"Lo sama Adrian ada hubungan apa, sih?"
Lisa langsung meneror Kayana begitu dia kembali dari ruang bimbingan.
"Nggak ada hubungan apa-apa, kenapa emang?" tanya Kayana bingung.
"Kok bisa kata anak-anak mereka ngeliat lo kemarin siang bareng Adrian dikoridor kejar-kejaran gitu?"
Kayana meringis, begini nih suka cita jadi tukang gosip. Ada kalanya saat kita menjadi objek pergosipan, dan serius itu tuh nggak banget.
"Ini siapa sih yang jago banget bumbuin cerita biar laku, siapa yang kejar-kejaran coba dan big no....sedari awal gue gada masalah apa-apa sama dia." sungut Kayana mengalihkan pandangan dari buku yang sedang dibaca nya.
"Perlu banget nih gue ingetin perkara lo nangis-nangis tengah malam karena Adrian ngeribetin skripsi lo?" Tanya Lisa judes.
Hidung Kayana langsung kembang kempis.
"Yaudah kalau gitu cerita...nggak ada yang dipotong-potong. Awas kalau lo cuma ngasih tau rangkuman doang. Gue buang nih kura-kura piaraan lo ke got." ancam Lisa
"Eh jangan dibuang, itu kesayangan gue." jerit Kayana lalu memeluk toples kecil berisi kura-kura peliharaan nya dengen erat.
Kayana selalu membawa Junet dan Janet a.k.a kura-kura peliharaannya, jika dia sedang tidak sibuk, alasannya supaya mereka nggak gampang stress. Karena menurut Kayana seluruh makhluk hidup itu butuh hiburan dan sesekali juga perlu cuci mata seperti yang sedang mereka lakukan saat ini.
"Cepetann..." desak Lisa tak sabar.
Kayana menyeruput minuman dihadapannya. "Sabar..."
"Gue perlu bangun suasana dulu." ujar Kayana sok serius.
"Pret..."
Kayana pun akhirnya menceritakan kejadian kemarin setengah lengkap, dengan menghilangkan bagian-bagian yang sekira nya bisa menimbulkan asumsi berlebihan dari kepala Lisa. Teman-teman nya rata-rata tukang gosip, nggak bisa dipungkiri dia bakalan jadi objek pergosipan selanjutnya.
"Wah...seriusan loo? Makan bareng Adrian? Nge-date dong?" respon Lisa shock sambil menutup mulutnya tidak percaya. Matanya tampak berbinar,setengah bangga dan juga terharu,akhirnya sahabat karibnya ini laris juga.
"Nge-date dari hongkong,kita cuma makan di foodcourt pinggir jalan. Nggak ada romantis-romantisnya..." balas Kayana cuek bebek, berusaha terlihat biasa saja.
"Ahela...sengak banget gaya lo,makan dimall juga sekali setahun,itupun kalau ada promo buy 1 get 1. Semua orang juga tahu lo pecinta gratisan!" Ujar Lisa ketus.
"Heh...gue tuh cuma hemat saja ya, itu taktik survive tahu!" Balas kayana sewot.
"Alesan...bilang aja lo pelit" tuduh Lisa, menggerakan jari telunjuknya kekanan dan kekiri.
"Enak aja...kalo memang gue pelit, lo balikin tuh semua duit traktiran gue,sekalian snack gue yang sering lo minta tiap kelas, bekal gue juga..dari sd selalu lo comotin, yang sebenarnya pecinta gratisan itu kan elo! Gue anaknya selalu traktir teman, lo tuh yang hobi morotin teman!" Ucap Kayana berapi-api.
"Hehehe..." respon Lisa sambil cengengesan.
"Auuu...ah bete gue."
Begini nih yang bikin Kayana pusing,saat gebetan di masa lalu tiba-tiba muncul kembali. Kalau begini sih namanya bukan move on,tapi stuck on.
Perasaan yang lama saja belum hilang sepenuhnya,tidak heran jika ada orang yang putus akibat hadirnya sang mantan-bahkan mendiang Princess Diana yang cantiknya nggak ketulungan sampai ditinggalkan karena kehadiran sang mantan bukan?
"Gue yakin sih...dua ratus persen kalau doi suka sama Lo. Kalau sama temen mah, sakit sedikit cuma dikasih bonus doa plus semangat doang. Beda cerita kalau sampai di anter kerumah sakit, dikhawatirin, di anter pulang pula. Itu namanya suka!" ujar Lisa yakin sambil mengetuk-ngetukkan jarinya didagu bak detektif yang sedang memecahkan kasus super sulit.
