2 - Manggilnya Mas atau Bapak nih?

Mendadak pagi ini Adrian mengubah jadwal bimbingan mereka, yang awalnya dijanjikan jam 2 siang dimajukan jadi jam 8 pagi dan sialnya pemberitahuan tersebut benar-benar last minute. Harus banget dikasih taunya jam tepat 7.50? Di sangka dia punya sayap jadi bisa terbang, gitu?

Memang ya, yang namanya cowok itu paling susah dipegang omongan nya.

Sesampainya dikampus otomatis Kayana sudah berpenampilan lusuh lagi. Serius deh! semenjak tahun akhir dia kayak nggak dikasih izin buat tampil cantik ke kampus meskipun cuma sekali.

Kalau nggak keringetan, ya pasti bedaknya sudah luntur semua dan sayangnya dia tipe perempuan yang paling malas re-touch make up, lagian dia nggak punya pacar. Mau tampil cantik didepan siapa?

"Permisi pak." ucap Kayana begitu sampai diruangan paduka.

Adrian malah mengerutkan keningnya heran. "Ada perlu apa?" 

Tuh kan, Muda-muda sudah pikun!

Kayana berani bertaruh bahwa pria didepannya ini pernah terkena amnesia atau gangguan lainnya yang berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk mengingat. Bukannya tadi pagi dia disuruh untuk menyerahkan draft skripsi ini pagi-pagi buta?!

"Konsultasi skripsi pak." sahut Kayana,kalem. Setelah berhasil mengatur emosinya dan mengingat beberapa quotes dari psikolognya.

"Loh, iya ya?" respon nya,kaget.

Kayana cuma tersenyum tipis. Malas menanggapi, takut emosinya terpancing.

"Duduk dong Kayana, itu ada kursi. Ngapain berdiri terus." 

"Kan belum ditawarin pak."

"Halah...basa basi banget kamu." celetuk Adrian menyindir.

Kayana menahan kesal, ingin rasanya memasang muka masam tapi nggak berani. Perjalanan skripsinya masih panjang.

Adrian tampak sibuk memeriksa beberapa lembar kertas dihadapannya. Memeriksa soal kuis sepertinya,tapi tidak tahu apakah untuk mahasiswa tingkatannya atau juniornya.

"Sibuk pak?" Tanya Kayana, basa basi lagi.

Kalau sibuk begini, ngapain coba dia disuruh datang pagi-pagi. Motivasi nya apa, gitulho!

"Hmmm..." sahut Adrian cuma menggumam.

Kayana ikut penasaran dengan kertas yang sedang diperiksa oleh pria tersebut, sambil berpura-pura sibuk dengan draft skripsi nya, sesekali Kayana mulai mencuri pandang.

Wah!

Ini sih namanya jackpot abis! Kapan lagi bisa dapat bocoran soal super ekslusif begini,apalagi soal kuis dari Adrian terkenal mahasulit dan dikasihnya selalu dadakan pula,kayak tahu bulat. Ini sih bisa jadi ladang bisnis, kalau Kayana jadi bandar soal beserta kunci jawabannya, dijamin bakalan kaya mendadak. Soalnya kunci jawaban ini pastinya bakalan laku keras.

Bahkan google yang serba tau saja menyerah saat ditanya jawaban dari soal tersebut dan langsung menampilkan laman error, nggak heran kalau Adrian itu dicap paling jenius seantero kampus. Kepintarannya gak ada obeng!

Bisa dibilang ini orang terlalu berprestasi dan terlampau sering mengharumkan nama kampus. Kayana sampai bosan tiap melihat mading kampus, karena lagi-lagi isinya pasti tentang Adrian dan segudang prestasinya. Kayana yang minim prestasi ini sedikit banyaknya merasa iri,tapi mau bagaimana lagi kemampuan otaknya tidak semantap Adrian.

Ibarat ruang penyimpanan, kalau Kayana masih megabyte atau paling mentok cuma nyampe gigabyte. Ini cowok kapasitasnya sudah terabyte!

