Skripsi atau Resepsi
Mahasiswa semester akhir, bagi sebagian orang merupakan fase yang paling menakutkan. Selain capek lahir bathin mahasiswa semester akhir juga capek digibahin. Apalagi saat ditanya progresnya sudah sampai mana? skripsinya sudah sampai bab berapa?
Termasuk juga bagi gadis bernama lengkap Kayana Amira. Walaupun dia termasuk mahasiswi minim prestasi, tapi dia juga nggak bego-bego amat. IPK-nya masih cukup lah kalau dipakai untuk daftar kerja nanti.
Memang sih, sedari maba Kayana nggak terlalu menonjol dibidang apapun. Hidupnya persis seperti mahasiswa kebanyakan, ikut berorganisasi walaupun nggak aktif-aktif amat, ikut beberapa lomba meskipun seringkali namanya hanya sebagai peserta alias nggak pernah dapet juara. Tapi Kayana bukan tipe mahasiswa apatis yang anti bersosialisasi.
Bagi Kayana, kehidupan sebagai mahasiswa itu hanya perlu dijalani secukupnya. Kalau terlalu aktif takutnya pas kerja keburu capek plus jenuh, jadinya nggak bersemangat lagi. Kalau kata orang save the best for the last. Memang apasih benefit terbesar yang bisa didapatkan selain sertifikat kepanitiaan? paling-paling cuma nasi kotak dan baju panitia. Itu pun, kadang beli nya sendiri-sendiri nggak disponsori!
Capek nya dapet, duitnya kagak! Nggak sinkron. Rugi dong!
Bukan sekali dua kali Kayana memilih minggat dari berbagai rapat organisasi, menurutnya hal tersebut cenderung buang-buang waktu. Lebih banyak drama nya dari pada diskusinya, kadang sampai tengah malam pula. For what, gitu?
Nggak etis aja rasanya, pulang malam cuma buat dengerin chitty chatty dari para seniornya. Tapi apa daya, dia cuma satu dari sekian banyak teman-teman nya yang ogah ikut rapat tapi nggak berani bersuara. Takut di julidin plus dibully.
Untuk urusan pertemanan, teman nya cukup banyak. Tapi yang paling akrab cuma Lisa. Selebihnya cuma teman untuk sekedar say hello, karena pada dasarnya dia memang ramah pada siapa saja, tapi ya nggak sampai akrab.
Dan untuk saat ini Kayana hanya ingin menjalani kehidupan perkuliahan nya dengan tentram dan damai, dan yang paling utama skripsinya segera di ACC! Karena jika tidak segera di ACC maka dia harus menunggu semester depan untuk menjalankan sidang, sedangkan sang ibu sudah mengomelinya agar cepat lulus! dan selalu membandingkan Kayana dengan sekitar setengah lusin anak dari ibu-ibu komplek diperumahannya.
Tapi malang seribu malang, pak Helmi yang merupakan dosen pembimbing nya harus pensiun karena alasan kesehatan, padahal bohong besar! Buktinya beliau masih aktif mengupload video cover musiknya di channel youtube, belum lagi vlog jalan-jalan nya yang diupload seminggu sekali. Tapi,sebagai mahasiswa remahan di tatanan perkampus-an ini Kayana bisa apa. Mau marah nggak ada hak,mau gibahin juga nggak ada nyali.
Dan kabarnya, pak Helmi yang tercinta akan digantikan dengan sosok dosen muda yang baru akan masuk minggu depan,usut punya usut beliau merupakan alumni dari jurusan nya dan baru saja menamatkan gelar magisternya nya diluar negri dan jangan lupakan embel-embel tampan,menawan,idaman yang menyertai dosen pembimbing nya tersebut. Kayana pribadi tidak terlalu peduli, prioritasnya sekarang adalah menyelesaikan skripsinya sehingga Kayana dapat menyelesaikan pendidikan nya tepat waktu.
Dan hari ini,Kayana sudah diarahkan Pak Helmi untuk menemui dosen pembimbing baru yang bernama Adrian itu. Namun, sudah 2 jam kayana menunggu didepan ruangannya, tidak ada tanda-tanda bahwa dosennya tersebut sedang berada ditempat.
Batin kayana mulai berkecamuk, godaan nya untuk pulang kerumah begitu besar. Bukannya dia tidak sabaran, tapi 2 jam woy! Siapa yang tahan coba, seharusnya dia bisa bersantai dirumah sambil membaca komik kesukaan nya ataupun menghalu oppa-oppa korea.
atau jangan-jangan dia sedang terkena karma? karena terlalu sering mengabaikan skripsi nya sekarang dosen pembimbing skripsinya pun turut mengabaikannya dan belum memberi kepastian sama sekali.
"Anjit,lama banget!" Gerutu Kayana mulai keki, merasa kesal sekaligus ingin menangis. Dadanya sesak, tapi air mata nya sulit keluar karena perutnya keroncongan.
"Apa coba ketok lagi ya pintu nya?" Kayana membatin.
Kayana mulai meragukan perkataan mbak Reni,admin akademik. Kata perempuan tersebut pak Adrian sudah berada diruangannya sejak pagi buta, cepet nya ngalah-ngalahin satpam kampus, katanya.
Tapi sudah dua jam Kayana duduk disini, nggak kelihatan tuh! batang hidungnya. Lampu ruangannya pun nggak menyala, timbang hemat listrik sekaligus ya buat apa? yang bayar listrik mah kampus bukan dari dompet dosen pribadi.