Kayana balas menatap Lisa heran, ibarat bikin jurnal ini cewek narik kesimpulan nya secara subjektif, bukan objektif. Sejak kapan Adrian yang dulu pernah menolaknya mentah-mentah mendadak menyukainya?
"Eh...itu analisis lo kok sembarangan banget sih?Nggak ada cinta-cintaan. Doi pure khawatir aja atau dia takut disangka jadi dosen kejam,sampe-sampe mahasiswanya jatuh sakit terus masuk UGD, takut doang itu orang nama baiknya rusak"
"Hmm...argumen lo bisa di pertimbangkan sih, tapi siapa tahu kalau doi beneran suka sama lo...ya Alhamdulilah ya,akhirnya perasaan lo nggak bertepuk sebelah tangan lagi." respon Lisa dengan mata berbinar.
"Nih yaa..kalau semisalnya lo married,jangan lupain gue ya Kay, lo harus inget suka cita kita semasa nggak berduit gini. Jangan sementang nikah sama konglomerat, lo ngelupain gue."
"Heh...apaan si...Gue udah nggak ada rasa lagi sama dia." balas Kayana sewot,namun bukan Lisa namanya jika tidak mengenali gelagat Kayana saaat berbohong.
"Yakin?" ucap Lisa jenaka sambil menaik-turunkan alisnya,menggoda Kayana.
Sialan memang si Lisa.
***
Suara dering ponsel yang tak kunjung berhenti membuat Kayana yang belum tertidur lelap jadi terbangun lagi.
Kayana terpaksa bangun, lalu menjangkau ponselnya yang berada diatas nakas.
Incoming Call from Mas/Pak Adrian.
"Hallo pak." ucap Kayana begitu panggila tersambung.
"Kayana."
"Iya pak?"
Kemudian hening.
5 detik...10 detik...30 detik.
"Hallo pak."
"Loh, kamu nelfon saya?Ada apa?" tanya Adrian seperti orang pikun.
"Kan bapak yang tadi nelfon saya duluan pak." jawab Kayana berusaha sopan.
"Kok kamu nggak ingetin saya, habis dong pulsa saya kalau dari tadi panggilan nya tersambung."
Astagfirullah!
Untung ini dosen nya, kalau orang lain mungkin sudah Kayana kata-katain dari tadi.
"Iya...pak. Maaf pak."
"Oh...iya..kamu langsung keruangan saya ya sekarang. Saya ada tambahan beberapa referensi buat skripsi kamu. Segera ya." Titah Adrian seenak perut.
"Tapi saya lagi nggak dikampus pak." sahut Kayana kalem.
Semoga pria ini sadar bahwa hari ini adalah hari sabtu alias weekend, orang rajin macam apa yang tetap datang kekampus saat weekend. Ini orang kayak digaji lebih saja sampe kerajinan hari sabtu tetap kekampus!
"Ya...kamu kekampus dong Kayana. Terus saya yang harus kerumah kamu?gitu? gimana sih mahasiwa zaman sekarang kok pada pemalas." sahut Adrian sewot.
Kayana langsung kicep, tidak bisa membantah dan tidak berani karena takut nasib skripsi nya yang sudah berada di ujung tanduk ini tidak mendapat acc dari Adrian.
"Engga pak,saya yang kekampus pak."
"Oke,saya tunggu ya.Jam 10 saya ada jadwal lain" ucap Adrian lalu menutup telfonnya sepihak.
Benar-benar ya ini orang, sudah nelfon seenaknya. Nggak pake salam pula!
Kayana melirik ke arah jam di dinding kamarnya, waktu sudah menunjukkan pukul 08.30. Kayana langsung saja bergegas mandi kemudian memakai riasan wajah secukupnya. Dia nggak akan effort lebih untuk sekedar terlihat cantik dihadapan pria tersebut, kalau bisa dia harus terlihat selelah mungkin dan selusuh mungkin supaya itu cowok sadar kalau yang namanya mahasiswa itu juga butuh libur!
Saat menyiapkan draft skripsi beserta perlengkapan kuliahnya, seketika Kayana pucat pasi. Flash disk nya dimana?!
Alhasil Kayana berkeliling mengitari rumahnya, mulai dari dapur hingga ke ruang tamu sampai dapur sudah dia jelajahi semua namun flash disk nya tidak ada dimana-mana.
"Nyari apa sih, Kay?" tanya ibu nya yang sedang memasak.