Nggak heran kalau pria itu langsung ditunjuk sebagai staf pengajar dikampusnya. Sebagai salah satu lulusan paling berprestasi tentu saja kampusnya nggak mau rugi. Belum setahun pria ini tamat S2, sudah ditunjuk sebagai dosen. Kalau dia konsisten, Kayana yakin gak sampe 2 tahun ini cowok bakalan ditunjuk jadi guru besar!

Otomatis Kayana sedikit deg-degan karena saat ini dia sedang berada tepat dihadapan gudang soal! Kenapa nggak sekalian dia manfaatkan kesempatan besar ini, rugi bandar dong datang pagi-pagi cuma disuguhi semerawut wajah dosennya. Ganteng sih,tapi tetap aja dia nggak mau rugi! Revisi nya hari ini pun belum tentu jadi!

Sepertinya Adrian menyadari pergerakan mata Kayana yang mulai jelalatan.

"Nggak usah intip-intip ya!Tiap kuis soalnya saya buat beda semua" ujar Adrian ketus.

Kayana yang terciduk, otomatis kagok.

"Astaga...saya ga intip apa-apa loh pak,mata saya cuma kelilipan doang." kilah Kayana, pakai bohong.

Supaya kelihatan meyakinkan, Kayana sampai akting mengerjabkan sembari mengusap-usap matanya, berdoa saja semoga setelah ini maskara nya nggak bleberan kemana-mana.

"Seriusan pak!" ucap Kayana lagi meyakinkan.

"Terserah."  Adrian mengangkat bahu nya cuek.

Wadaw, sadis juga mulutnya.

"Kamu nangis?" Tanya Adrian, mengalihkan pandangan dari tumpukan kertasnya.

Hah, emang iya?

Kayana mengusap sudut mata nya, ternyata benar saja. Dia sampai nggak sadar kalau air matanya berlinang.

"Enggak kok,kan udah saya bilang. Mata saya kelilipan." Kayana mengusap-usap sudut matanya yang mendadak gampang keluar air mata. Seriusan deh, dia kenapa sih hari ini? lagi nggak PMS juga. Kok baperan.

"Cengeng banget." Sindir Adrian,namun tangannya mengambil beberapa lembar tisu.

"Nih, bantuin saya meriksa soal kuis ini. Udah semester akhir kan?seharusnya kamu paham kalau cuma materi dasar seperti ini." ujar Adrian mengalihkan topik pembicaraan.

Ini cowok ya,paling nggak paham sama situasi dan kondisi. Orang lagi mewek begini malah disuruh periksa soal, periksa aja sendiri! Sejak kapan dia ditunjuk jadi asisten pribadi.

Karena tak kunjung menjawab, Adrian terus menatap Kayana sambil memperbaiki letak kacamatanya, alhasil Kayana jadi salting sendiri.

Masalahnya ini cowok paham betul cara memanfaatkan ketampanan nya. Apalagi saat memperbaiki posisi kacamatanya barusan, sudah pasti tambah ganteng!

Kalau nggak ingat pria dihadapannya ini rese setengah mampus, bisa-bisa Kayana jatuh hati lagi. Soalnya ini cowok ganteng nya gak kira-kira,muka nya rada-rada mirip aktor turki. Tinggi, ganteng, mancung, ditambah lagi dengan bulu-bulu tipis yang tumbuh disekitar rahangnya yang turut menambahkan kesan dewasa. Siapa yang nggak ngiler coba?

"Atau masih mau nangis dulu?" tanya Adrian, sok perhatian.

Sementang ganteng, ini cowok tau aja cara meluluhkan hati perempuan!

"Boleh deh pak..." Kayana terpaksa meng-iyakan. Mau menolak tapi nggak enak.

"Kamu kok kayak terpaksa gitu? nggak ikhlas ya?" tanya Adrian, masih nyinyir.

Kayana cuma mengelus dada, menghadapi dosen dihadapannya ini yang selalu sepaket sama prasangka buruk alias suuzon. Meskipun yang di sangka kan pria tersebut benar ada nya, tapi seharusnya nggak perlu disuarakan. Ini cowok paham nggak sih cara nya menjaga perasaan orang, capek juga dia lama-lama dibuat nyesek terus!