Baru saja Kayana ingin mengetok pintu ruangan tersebut, tiba-tiba saja pintu di hadapannya sudah terbuka duluan. Kombinasi kaget dan cemas membuat Kayana tidak bisa menjaga keseimbangan nya, alhasil dia nyaris terjungkal. Untung saja lengannya di tahan oleh Adrian,nggak kebayang deh! kalau dia sampai terjatuh, ini lantai kan nggak selembut kapas, alias keras banget!
"Kamu ngapain disini?" Tanya Adrian heran.
"Eh..Mas Adrian...Aku mau bimbingan skripsi mas, sama dosen ku hehe."
Kayana menyahut kikuk, rasa kagetnya masih belum hilang saat melihat sosok di hadapannya. Bisa dibilang Kayana tidak menyangka akan bertemu dengan Adrian disini, senior yang disetiap sujudnya dia doakan cepat lulus, bukan tanpa alasan dia mendoakan pria ini cepat lulus, malah dia tidak bisa membayangkan kehidupan perkuliahannya jika pria ini tak kunjung lulus!
Kayana pernah beberapa kali berada dalam kepanitiaan yang sama dengan Adrian, pria tersebut sering diamanahkan menjadi ketua panitia ataupun koordinator dalam berbagai acara. Kayana tidak akan pernah lupa bagaimana pria dihadapan nya ini pernah mengospek nya dulu, sampai pagi buta! Nggak dikasih tidur!
Tapi memang salahnya sih,barang kali pria itu sudah mencapai limitnya karena Kayana terlalu sering kabur-kaburan dari rapat organisasi. Kalau kata orang, sabar itu ada batasnya dan Adrian sudah mencapai batas itu.
Entah apa keperluan seniornya itu disini, Kayana nggak mau peduli. Setaunya Adrian sudah tamat 3 tahun yang lalu, seharusnya tidak perlu lagi kekampus, kecuali ini cowok kerajinan dan masih ingin memantau kegiatan ospek dikampusnya!
"Nama dosennya siapa?" tanya Adrian kalem.
"Pak Adrian mas hehe, kebetulan namanya sama kayak mas. Btw,aku izin masuk dulu ya mas."
Kayana buru-buru undur diri. Dia nggak tahan berhadapan lama-lama dengan seniornya yang satu ini, takut tensi nya kambuh. Apalagi dendam yang lama belum usai, dia jadi gampang sakit hati.
"Oke silahkan." Adrian menggeser tubuhnya dan memberikan jalan.
Sesampainya diruangan,Kayana mendapati ruangan tersebut kosong. Akhirnya dia keluar lagi dari ruangan tersebut, rasanya nggak sopan berlama-lama didalam ruangan tersebut sedangnya empunya ruangan sedang tidak berada ditempat.
Saat keluar dari ruangan ternyata seniornya tadi masih berdiri tidak jauh dari ruangan ini. Kayana menimbang-nimbang didalam hati, antara harus mempertahankan atau menurunkan ego serta gengsinya untuk bertanya pada sang senior. Tapi dipikir-pikir dia ogah juga kalau harus menunggu dua jam lagi. Gapapa lah ya, kata pepatah malu bertanya sesat dijalan.
"Mas, mau nanya dong. Liat Pak Adrian nggak mas?" Tanya Kayana sopan dengan intonasi suara yang sengaja dilembut-lembut kan,masih terbawa trauma pasca ospeknya dulu.
"Gatau tuh..kenapa nanya ke saya." sahut Adrian jutek, tuh kan masih belum berubah! Fix sih ini cowok masih punya dendam kesumat.
"Oh...okedeh mas. Thanks infonya." sahut Kayana datar lalu berjalan menjauhi Adrian.
"Mau nanya kemana lagi? pak Adrian nya sudah berdiri didepan kamu loh dari tadi." ucap Adrian sewot.
"Hah? Maksudnya Mas." Kayana mendadak tulalit.
"Saya pak Adrian yang kamu cari-cari Kayana, sudah jadi mahasiwa tingkat akhir sepertinya kamu masih belum berubah ya...ckckck." ujar Adrian dengan nada mengejek.
Bagai mendengar petir disiang bolong, jantung nya serasa turun ke mata kaki. Jadi,Pak Adrian yang selama ini dibicarakan seantero kampus itu adalah Adrian Pramudya?!!
Bagaimana bisa hal ini terjadi? Ada banyak orang bernama Adrian dimuka bumi,tapi kenapa harus Adrian Pramudya?!
Tuhan,tolong sadarkan Kayana dari mimpi buruknya saat ini juga,dia benar-benar menyesali segala perbuatan buruk nya dimasa lalu,jika dia pantas mendapatkan karma, maka berikan dalam bentuk lainnya, tidak harus ini.
"Kenapa diem?gasuka kalau saya jadi dosen pembimbing kamu?" Tanya Adrian sinis.
Kayana langsung pucat pasi.
Speechless
Plis deh, prank semesta kali ini bener-bener nggak lucu!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Ani Kartini
seru kayak nya nih
2024-10-27
0
💗vanilla💗🎶
mampir ni thor .. duduk manis 😊
2023-09-07
0
fanthaliyya
mampir 🤩
2023-07-23
1