"Mah...ngeliat flashdisk aku ngga?" tanya Kayana.
"Coba lihat dimeja belajar"
"Nggak ada mah..."
Kayana tertunduk lesu. Dia sudah mengelilingi satu rumah ini bahkan sampai ke taman. Siapa tahu flashdisk nya dimainkan oleh Snowy, kucing persia peliharaannya tapi biasanya Snowy tidak jahil sih. Jangan kan bergerak, kucing itu kerjaannya hanya tidur seharian kecuali saat makan dan buang air baru ia akan bangun.
"Sudah dilihat betul-betul?Awas ya kalau sampai mama kesana dan langsung ketemu flashdisk nya" ujar ibunya lalu mematikan kompor dan masuk kekamar Kayana.
"Gaada mah...udah aku cari kemana-mana ga ketemu. Isinya file skripsi aku, gimana dong kalau sampai hilang, back up nya ada dilaptop sih tapi revisi yang terbaru belum aku save." Kayana tampak putus asa, matanya mulai berkaca-kaca. Tamat sudah nasibnya,sia sia sudah sleepless nightnya kemarin.
"Kamu tuh ya...kebiasaan kalau naro barang sembarangan. Kalau hilang baru panik..cari sana sini,kalau nyimpen barang tuh hati-hati......." omel ibu Kayana.
"Kamu ga nyimpen back up file nya ditempat lain gitu,atau di google drive kek?coba cek." Kayana buru-buru membuka akun google drive nya dan voila! Ketemu!
"Oh...iya Alhamdulilah ada mah. Thank you ma huhu...Aku berangkat dulu ya, buru-buru udah ditunggu bapaknya." Kayana mencium punggung tangan ibunya, kemudian bergegas menuju kekampus.
Semoga saja perjuangan skripsinya hari ini lancar jaya!
***
Sesampainya dikampus, Kayana langsung pontang panting menuju ruangan Adrian. Tentengan nya sudah ada di kanan kiri, belum lagi tas yang tersampir dibahu nya. Dia persis kayak orang yang lagi kabur dari rumah, tapi minim persiapan alhasil penampilannya lusuh abis.
Saat melihat pantulan diri nya di kaca, Kayana mendadak shock. Oh my god! Plis deh, penampilan nya saat ini nggak banget! Keringetan, muka penuh debu polusi! Dia emang nggak berniat untuk tampil cantik, tapi bukan berarti sejelek ini juga!
Belum juga Kayana sampai didepan ruangan Adrian, pria itu sudah berdiri di ambang pintu sambil berkacak pinggang.
Seriusan deh, Kayana ingin menangis saking capeknya.
"Permisi pak" ujar Kayana sedikit ngos-ngosan.Dia yakin seribu persen bahwa penampilannya tampak seperti gembel saat ini.
"Ckckckc...mentang-mentang saya bilang deadline nya jam sepuluh, kamu datang jam sembilan lewat empat puluh lima menit."
Wah, parah ini cowok mulutnya. Nggak menghargai orang banget! Dia nggak tahu seperti apa perjuangan Kayana untuk sampai dikampus.
"Maaf, pak. Tadi macet." sahut Kayana, ngeles.
"Halah boong kamu, mana mungkin libur begini macet." balas Adrian sinis.
Lah, itu tau! Kalau libur ya ngapain ke kampus. Istirahat keleus!
"Kamu kenapa keringetan gitu?nggak mandi?" tanya Adrian dengan tatapan menuduh.
"Engga pak,saya habis lari."
"Ngapaian lari-lari sih? Nanti kamu jatuh loh...bahaya." omel Adrian seperti orang tua yang lelah menasehati.
"Kan katanya bapak ada jadwal jam sepuluh ini."
Kayana balas tersenyum manis. Ini cowok nggak pernah gagal membuatnya naik pitam. Jangan bilang Kayana diprank lagi, jarak dari rumahnya kekampus lumayan jauh loh.
"Oh iya...jadwalnya batal tuh...kamu juga aneh ngapain buru-buru banget." balas Adrian santai sembari menyeruput kopi berlogo starbucks yang rasanya ingin Kayana siram ke kepala Adrian agar pria tersebut kembali waras!
Sabar Kayana, Sabar!
"Baik pak." sahut Kayana singkat dan tidak ingin memperpanjang masalah, meskipun didalam hati dia sudah menyumpah serapahi Adrian dengan setengah isi kebun binatang.
"Masuk lah, mau sampai kapan kamu berdiri terus."
"Permisi pak.."