"Hehe...bukannya saya gamau pak. Tapi kebetulan lagi ada perlu juga siang ini. Makanya diusahain pagi ini buat konsultasi skripsi pak." ujar Kayana lamat-lamat, sembari menjaga intonasi suaranya supaya tidak menimbulkan kecurigaan mendalam dari lawan bicaranya.

Pokoknya hari ini dia harus berada dalam mode manis manja, biar pria dihadapannya ini nggak melulu menaruh curiga. Memang dia ada tampang-tampang tukang kibul ya?

"Sibuk apa sih? nonton korea?" sindir Adrian pedas.

'Lah,kok tau?'

"Enggak ah pak, saya sibuk revisi kali. Biar bisa cepat-cepat seminar hasil pak." sahut Kayana sok positive vibes.

"Tau dari mana pak?" tanya Kayana kemudian mengalihkan pandangan dari setumpuk kertas yang diperiksa nya.

"Status WA kamu, story kamu sampe dua lusin isi nya korea semua."

Oh,****! 

Jangan bilang dia lupa hide ini cowok.

"Kamu kan dari dulu memang suka korea, tiap ada event dikampus hobinya joget mulu, kamu suka korea apa dangdut sih. Kok jelek banget gitu,nggak ada bakat ya?"

Waw, ini dia mau dihina sampai kapan ya?

"Salah orang kali pak." sahut Kayana kalem, kalau selama ini dia lebih menyukai fakta dibanding pemanis mulut belaka, sekarang dia butuh disiram air gula, biar hati nya nggak sakit-sakit amat!

Buset, ini workloads nya banyak amat! Kalau begini namanya bukan diminta tolongin, tapi disuruh kerja rodi! ini orang kenapa nggak sekalian rekrut asdos aja sih, kayak nggak mampu bayar aja! toh gaji asdos juga dari kampus, nggak dari dompet pribadi atau jangan bilang jatah gaji asdos nya dislepet sendiri saking nggak mau ruginya.

"Kenapa nggak rekrut asdos pak, banyak banget loh pak,ini!" tunjuk Kayana pada setumpuk kertas dihadapannya.

"Kan ada kamu." sahut Adrian malas.

Loh, loh sejak kapan dia teken kontrak sebagai asdos Adrian?

"Saya kan bukan asdos bapak,pak." ringis Kayana.

"Ya kalau gitu kan kamu bisa jadi asdos saya, mau nggak?" tanya Adrian sembari melirik nya sedikit.

Ngadi-ngadi ini cowok!

Akhirnya Kayana cuma mingkem, pura-pura nggak denger. Untungnya pria itu tidak mengungkit kembali.

"Oh iya,skripsi saya jadinya gimana pak?" tanya Kayana hati-hati, takut merusak mood Adrian.

"Oh, udah oke kok." sahut Adrian santai.

Damn! Terus dia pagi-pagi kesini buat ngapain?

"Nanti langsung saya Acc,sekarang kamu bantu saya dulu." lanjut Adrian santai, sedangkan Kayana sudah mulai berapi-api.

Gini nih, contoh orang yang suka menyalah gunakan wewenang!

"Oke deh,pak"

Sabar Kay,sabar!

Adrian menyerahkan setumpuk kertas lagi pada Kayana. Lah,kok dia dibuat kerja rodi beneran?

"Tolong ya,Kayana." pinta Adrian, kali ini sambil tersenyum manis.

Otomatis Kayana refleks meng-iyakan, disenyumin cowok yang mukanya blesteran surga apa nggak meleleh?

Aseem,aseem!

Kayana berdoa dalam hati, semoga kedepannya dia nggak gampang termakan tipu daya seorang Adrian. Bahaya ini cowok, senyuman nya ada indikasi bisa menghipnotis gitu. Dia nggak sedang di guna-guna kan?

Aheela, makin lama dong jadinya!

Padahal dia ingin cepat-cepat pulang dan bersantai sambil ngopi cantik di tepi pantai.

