat, tetapi ada juga yang menurun.

Itu grafik saham, kan? Nggak nyangka Haven punya kerjaan, kukira dia pengangguran tapi banyak uang.

Khaya bosan menunggu, ia sudah melakukan banyak hal dimulai dengan menjelajahi seluruh ruangan apartemen, mengambil boneka Rosie yang sudah menjadi miliknya, bermain handphone, dan menonton televisi.

Sudah satu jam ia menunggu Haven, dan laki-laki itu masih sibuk dengan pekerjaannya, hujan pun sudah reda sedari tadi. Karena ia sudah sangat bosan menunggu, Khaya dengan jahil malah meniup dengan halus telinga sisi kanan Haven serta menyentuh dengan lembut jakun yang bergerak naik turun sedari tadi.

Haven seketika kaget sekujur tubuhnya tiba-tiba meremang, ia cepat-cepat menoleh pada Khaya yang ada di sampingnya lalu mulai menindih tubuh gadis itu. "Kenapa, hmm?" bisik Haven, jakunnya naik turun menelan ludah.

Khaya menatap jakun Haven yang naik turun, rasanya ia ingin memegang jakun itu lagi. "Bosan," bisik Khaya, ia dengan berani mengalungkan tangannya ke leher Haven, berniat ingin menggoda laki-laki itu, ia yakin Haven tak akan berbuat macam-macam padanya, kan? Ia saat ini juga bercanda kok.

"Kamu tahu kalau telinga adalah salah satu titik sensitif dari laki-laki, hmm?" peringat Haven pada Khaya, ia menatap gadis itu tajam. Ada kabut gairah yang terlihat di mata abu-abu nya.

Tanda alarm berbunyi di kepala Khaya menandakan ia harus berhenti menggoda Haven sebelum laki-laki itu kebablasan, lalu Khaya pun buru-buru ingin menyingkirkan tubuh Haven yang berada di atas tubuhnya. Namun, Haven sudah terlebih dahulu mencium bibir Khaya dengan lembut seraya mengusap-usap paha mulus gadisnya. Haven hilang kendali.

Khaya terkejut, matanya melotot kaget, tetapi ia hanya diam tidak berontak atau melakukan apa pun. Kemudian, ia dengan sadar mengikuti permainan lidah yang dimulai oleh Haven Stewart, ciuman mereka yang tadinya lembut kini memanas, serta tubuh mereka berdua pun ikut memanas.

Haven menghentikan ciumannya yang membuat mereka berdua terengah-engah, menghirup udara.

"Boleh, ya?" tanya Haven ambigu, jakun laki-laki itu naik turun yang membuatnya terlihat seksi.

Khaya tahu maksud pertanyaan dari Haven, ia yang masih terengah-engah mengangguk, memenuhi permintaan pacarnya. Biarkan malam ini Khaya menjadi liar dan lupa diri dan besok pagi baru ia akan menyesali perbuatannya malam ini.

Haven tersenyum senang lalu buru-buru ia membuka bajunya dan nampak lah tubuh seksi dengan perut sixpack-nya. Kemudian ia dengan mudah merubah posisi Khaya yang tadinya berbaring menjadi di atas pangkuannya, setelah itu ia pun kembali mencium bibir Khaya secara rakus seakan ia kehausan dan sedang mencari titik air yang sudah mulai berkurang di dunia dan Haven mendapatkannya di bibir Khaya, miliknya.

Haven menggendong Khaya ala koala tanpa melepaskan tautan bibir mereka menuju kamarnya. Lalu menghempaskan tubuh Khaya ke atas bed, melucuti pakaian gadis itu, setelahnya ia melakukan poreflay sebagai pemanasan terlebih dahulu sebelum ia melakukan hal lebih.

***

"Arggggghhh ...!" desah Haven puas dan lega setelah ia berhasil memasukkan seluruh benihnya ke dalam rahim Khaya yang sudah siap menerimanya.

Haven ambruk di samping Khaya, lalu ia mencium kening wanitanya. "Thanks Khay, i love you," ucap Haven tulus ia mencium sekilas bibir Khaya yang membengkak akibat perbuatannya kemudian ia pun menutup tubuh mereka dengan selimut dan tertidur.

Bersambung....

Sengaja aku cepat-cepatin alurnya, biar Haven juga cepat-cepat ketahuan.

Terpopuler

Comments

Lita

Lita

yah... aq kecewa Thor sm Khaya... kok gampang banget kasih tubuh nya sm Haven....

2023-07-22

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!