Kayana memilih duduk di seberang Adrian, pria tersebut tampak lanjut mengetik dilaptopnya. Duh, harus banget nih Kayana ingetin lagi? ini cowok punya disorientasi ingatan apa gimana sih?
"Maaf sebelumnya pak, referensi seperti yang bapak sampaikan tadi bagaimana ya pak?"
"Oh...itu dalam bentuk soft file. Saya lupa..nanti saya kirim ke kamu lewat email."
Tunggu dulu..dia nggak kena prank kan? Rasanya Kayana cukup familiar dengan kondisi seperti ini. Dia mendadak déjà vu saat lagi-lagi disuruh menemui Adrian,tapi nyatanya pria itu tidak punya kepentingan apapun dengan Kayana.
Kamera nya mana sih? dia pengen nyerah aja udah. Energinya sudah terkuras habis saat harus berpacu dengan waktu menuju kampus dan tiba-tiba dengan santainya Adrian berkata bahwa referensi tersebut bisa dikirim lewat email!
Kampret!
Kalau bisa lewat email, ngapain dia sibuk-sibuk datang kekampus!
"Gimana maksudnya pak?" tanya Kayana gondok, kalau bisa dikirim lewat email kenapa –lagi-lagi- dia harus datang kekampus sih? Benar-benar ya pria ini, kalau tahu aslinya se rese ini, Kayana menyesal menyukainya dulu.
'Gue doain lo jadi bujang lapuk! Nggak akan ada yang mau sama cowok modelan nya kayak elo!' sumpah Kayana dalam hati.
"Kan saya sudah bilang..nanti file nya saya kirim via email." sahut Adrian seolah lelah menasehati.
"Iya pak..saya paham. Terus sekarang gimana?saya boleh pulang?" tanya Kayana tanpa bisa menahan nada ketus dari suara nya. Pria dihadapannya ini benar-benar menguji kesabarannya sampai ke ambang batas. Tuhan memang Maha Pemaaf, tapi Kayana tidak. Pria dihadapannya ini benar-benar keterlaluan.
"Ya..terserah kamu. Kalau kamu mau tetap disini gangguin saya, ya silahkan." Kayana merasa kepalanya hampir mendidih mendengar ucapan pria tersebut,moodnya benar-benar hancur berantakan.
"Kenapa muka kamu kusut begitu?"
Gimana nggak kusut, woy! Harusnya hari ini dia bisa istirahat dengan tenang dirumah! Kalau memang bisa dikirim via email kenapa nggak ngomong dari tadi? Kenapasih ini cowok suka banget seenaknya?
Ya tuhan, bukannya Kayana nggak memperjuangkan skripsi nya. Tapi siapa sih yang nggak kesal kalau diperlakukan seperti ini? Nggak pakai minta maaf pula, malah seenaknya nyalahin orang!
Ia hanya menatap Adrian tajam,lalu berbalik badan menuju pintu keluar. Kayana ogah mengucap salam, dia merasa marah dan kecewa secara bersamaan, lama-lama dia bisa frustasi jika harus berhadapan dengan pria ini terus-terusan.
"Loh..kamu beneran pulang." tanya Adrian dengan nada heran seolah tak merasa bersalah,mungkin memang benar jika pria ini sudah tidak waras.
"Iya pak...tadi kata bapak kan boleh. Sekarang saya izin pulang dulu ya pak.Saya mau lamaran."
"Kayak ada yang mau saja toh..." respon Adrian remeh,tolong siapapun yang ada dimuka bumi ini tolong ingatkan Adrian bahwa ucapan tersebut lebih cocok untuk dirinya ketimbang Kayana.
"Nih..punya kamu?" Adrian menaruh flashdisk diatas mejanya.
"kok bisa ada dibapak?" Kayana tampak heran sekaligus lega.
"Gatau tuh, jatuh kayaknya pas kamu joget-joget kemarin." balas Adrian sambil menyeringai.
Kamprett!!!
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Ani
jika ingat princess Diana jadi sedih 😢😢😢😢
2023-06-19
1
Devi Handayani
fix Adrian mah cuma modus pengen deket trus ama kamu kay😆😆😆😆
2023-06-19
1
Nabil Az Zahra
adrian cuma kangen tuh pngen ngabisin wktu ma kayana pas weeken,tugas cuma buat alasan doang.alah alah adriaann,,,ga bsa gtu romantisan dikit?apa jaim krna prnah nolak kayana tp trnyata cinta?omooo🤪
2023-06-19
2