Kalau begini rencana healing-healing cantiknya sudah pasti bakalan batal! 

***

Mata Kayana langsung melongo sewaktu membaca soal.

Ini yang dia bilang soal dasar? soal analytical tingkat tinggi begini dibilang dasar? sakit ini orang.

Kayana jadi prihatin dengan adik tingkat nya yang harus mengalami neraka versi dunia. Meskipun belum pernah diajar secara langsung oleh Adrian- karena pria itu baru mulai mengajar saat Kayana sudah skripsian. Tapi dari cerita yang dia dengar-dengar, ini cowok resenya memang tingkat dewa!

Suka kuis mendadak,terus ngasih tugas yang diluar nalar. Selalu diiming-imingi gampang dan tidak jauh-jauh dari materi perkuliahan, nyatanya tugas tersebut sulitnya melebihi tesis pasca sarjana. Dasar tukang kibul!

Tiga puluh menit kemudian, mereka sudah mulai adem ayem dan sibuk dengan pekerjaan masing-masing. Kayana pun sudah mulai tenggelam dengan pekerjaannya, sesekali dia berdiskusi dengan Adrian saat ada jawaban soal yang tidak dia pahami. Kalau sedang begini kesannya mereka kayak akur terus, padahal aslinya ngalah-ngalahin tom and jerry!

"Sudah selesai semua?" Tanya Adrian sambil membereskan laptop dan tumpukan kertas dihadapan nya. Tampaknya pria itu sedang bersiap-siap untuk istirahat makan siang.

"Sedikit lagi pak." jawab Kayana yang masih fokus memeriksa lembar kuis tersebut.

"Jangan sampai salah-salah ya,itu kamu lagi mempertanggung jawabkan nama besar saya lho."

Ya, periksa sendiri lah! Kok tugas pokok dan kewajibannya diserahkan ke Kayana.

"Sip pak,nggak bakalan salah." sahut Kayana cepat.

Tanpa menunggu Kayana selesai, pria tersebut sudah berjalan terlebih dulu menuju pintu. 

Tuh kan, ini cowok memang minim sopan santun. Sudah diminta tolongin, nggak ditungguin pula. Jahat banget sih!

Apa perlu Kayana pura-pura naik asam lambung atau pingsan sekalian supaya Adrian tahu kalau yang namanya manusia itu juga butuh istirahat dan mengisi nutrisi, apalagi dia mahasiswa tingkat akhir,tentu saja asupan nutrisi nya buruk.

Lama-lama Kayana merasa bosan memeriksa soal kuis dihadapannya. Soal yang diperiksanya ini sudah mulai kelihatan monoton, karena jawaban adik tingkat nya itu-itu saja kayak template, alias copy paste nya sangat kentara. 

Kayana tebak,pasti setidaknya ada satu orang super jenius dikelas yang berhasil menyelesaikan soal simalakama ini, lalu seluruh isi kelas yang otaknya tidak begitu cemerlang langsung berbondong-bondong untuk menyalin jawabannya. 

Ah, yang beginian sih dia sudah hafal. Sudah jadi makanan sehari-hari.

Karena takut mati bosan,Kayana akhirnya memutar lagu dangdut favoritnya, sebetulnya dia agak merinding tadi karena tebakan pria itu nyaris semuanya tepat sasaran. Tapi dia berlagak bego aja, biar nggak kentara banget ke-gapnya.

Setelah lagu favoritnya terputar, Kayana mulai bersenandung ria, sesekali suara nya terdengar falls karena dipaksakan untuk bernyanyi melebihi kapasitas yang semestinya.

Tanpa terasa, tumpukan soal yang tadinya menggunung kini telah berubah menjadi lembah. Alias sudah habis semua, dengan hati senang Kayana meregangkan badannya yang pegal abis.

Habis pegal terbitlah lapar.

Kayana melihat jam dipergelangan tangannya yang menunjukkan pukul 2 siang. Ah, ternyata jam makan siang nya sudah terlewat nyaris satu jam, pantas saja dia mulai merasa keroncongan.

