Ada yang aneh

Sudah sebulan berlalu saat Khaya dan Haven resmi berpacaran. Sudah satu bulan juga Khaya tidak pernah lagi mengunjungi apartemen Haven, tetapi hari ini berbeda. Khaya terlihat dengan wajah khawatirnya seraya menenteng kantong belanjaan memasuki apartemen milik Haven.

Hari ini laki-laki itu meneleponnya bahwa dia sedang sakit dan sangat ingin bertemu dengan Khaya serta Haven ingin dibelikan beberapa buah mangga muda, dan Khaya yang memang tidak sibuk hari ini pun menyanggupi permintaan sang pacar. Namun, ada yang aneh menurutnya kenapa Haven malah meminta mangga muda? Bukan obat atau buah yang lain?

Khaya masuk ke apartemen dan terdengarlah suara laki-laki yang sedang muntah di dalam kamar mandi, ia pun segera menghampiri sumber suara dan benar saja ternyata Haven yang muntah, tetapi tak mengeluarkan sisa makanan apa pun, hanya cairan bening saja. Dengan telaten Khaya memijat-mijat lembut tengkuk Haven.

Setelah merasa lega dan tidak ingin muntah lagi, dengan wajah lesu Haven berbalik menatap Khaya yang berada di belakangnya. Kemudian, ia pun memeluk Khaya dan menyembunyikan wajahnya di ceruk leher wanitanya. Khaya mengusap-usap kepala Haven dengan sayang lalu menuntun laki-laki yang enggan melepaskan pelukannya itu keluar dari kamar mandi.

"Kamu sudah makan?" tanya Khaya saat mereka berdua sudah duduk di tempat tidur, Haven masih memeluknya.

Haven menggeleng lemah, ia lebih mengeratkan pelukannya pada Khaya. Entah apa yang salah pada dirinya hari ini. Pagi ini ia sudah merasa mual, muntah dan pusing, ia juga lelah padahal baru bangun tidur serta penciumannya juga menjadi sensitif, tidak ada nafsu makan, tiba-tiba ingin mangga muda dan setelah kedatangan Khaya, ia sedikit lebih mendingan.

"Wajah kamu pucat, kamu sebenarnya kenapa?" tanya Khaya khawatir, baru kali ini ia mendapati Haven yang sakit seperti ini.

"Mungkin cuma masuk angin?" katanya ragu sebab ia pun tak mengerti apa yang dimaksud dengan masuk angin, ia juga tidak tahu betul dengan keadaannya yang aneh sekarang jadi ia memilih untuk memberikan Khaya jawaban asal.

"Ya udah, mau ke dokter nggak? Atau kamu mau makan dulu? Aku udah masakin bubur sama sup ayam sebelum ke sini," ucap Khaya perhatian, ia ingin melepaskan pelukan Haven, tetapi tak jadi karena laki-laki itu kembali mengeratkan pelukannya.

Haven menggeleng. "Nggak mau ke dokter, aku nggak nafsu makan juga," ujarnya lesu dan manja.

Khaya mendongakkan kepala Haven untuk menatapnya, ia menyugar rambut Haven yang sudah mulai memanjang ke atas lalu ia mencubit gemes kedua pipi laki-laki itu. "Ih, manjanya kumat nih, jadi maunya apa dong?" Khaya ingin tertawa, tapi tidak jadi karena berusaha menahannya.

"Mangga muda?" Haven tersenyum memperlihatkan gigi-gigi putihnya.

"Yah, aku lupa beli ...." Khaya memperlihatkan raut sedihnya, seakan ia meminta maaf pada Haven karena tidak membeli mangga muda.

"Yah ...." Haven menurunkan kedua bahunya lesu, kembali tak semangat lagi, laki-laki itu memeluk Khaya dan tanpa sadar ia menangis lalu terisak kecil.

Khaya panik tentu saja, ia tak akan mengira reaksi Haven akan berlebihan seperti ini. Padahal ia hanya menjahili laki-laki itu, gantian. Apakah seingin itu Haven mau makan mangga muda?

"Eh, eh, kok malah nangis sih? Mangga mudanya ada di luar kok. Tapi sebelum itu, kamu harus makan dulu, ya? Nanti kamu sakit perut kalau langsung makan mangga," bujuk Khaya, sekarang ini ia seperti seorang ibu yang membujuk anaknya untuk makan sayur.

Haven berhenti menangis saat ia mendengar bahwa Khaya ternyata membelikannya mangga muda, ia kembali bersemangat, sungguh perubahan mood yang luar biasa. "Aku nggak nafsu makan." Haven menutup mulutnya seakan ingin muntah.

"Nggak mau waffle?" Haven sangat suka waffle apalagi ditambah dengan madu.

"Nggak suka!" tolaknya keras, bingung sendiri, kenapa ia sekarang tidak mau memakan waffle? Padahal itu makanan kesukaannya.

"Ya udah, ayo keluar, nanti aku siapin mangga mudanya."

Dengan semangat Haven bangkit dari duduknya, ia keluar kamar lebih dulu meninggalkan Khaya sendirian.

Ha? Gue ditinggal nih? Batin Khaya heran dengan perubahan sikap drastis Haven.

Khaya mengambil mangga muda tersebut di meja depan TV, lalu membawanya ke dapur untuk dicuci terlebih dahulu lalu mengambil pisau, mengupas mangga itu, memotong-motongnya, terakhir ia menyajikannya ke piring. Sebelum ia memberikannya pada Haven, ia mencoba sepotong buah itu dan rasanya asam sekali bahkan Khaya sampai melepehkan saking masamnya.

Ia jadi ragu untuk memberikan mangga masam ini pada Haven, tetapi saat ia menatap pada Haven yang sudah duduk di sofa depan televisi tengah memperhatikannya dengan mata berbinar dan laki-laki itu terus saja menggumamkan mangga ini untuk segera dibawa ke sana, Khaya pun dengan terpaksa membawa piring berisi buah mangga tersebut.

Wanita itu menaruh piring berisi mangga muda itu ke depan Haven, dan ia melihat mata pacarnya itu berbinar-binar senang. Wah, betapa senangnya dia padahal hanya diberi mangga muda yang sangat asam.

"Mmmm ...." Haven memakan mangga muda itu seperti memakan mangga masak yang manis. Ia tidak merasa mangga itu asam malahan ia memakannya dengan sangat lahap dan itu yang membuat Khaya yang sempat merasakan mangga itu juga bergidik ngeri serta ia bertambah merasa aneh pada Haven.

Apa yang terjadi pada Haven, ya?

Bersambung ....

Kira-kira apa yang membuat Haven jadi aneh, ya?

Dua hari nggak up, jadi aku spam part hari ini, wk.

Terpopuler

Comments

Berqis Varah Dewi

Berqis Varah Dewi

hamil kayaknya tuh si khaya

2023-07-14

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!