Selesai berberes, Kayana dibuat kaget dengan penampakan seonggok manusia yang sedang duduk santai disofa sambil memainkan game candy crush di ponselnya. Loh, jadi dari tadi Adrian mingkem disini? nggak jadi pergi?

Jangan bilang kalau dari tadi Adrian sudah melihat tingkah konyolnya bernyanyi dangdut sambil sedikit berjoget tentunya. Duh,malu banget,kalau iya!

"Eh, ada bapak." Kayana pura-pura suprise.

Rasanya dia ingin menangis kalau tidak ingat sedang berada di tempat orang.

Malu, kesal.

Demi mempertahankan harga dirinya, jadinya berlagak sok ramah biar harga dirinya nggak jatuh-jatuh amat.

Setelah ini mau ditaruh dimana mukanya?

"Sudah selesai konsernya?" tanya Adrian sembari menyimpan ponselnya.

"Sudah dong!Gimana suara saya pak, bagus nggak?" Kayana merespon dengan kepercayaan diri nya yang nggak kira-kira. Dia sudah pasrah plus bodo amat mau dianggap apa,tapi Kayana nggak akan keluar dari sini dengan harga diri yang berceceran.

"Suara kamu..." pria tersebut menghela nafas sejenak.

"Lain kali kamu gausah nyanyi lah ya,fals banget. Siti nurhaliza bisa malu kalau tau kamu nge-cover lagunya." komentar Adrian,nyelekit.

Astagfirullah!

"Suara saya bagus loh pak!" sahut Kayana tak terima.

"Iya...bagus. Tapi lebih bagus lagi kalau kamu diam. Bakat kamu dipendam saja, cari bakat yang lain."

Tuh kan, nggak mau ngalah.

Ini cowok kayaknya kalau punya pacar, hubungannya pasti bakalan seumur jagung. Siapapun pacarnya nanti pasti capek hati dan bathin karena diajak berdebat terus.

Sepertinya Adrian betul-betul mengusung konsep kesetaraan gender, dia nggak pandang bulu kalau sudah urusan mengomentari kesalahan seseorang. Nyinyir nya itu loh, nggak pake rem!

"Bakat saya cuma nyanyi pak.." sanggah Kayana, lagi.

"Walah, gak punya bakat kamu berarti." respon Adrian sambil geleng-geleng.

What the fuc-

***

Terpopuler

Comments

💕febhy ajah💕

💕febhy ajah💕

hidup loh akan hancur klau sama Adrian kanaya makanya jgn jatuh cinta lgi ma bapak Adrian 🤣🤣🤣

2023-07-12

1

Ryta Maya

Ryta Maya

wkwkwk

2023-07-06

1

Devi Handayani

Devi Handayani

emg klo cowo ganteng suka mainkan sihir nyaa😅😅😅

2023-06-19

1

lihat semua
Episodes
1 Prologue
2 1 - Berjumpa (Lagi)
3 2 - Manggilnya Mas atau Bapak nih?
4 3 - ini Beneran kan?
5 4 - Ajang uji kesabaran
6 5 - Midnight bersama pak Dosen
7 6 - Rempongnya Bu Ratna
8 7 - Terancam Gagal
9 8 - Gagal Total
10 9 - Cemburunya Pak Dosen
11 10 - Malu tapi Mau
12 11 - Kencan Buta
13 12 - Kencan Buta (2)
14 13 - Kencan Buta (3)
15 14 - Malu-malu kucing
16 15 - Serangan Mendadak
17 16 - Gencatan Senjata
18 17 - Kita kapan resepsinya?
19 18 - Tanpa aba-aba
20 19 - Jadi?Kita Gimana?
21 20 - Jadi, kita pacaran?
22 21 - Tolongin saya,ya?
23 22 - Pepet Terus!
24 23 - Panas/Dingin?
25 24 - Kamu Baper Sama Saya?
26 25 - Berantem?
27 26 - Yakin, nggak baper?
28 27 - Luluh?
29 Wara-Wiri (1)
30 Wara-Wiri (2)
31 Wara-Wiri (3)
32 28 - First Date (1)
33 29 - First Date (2)
34 30 - First Date (3)
35 31 - First Date (Fin)
36 32 - Nyaris
37 33 - Ketahuan
38 34 - Pak Dosen dalam Bahaya!
39 35 - Abangku Galak!
40 36 - Godaan Berat!
41 37 - Waduh!
42 38 - Gawat!
43 39 - Perkara diajak Nikah
44 40 - Gara-gara Asam Lambung
45 41 - Bucinnya Pak Dosen
46 42 - Video Call
47 43 - Abang Siaga
48 44 - Bagas,si Sadboy
49 45 - Cemburu Tanda Cinta
50 46 - Mana mungkin nggak sayang?
51 47 - Mantan yang tak diundang
52 48 - Azab Nyosor Duluan!
53 49 - Serba Salah
54 50 - Wisata Masa Lalu
55 51 - Tertangkap Basah
56 52 - Pasrah?
57 53 - Setengah Jalan
58 54 - Gara-gara Seblak
59 55 - Tutorial Menjadi Istri yang Baik
60 56 - Terciduk
61 57 - Terancam Gagal Lamaran
62 58 - Karma dibayar kontan
63 59 - OTW ijab kabul!
64 60 - Alhamdulilah, sah! [END]
65 Extrapart (1)
66 Extrapart (2)
67 Extrapart (3)
68 Extrapart (4)
69 Extrapart (5)
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Prologue
2
1 - Berjumpa (Lagi)
3
2 - Manggilnya Mas atau Bapak nih?
4
3 - ini Beneran kan?
5
4 - Ajang uji kesabaran
6
5 - Midnight bersama pak Dosen
7
6 - Rempongnya Bu Ratna
8
7 - Terancam Gagal
9
8 - Gagal Total
10
9 - Cemburunya Pak Dosen
11
10 - Malu tapi Mau
12
11 - Kencan Buta
13
12 - Kencan Buta (2)
14
13 - Kencan Buta (3)
15
14 - Malu-malu kucing
16
15 - Serangan Mendadak
17
16 - Gencatan Senjata
18
17 - Kita kapan resepsinya?
19
18 - Tanpa aba-aba
20
19 - Jadi?Kita Gimana?
21
20 - Jadi, kita pacaran?
22
21 - Tolongin saya,ya?
23
22 - Pepet Terus!
24
23 - Panas/Dingin?
25
24 - Kamu Baper Sama Saya?
26
25 - Berantem?
27
26 - Yakin, nggak baper?
28
27 - Luluh?
29
Wara-Wiri (1)
30
Wara-Wiri (2)
31
Wara-Wiri (3)
32
28 - First Date (1)
33
29 - First Date (2)
34
30 - First Date (3)
35
31 - First Date (Fin)
36
32 - Nyaris
37
33 - Ketahuan
38
34 - Pak Dosen dalam Bahaya!
39
35 - Abangku Galak!
40
36 - Godaan Berat!
41
37 - Waduh!
42
38 - Gawat!
43
39 - Perkara diajak Nikah
44
40 - Gara-gara Asam Lambung
45
41 - Bucinnya Pak Dosen
46
42 - Video Call
47
43 - Abang Siaga
48
44 - Bagas,si Sadboy
49
45 - Cemburu Tanda Cinta
50
46 - Mana mungkin nggak sayang?
51
47 - Mantan yang tak diundang
52
48 - Azab Nyosor Duluan!
53
49 - Serba Salah
54
50 - Wisata Masa Lalu
55
51 - Tertangkap Basah
56
52 - Pasrah?
57
53 - Setengah Jalan
58
54 - Gara-gara Seblak
59
55 - Tutorial Menjadi Istri yang Baik
60
56 - Terciduk
61
57 - Terancam Gagal Lamaran
62
58 - Karma dibayar kontan
63
59 - OTW ijab kabul!
64
60 - Alhamdulilah, sah! [END]
65
Extrapart (1)
66
Extrapart (2)
67
Extrapart (3)
68
Extrapart (4)
69
Extrapart (5)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!